BAB 22 - Assessing HRM Effectiveness
BAB 22 - Assessing HRM Effectiveness
Kelompok 6
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
Dalam sebuah organisasi HRM memiliki tujuan utama yaitu membuat
suatu relasi bagi karyawan di mana keyakinan karyawan akan kesuksesan dan
kepuasan terbesarnya adalah dengan berkontribusi secara aktif dalam
kesuksesan organisasi. Oleh karena itu kini banyak HRM yang melaporkan
pekerjaannya langsung kepada CEO dan menyalurkan banyak waktunya
menyesuaikan sumber daya yang ada dengan strategi bisnis organisasi. Hal itu
menunjukkan HRM berkontribusi langsung pada tujuan strategi bisnis yang
terukur. Untuk mengukur seberapa kuat kontribusi strategi HR diperlukan
indikator penentu performa untuk mengukur dampak dari strategi HR.
HRM pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menunjukkan biaya dan
manfaat dari fungsi HR. Namun masih sangat sedikit HR yang melakukan
analisis pada departemennya. Kebanyakan dari mereka percaya bahwa HR
memiliki kontribusi yang intangible atau tidak terukur. Sehingga di United States
tercatat kurang dari 50% HR Dept mengukur kinerja mereka secara kuantitas.
Tidak terukurnya kinerja HR membuat beberapa kegiatan esensial HR
dianggap dapat di hilangkan saat kondisi ekonomi sedang sulit, dan oleh karena
itu juga secara tradisional tidak memiliki status dan pengaruh yang signifikan
terhadap organisasi.
HRM semestinya mampu mengukur pengaruh dari fungsi yang selama ini
dikerjakan dalam perhitungan ekonomi. HRM harus mampu menjelaskan
seberapa berartinya kegiatan dan program secara kuantitas sehingga investasi
tersebut dapat diwujudkan, seperti pada kegiatan pelatihan dan perkembangan
serta program childcare. Audit HR yang efektif harus bisa melihat tingkat
keterlibatan keberhasilan strategi HR kepada keberhasilan tujuan strategi
organisasi, agar dapat menentukan tingkat kembali terbaik dari investasi pada
HR.
The HR Audit
Audit HR melibatkan sebuah analisa dan evaluasi sistematis terhadap
keefektivitasan dan keefisienan fungsi HRM pada pencapaian tujuan strategis
bisnis organisasi. Hal itu memberikan feedback kepada manajemen dan spesialis
HR mengenai nilai dari kontribusi fungsi HR kepada tujuan strategis bisnis.
Berikut gambaran proses audit HR
Organizational
Strategic Objectives
HRM Strategic
Objectives
HRM activities
(performance
objectives):
- acquisition
Analyze and evaluate
- development
result
- reward and
motivation
- maintenance
- departure
HRM outcomes
- commitment
HRM Audit - competence
- comparative - cost-effectiveness
- outside authority - congruence
- statistical - adaptability
- compliance - performance
- MBO - job satisfication
- motivation
- trust
Incidence rate ini berguna untuk melihat catatan keselamatan kerja diantara
industri atau perusahaan maupun diantara unit atau departemen yang ada di
dalam suatu perusahaan.
EMPLOYEE ATITUDE SURVEY
Salah satu metode yang paling objektif dalam melihat kinerja dari HRM
adalah dengan melakukan attitude survey. Attitude survey merupakan metode
yang sistematis yang dugunakan untuk melihat pemikiran pekerja terhadap
pekerjaannya, supervisi, dan organisasi. Sikap sangat menentukan bagaimana
pekerja berperilaku karena sikap sangat menyangkut perasaan pekerja terhadap
suatu organisasi. Nankervis menyatakan bahwa organisasi akan memperoleh
keuntungan yang lebih banyak dengan survey ini: dapat melakukan
pengembangan dari hasil survey, survey digunakan sebagai bukti untuk
mengubah kebijakan maupun praktik, keterlibatan pekerja dalam pengambilan
keputusan, dapat mengetahui dan memberikan kesempatan kepada pekerja atas
perasaan yang selama ini terpendam kepada organisasi, dan dapat menampung
keluhan dari pekerja.
Guidelines for Conducting A Survey
Ada beberapa tahap dalam membuat survey, yaitu :
1. A Single, survey sekali sudah cukup daripada melakukannya berkali-kali
Sangat penting untuk mengikuti perkembangan jaman dan perubahan yang
ada.
2. Untuk menghemat biaya, dapat mengambil beberapa sampel saja.
3. Perusahan berkembang, pertumbuhan dan norma divisi.
4. Harus berhubungan dengan nilai-nilai dalam kebijakan dan pratik HRM secara
spesifik.
5. Mengajak para manejer dan karyawan dalam proses perencanaan
6. Jangan merusak kepercayaan diri karyawan
TRANSFORMATIONAL RESEARCH
Pendekatan pengumpulan informasi baru - penelitian transformasional -
dirancang untuk membantu organisasi menciptakan jenis hubungan kerja yang
baru. Cara ini dapat dilakukan dengan :
1. Melibatkan karyawan dalam mengembangkan ketentuan hubungan kerja
baru mereka
2. Mengakui bahwa serangkaian faktor kerja dan non-kerja yang kompleks
mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan
3. Mengubah fokus penelitian karyawan, sehingga berfokus pada cara untuk
mendorong karyawan untuk memberikan kinerja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan bisnis organisasi daripada cara untuk meningkatkan
kepuasan karyawan
Focus Group
Cara ini dapat berguna dalam mengungkap informasi dan saran yang
mungkin enggan diungkapkan oleh karyawan. Wawancara dengan cara ini
memiliki struktur yang longgar dan dirancang untuk mempromosikan diskusi yang
mengalir bebas. Agar cara ini berhasil, penting bagi karyawan untuk mengetahui
bahwa identitas mereka akan dilindungi. Konsekuensinya, konsultan harus
menginstruksikan para peserta bahwa prosesnya bersifat rahasia dan tidak
didiskusikan di luar kelompok fokus.
Benchmarking
Benchmarking adalah pendekatan yang relatif baru untuk mengevaluasi
kinerja HR dan merupakan teknik peningkatan kualitas utama. Ini memungkinkan
organisasi untuk mempelajari dan menyesuaikan praktik bisnis 'terbaik' dengan
membandingkan kinerjanya pada kegiatan tertentu dengan mereka yang berada
di organisasi 'praktik terbaik'.
Sekarang ini, benchmarking dipandang perlu untuk kelangsungan hidup.
Namun, tolok ukur lebih dari sekadar menyalin. Karena tidak ada dua organisasi
yang persis sama, praktik tidak dapat langsung dipindahtangankan. Deming
memperingatkan 'Adaptasi, jangan mengadopsi'. Selain itu, perlu untuk
memahami teori di balik praktik tersebut.
Meskipun ada beberapa pendekatan dalam benchmarking, ada beberapa
hal yang dapat menjadi kunci secara umum, yaitu :
Jangan pergi melakukan ekspedisi memancing
Kirim orang-orang yang harus melakukan perubahan
Bersiaplah untuk bertukar informasi
Hindari masalah hukum
Hormati kerahasiaan data yang diberikan
SUMMARY
HR terlalu sering fokus pada kegiatan seperti menulis iklan rekrutmen,
mempromosikan program, wawancara dan konseling. Mungkin mengejutkan,
tetapi mereka dibayar bukan untuk ini, melainkan berdasarkan hasil yang
didapatkan. "Apa yang ingin diketahui manajemen tentang fungsi sumber daya
manusia adalah bagaimana hal itu akan mempengaruhi hasil akhir tahun, laba
strategis atas investasinya.”
Manajer SDM harus memastikan bahwa fungsi mereka memfasilitasi
pencapaian tujuan bisnis strategis organisasi dan kinerja tersebut dinyatakan
dalam istilah kuantitatif menggunakan fakta, angka dan dolar. Hanya dengan
demikian fungsi HRM dapat dilihat sebagai tidak termasuk di antara barang-
barang pengeluaran dan manajer HR diakui sebagai mitra bisnis strategis.
Realitas yang sulit adalah bahwa sampai HRM dapat menunjukkan efek positif
substansial dan terukur pada garis bawah, itu tidak akan diberikan tempat di
meja pembuatan keputusan strategis.