Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan nikmat yang diberikan Allah


SWT dan segala puji hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam atas segala
limpahan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Makalah ini membahas mengenai relevansi teori ekonomi klasik yang


dicetuskan oleh Adam Smith dan Karl Marx dalam ekonomi modern yang
lebih global saat ini. Dimana dengan berbagai persoalan yang kompleks,
kepentingan dan tujuan negara dalam berdagang bisa ditela’ah dari kedua
ekonomi klasik tersebut.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi maupun


wawasan kepada pembaca. Penulis mengakui bahwasanya makalah ini
memiliki banyak kekurangan bahkan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
diharapkan kritik dan saran agar nantinya mampu menghasilkan makalah yang
lebih baik lagi.

Yogyakarta, 4 november 2015


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia internasional, sektor ekonomi menjadi begitu vital dalam


sebuah negara. Dimana setiap kerjasama ekonomi, transaksi perdagangan, dan
pencapaian kuota ekspor-impor yang stabil dibutuhkan ketelitian yang cermat
dalam menganalisa sehingga menghasilkan surplus bagi negara adalam hal
yang wajib dan pengeluaran kebijakan oleh pemerintah domestic haruslah
yang mendukung perekonomian negara tersebut.

Kebijakan ekonomi sebuah negara tidak lepas dari analisa terutama


oleh kementerian keuangan dalam hal perumusan, penetapan ekonomi, dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran dana (APBN & APBD), pajak,
bea dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, perimbangan keuangan, dan
pengelolaan pembiayaan dan risiko.1

Berbagai persoalan perekonomian yang mendera dunia internasional


saat ini terlihat begitu rumit jika dilihat sekilas, berbagai hal yang lumrah
seperti penarikan investasi dan investasi highrisk di bidang perumahan, dalam
skala yang besar dan terorganisir bisa menyebabkan sebuah negara mengalami
krisis hingga dinyatakan bangkrut seperti yang terjadi dimasa krisis 1997/982
dan krisis global di tahun 2008.3

1‘Tugas & Fungsi Kemenkeu’, Kemenkeu.go.id, <http://www.kemenkeu.go.id/Page/tugas-dan-fungsi>,


Diakses 4/11/2015.
2 ‘Krisis keuangan Asia di Indonesia’, Indonesia-investment.com, <http://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/ekonomi/krisis-keuangan-asia/item246>. Diakses 4/11/2015.
3Arisyi F. Raz et al, ‘Krisis keuangan global dan pertumbuhan ekonomi’, bi.go.id,
<http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal-
ekonomi/Documents/11ec79729230486aa426daa84fbca561ArisyiFRazTamarindPKIndraDeaKArtikasi
hSyalindraCit.pdf>, Diakses 4/11/2015.

2
Bagaimana kemudian dengan semakin terintegrasinya perekonomian
antar negara, krisis keuangan yang yang terjadi pada sebuah negara bisa
menyebar dan memberikan effect kepada negara-negara lain dan menjadi
bencana keuangan global dalam waktu yang tidak lama. Berbagai pendapat
para pakar ekonom modern kemudian mulai bermunculan dan menganalisa
tentang penyebab apa yang menjadikan krisis tersebut menjadi global.

Kembali ke topik, asal muasal krisis tersebut kembali adalah hasil-hasil


kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat oleh pemerintah maupun pihak
swasta masing-masing negara, dimana kebijakan itu secara harfiah pastinya
untuk kepentingan dalam negeri. Yang menjadi point pentingnya adalah
kemajuan ekonomi modern, krisis keuangan global, dan pembuatan kebijakan
ekonomi tiap negara-negara tersebut ternyata dapat dianalisa dengan
pendekatan teori klasik ekonomi khasnya Adam Smith dengan liberalisasi
perdagangannya dan juga Karl Marx dengan ekonomi sosialisnya.

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana dan mengapa gagasan


Classical Political Economy oleh Adam Smith dan Karl Marx sampai saat ini
dianggap masih relevan dalam menganalisis perekonomian global?

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Teori ekonomi klasik

Teori ekonomi klasik merupakan teori yang berkembang diawal abad


ke-18, dimana teori klasik ini muncul ketika liberalisme sedang berkembang
dikarenakan teknologi dan pertambahan penduduk yang meningkat pesat
sehingga permasalahan muncul lebih banyak dan lebih kompleks yang
kemudian hari menganggu perekonomian negara.

Menurut consensus Washington, peran pemerintah dalam hal yang


bersifat pembangunan ekonomi musti dibatasi dan lebih diarahkan kepada
pembangunan infrstruktur, kesehatan dan pendidikan. Intervensi yang
berlebihan oleh pemerintah terhadap perencanaan perekonomian dan
pembangunan dikhawatirkan akan memperburuk birokrasi yang ada dalam hal
kemudahan akses ke pada market dikarenakan KKN terutama nepotisme dapat
menghambat proses persaingan yang sehat.4

Apa yang ditawarkan oleh pasar adalah harga yang real atau netto
sehingga konsumen dan pedagang sama-sama mendapat keuntungan.
Sedangkan, jika harga market yang ada ditetapkan oleh pemerintah maka
harga yang ada akan jauh dari harga sebenarnya entah itu bisa lebih murah
(pengaruh subsidi) hingga lebih mahal (proteksionisme ). Dalam teori
ekonomi klasik terutama yang beraliran khas seperti Adam Smith dengan
Wealth of Nation nya yang mendukung peng-spesialisaian kerja dari para
buruh sehingga kerja yang dicapai lebih efektif dan produk yang dihasilkan
lebih banyak, dan juga beliau melihat bahwa keberadaan pemerintah adalah
untuk meng-deregulasi kebijakan ekonomi yang membuat birokrasi investor
asing semakin sulit untuk berinvestasi dan pemerintah juga harus mendukung
kebijakan yang membebaskan gerak modal, barang dan jasa.

4 ‘Penjelasan tentang teori ekonomi klasik’, Bimbie.com, <http://www.bimbie.com/ekonomi-


klasik.htm>, diakses 4/11/2015

4
Sedangkan salah satu ekonom teori klasik lain masa itu yaitu Karl
Marx memikirkan hal yang sebaliknya dengan mengkritik Adam Smith, bahwa
sebenarnya ketika kekurangan konsumsi dapat melumpuhkan kemampuan
produksi, dan produksi yang berlebihan juga dapat menghancurkan
kapitalisme itu sendiri, ekopol khas realism berpatokan pada : negara,
kepentingan nasional dan lingkungan yang anarki5. Keadaan ekonomi dengan
tetap dibawah pengawasan dan regulasi yang bertujuan perlindungan terhadap
industry dalam negeri yang dilakukan oleh negara dapat menciptakan
kesejahteraan yang merata, terutama dengan menyamaratakan hak dan
kewajibanan antara si buruh dengan si pemilik modal.

Konsep realisme-socialis khas karl marx ini juga merupakan kelanjutan


dari pemikiran merkantilisme, dimana ‘Merkantilisme akut’ melihat bahwa
politik dan ekonomi dapat dikaitkan satu sama lain dengan melihat kekuatan
dan kekayaan sebagai tujuan nasional yang harus dicapai oleh negara dan
kemudian digunakan untuk membangun kemiliteran dan pengaruh untuk
menakuti musuh, dan kemudian digunakan untuk mendapatkan sumber daya
alam yang kemudian dijadikan komoditas ekspor untuk meningkatkan surplus
perdagangan. Konsep awal untuk mengatasi SDA terbatas dan mahalnya
bahan baku impor adalah dengan kolonialisme yang mengeruk SDA diwilayah
lain dengan bantuan militer yang kuat tadi. Kolonialisme ini adalah segi
negative daripada merkantilisme itu sendiri.6

Jadi ketika pandangan merkantilisme ada, Adam Smith dengan wealth of


nation nya menentang sistem tersebut dan menyuarakan liberalisasi perdagangan
yang berhakikat pasar bebas namun tetap berpatokan pada keadilan tanpa adanya
monopoli perdagangan.

B. Pemikiran Ekonomi Adam Smith & Karl Marx

5 Blyth, Mark. Routledge Handbook of International Political Economy (IPE), Rouledge, New York,
2009, p.36.
6Theodore H. Cone, Global Politic Economy, 6th edn. 2008. Pearson Education, Inc. p. 19.

5
Sebenarnya ada tiga perspektif yang dominan dalam ekonomi dan politik
internasional klasik yaitu ekonomi liberal, merkantilime dan strukturalis. Fokus
dari setiap pendapat ini adalah hubungan diantara tiga kemungkinan dan aktor dan
institusi. Setiap perspektif memiliki nilai pandang, aktor dan juga solusi ekonomi
dalam hal masalah kebijakan yang berbeda satu sama lain.

1. Pemikiran Ekonomi Adam Smith


Economic Liberal atau kini dikenal dengan neoliberal adalah perspektif
yang sangat erat kaitannya dengan pasar, adalah pandangan yang dikemukakan
oleh Adam Smith yang terkenal dengan Wealth of Nation, dimana segala
keputusan ekonomi dan perdagangan itu diserahkan kepada pasar. Negara sebatas
sebagai pengawas saja dalam tiap transaksi yang ada. Dalam sebuah kondisi pasar
yang alami,orang-orang akan berpikir secara rasional, itulah yang kemudian
secara alami dilihat sebagai upaya peningkatan pendapatan danmemperkecil
batasan kerugian selama proses produksi dan jual beli produk. Market memiliki
keinginan yang kuat untuk mengubah dan mencapai kesejahteraan dengan
berkompetisi satu sama lain baik dalam konteks perdagangan local dan
internasional. Ide ini dijadikan dasar yang baru dalam ekonomi global dan
menjadi salah satu prinsip dasar berkembangnya globalisasi dengan kuncinya
adalah Economic efficiency, technology, open and integrated international
markets, globalization.7

Globalisasi menghubungkan orang-orang untuk mencapai seluruh dunia


dengan lebih cepat, lebih dalam, dan lebih murah melalui perkembangan teknologi
digital baru yang meliputi internet, serat optik, dan ponsel pintar . globalisasi
menekankan peningkatan produksi dan aliran bebas dalam jumlah besar modal
untuk mencari peluang investasi dan pasar baru di seluruh dunia. kecepatan dan
jarak yang tanpa batas lagi adalah fitur utama yang diperlukan untuk
berkomunikasi di abad dua puluh, berdagang, wisata, dan inovasi. Seiring dengan
pertumbuhan di bidang ekonomi dan kekayaan pribadi datang permintaan untuk
produk konsumen massa .

7Balaam N, David. Introduction to International Political Economy, 6th ed, Univ. of Puget Sound,
Pearson, 2013.

6
Di masa kini pemikiran adam smith ini menjadi landasan yang
menjelaskan mengapa globalisasi dapat secara cepat terjadi diberbagai belahan
dunia, dengan pencapaian teknologi dan informasi yang cepat, dan pemerintah
antar negara yang lebih terbuka dalam hal pembangunan kerjasama ekonomi
hingga keinginan untuk mendapatkan perdagangan yang efektif dan efisien
dengan saling membangun interdependensi dengan negara lain

2. Pemikiran Karl Marx


Karl Marx merupakan bapak sosialis yang banyak mengkritik
pandangan liberal Adam Smith, Marx percaya bahwa yang membuat suatu
peradaban itu berubah dan berkembang adalah perubahan dalam cara
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kegiatan ekonomi. Didalam pemikiran
ini, Marx memprediksi akan keruntuhan sendiri daripada sistem kapitalisme
yang dibawa kaum liberal ini, dikarenakan kontradiksi yang ada didalam
sistem liberal, dengan orientasi keuntungan maksimal yang musti dicapai oleh
kaum capital, mereka pada akhirnya akan mengganti para buruh yang ada
dengan mesin-mesin berteknologi canggih untuk mencapai hasil produksi
yang lebih efektif dan efisien, namun hal ini justru akan menjadi boomerang
dikarenakan pasar konsumen yang telah tergantikan oleh mesin tadi menjadi
kehilangan daya beli karena mereka tidak mendapatkan upah dari bekerja lagi
sehingga produksi yang menumpuk menyebabkan kaum capitalis mengalami
kebangkrutan. Dan timbullah chaos di masyarakat yang pada akhirnya
8
menghilangkan batasan kelas antara proletar & borjuis. Tujuan inti dari
pemikiran Karl Marx sendiri adalah tercapainya kesetaraan , kontrol negara
dalam ekonomi , harga yang ditetapkan oleh pejabat negara, penekanan pada
perencanaan negara dan pengaturan agenda.

Structuralisme sendiri berasal dari analisis Marxist, namun tidak


terbatas pada pembahasan protelar & borjuis itu saja yang melihat ekonomi
dan politik itu berdasarkan bagaimana pembedaan kasta sosial yang terjadi
dikarenakan struktur ekonomi dominan yang telah ada sebelumnya.
8 ‘Teori Ideologi Karl Marx : False Conciusness’, Philoshopy.ui.ac.id, <http://philosophy.ui.ac.id/?
p=1181>, Diakses 4/11/2015.

7
strukturalis menekankan bahwa pasar tidak pernah ada dalam vakum sosial.
Beberapa kombinasi dari kekuatan sosial, ekonomi, dan politik dalam negeri
menetapkan, mengatur, dan menjaga mereka. Seperti yang kita akan melihat
dalam kasus krisis keuangan AS 2008, bahkan standar kebijakan ekonomi
yang ada saat krisis itu begitu lemah untuk menilai efektivitas sistem pasar dan
terlihat mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan dari kekuatan-kekuatan
dominan dalam market itu sendiri (dominasi pembuat kebijakan dalam hal ini
bank dan swasta yang didukung regulasi pemerintahan AS) .9

C. Krisis Ekonomi Global 2008 dari sudut pandang teori klasik


Krisis ekonomi global yang melanda terutama di negara-negara barat
tidak ada yang unik namun menjadi krisis terlama sepanjang sepanjang krisis
finansial. Di September tahun 2008 kredit macet perumahan di amerika menjadi
bola panas yang membuat para spekulan panic dan membekukan perputaran
kredit dunia dikarenakan berkurangnya kepercayaan terhadap para kreditur
bank-bank besar. Bahkan di tahun 2009, salah satu bank terbesar di amerika
bangkrut, terpaksa dinasionalisasi atau diberi stimulus untuk mencegah
pailitmya bank tersebut diakibatkan kredit macet. Investasi yang banyak
terdapat dibank-bank tersebut berasal dari berbagai investor yang ada diseluruh
dunia sehingga kepanikan massal yang ada turut berpengaruh pada
perekonomian global.

Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh pasang surut untuk sektor
ekonomi. Lembaga keuangan tumbang satu per satu, Dana Moneter
Internasional memperlihatkan kecenderungan turun dengan pertumbuhan
ekonominya. Inggris dan Amerika Serikat berada di ambang resesi, roda
ekonomi dunia bergerak lamban. Investor barat menarik modalnya dari Eropa
Timur dan Amerika Latin, karena dana tersebut dibutuhkan untuk menambal
lubang-lubang yang menganga akibat krisis keuangan yang timbul akibat
investasi highrisk di sektor perumahan oleh para kreditur bank. Sementara
perusahaan besar dan kecil berlomba meluncurkan program penghematan
untuk mengurangi imbas krisis.10

9 Violet Dutt and Vic Scheenerson, ‘Fundamental of Politic 1963’ in edited by Murad Saifulin, 1966,
Chapter 1.
10 ‘Tahun 2008, Tahun Sulit bagi Perekonomian.,’ Dw.com, 2008. <http://www.dw.com/id/tahun-
2008-tahun-sulit-bagi-perekonomian/a-3901915>, Diakses 04/11/2015

8
Mengapa hal ini terjadi?

Jika ditela’ah lebih lanjut, ada beberapa alasan krisis ekonomi ini terjadi
diantaranya yaitu11:

 Ketidakseimbangan ekonomi global yang berakar di AS terutama berkaitan


dengan keseimbangan dalam penyelesaian jika terjadi masalah
 Suatu rezim AS yang ada yang berisi peraturan yang menyebabkan utang yang
berlebihan dan praktek pinjaman yang dikelola dengan tidak bijaksana oleh
bank, perusahaan hipotek , dan lembaga keuangan lainnya
 Sebuah ideologi rabun yang dipromosikan globalisasi dengan slogan "
keajaiban pasar " tanpa akuntansi/perhitungan yang cepat untuk pasar & tanpa
perhitungan untuk kegagalan pasar dan dampak dari deregulasi pada lembaga
keuangan
 Tindakan irasional , tidak etis , dan bahkan ilegal perilaku dari beberapa
individu dan perusahaan property di AS
 Lemahnya pengawasan pemerintahan global.

Runtuhnya pasar perumahan AS pada tahun 2008 berubah menjadi


krisis kredit yang mengancam beberapa bank terbesar dan lembaga keuangan
di Amerika Serikat dan Eropa. Pemimpin pemerintah menanggapi dengan
berbagai langkah-langkah penyelamatan bank dan disebut paket stimulus
untuk memulai kembali economies.meanwhile mereka , banyak orang di
seluruh dunia dipaksa keluar dari rumah mereka dan menjadi pengangguran.
mereka menderita luka di layanan sosial, jaminan pemeliharaan kesehatan, dan
belanja pendidikan ketika pemerintah dipaksa untuk memangkas budgets.
Pengangguran di AS terjebak di angka 7,9 % dan Uni Eropa itu telah
meningkat menjadi 11,6 % .12

Dapat dilihat secara jelas bahwa pasar bebas saat ini (krisis 2008)
hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dibandingkan kestabilan sosial

11 Violet Dutt and Vic Scheenerson, ‘Fundamental of Politic 1963’ in edited by Murad Saifulin, 1966,
p.210.
12 Balaam N. David. Introduction to International Political Economy, 6th ed, Univ. of Puget Sound,
Pearson, 2013, p. 210

9
dan kesamarataan pendapatan. Yang menyedihkan adalah janji untuk membuat
lebih kaya, sejahtera, pertumbuhan yang cepat, pekerjaan yang lebih baik dan
harga yang lebih murah begitu mudah disampaikan ke public dibanding
alternative kebijakan lain yaitu penaikan pajak industry untuk kegiatan sosial,
dan pengayaan lingkungan demi generasai kedepan sehingga seakan menjadi
angan yang segera akan dicapai padahal tidak, hal itu dikarenakan mereka
yang memiliki kekayaan menjadi pemilik dari media dan petinggi partai
politik.

Masalahnya kemudian adalah disadari bahwa para aktor-aktor


transnasional tetap tidak mau menggantungkan semua segi domestiknya dalam
sebuah hubungan kerjasama.13 Saat ini konsep neo-liberal yang disokong
kombinasi teknologi transportasi dan informasi membuat trans-nasional
corporation berkembang pesat sehingga kekuatan ekonomi bergeser menjadi
lebih pro swastanisasi, disanalah diperlukan pemerintah sebagai pengatur,
pengawas dan Negara benar-benar harus bisa menjadi wadah, regulator,
pesaing, kolaborator untuk membuat persaingan dagang antar negara menjadi
lebih sehat dan terkontrol.14

BAB 3

KESIMPULAN

Krisis ini menimbulkan rentetan kritikan terhadap sistem perekonomian


yang terlalu diserahkan kepada swasta, karena berbagai penyelewengan data dan
info dapat terjadi sehingga ketika pemerintah mengambil kebijakan terkait sistem

13 Blyth. Mark, Routledge Handbook of International Political Economy (IPE), Rouledge, New York,
2009, p.30.
14 Peter. Dicken, Global Shift : Mapping the Changing Contours of the World Economy, 6th ed, 2011,
The Guilford Press : Newyork, pp. 169-202.

10
ekonomi yang ada justru malah tidak efektif dan menimbulkan kerugian hingga
efek domino berkelanjutan ke negara lainnya juga. Ketika kreditur-kreditur bank
tertipu oleh laporan dan data fiktif history suatu perusahaan kontraktor perumahan
dengan menginvestasikan dana ke kontraktor tersebut, disana lah resiko tinggi
dipertaruhkan. Ketika resiko yang ditakutkan terjadi, mau tidak mau pemerintah
terpaksa menanggung beban dengan menyuntikkan dana surplus untuk tetap
mempertahankan neraca keuangan bank-bank tersebut.

Hal yang berbeda seharusnya dapat terjadi jika pengawasan, proses


regulasi dan pengambilan keputusan serta pengaturan sistem pasar dilakukan oleh
pemerintah namun tanpa membatasi transaksi market maka kemungkinan resiko
krisis seperti yang sudah-sudah dapat dihindari. Karena pada hakikatnya Rasional
Choice lebih didasarkan kepada liberal dikarenakan kebebasan individu, dan
untuk realis sendiri hal itu digunakan untuk menjelaskan perilaku internasional
dari negara demi pencapaian tujuan nasional.15Bahwa konsep saling
ketergantungan itu merupakan sebuah konsep yang cocok untuk melengkapi
konsep realism, bukan menggantinya Bahwa konsep saling ketergantungan itu
merupakan sebuah konsep yang cocok untuk melengkapi konsep realism, bukan
mengganti satu sama lain.16

DAFTAR PUSTAKA

Buku

15 Theodore H. Cone, p. 122.


16 Mark. Byth, p. 29.

11
Balaam N. David. Introduction to International Political Economy, 6th ed, Univ. of
Puget Sound, Pearson, 2013, p. 210

Blyth, Mark. Routledge Handbook of International Political Economy (IPE),


Rouledge, New York, 2009, p.36.

Blyth. Mark, Routledge Handbook of International Political Economy (IPE),


Rouledge, New York, 2009, p.30.

Peter. Dicken, Global Shift : Mapping the Changing Contours of the World Economy,
6th ed, 2011, The Guilford Press : Newyork, pp. 169-202.

Theodore H. Cone, Global Politic Economy, 6th edn. 2008. Pearson Education, Inc. p.
19.

Violet Dutt and Vic Scheenerson, ‘Fundamental of Politic 1963’ in edited by Murad
Saifulin, 1966, p.210.
Violet Dutt and Vic Scheenerson, ‘Fundamental of Politic 1963’ in edited by Murad
Saifulin, 1966, Chapter 1.

Artikel Internet

‘Krisis keuangan Asia di Indonesia’, Indonesia-investment.com,


<http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/krisis-keuangan-
asia/item246>. Diakses 4/11/2015.

‘Penjelasan tentang teori ekonomi klasik’, Bimbie.com,


<http://www.bimbie.com/ekonomi-klasik.htm>, diakses 4/11/2015

‘Tahun 2008, Tahun Sulit bagi Perekonomian.,’ Dw.com, 2008.


<http://www.dw.com/id/tahun-2008-tahun-sulit-bagi-perekonomian/a-3901915>,
Diakses 04/11/2015

‘Teori Ideologi Karl Marx : False Conciusness’, Philoshopy.ui.ac.id,


<http://philosophy.ui.ac.id/?p=1181>, Diakses 4/11/2015.

‘Tugas & Fungsi Kemenkeu’, Kemenkeu.go.id,


<http://www.kemenkeu.go.id/Page/tugas-dan-fungsi>, Diakses 4/11/2015.
Arisyi F. Raz et al, ‘Krisis keuangan global dan pertumbuhan ekonomi’, bi.go.id,
<http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal-
ekonomi/Documents/11ec79729230486aa426daa84fbca561ArisyiFRazTamarindPKIn
draDeaKArtikasihSyalindraCit.pdf>, Diakses 4/11/2015.

12
13

Anda mungkin juga menyukai