TINJAUAN PUSTAKA
A. Rokok
1. Pengertian Rokok
dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok
putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana
tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (PP RI No.
daun tembakau yang telah cacah. Untuk menikmatinya salah satu ujung rokok
dibakar dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
2. Jenis Perokok
a. Perokok Aktif
rutin dengan sekecil apapun walaupun itu hanya 1 batang dalam sehari.
Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya
11
asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru (Pudiastuti, Ratna
b. Perokok Pasif
sampingan (sidestream smoke) yang keluar dari ujung batang rokok yang
terbakar, selain itu ia juga akan menghisap bagian dari asap utama yang
asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam 1 ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok (Pudiastuti, Ratna Dewi 2011, p.13)
asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
lebih tinggi pada asap sampingan dari pada asap utama. Kadar sampingan
2-5 kali lebih tinggi pada asap utama (Aditama, Tjandra Yoga 2011,
p.49).
12
3. Kandungan Rokok
a. Nikotin
yang bersifat toksis yang berbentuk cairan, tidak berwarna dan mudah
menguap. Zat ini dapat merubah warna menjadi coklat dan berbau seperti
dapat membuat rasa perih ynag sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi
rasa lapar. Itu sebabnya seseorang bisa merasakan tidak lapar karena
b. Tar
saat Rokok dibakar setelah dikurangi Nikotin dan air, yang bersifat
13
Tar sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam. Tar
terdapat dalam rokok yang terdiri dari ratusan bahan kimia yang
komponen padat asap rokok dan bersifat karsigonik. Pada saat rokok di
hisap, tar masuk kerongga mulut sebagai uap padat yang setelah dingin
akan menjadi padat dan membentuk endapan yang berwarna coklat pada
rokok dan bahan organik lain yang dibakar. Tar hanya dijumpai para
tembakau tetapi tidak dijumpai di dalam cengkeh sebab nikotin hanya ada
di dalam tembakau.
14
c. Karbon Monoksida (CO)
CO sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon, zat ini
kondisi oksigen dalam darah (Amiruddin, Ridwan dan Hasmi 2014, p.60).
d. Ammonia
nitrogen dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat
e. Formic acid
dan dapat membuat lumpuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk
f. Hydrogen cyanide
dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah
adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya.
15
Sedikit saja cyinide dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
g. Nitrous Exide
Nitrous exide sejenis gas yang tidak berwarna dan bila terisap
sakit. nitrous exide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat
h. Folmaldehyde
Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga
i. Phenol
distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari
tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena phenol ini terikat ke
2014, p.61).
j. Acetol
16
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi yang
k. Pyridine
Pyridine sejenis cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat
l. Methanol
4. Bahaya Rokok
rokok tersebut, rokok itu merupakan sumber bencana dan perusak tubuh bagi
berbagai alat tubuh manusia, seperti kanker paru, bronkitis kronik, emfisema
dan berbagai penyakit paru lainnya. Selain itu adalah kanker mulut,
17
negatif dengan kebiasaan merokok adalah kematian akibat penyakit
pengobatan yang terbaik untuk berbagai penyakit akibat rokok ini. Pada
sebagian diantaranya memang penyakit ini dapat ditangani dengan baik tetapi
pada sebagain besar lainnya masih belum dapat diobati dengan baik dan
bukan tidak mungkin dapat berakibat fatal pada penderitanya. Karena itu,
yang paling penting tentu adalah upaya pencegahan. Dengan kata lain, jangan
merokok, atau berhentilah merokok dan hindari asap rokok dengan segera
mengalami penyakit seperti halnya perokok aktif, bahkan bisa lebih parah.
Alasan pertama karena perokok pasif selain menghisap asap dari hembusan
perokok aktif, juga menghisap asap langsung dari ujung rokok. Kedua, karena
rokok, akan tetapi dengan terpaksa mereka juga ikut menderita. Hal ini
18
c. Kehilangan pendengan lebih awal dibanding yang bukan perokok.
Menurut sumber yang lain merokok bahaya rokok adalah sebagai berikut:
a. Kanker paru
payudara, seperti yang bnyak dipakai oleh ilustrasi berbagai film nasional.
Padahal di dunia ini kanker paru adalah kanker yang paling sering
didalam dan di luar negeri. Faktor lain yang mungkin yang mungkin
19
terjadinya kanker paru tidaklah cukup besar, hanya sekitar 10% sampai
b. Kanker Mulut
yaitu kira-kira lima kali lebih banyak dari pada bukan perokok. Resiko
untuk kanker tenggorokkan sembilan kali lebih tinggi dari pada bukan
c. Hipertensi
d. Penyakit Jantung
seperti tekanan darah tinggi, tingginya kadar lipid atau lemak dalam
20
berfungi memberikan aliran darah bagi jaringan jantung. Penyakit inilah
penyakit jantung adalah nikotin dan gas CO. Asap rokok mengadung
sekitar 0,5% sampai 3% nikotin dan kalau diisap maka kadar nikotin
e. Kehamilan
Kebiasaan merokok para calon ibu ternyata membawa akibat buruk pada
anak yang akan dilahirkannya. Wanita hamil yang merokok lebih banyak
21
melahirkan bayi yang meninggal pada bulan-bulan pertama kehidupannya
boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu
batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya,
di antaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan Carbon Monoksida
rumah ketika bersama anggota rumah tangga lainnya, hal ini biasa dilakukan
pada pagi hari di saat sarapan bersama anak-anak dan sore sampai malam hari
ketika sedang berkumpul dengan anggota keluarga (CO) (Maryunani, Anik 2013
p.108).
C. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut
22
hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Manusia
kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disumpulkan
bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
menangis dan sebagainya maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar seperti
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dilihat dari bentuk respons terhadap
stimulus maka perilaku maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Perilaku Tertutup
atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain. Misalnya: seorang ibu hamil tahu pentingnya
23
b. Perilaku Terbuka
p.132).
2. Perilaku Kesehatan
dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bila sakit. Oleh karena itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari
3 aspek yaitu:
sakit.
24
makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya
minuman tersebut.
seeking bahaviour)
saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini
25
a. Menggunakan Kekuatan Kekuasaan atau Dorongan
undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Cara ini akan
tentu akan berlangsung lama karena perubahan perilaku yang terjadi tidak
b. Pemberian Informasi
c. Diskusi Partisipasi
Diskusi partisipasi adalah salah satu cara yang baik dalam rangka
informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah saja tetapi dua arah. Hal
26
ini berarti bahwa masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi tetapi
dasar perilaku mereka diperoleh secara mantap dan lebih mendalam dan
akhirnya perilaku yang mereka peroleh akan lebih mantap juga, bahkan
merupakan referensi perilaku orang lain. Sudah tentu cara ini akan
memakan waktu yang lebih lama dari cara yang kedua tersebut dan jauh
4. Determinan Perilaku
respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang
yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa
yaitu:
27
ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku
seseorang.
pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku
dan sebagainya.
28
5. Faktor Perilaku yang Berhubungan dengan Kesehatan
dengan sengaja atas dasar pengetahuan dan kepercayaan bagi diri yang
29
masyarakat yang sudah maju. Kebiasaan merokok (termasuk kalangan ibu
mereka.
D. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil ari tahu dan ini terjadi setelah orang
30
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2. Tingkatan Pengetahuan
yaitu:
a. Tahu (know)
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat
sebagainya.
b. Memehami (comprehension)
c. Aplikasi (aplication)
31
d. Analisis (analysis)
yang baru. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (eveluation)
yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi dan sebagainya.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari sabjek
penelitian atau responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau
32
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
seseorang yaitu:
1) Minat
2) Intelegensi
mengambil keputusan.
3) Pengalaman
1) Pendidikan
33
masyarakat.meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu
2) Media massa
mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa
3) Sosial budaya
budaya yang bertentangan dari segi kesehatan yang dimana hal ini
4) Lingkungan
34
5) Penyuluhan
pikirannya.
6) Informasi
terhadap pengetahuan.
E. Sikap
1. Pengertian
p.140)
Allport dalam (Purwoastuti, Endang dan Walyani, Elisabeth Siwi 2015, p.22)
35
3. Tingkatakan Sikap
yaitu:
a. Menerima (receiving)
stimulus yang diberikan. Misalnya sikap orang terhadap gizi dapt dilihat
tentang gizi.
b. Merespons (responding)
c. Menghargai (valuing)
segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu
36
apabila saya sudah berumur 25 tahun (sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju).
juga dalam perubahan perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.
37
b. Tenaga kesehatan masyarkat telah mempunyai bekal yang cukup untuk di
pelayanan kesehatan oleh tenaga dokter atau klinis yang ingin melalui
sekolah
38
c. Menyediakan media informasi tentang bahaya rokok
panutan dan model dalam bidang kesehatan, serta nasihatnya akan sangat
atau area bebas asap rokok. Artinta, setiap puskesmas hendaknya bisa
masyarakat.
39
f. Membuat kolaborasi pelayanan klinis dengan psikolog
kurangnya aktivitas yang positif. Hal ini menyebabkan tubuh tidak ingin
G. Peran Keluarga
1. Pengertian Keluarga
“kulawarga”. Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”. Jadi,
keluarga adalah kumpulan dari ras. Dengan kata lain, keluarga adalah
anggota dari lingkungan yang terdiri dari beberapa orang yang masih
darah, atau adopsi. Dalam keluarga ada interaksi dan komunikasi satu sama
lain yang menimbulkan peranan sosial bagi suami istri, ayah, putra, putri,
p.53).
bahwa keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
40
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
terkecil masyarakat, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Mereka hidup
dalam satu rumah, terdapat ikatan perkawinan dan pertalian darah dan saling
rumah tangga. Selain itu setiap anggota keluarga mempunyai peran dalam
terdiri atas kepala kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal disuatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Selain itu,
individu yang terikat dengan perkawinan, hidup dalam satu rumah, saling
ataupun hubungan darah, tinggal dalam satu rumah dan saling berinteraksi,
mental, emosional, spritual dan sosial dari setiap anggota keluarga (Sunaryo
2015, p.54).
41
Dalam bidang kesehatan, keluarga juga memegang peranan yang
bersangkutan. Apa bila setiap keluarga yang ada dalam masyarakat itu sehat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga berdasarkan pada harapan dan pola perilaku
a. Peranan ayah. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak,
b. Peranan ibu. Sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu
spiritual.
42
3. Peran Keluarga dalam Menciptakan Rumah Tangga Tanpa Asap Rokok
dimana peran keluarga yaitu: (Proverawati, Atikah dan Rahmawati, Eni 2012,
rokok.
f. Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi tapi karena
alasan kesehatan, orang tua harus bisa menjadi panutan untuk tidak
merokok.
43
H. Kerangka Teori
teori yang telah diuraikan, maka kerangka teori dalam penelitan ini yaitu :
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Determinan Perilaku menurut Lawrence Green
Faktor Predisposisi
(Predisposing factors)
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Keyakinan
Persepsi
Faktor Pendukung
(Enabling factors)
Perilaku Merokok
Ketersediaan Sarana
dan Prasarana
Iklan
Warung
Rokok
Faktor Pendorong
(Reinforcing factors)
Peran petugas
kesehatan
Peran kader
Peran keluarga
Kebijakan kesehatan
Sumber: Modifikasi teori L.Green dalam (Notoatmodjo, Soekidjo
2012)
44