Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan menyesuaikan diri dengan

tempatnya serta tidak mampu menahan gaya geser. Fluida dapat berpindah satu

tempat ke tempat lain berdasarkan perbedaan tekanan dimana fluida di tempat

bertekanan tinggi akan berpindah ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Aliran

fluida adalah suatu perpindahan fluida dari titik satu ke titik yang lainnya. Dari

segi mekanik fluida dibagi menjadi dua macam yaitu statika fluida (fluida diam)

dan dinamika fluida (fluida alir). Pada industri, metode perhitungan aliran udara

sangat digunakan di dalam perancangan pemanasan pipa, penempatan pipa,

panjang pipa dan hal-hal lain yang diperlukan dalam penghantaran fluida. Dan

salah satu yang terpenting dalam proses flow control. Fluida air yang mengalir di

dalam suatu pipa yang lintasannya berliku-liku dapat mengalir karena adanya

pompa dalam pipa. Selain itu, untuk mengontrol laju alir fluida dapat dikontrol

dengan valve, fluida dapat dialirkan dengan lancar di dalam pipa dengan adanya

kedua alat tersebut, (Fitriani & Faizal, 2010).

B. Dasar Pemisahan

Fluida yang mengalir dari suatu sumur produksi merupakan senyawa

campuran yang komplek, secara umum terdiri dari persenyawaan unsur hidrogen

dan karbon dengan unsur tambahan berupa sulfur, nitrogen, dan lainnya. Kadar

3
4

atau susunan yang berbeda dari setiap senyawa hidrokarbon tentunya diikuti oleh

adanya perbedaan nilai densitas, tekanan uap dan sifat fisik fluida lainnya. Aliran

fluida hidrokarbon tersebut dari dalam sumur memiliki temperature awal yang

tinggi (temperature reservoir) dan tekanan (tekanan reservoir) yang besar,

namun secara bertahap dari perubahan kedalaman yang dicapai fluida tersebut

saat diproduksikan ke permukaan, temperatur dan tekanan mengalami perubahan

menjadi rendah, (Fadhli, 2001).

Fluida merupakan gabungan dari beberapa fasa, fasa ini terdiri atas fasa gas,

cairan dan padatan. Jadi fluida cair merupakan gabungan dari fasa gas dan cairan

(minyak dan air), dan padatan-padatan lainnya. Pada saat fluida mencapai ke

permukaan, dimana tekanan lebih rendah dibandingkan dengan tekanan reservoir

serta terjadinya perubahan aliran di dalam sumur hingga permukaan, kapasitas

cairan untuk dapat melarutkan gas akan menurun sehingga gas disini mulai

terbentuk dari fasa cairan atau gas akan terpisah dari minyak.

Fluida yang diproduksi dari dalam sumur pertama kali mengalir melalui

christmas tree dan selanjutnya mengalir melalui jaringan flowline. Instalasinya di

onshore bisa ditanam di dalam tanah atau berada di atas permukaan tanah, atau

juga bisa berada di dasar permukaan laut untuk daerah produksi yang berada di

offshore, flowline (gathering line) pada umumnya merupakan sarana untuk

mengalirkan fluida produksi dimana rute yang ditempuh oleh fluida merupakan

rute terpendek dalam fasilitas-fasilitas produksi di permukaan. Jika fasilitas


5

produksi terbagi berdasarkan kelompok sumur-sumur, maka flowline biasanya

dihubungkan terlebih dahulu melalui manifold produksi. Manifold adalah suatu

kumpulan rangkaian peralatan yang terdiri pipa utama (header), kerangan-

kerangan (valve), kerangan balik (check valve), sambungan dan turunan (fitting),

serta fasilitas pengukuran tekanan (pressure gauge) dan lain-lain.

Pemisahan fisik fluida yang terjadi secara alamiah di dalam sumur

merupakan dasar prinsip produksi, pemrosesan (processing) dan pengolahan

minyak dan gas yang didasarkan atas terpisahnya gas dan cairan. Proses

pemisahan yang dilakukan di permukaan tergantung terhadap efek gravitasi dan

gaya sentrifugal agar didapatkan produk dari fasa-fasa yang diinginkan. Oleh

karena itu, agar terjadi proses pemisahan, maka digunakan suatu alat pemisah

yang disebut dengan separator. Separator merupakan bagian peralatan yang

pertama kali disebut pada peralatan-peralatan proses produksi yang diguunakan

untuk proses pemisahan fluida produksi. Selain itu untuk mendapatkan hasil

yang lebih optimal dari proses pemisahan maka suatu sistem pemisahan

(separator) yang digunakan di dukung dengan metode pemecahan emulsi.

C. Decanter

Decanter adalah alat pemisah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan

menggunakan prinsip sentrifugal, bisa antara fase liquid dan liquid atau fase

liquid dan solid.


6

1. Jenis-Jenis Decanter

Jenis decanter pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Two Phase Dekanter

Alat ini bekerja untuk memisahkan fraksi minyak dengan fraksi air atau

fraksi padat dengan cairan, dengan penggunaan sendiri.

b. Three Phase Dekanter

Alat ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan two phase decanter,

hanya terdapat perbedaan dari fase fraksi. Pada alat ini dihasilkan 3

fraksi, yaitu fraksi minyak, fraksi air (cair) dan fraksi padat. (Palm Oil,

2018)

2. Prinsip Kerja Decanter

Pada decanter prinsipnya cairan atau suspensi dimasukkan dalam

decanternya yang biasanya berbentuk silinder dari bagian porosnya, lalu

decanter diputar dengan kecepatan tertentu tergantung bahan yang

dipisahkan.

Dengan gaya tersebut akan menciptakan gaya sentrifugal pada cairan

atau suspensi tersebut, dan makin besar massa zat maka makin besar pula

gaya sentrifugal yang diperlukan, sehingga zat yang berat jenisnya lebih

besar akan terdesak ke arah dinding decanter dimana terdapat outlet untuk

mengeluarkan zat tersebut. Dan dengan berat jenis lebih kecil akan tertahan

dibagian poros yang dibagian tersebut juga dibuat outlet untuk mengeluarkan

zat dengan massa yang lebih ringan.


7

D. Emulsi

Emulsi adalah campuran dua cairan yang tidak saling larut. Emulsi terbentuk

dari suatu phase terdispersi ke dalam fluida lainnya dan selalu berubah dengan

adanya perubahan kondisi. Emulsi harus dijaga dalam kondisi tidak stabil,

sehingga bisa terpisah dengan segera. Berikut ini adalah macam-macam emulsi

berdasarkan jenis cairannya.

Gambar 2.1 Water in oil emulsion

Gambar 2.2 Oil in water emulsion

Minyak akan dengan mudah membentuk emulsi dengan air, ketika pada kondisi

sebagai berikut :
8

Energi → adanya pressure drop diatas choke atau valve.

Emulsifier→ adanya komponen kimia dalam minyak seperti wax dan lumpur.

Separator didesain untuk memisahkan minyak, gas dan air tetapi jika emulsi

terbentuk maka separator akan timbul masalah untuk memisahkan fluida juga

emulsi yang menjadi phase-phase. Untuk membantu proses separasi kita dapat

menggunakan chemical dan / atau sarana yang lain seperti :

1) Heat (panas).

2) Electrical Field (tegangan listrik).

3) Increased Flowrate in the Saparator (meningkatkan flowrate).

4) Chemical (emulsion breakers).

5) Chemical (flocculants/deoilers).

Metode pemecahan emulsi yang lazim dimanfaatkan antara lain adalah :

1. Efek Panas

Panas merupakan media yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi

kekentalan dari minyak ataupun emulsi. Hal ini menyebabkan butiran air

bergerak lebih cepat sehingga membantu butiran tersebut saling

bertumbukan dan memungkinkan butiran-butiran cairan lebih cepat terpisah

dan terendapkan pada bagian bawah minyak. Secara umum semakin tinggi

temperatur yang diberikan, maka pemisahan emulsi semakin optimal. Selain

itu efek panas yang di berikan mampu mengurangi kekentalan (viscocity)


9

minyak. Panas juga akan melemahkan film (selubung) yang melindungi

butiran air. Hal yang harus diperhatikan pada penanggulangan masalah

emulsi dengan efek pemanasan adalah biaya bahan bakar, penyusutan

volume, penurunan derajat API.

2. Pemecahan Emulsi Dengan Arus Listrik

Butiran air yang kecil disetiap emulsi memiliki muatan listrik. Elektroda

juga memiliki kandungan listrik yang berubah setiap detiknya, maka

semakin cepat pula butiran tersebut melepas selubung dari emulsifier.

3. Pemecahan Emulsi Dengan Bahan Kimia

Penambahan bahan kimia akan mempercepat pemecahan emulsi di dalam

sistem. Cara kerjanya adalah menetralkan atau tidak mengaktifkan zat

pembentuk emulsi dan juga melemahkan film sehingga butiran-butiran

saling bertumbukan dan membentuk masa yang besar.

4. Pemecahan Emulsi Dengan Gaya Putar

Gaya putar akan mempercepat pemisahan emulsi, karena dengan cara ini

dapat memisahkan air secara sempurna. Pemanfaatan gaya putar yang juga

didukung dengan pemberian efek panas dan bahan kimia karena

penambahan kedua efek tersebut sangat mendukung dalam proses

pemisahan. Peralatan gaya putar ini disebut dengan hidrocyclone.

5. Pemecahan Secara Gravitasi

Pemisahan dengan cara ini memanfaatkan adanya perbedaan specific grafity

(SG) antara minyak dan air. Air mempunyai specific grafity yang lebih
10

besar dari pada minyak dan akan lebih mudah mengendap ke bagian bawah

secara alamiah, semakin besar perbedaan specific grafity maka akan semakin

cepat pula proses pemisahannya. Pemisahan dengan cara ini memerlukan

waktu agar terjadi pengendapan.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh dari pemecahan air dan minyak :

1) Stability, emulsi yang sangat stabil umumnya terbentuk jika emulsifier ada

didalam minyak.

2) Temperature, emulsi dapat terlarut dengan cepat pada temperature yang

tinggi dan lambat pada temperature yang rendah.

3) Time, dibutuhkan waktu untuk memecahkan sebuah emulsi, kadang-kadang

membutuhkan waktu berjam-jam. Ini sering menjadikan hal utama batasan

waktu untuk oil production.

4) Fluid dynamics, aliran turbulen akan menghasilkan resiko yang tinggi untuk

pembentukan emulsi atau beremulsi lagi dibandingkan bila dalam aliran

yang luminer.

E. Separator

1. Pengertian Separator

Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi didalam dunia

industry, maka sangatlah tepat bila didukung oleh kemampuan alat didalam

dunia perindustrian itu sendiri untuk mencapai kualitas pembakaran yang

diharapkan. Maka diciptakan suatu alat yang bisa menampung, menyimpan


11

suatu fluida yang bertekanan tinggi, baik berupa cairan atau gas pada tingkat

yang lebih besar dari tekanan suatu udara. Bejana tekanan (pressure vessel)

telah digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi didalam perindustrian

yang mencakup bahan kimia, minyak dan gas (Sutrisno & Setiawan 2015).

Dalam jurnalnya yang berjudul “Perancangan Separator Vertikal Mini 2

Fasa Pada Kegiatan Sampling Fluida (Tinjauan Aspek Keekonomian) di PT

Pertamina EP Asset 2 Field Limau” Vol 7 No.2 Desember 2016, (Antari &

Bahari, 2016) menjelaskan bahwa separator adalah suatu tabung bertekanan

tinggi yang digunakan untuk memisahkan liquid dan gas (dua fasa) atau gas,

minyak dan air (tiga fasa). Separator juga merupakan salah satu alat yang

biasanya terdapat pada stasiun pengumpul (gathering station). Separator

yang biasa digunakan di stasiun pengumpul ini akan dikembangkan dan

dirancang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya pada proses pengolahan

yang dilakukan selanjutnya.

2. Fungsi Utama Separator

Dalam jurnalnya Vol 7 No.2 Desember 2016 (Antari & Bahari, 2016)

menjelaskan bahwa prinsip utama dari separator yaitu :

1) Memisahkan fase pertama cairan hidrokarbon dan air bebasnya dari gas atau

cairan, tergantung mana yang lebih dominan.

2) Melakukan usaha lanjutan dari pemisahan fase pertama dengan mengendapkan

sebagian besar dari butiran-butiran cairan yang ikut di dalam aliran gas.
12

3) Mengeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari separator secara

terpisah dan meyakinkan bahwa tidak terjadi proses balik dari salah satu arah

ke arah yang lainnya.

Selain itu fungsi separator lainnya secara umum dijelaskan adalah sebagai berikut :

a) Sebagai unit pemisah antar gas dan cairan.

b) Memisahkan gas yang terlarut dengan minyak pada tekanan tertentu.

c) Mengkontrol tekanan gas yang dipisahkan.

d) Memberi waktu yang cukup dalam proses pemisahaan air dengan

minyak.

e) Melakukan proses treatment untuk proses lain.

3. Prinsip Pemisahan Separator

Prinsip dasar pemisahan separator dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :

a. Prinsip Penurunan Tekanan

Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan menurunkan tekanan

gas menjadi lebih rendah dari tekanan awalnya.

b. Gravity Settling

Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan memanfaatkan

penurunan tekanan yang terjadi di dalam sehingga dengan otomatis

tekanan permukaan pada bagian paling atas dari fluida di dalam tabung

rendah dari pada tekanan fluida dalam tabung sehingga, fluida yang

memiliki tekanan yang lebih tinggi dari tekanan permukaan yang ada
13

tadi akan naik ke atas dan kemudian akan memisah secara otomatis

berdasarkan perbedaan Specific Gravity (SG) dari masing-masing fluida.

c. Turbulensi Aliran atau Perubahan Aliran

Yaitu prinsip pemisahan dengan memberikan gaya sentrifugal pada

fluida sehingga gas dan liquid akan terpisah. Prinsip pemisahan seperti

ini biasanya terjadi pada inlet separator dengan menggunakan inlet

device tipe cyclone dan outlet separator dengan menggunakan outlet

device tipe sentrifugal.

d. Pemecahan atau Tumbukan Fluida Pada Bidang Datar

Yaitu prinsip pemisahan dengan menggunakan sebuah deflector berupa

alat baja yang berfungsi untuk menumbukkan fluida yang masuk pada

inlet separator. Kemudian karena tumbukan yang terjadi, gas dan liquid

akan secara otomatis terpisah karena adanya perbedaan densitas antara

gas dan liquid.

4. Jenis-Jenis Separator

Dalam dunia industri, separator dibagi beberapa jenis berdasarkan pada

bentuk dan fase pemisahan dari fluida yang melewatinya. Secara umum

separator dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu :

a. Separator Vertikal

Separator ini digunakan apabila sumur produksi memiliki GOR (Gas Oil

Ratio) yang rendah atau hanya membutuhkan waktu penyimpanan yang

singkat. Separator ini juga mudah untuk dalam pembersihan serta


14

memiliki jumlah penampungan cairan yang tinggi. Separator jenis ini

memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain :

1) Kelebihan

a) Proses pengontrolan cairan terbilang mudah.

b) Dapat menampung pasir dengan jumlah besar.

c) Mudah dibersihkan dan kecil kemungkinan akan adanya

penguapan kembali cairan.

2) Kekurangan

a) Memiliki harga yang mahal.

b) Susah dalam proses pengiriman.

c) Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk jenis gas

tertentu.

Gambar 2.3 Separator Vertikal


(Sumber :PT Benuo Taka Wailawi)
15

b. Separator Horizontal

Separator ini sangat efektif dalam hal memisahkan fluida yang memiliki

GOR (Gas Oil Ratio) tinggi dan membutuhkan waktu penyimpanan

yang lama untuk pemisahan gas dan liquid. Jenis dari separator ini

masih terbagi dalam dua jenis yaitu single tube horizontal dan double

tube horizontal separator. Separator jenis ini memiliki kelebihan dan

kekurangan, antara lain :

1) Kelebihan

a) Terbilang lebih murah dibandingkan separator vertikal.

b) Komponennya lebih mudah dalam pengiriman.

c) Lebih efisien untuk mengolah gas yang memiliki volume besar.

2) Kekurangan

a) Memiliki sistem control valve (katub) yang lebih rumit.

b) Sukar dalam membersihkan lumpur dan pasir.

c) Memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga hanya dapat

digunakan untuk gas tertentu.

Gambar 2.4 Separator Horizontal


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)
16

c. Separator Spherical

Jenis dari separator ini memiliki kapasitas gas dan pemisahan yang

terbatas sehingga umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang

memiliki GOR (Gas Oil Ratio) kecil hingga sedang namun dapat

beroperasi pada tekanan tinggi. Separator jenis ini memiliki kelebihan

dan kekurangan, antara lain :

1) Kelebihan

a) Memiliki harga yang paling murah jika dbandingkan dengan

jenis vertikal dan horizontal.

b) Lebih mudah untuk dibersihkan.

2) Kekurangan

a) Sistem pengontrolan cairan yang rumit.

b) Memiliki ruang pemisah dan kapasitas surge lebih kecil.

Gambar 2.5 Separator Spherical


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)
17

5. Prinsip Pemisahan

Ada dua macam proses dari pembentukan gas (vapour) dari hidrokarbon

cair yang bertekanan. Proses tersebut adalah flash separation dan differential

separation. Flash separation terjadi bila tekanan pada sistem diturunkan

dengan cairan dan gas tetap dalam kontak, hal mana gas tidak dipisahkan

dari kontaknya dengan cairan saat penurunan tekanan yang membiarkan gas

keluar dari solusinya. Proses ini menghasilkan banyak gas dan cairan sedikit.

Differential separation terjadi bila gas dipisahkan dari kontaknya dari

cairan pada penurunan tekanan dan membiarkan gas keluar dari solusinya.

Proses ini menghasilkan banyak cairan dan sedikit gas. Suatu separator

minyak atau gas yang ideal.yang bertitik tolak dari pendapatan cairan yang

maksimum, adalah suatu konstruksi yang dirancang sedemikian rupa,

sehingga dapat menurunkan tekanan aliran fluida dari sumur pada inlet

separator. Menjadi atau mendekati tekanan atmosfire pada saluran outlet

separator. Gas dipindah atau dikeluarkan dari separator secara terus menerus

segera setelah terpisah dari cairan, ini dikenal dengan differential separation,

namun penataannya tidak praktis.

Pemisahan tergantung dari dampak gravitasi untuk memisahkan cairan,

sebagai contoh hasil pemisahan minyak, gas dan air akan terpisah bila

ditempatkan pada satu wadah karena mempunyai perbedaan densitas satu


18

sama lainnya. Proses pemisahan karena adanya perbedaan densitas fluida

dan efek gravitasi dapat terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2.6 Kandungan-Kandungan Yang Masuk Ke Dalam Separator


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pemisahan fluida antara lain :

a) Viskositas fluida.

b) Densitas minyak dan air.

c) Tipe peralatan dalam separator.

d) Kecepatan aliran fluida.

e) Retention time.

6. Klasifikasi Separator

Klasifikasi separator tergantung dari pembagian jenis ruang lingkupnya,

secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Menurut Tekanan Kerja (Working Pressure)

1) High Pressure (HP) Separator : 400 – 800 psi

2) Medium Pressure (MP) Separator : 225 – 400 psi


19

3) Low Pressure (LP) Separator : 80 – 225 psi

4) Very Low Pressurer (VLP) Separator : 10 – 80 psi

b. Menurut Hasil Pemisahan

Proses pemisahan liquid dilakukan sesuai dengan densitas zat tersebut,

misalnya campuran antara air dan minyak, maka yang akan berada pada

bagian bawah adalah air sedangkan minyak akan berada pada bagian

atas. Fasa pemisahan dari separator ini terdiri dari dua fase atau tiga

fase, yaitu :

1) Separator Dua Fase

Separator dua fase berfungsi memisahkan gas dan cairan. Gas

mengalir keluar dari gas outlet, cairan (minyak dan air) keluar

melalui liquid outlet yang sama.

2) Separator Tiga Fase

Separator tiga fase berfungsi memisahkan gas, minyak dan air. Gas

keluar melalui gas outlet, air dan minyak melalui outlet yang

berbeda. Jadi separator 3 fase memiliki 3 outlet.

Ada beberapa alasan mengapa tidak digunakannya separator tiga

fase yang selain mampu memisahkan gas dan cairan juga dapat

memisahkan komponen cairan, yaitu minyak dan air adalah bahwa

separator horizontal dua fasa memiliki keunggulan dari beberapa

hal, yaitu :
20

a) Lebih murah untuk kapasitas gas yang sama.

b) Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas yang sama.

c) Luas permukaan untuk gas dan cairan lebih besar.

F. Tipe Separator Berdasarkan Fungsinya

Separator memiliki tujuan yang sama, tetapi dapat dibedakan dalam

prosesnya seperti jumlah tekanan yang digunakan. Terdapat lima perbedaan

separator pada golongan ini, yaitu :

1) Gas Scrubber

Alat ini dirancang khusus untuk memisahkan butiran-butiran cairan yang

masih terikut oleh gas dan terikut pada proses pemisahan pertama.

Umumnya alat ini diipasang setelah separator dan sebelumnya dehydrator,

extraction plant atau compressor agar mencegah masuknya cairan ke dalam

alat tersebut.

2) Heater Treatment

Berfungsi untuk memisahkan crude oil dan air, prinsip yang digunakan

selain densitas adalah pemanasan. Heater yang disetting pada suhu yang

diinginkan dimana crude memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air akan

berada di bawah. Crude yang sudah terpisah akan dialirkan ke proses

selanjutnya.

3) Knock Out

Alat ini dapat dibedakan dalam dua tipe,yaitu Free Water Knock Out

(FWKO) yang digunakan untuk memisahkan air bebas dan hidrokarbon cair,
21

sedangkan tipe kedua yaitu Total Liquid Knock Out (TLKO) berfungsi dari

jenis ini ialah memisahkan cairan dari gas yang bertekanan tinggi (>125 psi).

4) Flash Chamber

Tipe ini digunakan untuk proses pemisahan secara kilat (cepat) dan

digunakan sebagai separator tahap lanjut yang dirancang untuk bekerja pada

tekanan rendah (<125 psi).

5) Expansion Vessel

Jenis ini digunakan untuk pemisahan bertemperature rendah dan digunakan

untuk menampung gas hidrat yang telah terbentuk pada proses pendinginan,

alat ini memiliki tekanan kerja 100 – 130 psi.

6) Chemical Eeictric

Alat ini merupakan jenis separator tingkat lanjut yang digunakan untuk

memisahkan kandungan air dari fraksi hasil separasi pada stage sebelumnya,

proses pada alat ini dilakukan secara electric (menggunakan prinsip anoda

catoda) sehingga lebih memudahkan proses pemisahan.

G. Bagian-Bagian Utama Separator

1. Primary Separation Section

Bagian utama separator yang digunakan untuk mengumpulkan sebagian

besar fluida yang masuk ke separator.

2. Secondary Separation Section/Gravity Settling Section

Daerah ini digunakan untuk melaksanakan pemisahan dengan sistem

settling/pengendapan yang tergantung pada perbedaan densitas dengan


22

mengandalkan gaya gravitasi. Bagian ini juga terdapat suatu peralatan yang

dipergunakan untuk memperlambat aliran gas sehingga mencegah terjadi

turbulensi.

3. Mist Extraction Section

Pada bagian ini digunakan untuk memisahkan butiran cairan yang sangat

kecil untuk membentuk butiran cairan yang sangat besar dan mencegah

butiran cairan kecil untuk terikut oleh gas.

4. Liquid Accumulation Section/Liquid Collecting Section

Bagian ini berfungsi sebagai tempat penampungan semua cairan yang sudah

terbebas dari gas. Biasanya pada daerah ini dipasang kaca tempat melihat

ketinggian fluida yang terdapat dalam separator.

Gambar 2.7 Separator section


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

H. Separator Internal Fitting

Separator ini didesain dengan berbagai jenis peralatan dalamnya (internal

fitting), untuk meningkatkan efisiensi pemisahan fluida formasi. Secara garis

besar bagian-bagian separator internal fitting dapat dilihat pada gambar berikut.
23

Gambar 2.8 Separator internal Fitting


(Sumber: PT Benuo Taka Wailawi)

Bagian-bagian dari separator internal fitting antara lain dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Deflector plate

Berupa plat atau lempengan yang dipasang dibelakang inlet separator

berfungsi untuk memberikan tumbukan yang datang akibat kecepatan fluida,

mempercepat proses pemisahan, dan memperlambat laju aliran yang masuk

ke separator.

Gambar 2.9 Deflector plate


(Sumber : Junanda K, 2006)
24

2) Weir

Berupa dinding yang dipasang tegak lurus di dalam separator, berfungsi

untuk menahan cairan di dalam separator sehingga membantu meningkatkan

retention time dari cairan, menenangkan gelombang agar pemisahan lebih

cepat.

Gambar 2.10 Weir


(Sumber: Junanda K, 2006)

3) Demister pad dan mist extractor

Berupa rajutan kawat halus berfungsi untuk memisahkan gas dari

butiran-butiran minyak yang sangat kecil. Diletakan di daerah mist

extraction section atau outlet gas.

Gambar 2.11 Demister Pad


(Sumber : Junanda K, 2006)
25

Gambar 2.12 Mist extractor


(Sumber: Junanda K, 2006)

4) Straightening vanes dan coalescing plates

Berupa plat-plat yang bertujuan untuk menghilangkan turbulensi gas

sesudah terjadinya separasi dan juga membantu tahap pemisahan.

Gambar 2.13 Straightening Vanes


(Sumber : Junanda K, 2006)

Gambar 2.14 Coalescing Plates


(Sumber : Junanda K, 2006)
26

5) Foam breaker

Berfungsi sebagai penahan foam (buih) yang terjadi akibat kontak di

deflector plate. Dikarnakan buih dapat memperlambat proses separation

antara gas dan liquid.

Gambar 2.15 Foam breaker


(Sumber : Junanda K, 2006)

6) Vortex breaker

Dipasang pada setiap liquid outlet yang bertujuan untuk mencegah

timbulnya pusaran-pusaran minyak yang nantinya akan membebaskan gas

didalam minyak.

Gambar 2.16 Vortex Breaker


(Sumber: Junanda K, 2006)

7) Additional outlet/drain valve

Berfungsi sebagai outlet manual jika terjadi kesalahan sistem.


27

8) Outlet

Berfungsi sebagai jalur keluar liquid atau gas dari separator untuk menuju

tahap selanjutnya.

9) Man hole

Berfungsi sebagai celah masuk operator melakukan perawatan terhadap

internal fitting.

10) Sand Jetting

Sand jetting adalah alat yang digunakan untuk membersihkan pasir-pasir

yang terbawa masuk ke dalam separator. Sand jetting dipasang pada bagian

bawah separator.

I. Separator Eksternal Devices

1) Pressure gauge

Untuk mengetahui besar kecilnya tekanan yang ada di dalam separator.

Gambar 2.17 Pressure Gauge


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)
28

2) Sight glass

Untuk mengetahui tinggi rendahnya permukaan cairan pada separator.

Gambar 2.18 Sight glass


(Sumber: PT Benuo Taka Wailawi)

3) Pressure safety relief valve

Cara kerjanya adalah dengan cara melepas atau membuang tekanan yang

lebih yang ada di dalam separator secara otomatis. Jika tekanan di dalam

separator turun kembali, yaitu lebih rendah dari setting pressure pada safety

relief valve akan menutup kembali secara otomatis.

Gambar 2.19 Pressure Safety Relief Valve


(Sumber: Benuo Taka Wailawi)
29

4) Level control valve

LCV dipasang di inlet separator yang akan bekerja secara otomatis menutup

sendiri kalau terjadi tinggi permukaan (level) atau tekanan berlebihan di atas

setting operasi. Separator juga dilengkapi dengan peralatan pengendali

(control) tinggi permukaan yang dihubungkan dengan level oil / kondensat

dan air sehingga akan bekerja secara otomatis.

Gambar 2.20 Level Control Valve (LVC)


(Sumber: PT Benuo Taka Wailawi)

5) Shut Down Valve (SDV)

SDV dipasang di inlet separator yang akan bekerja secara otomatis menutup

sendiri kalau terjadi tinggi permukaan (level) atau tekanan berlebihan diatas

setting operasi.

Gambar 2.21 Shut Down Valve (SDV)


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)
30

J. Flowline, Manifold dan Header

1. Flowline

Flowline adalah pipa penyalur minyak dan gas bumi dari suatu sumur

menuju manifold, flowline biasanya memiliki diameter 2-4 inch (tergantung

dari kapasitas sumur yang di miliki perusahaan). Agar aliran tidak kembali

ke sumur (back flow) maka pada tiap flowline di pasang sebuah check valve.

Gambar 2.22 Flowline


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

2. Manifold

Manifold adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk mengatur

aliran masuk ke header dan separator yang di kehendaki.

Ada 3 macam jenis manifold :

a) Production manifold.

b) Test manifold.

c) Gas lift manifold.


31

Gambar 2.23 Manifold


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

Ada beberapa sistem manifold diantaranya :

a) Individual well manifold

Biasanya sistem ini di jumpai pada lapangan minyak dan gas yang kecil.

Pada sistem ini, flowline pada setiap sumur di hubungkan dengan

lapangan pengepul melalui test manifold atau production header. Pada

sistem ini, well testing dapat langsung di lakukan dari titik central,

sehingga menjadi fleksibel, (Khalis.2012).

b) Satelit production manifold

Biasanya sistem ini di jumpai pada lapangan minyak dan gas yang luas.

Pada sstem ini, flowline yang cukup pendek dari tiap sumur untuk

dihubungkan dengan pusat pengumpulan minyak dan gas dengan

menggunakan pipa yang lebih besar yang bisa di sebut production

lateral, dan juga di hubungkan dengan test line. Hal ini ditujukan untuk

menghindari penggunaan individual flowline yang sangat panjang

sehingga dapat menyebabkan pressure drop yang besar, (Khalis.2012).


32

3. Header

Header adalah tempat bermuaranya aliran fluida dari flowline yang terletak

di bawah manifold dan tentu saja diameternya lebih besar dari flowline.

Gambar 2.24 Header


(Sumber : PT Benuo Taka Wailawi)

Anda mungkin juga menyukai