Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BAHAN

MAKANAN
KARAKTERISTIK SUSU DAN BUAH

Nita Maria Rosiana, S.TP, M.Sc


Golongan : E
Kelompok : 3
Anggota :
1.Amalia Firdaus ( G42161810)
2.Ayu Kusumaning Dewi (G42161753)
3.Diajeng Meidia Damaris (G42161743)
4.Eki Afifaturrohma (G42161782)
5.Rizvia Nurnidyah Dwi R (G42161764)

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susu segar

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia, salah satunya manusia. susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat
gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dipandang dari segi gizi, susu merupakan
makanan yang hampir sempurna, dimana susu mengandung protein, lemak, vitamin,
mineral dan laktosa (karbohidrat). Pada susu terkandung zat – zat gizi yang berperan
dalam pembentukan tulang seperti protein, fosfor, kalsium, vitamin D, vitamin C,
magnesium, zink dan besi. Selain zat – zat gizi tersebut, susu juga masih mengandung
zat – zat gizi penting lainnya yang dapat meningkatkan status gizi. Oleh karena itu, setiap
orang dianjurkan minum susu. Seseorang yang mengkonsumsi susu dalam jumlah yang
endah pada saat anak – anak dan remaja, memiliki resiko kurangnya kepadatan tulang
dan terjadinya osteoporosis pada saat dewasa dan lanjut usia (Kalkwarf et al. 2003).

Susu terdiri dari 2 komponen yaitu susu skim atau sering disebut serum susu dan
susu krim atau sering disebut kepala susu, susu skim adalah susu yang tersisa setelah
krim diambil sebagian atau seluruhnya, susu skim mengansung banyak protein dan
vitamin yang larut dalam air. Sedangkan susu krim adalah susu yang benyak
mengandung lemak dan juga vitamin yang larut didalam lemak yakni vitamin A,D, E dan
K. Secara alami kedua komponen ini akan terpisah ketika susu dibiarkan dalam suhu
ruang dalam waktu yag cukup lama, susu bagian skim akan berada di bawah, dan susu
krim akan berada di bagian atas.

Hal ini karena antara bagian skim dan krim mempunyai berat jenis yang
berbeda.susu skim mempunyai berat jenis yang lebih tinggi daripada susu krim sehingga
susu skim akan berada dibagian bawah. Protein susu mengandung semua asam amino
essensial yang penting bagi manusia yag mengkonsumsinya. Protein susu sebagian besar
adalah kasein yakni sebagai protein utama susu yang berkisar 80% dari semua protein
susu (Winarno 1993). Protein susu sangat diperlukan dalam membentuk jaringan baru
didalam tubuh terutama pada masa pertumbuhan (Winarno 1992). Sementara itu lemak
yang dikandung susu adalah bersifat metabolis dan tidak menimbulkan kegemukan,
sehingga konsumsinya sangat disarankan dalam kadar yang efisien yakni sekitar 300 mg
sehari (Thomson 2004)

Susu merupakan larutan yang bersifat mudah larut dalam air karena memiliki sifat
hidrofil dan bila dilarutkan di dalam air yang memiliki suhu yang cukup tinggi akan lebih
cepat larut.Susu dapat merupakan sumber penyakit bagi manusia apabila pengolahan
terhadap susu tersebut tidak higienis. Sehingga diperlukan uji-uji tertentu untuk
mengetahui apakah susu tersebut layak untuk dikonsumsi. Salah satu cara yang
dilakukan untuk mengetahui mutu dari susu yaitu dengan uji mikrobiologi susu.

Buah-buahan

Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benangsari. Pada
umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah
diartikas sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut” (desserts),
misalnya mangga, pepaya, pisang, dan sebagainya.Buah-buahan merupakan bahan
pangan yang termasuk penting dan semestinya ada dalam daftar menu makanan kita
sehari-hari. Karena di dalam buah-buahan tersebut terkandung sumber nutrisi yang
sangat diperlukan oleh tubuh contohnya vitamin, mineral dan serat. Banyak masalah
kesehatan yang mungkin timbul akibat kurang mengkonsumsi buah-buahan.

Buah cepat sekali rusak oleh pengaruh mekanik, kimia dan mikrobiologi sehingga
mudah menjadi busuk. Oleh karena itu, pengolahan buah untuk memperpanjang masa
simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan seperti
selai, manisan, dodol, dan keripik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah karakteristik susu ?
2. Apa saja kandungan yang terdapat dalam susu ?
3. Bagaimana kualitas susu yag baik ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi kualitas susu ?
5. Apa yang mempengaruhi pencemaran susu ?
6. Apa penyebab kerusakan pada susu ?
7. Bagaimana cara penanganan pada susu ?
8. Apa saja mnfaat mengkonsumsi susu ?
9. Bagaimanakah karakteristik buah ?
10. Apa kandungan yang terdapat dalam buah jeruk, apel, anggur, dan pisang ?
11. Bagaimana cara memilih buah yang segar ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kualitas fisik susu yang baik
2. Mengetahui pH berbagai susu dan buah
3. Mengetahui kandungan pada susu dan buah

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memutuskan baik tidaknya susu dan buah yang segar

2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat mengkonsumsi susu dan buah


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu segar
Susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna nilai gizinya. Susu
didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu binatang yang menyusui anaknya (mamalia).
Susu sebagai bahan pangan yang dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya sebagai satu
kesatuan, maupun dari bagian-bagiannya. Banyak sekali masalah yang dihadapi dalam
pengolahan penyimpanan, dan penggunaan air susu. Untuk mengatasi hal tersebut bisa
dengan mengetahui secara mendalam susunan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahannya.

Secara umum, susu mamalia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu susu kaya (susu
yang mengandung protein dan lemak yang tinggi, misal: susu anjing laut, susu ikan paus) dan
susu miskin (susu yang mengandung protein dan lemak relatif rendah, misal: susu sapi, susu
kambing, susu domba, manusia, dll). Setelah susu manusia (ASI), susu yang paling umum
dikonsumsi manusia adalah susu sapi, kambing atau domba.

Komposisi kimia

a. Air

Air merupakan komponen penyusun susu segar yang jumlahnya paling tinggi.

b. Lemak

Kelompok susu yang termasuk lemak volatil (mudah menguap) adalah asam butirat,
kaproat, kaprilat, kaprat. Kelompok non lemak volatil yaitu miristat, palmitat, oleat dan
stearat. Asam butirat merupakan asam paling penting dari kelompok volatil karena
menentukan rasa karakteristik mentega dan menyebabkan ketengikan pada produk.

Pada umumnya lemak akan mencair pad kisaran suhu 29-38 derajat celsius. Titik cair
lemak susu sangat erat hubungannya dengan solidflying point atau keadaan susu dimana
lemak susu nampak padat.

Lemak susu sedikit larut dalam amil alkohol dan gliserol panas, menyerap odor volatil
dengan cepat, karena itu mentega dan krim tidak boleh disimpan dekat sumber odor yang
dapat menyebabkan produk mengalami flavor.

c. Protein susu

Protein tersusun dari kasein, laktalbumin, laktoglubulin. Kasein merupakan suatu


substansi yang berwarna putih kekuningan. Kasein dapat diendapkan dengan
menggunakan asam-asam encer, rennin dan alkohol.
Penggunaan dari kasein adalah dalam pembuatan lem kasein. Albumin secara kimia
dikenal sebagailaktalbumin bersifat teragulasi oleh panas tetapi tidak oleh renet.

d. Laktosa

Laktosa merupakan disakarida yang apabila dihidrolisa satu molekul yang sama dengan
gula tebu atau sukrosa kemanisannya 1/16 kali kemanisan sukrosa. Derajat kekerasan
tekstur suatu bahan makanan yang berasal dari susu ditentukan oleh besarnya kristal
laktosa, semakin kecil ukuran kristal maka semakin halus tekstur makanan tersebut.

e. Mineral

Unsur mineral membantu menaikkan suhu pada susu sangat penting hubungannya
dengan stabilitas susu terhadap panas. Kolesterol pada susu sebanding dengan jumlah
susu yang ada, susu mengandung 105-176 ppm kolestrol.

Sifat Fisik

Susu segar mempunyai pH 6,5-6,6 bersifat agak asam, keasaman susu segar
berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta sejumlah kecil CO2 dan
sitrat yang terdapat pada susu.

Berat jenis susu rata-rata 1,032 atau berkisar 1,027-1,035. Semakin banyak lemak
susu semakin rendah berat jenisnya, semakin banyak presentase bahan padat bukan lemak,
maka semakin berat susu tersebut.

Susu segar rasanya agak manis. Warna susu putih kebiru-biruan disebabkan
pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseniat dan fosfat koloidal.
Warna karoten yang menyebabkan warna kuning susu.

Titik beku susu -0,55 sampai -0,61 derajat celcius. Unsur yang dapat larut seperti
laktosa dan mineral, menentukan titik beku susu dan mengakibatkan titik beku susu lebih
rendah dibandingkan dengan air. Lemak dan protein tidak berpengaruh terhadap titik beku
susu.

Titik didih susu sedikit lebih tinggi dari air yaitu 100,17 derajat celcius. Apabila
dipanaskan sampai mendidih akan terbentuk lapisan film, yang merupakan sejumlah kecil
kasein dengan kalsium, dan lemak susu. Susu yang keasamannya lebih tinggi akan
menggumpal apabila dipanaskan atau direbus hal ini disebabkan adanya protein kasein dan
albumin.

Viskositas susu lebih besar daripada air yaitu kira-kira 1,5-1,7 kali viskositas air
(!,005 sentipoise). Viskositas suatu cairan menggambarkan besarnya hambatan atau restensi
cairan tersebut terhadap aliran, pengadukan. Viskositas biasanya disebut kekentalan. Besar
kecilnya viskositas susu dipengaruhi oleh perubahan suhu, tekanan, pengadukan, pelayuan,
pengasaman, dan pertumbuhan bakteri tertentu.
Buah-buahan
Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Buah
merupakan produk daari tanaman yang dapat dimakan dalam keadaan segar ataupun terolah.
Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari,
buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut” , misalnya
mangga, pisang, pepaya, dan sebagainya.

Buah-buahan dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu buah klimaterik dan non
klimaterik. Buah klimaterik merupakan semua jenis buah yang mengalami proses
pematangan meskipun buah sudah dipetik. Contoh buah klimaterik adalah mangga, pepaya,
pisang, kedondong, cempedak, kesemek. Buah non klimaterik adalah jenis buah yang tidak
mengalami proses pematangan meski telah dipetik

Umumnya buah-buahan mempunyai kadar air berkisar antara 65-90%, tetapi rendah
protein dan lemak kecuali alpukat. Buah yang masih muda mengandung banyak pati. Ada
beberapa jenis buah yang kandungan patinya akan terus bertambah selama pendewasaan sel
tetapi ada pula yang mula-mula meningkat kemudian menurun lagi.

Kandungan gula beberapa jenis buah klimaterik kadang-kadang meningkat selama


pendewasaan sel (misal: Mangga). Pada jenis buah non klimaterik kandungan gula yang
mula-mula tinggi sebelum pendewasaan sel kadang-kadang dapat menurun sedikit selama
pendewasaan sel (mIsal: jeruk).

Kandungan zat pektik didalam buah akan mempengaruhi kekerasan (tekstur) buah
tersebut. Selam proses pematangan buah, zat pektik akan terhidrolisa menjadi komponen-
komponen yang larut air sehingga total zat pektik akan menurun dan akan menyebabkan buah
menjadi lunak.

Buah-buahan merupakan sumber vitamin C dan provitamin A (karoten), disamping


B1 serta bebrapa mineral seperti kalsium dan besi. Di dalam buah-buahan umumnya terdapat
pigmen klorofil, karotenoid dan grup (antosianin, antosantin dan tanin).

Pada buah-buahan yang masih muda banyak mengandung asam-asam organik dimana
selama proses pematangan buah, kandungan asam organik ini akan menurun. Asam-asam
organik ini disamping mempengaruhi rasa juga mempengaruhi aroma buah, sehingga
digunakan untuk menentukan mutu buah-buahan.

Buah-buahan juga mengandung komponen-komponen lain seperti sellulosa,


heksonan, pentosan, gum, asam-asam amino, enzim-enzim dan zat pembentuk aroma seperti
ester, alkohol, karbonil, eter, hidrokarbon dan senyawa aromatik lainnya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.Karakteristik Susu Segar
A. Pelaksanaan
Acara praktikum : Karakteristik Susu Segar
Tempat : Laboratorium Gizi Kuliner
Hari/Tanggal : Jum’at 28 Oktober 2016
Pukul : 13.00-15.00
Dosen Pembimbing : Nita Maria R,S.TP,M.Sc

B. Alat dan Bahan


 Alat
1. Cawan Uji / Piring plastik
2. Viskometer
3. Kertas Universal Test(Indikator Universal)
4. Kertas HVS
5. Tabung reaksi
6. Stopwatch
7. Pipet
8. Alat tulis
 Bahan
1. Susu Sapi
2. Susu Kambing
3. Susu UHT
4. Alkohol 70%
1. Pengamatan Warna

Susu Segar

Tuang ke dalam cawan uji atau piring plastik

Amati warnanya secara visual

Tulis deskripsi hasil penilaian terhadap warna susu

Tetapkan warnanya menyimpang atau tidak

2. Pengamatan Aroma dan Rasa

Susu Segar

Tuangkan susu ke dalam cawan uji/piring plastik

Lakukan pencicipan dan pembauan terhadap rasa dan aroma

Tetapkan aroma susu menyimpang/tidak

3. Kelengketan

Siapkan 1 lembar kertas HVS bersih

Teteskan bebeapa tetes susu di atas kertas HVS

Tempelkan kertas tersebut pada kaca

Biarkan beberapa lama kemudian


Angkat kertas tersebut dan amati kelengketannya

Tetapkan daya lengketnya (kuat,sedang,lemah,tidak lengket)


4. Viskositas

Siapkan viskometer tabung kaca berbentuk U

Isikan susu ke viskometer sampai tanda batas tera(miniskus)

Tutuplah salah satu ujung viskometer dengan ibu jari

Siapkan stopwatch

Buka ujung yang tertutup ibu jari bersamaan dengan menekan tombol on pada stopwatch

Catat waktu yang ditempuh susu hingga habis melewati tanda tera

5. pH

Siapkan sampel susu

Celupkan kertas indikator universal ke dalam sampel susu

Tentukan nilai pH dengan melakukan pencocokan terhadap standar warna pH

6. Uji Alkohol

Susu sebanyak 2ml

Campur dengan alkohol 70% dalam tabung reaksi tertutup

Balikkan tabung reaksi beberapa kali.Apabila terjadi koagulasi maka akan terlihat
partikulus halus pada permukaan bagian dalam tabung dan dicatat susu positif terhadap uji
alkohol(susu berkualitas rendah)
3.2.Karakteristik Buah-buahan
A. Pelaksanaan
Acara praktikum : Karakteristik Buah-buahan
Tempat : Laboratorium Gizi Kuliner
Hari/Tanggal : Jum’at 28 Oktober 2016
Pukul : 13.00-15.00
Dosen Pembimbing : Nita Maria R,S.TP,M.Sc

B. Alat dan Bahan


 Alat
1. Penggaris
2. Jangka sorong
3. Timbangan
4. Pisau
5. Piring plastik
6. Gelas
7. Refractometer
8. Kertas indikator universal
9. Blender
10. Stopwatch
 Bahan
1. Jeruk
2. Apel
3. Anggur
4. Pisang
5. Air
C. Prosedur Kerja

1. Pemeriksaan warna,aroma dan rasa

Buah - buahan

Amati warna,aroma dan rasa(pengicipan)

Catat hasil pengamatan dan pencicipan termasuk juga catat bila ada penyimpangan

2. Bentuk

Buah - buahan

Gambar semua buah

Beri keterangan pada gambar

3. Berat

Buah - buahan

Timbang masing-masing buah

Catat berat masing-masing

4. Ukuran

Buah - buahan

Ukur panjang dan lebar buah menggunakan penggaris dan jangka sorong
5. Kekerasan

Buah - buahan

Lakukan pengamatan kekerasan dengan cara dipijit atau dengan menggunakan jari tangan.

6. Menghitung jumlah bagian yang dapat dimakan

Buah - buahan

Timbang masing-masing jenis buah lalu pisahkan bagian yang dapat dimakan dan tidak

Timbang bagian yang dapat dimakan dan dinyatakan dalam persen terhadap berat utuh

7. Keasaman ( pH )

Buah - buahan

Hancurkan bahan sebanyak 100 gram menggunakan blender

Buah dengan kadar air rendah dapat ditambahkan air dengan perbandingan 1:1 sebelum
dihancurkan

Ukur pH dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam buah yang sudah
dihancurkan sebanyak 3kali kemudian nilainya di rata-ratakan
8. Padatan terlarut

Buah - buahan

Hancurkan bahan sebanyak 100 gram menggunakan blender

Saring hancuran buah yang diperoleh dengan kertas saring

Teteskan filtrat pada plasma refraktometer yang menunjukkan kadar padatan


terlarut(%).Jika sebagian padatan terlarut contoh berupa gula,maka hasil pembacaannya
dinyatakan sebagai derajat brix
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1.Karakteristik Susu Segar
1. Pengamatan Warna
Jenis Susu Warna Keterangan
Susu Sapi Putih Kekuningan Tidak menyimpang
Susu Kambing Putih Tulang Tidak menyimpang
Susu UHT Putih Susu Tidak menyimpang

2. Pengamatan Aroma dan Rasa


Jenis Susu Aroma Rasa Keterangan
Susu Sapi Amis khas susu Hambar Tidak menyimpang
Susu Kambing Amis khas susu Hambar Tidak menyimpang
Susu UHT Menyengat Gurih Tidak menyimpang

3. Pengamatan Kelengketan
Jenis Susu Kelengketan
Susu Sapi Sedang
Susu Kambing Sedang
Susu UHT Sedang

4. Pengamatan Viskositas
Jenis Susu Waktu tempuh
Susu Sapi 2 detik
Susu Kambing 2 detik
Susu UHT 1,8 detik
5. Pengukuran pH
Jenis Susu pH
Susu Sapi 5
Susu Kambing 6
Susu UHT 6

6. Uji Alkohol
Jenis Susu Uji Alkohol Keterangan
Susu Sapi + Kualitas rendah
Susu Kambing _ Kualitas tinggi
Susu UHT _ Kualitas tinggi

4.2.Karakteristik Buah-buahan
1. Pengamatan Warna , Aroma , Rasa
Nama Buah Warna Aroma Rasa
Jeruk Hijau Kekuningan Segar Manis
Apel Putih kehijauan Segar Manis
Anggur Merah keunguan Segar Masam
Pisang Kuning cerah Harum Manis
2. Pengamatan Bentuk
Nama Buah Bentuk Bentuk (Gambar)
Jeruk Bulat

Apel Bulat

Anggur Bulat

Pisang Lonjong
daging

kulit
3. Pengamatan Berat Buah
Nama Buah Berat
Jeruk 158 gram
Apel 85 gram
Anggur 5,4 gram
Pisang 178 gram

4. Pengamatan Ukuran
Nama Buah Panjang Lebar
Jeruk 6,92 cm 5,98 cm
Apel 5,8 cm 5 cm
Anggur 2 cm 1,81 cm
Pisang 17 cm 3,82 cm

5. Pengamatan Kekerasan
Nama Buah Kekerasan
Jeruk Lunak
Apel Keras
Anggur Agak lunak
Pisang Lunak

6. Menghitung Jumlah Bagian yang Dapat Dimakan (Edible Portion /


BDD)
Nama Buah BDD
Jeruk 127 gram (83%)
Apel 75 gram (87%)
Anggur 4,3gram (79,62%)
Pisang 110 gram (61,79%)
*ket : cara menghitung %BDD = Berat Bagian yang dapat dimakan : Berat seluruhnya X
100%
7. Menghitung keasaman (pH)
Nama Buah pH
Jeruk 4,67
Apel 4
Anggur 3
Pisang 4
*ket : pH yang dicantumkan pada tabel adalah pH rata-rata dari 3x percobaan
8. Pengamatan Padatan Pelarut
Nama Buah Padatan Pelarut
Jeruk 10 derajat brix
Apel 6 derajat brix
Anggur 11 derajat brix
Pisang 5 derajat brix
BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik susu


Dalam hasil pengamatan praktikum diperoleh data hasil mengenai sifat fisik dan sifat
kimia susu segar. Ada tiga jenis susu segar yang di amati yaitu susu kambing, susu sapi, dan
susu UHT. Dalam pengamatan mengenai warna susu, susu kambing memiliki warna putih
tulang, susu sapi putih kekuningan dan susu UHT berwarna putih susu. Warna putih
disebabkan karena refleksi sinar matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein dan
garam-garam didalam susu. Warna kekuningan merupakan cerminan warna karoten dalam
susu. Diluar batas warna normal tersebut, kadang dijumpai susu berwarna kebiruan,
kemerahan, atau kehijauan. Warna kebiruan kemungkinan diakibatkan berkembangnya
bakteri Bacillus cyanogenes atau kemungkinan susu ditambahi air. Warna kemerahan sering
disebabkan adanya butir eritrosit atau hemoglobin akibat ternak yang diperah mengalami
sakit, khususnya mastitis. Adapun warna kehijauan kemungkinan merupakan refleksi
kandungan vitamin B kompleks yang relatif tinggi. Pengujian warna susu didapatkan warna
putih normal hal ini mengindikasikan bahwa susu baik untuk dikonsumsi.
Pada pengamatan mengenai aroma dan rasa susu kambing dan susu sapi memliki
aroma dan rasa yang sama yaitu beraroma amis khas susu dan rasanya hambar. Sedang susu
UHT memiliki aroma menyengat dan rasanya gurih. Susu segar yang normal mempunyai bau
yang khas terutama karena adanya asam-asam lemak. Bau tersebut dapat mengalami
perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya pertumbuhan mikroba didalam susu, atau
bau lain yang menyimpang akibat terserapnya senyawa bau dari sekeliling oleh lemak susu.
Bau pakan dan kotoran yang ada didekat wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau
susu tersebut. Namun untuk rasa susu yang telah dimasak adalah agak manis berarti kondisi
susu dalam keadaan baik. SNI melaporkan bahwa senyawa vanilin di dalam susu yang
terdegradasi menjadi asam vanilat dapat menyebabkan off-flavor selama penyimpanan.
Degradasi tersebut terkait erat dengan reaksi oksidatif dari enzim xanthine oksidase yang
secara intrinsik ada didalam susu. senyawa lain yang ikut berperan menentukan flavor susu
adalah beberapa senyawa phenol khususnya alkyl-phenol.
Pengamatan sifat kelengketan pada susu di dapatkan bahwa sampel susu yang di
gunakan bersifat lengket pada permukaan kaca. Kelengketan ini dipengaruhi oleh adanya
kasein yang bersifat lengket. Semakin jelek kualitas susu maka sifat kelengketan akan
semakin berkurang. Pada susu kambing, susu sapi, dan susu UHT memiliki kelengketan yang
sedang. Hal ini menandakan kualitas susu masih baik dan layak untuk di komsumsi.
Pada pengamatan kekentalan (viskositas) susu dengan menggunakan alat viskometer.
Susu kambing memiliki viskositas selama 1,80 detik, susu sapi selama 2 detik dan susu UHT
selama 2 detik. Kekentalan dapat disebabkan karena konsentrasi protein yang tinggi dalam
susu yang terdiri dari kasein dan whey protein. Selain itu susu dengan suhu rendah
mempunyai nilai kekentalan yang lebih tinggi dari susu dengan suhu tinggi.
Pengamatan selanjutnya adalah pengamatan pH susu. Sampel susu dimasukkan ke
satu
kertas indikator pH stik. Setelah beberapa saat, indikator pH stik diangkat dan kemudian
dicocokkan dengan pH meter. Didapatkan bahwa susu kambing memiliki pH 6, susu sapi
memiliki pH 5, dan susu UHT memiliki pH 6. Jika berdasarkan SNI 01-3141-1998, rataan pH
susu adalah sekitar 6-7. Ini juga menggambarkan bahwa rataan pH susu cenderung normal.
Normalnya pH pada susu dapat disebabkan karena adanya kasein, buffer, fosfat dan sitrat,
secara terbatas karena adanya albumin, globulin, dan CO2. Selain itu, kenaikan dan
penurunan pH ditimbulkan dari hasil konversi laktosa menjadi asam laktat oleh
mikroorganisme aktivitas enzimatik.
Prinsip dasar pada uji alkohol merupakan kestabilan sifat koloidal protein susu
tergantung pada selubung atau mantel air yang menyelimuti butir-butir protein terutama
kasein. Terdapat pada penambahan pertama 2 ml alkohol 70% ke dalam susu segar setelah
dihomogenkan tidak adanya butir-butir susu berarti hasilnya negatif atau kualitas susu baik
untuk dikonsumsi, tetapi setalah ditambahkan lagi 2 ml alkohol 70% dan dihomogenkan
kembali maka terlihat di dinding tabung reaksi terdapat butir-butir susu berarti hasilnya
positif. Susu terlihat positif pada penambahan 10 ml alkohol 70%, yang menandakan
kemungkinan susu yang positif pada uji alkohol dapat disebabkan oleh susu mulai masam,
terdapat kolustrum dan permulaan adanya mastitis. Pada hasil pengamatan susu kambing
negatif, susu sapi positif dan susu UHT negatif. Dari hasil data tersebut maka susu sapi
merupakan susu sudah mulai masam.
Kandungan gizi susu
Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi karena mempunyai
kandungan nutrisi yang lengkap antara lain lemak, protein, laktosa, vitamin, mineral, dan
enzim. Sebagai produk pangan yang kaya nutrisi, pH mendekati netral dan kandungan airnya
tinggi. Oleh karena itu susu sangat mudah mengalami kerusakan akibat pencemaran mikroba
(Frank dalam Handayani dan Purwanti, 2010). Menurut Dwidjoseputro (1982), susu segar
adalah susu murni, tidak mengalami pemanasan, dan tidak ada penambahan bahan pengawet.
Susu sapi segar mengandung air (87,25%), laktosa (4,8%), lemak (3,8%), kasein (2,8%),
albumin (0,7%), dan garam-garaman (0,65%). Selain itu perlu kita tahu bahwa susu juga
mengandung vitamin, sitrat, dan enzim. Sindurejo dalam Tricahyadi dkk (2007) menyebutkan
bahwa susu sapi yang baik memiliki warna putih kekuningan dan tidak tembus cahaya

Kualitas susu
Berdasarkan jumlah bakteri dalam air susu, kualitas susu di negara-negara barat dan
negara-negara maju lainnya digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A (No. 1), jumlah bakteri yang terdapat dalam
susu segar tidak lebih dari 10.000/ml. Bakteri-bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml.
b. Susu Kualitas B (No. 2) jika jumlah bakterinya antara 100.000-1.000.000/ml dan jumlah
bakteri koliform tidak lebih dari 10/ml.
c. Susu dengan kualitas C (No. 3), jelek jika jumlah bakterinya lebih dari 1.000.000/ml
(Hadiwiyoto, 1994).
Syarat kualitas air susu segar di Indonesia telah dibakukan dalam Standart Nasional
Indonesia (SNI 01-3141-1997), dimana pemeriksaan cemaran mikroba dalam air susu
segar meliputi uji pemeriksaan dengan angka lempeng total (batas maksimum mikroba
3,0 × 106 koloni/ml), Escherichia coli (maksimum 10/ml), Salmonella (tidak ada),
Staphylococcus aureus (maksimum 10² koloni/ml).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu


a. Keadaan kandang sapi. Kandang sapi yang baik akan menghasilkan susu yang baik. Hal-
hal yang perlu diperhatikan terhadap keadaan kandang adalah bentuk lubang angin
(ventilasi luar ruangan, penerangan, saluran pembuangan).
b. Keadaan rumah pemerah. Rumah pemerah adalah rumah untuk mengadakan pemerahan
susu. Rumah ini umumnya terpisah dari kandang sapi.
c. Keadaan kesehatan sapi. Sapi perah yang sakit akan menghasilkan mutu susu tidak baik.
d. Kesehatan pemerah atau pekerja. Hal ini penting agar kontaminasi bakteri yang berasal
dari pekerja yang sakit dapat dihindari dan dikurangi.
e. Pemberi makanan . Sapi yang baru saja diberi makanan akan menghasilkan susu dengan
kandungan lebih banyak daripada sapi yang belum diberi makanan ternyata mempengaruhi
cita rasa susu yang dihasilkan. Misal bawang merah yang diberikan 1-4 jam sebelum
pemerahan akan menghasilkan susu yang berbau kuat atau merangsang.
f. Kebersihan hewan. Apabila sapinya kotor, susu yang diperoleh juga akan mengandung
jumlah bakteri yang lebih banyak dan akhirnya rendah mutunya.
g. Kebersihan alat pemerah
h. Penyaringan susu. Penyaringan dapat membantu mengurangi kotoran-kotoran atau debu.
i. Penyimpanan susu. Penyimpanan susu pada suhu tinggi atau kamar, jumlah bakteri yang
ada pada susu akan lebih banyak daripada penyimpanan susu pada suhu rendah.

Pencemaran susu
Komposisi kimia susu yang lengkap seperti lemak, laktosa, protein, dan lain-lainnya
memungkinkan adanya anggapan bahwa susu berperan sebagai medium yang baik bagi
pertumbuhan mikrobia merugikan. Susu yang dihasilkan pada ambing sapi pada hakekatnya
steril, setelah melewati kelenjar puting baru terjadi kontaminasi oleh mikroba. Hal itu
disebabkan selain karena terdapat susu sisa (lebih kurang 10% dari volume susu total), atau
karena puting mengalami pengendoran pasca pemerahan berulang. Oleh karena itu, susu yang
diperoleh sesudah pemerahan selalu mengandung sejumlah bakteri pencemar yang macam
dan jumlahnya tergantung pada lingkungan, patologi hewan (kesehatan), peternakan,
peralatan, dan personil yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan
transportasi susu.

Alasan susu disukai mikroba antara lain :


1. pH susu mendekati normal sekitar 6, 6-6, 8.
2. Susu mengandung gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan makhuk hidup termasuk
mikroba.
3. Kadar air yang tinggi sekitar 85%.
Menurut Supardi dan Sukamto dalam Sulistyowati (2009), susu mudah rusak
karena terkontaminasi oleh bakteri-bakteri pembusuk. Selain itu, susu juga dapat
terkontaminasi oleh bakteri-bakteri patogen melalui beberapa cara sebagai berikut:
1. Susu yang berasal dari sapi perah yang menderita infeksi. Misalnya infeksi oleh bakteri
Brucella, Mycobacterium, dan Coxiella burnetii.
2. Putting sapi terkontaminasi secara langsung oleh manusia. Misalnya kontaminasi oleh
Streptococcus, Staphylococcus, Pseudomonas, dan Corynebacterium.
3. Susu terkontaminasi oleh bakteri patogen yang tidak berasal dari sapi sendiri,
kontaminasi terjadi setelah proses pemerahan. Misalnya Salmonella typhi, Corynebacter
diptheriae dan Streptococcus pyogenes.
Kerusakan susu
Susu dinyatakan rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi apabila dalam susu tersebut
terjadi perubahan rasa dan aroma, yaitu menjadi asam, busuk, tidak segar dan susu
menggumpal atau memisah. Produk seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi. Air susu yang
diperah sering tercemar jika bagian luar dari sapi dan daerah sekitarnya sebelum diperah
tidak diperhatikan. Keadaan demikian menyebabkan air susu walaupun berasal ambing yang
sehat (bebas dari bakteri) tetap terkontaminasi setelah pemerahan susu. Susu yang baru
diperah sekalipun dari sapi-sapi yang sehat dan diperah secara aseptis biasanya mengandung
jumlah bakteri yang sedikit (Eckles dkk., 1998).
Titiek dan Rahayu (2007) mengatakan bahwa beberapa kerusakan pada susu yang
disebabkan tumbuhnya mikroorganisme antara lain adalah pengasaman dan penggumpalan,
berlendir seperti tali yang disebabkan terjadinya pengentalan dan pembentukan lendir oleh
beberapa jenis bakteri dan penggumpalan susu yang timbul tanpa penurunan pH. Galtz dan
Bruvig (1980), melaporkan bahwa Escherichia colli dapat menyebabkan kerusakan pada susu
akibat enterotoksin yang diproduksinya. Mikroba patogen yang umum mencemari susu
adalah E. coli. Standar Nasional Indonesia tahun 2000 mensyaratkan bakteri E. coli tidak
terdapat dalam susu dan produk olahannya. Bakteri E. coli dalam air susu maupun produk
olahannya dapat menyebabkan diare pada manusia bila dikonsumsi. Beberapa bakteri
patogen yang umum mencemari susu adalah Brucella sp., Bacillus cereus, Listeria
monocytogenes, Campylobacter sp., Staphylococcus aureus, dan Salmonella sp.
Penanganan susu
Menurut Saleh (2004), Penanganan susu segar sangat diperlukan untuk
memperlambat penurunan kualitas susu atau memperpanjang massa simpan susu. Cara
penanganan air susu sesudah pemerahan adalah sebagai berikut:
1. Air susu hasil pemerahan harus segera dikeluarkan dari kandang untuk menjaga jangan
sampai susu tersebut berbau sapi atau kandang. Keadaan ini penting terutama jika
keadaan ventilasi kandang tidak baik.
2. Air susu tersebut disaring dengan saringan yang terbuat dari kapas atau kain putih dan
bersih, susu tersebut disaring langsung dalam milk can. Segera setalah selesai
penyaringan milk can tersebut ditutup rapat. Kain penyaring harus dicuci bersih dan
digodok kemudian dijemur. Bila kain penyaring tersebut hendak dipakai kembali
sebaiknya disetrika terlebih dahulu.
3. Tanpa menghiraukan banyaknya kuman yang telah ada, air susu perlu didinginkan
secepat mungkin sesudah pemerahan dan penyaringan sekurang-kurangnya pada suhu
o o
4 C–7 C selama 2 atau 3 jam. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya kuman
yang terdapat didalam air susu.bila tidak mempunyai alat pendingin maka pendinginan
tersebut dilakukan dengan menggunakan balok es, dalam hal ini milk can yang telah
berisi susu dimasukkan kedalam bak yang berisi es balok dan ditutup rapat.
Kontaminasi susu perlu dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan
dan kesehatan hewan perah. Agar susu yang diproduksi terjaga kebersihannya dan lebih
tahan lama dari kerusakan. Maka dapat dilakukan beberapa penanganan air susu, antara
lain:
1. Pendinginan Susu. Pendinginan susu bertujuan agar terjadi penurunan suhu susu dari
suhu kambing 37ºC ke berbagai suhu yang lebih rendah untuk menahan mikroba perusak
susu agar jangan berkembang, sehingga susu tidak mengalami kerusakan dalam waktu
yang relatif singkat. Pendinginan susu biasanya menggunakan almari es atau alat
pendingin khusus yang suhunya di bawah 10°C.
2. Pasteurisasi Susu. Pasteurisasi susu adalah pemanasan susu di bawah temperatur didih
denganmaksud hanya membunuh kuman ataupun bakteri patogen, sedangkan
sporanyamasih dapat hidup. Ada 3 cara pasteurisasi yaitu: Pasteurisasi lama (law
temperature, long time), Pasteurisasi singkat (high temperature, short time), dan
Pasteurisasi dengan Ultra High Temperature (UHT).
Manfaat mengkonsumsi susu bagi kesehatan

 Susu mengandung potassium, yang dapat menggerakkan dinding pembuluh darah pada
saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi bahaya akibat
apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung.
 Dapat menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain
yang diserap oleh tubuh.
 ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat memperkuat daya tahan
fungsi syaraf, mencegah pertumbuhan tumor pada sel tubuh.
 Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan unsur serum
dalam darah tubuh dalam skala besar.
 Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara drastis keefisiensian
kerja otak besar.
 Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap kecantikan,
yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.
 Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menyusut dan patah
tulang.
 Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan
terhadap kelelahan.
 Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.
 Kandungan seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.
 Minum susu setiap hari sebelum tidur dapat membantu tidur lebih nyenyak.

2.2. Karakteristik buah

Pada praktikum hasil pengamatan tentang karekteristik buah ada 4 jenis buah yang
akan di amati. Kelompok pertama yaitu buah jeruk, jeruk berwarna hijau kekuningan,
berbentuk bulat, aromanya segar, rasanya manis, kekerasannya lunak, permukaanya halus
berpori dan memiliki pH 4,67. Beratnya sebelum pengupasan 158 gram, setelah pengupasan
beratnya 152 gram, daging buah 127 gram, kulit 22 gram dan serabut 1 gram. Berat dapat
dimakan (edible portion) sebanyak 83%. Sedangkan panjangnya 6,92 cm, diameter 5,98 cm
dan padatan terlarutnya sebesar 10° brix.
Kelompok dua yaitu buah apel, apel berwarna putih kehijauan, berbentuk bulat,
aromanya segar, rasanya manis, kekerasannya keras, permukaannya halus dan memiliki pH 4.
Beratnya 85 gram, lebar 5cm, dan panjangnya 5,8 cm. Berat dapat dimakan (edible portion)
sebanyak 87% dan padatan terlarutnya sebesar 6° brix.
Kelompok tiga yaitu buah anggur, anggur berwarna merah keunguan, berbentuk
bulat, aromanya segar, rasanya asam, kekerasannya agak lunak, permukaannya halus dan
memiliki pH 3. Beratnya 5,4 gram, diameternya 1,81 cm, dan panjangnya 2 cm. Berat dapat
dimakan (edible portion) sebanyak 79,62% dan padatan terlarutnya sebesar 11° brix.
Kelompok empat yaitu buah pisang, pisang berwarna kuning cerah,berbentuk lonjong,
aromanya harum, rasanya manis,kekerasannya lunak, permukaanya halus dan memiliki pH 4.
Beratnya 178 gram, lebar 3,82 cm, panjang 17 cm, dan tingginya 3,52 cm. Berat dapat
dimakan (edible portion) sebanyak 61,79% dan padatan terlarutnya sebesar 5° brix.
Masing-masing buah mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat
kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah penting dalam sortasi
dan pengkelasan mutu (grade). Sifat fisik buah yang sering diamati antara lain warna, aroma,
rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan. Biasanya untuk warna, aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan
kekerasan dilakukan secara subjektif, sedangkan berat diteteapkan secara objektif
menggunakan timbangan (Muchtadi,1992).
Kekerasan buah dapat dirasakan melalui pijatan jari. Buah yang matang dan siap
dikonsumsi biasanya relatif lebih lunak daripada buah yang masih mentah. Buah yang baik
mempunyai tingkat kekerasan yang merata, dimana bila tidak merata maka sebagian rasa
daging buahnya akan berbeda. pH didalam buah – buahan sangat berkaitan dengan
kandungan asam yang terdapat didalamnya. Semakin tinggi kandungan asam pada buah,
maka pHnya akan makin kecil. Pada buah-buahan memiliki pH antara 2,5-4,5.
Pektin dalam buah terdapat dalam bentuk zat pektik yang mudah terhidrolisa. Zat
pektik ini terdapat didalam middle lamella dari sel – sel buah . kandungan zat pektik didalam
buah akan mempengaruhi kekerasan tekstur buah tersebut. Selama proses pematangan buah
,zat pektik akan terhidrolisa menjadi komponen – komponen yang laru air sehingga total zat
pektik akan menurun kadarnya dan komponen yang larut air akan meningkat jumlahnya yang
mengakibatkan buah menjadi lunak.
Tekstur buah ditentukan oleh senyawa-senyawa pektin dan selulosa. Selama
pemasakan buah menjadi lunak karena menurunnya jumlah senyawa tersebut. Selama itu
jumlah protopektin yang tidak larut berkurang sedang jumlah pektin yang larut menjadi
bertambah.
Peranan warna sebagai salah satu indeks mutu bahan pangan perlu diperhatikan
karena pada umumnya konsumen sebelum mempertimbangkan parameter lain (rasa,nilai gizi
dan lain – lain) , pertama – tama akan tertarik oleh keadaan warna bahan. Bila warna bahan
pangan ternyata kurang cocok dengan selera atau menyimpang dari warna normal ,bahan
pangan tersebut tidak akan dipilih oleh konsumen , meskipun faktor – faktor lainnya normal.
Malahan seringkali para konsumen menggunakan warna bahan pangan sebagai indikator
faktor mutu lainnya yang terdapat dalam bahan tersebut.
Warna bahan pangan secara alami disebabkan oleh senyawa organik yang disebut
pigmen. Di dalam sayuran dan buah buahan terdapat empat kelompok pigmen yaitu klorofil,
karotenoid, antosianin dan antoksantin. Selain itu terdapat pula kelompok senyawa polifenol
yang disebut tanin, yang asalnya tidak berwarna tetapi bila bereaksi dengan logam atau
teroksidasi dapat memberikan warna kehitaman dan juga rasa sepat.
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya disela-
sela antara selulosa dan hemiselulosa. Protopektin merupakan istilah untuk senyawa-senyawa
pektin yang tidak larut, yang banyak terdapat pada jaringan tanaman yang muda. Bila
jaringan tanaman ini dipanaskan di dalam air yang juga mengandung asam, protopektin dapat
berubah menjadi pektin yang dapat terdispersi dalam air. Karena alasan tersebut, maka
jaringan-jaringan dalam buah-buahan menjadi lunak dan empuk bila dimasak dengan air
panas (Winarno, 2002).
Pada buah – buahan , pigmen yang dikandungnya juga mudah mengalami kerusakan
oleh perlakuan – perlakuan yang dilakukan selama penanganan dan pengolahan . karena itu
perlu diusahakan agar selama penanganan dan pengolahan dilakukan tindakan tindakan yang
dapat mempertahanan warna buah – buahan tersebut. Untuk itu perlu dipahami secara baik
kimia pigmen dan sebab – sebab terjadinya perubahan warna dan tindakan yang perlu
dilakukan untuk mencegahnya.
Edible portion dilakukan untuk mengetahui bagian dari sayuran yang dapat dimakan,
dimana pada buah terdiri dari kulit, buah, biji, daun, batang dan lain-lain. Dari semua
bagian buah tersebut tidak semuannya dapat dimakan, oleh karena itu memperhitungkan
jumlah bagian yang termakan dan bagian yang terbuang perlu diketahui bagian yang dapat
dimakan. Hal ini penting diketahui dalam perhitungan rendemen produksi dari buah atau
sayuran. Aplikasinya yaitu misalkan pada buah dalam kaleng dimana buah dalam kaleng
tersebut sudah dipisahkan dari bagian yang tidak dapat termakan.
Padatan terlarut merupakan refleksi rasa manis, yang juga menunjukan derajat
ketuaan dan kematangan. Padatan terlarut dalam sari buah dapat diukur dengan dengan
menggunakan alat refraktometer. Alat ini biasa digunakan untuk menentukan ketuaan atau
kematangan dari buah yang secara kontinu kadar gula meningkat sejalan dengan proses
penuaan.
Padatan terlarut biasanya dilakukan dalam pembuatan jus, untuk mengetahui serat,
mengetahui kadar gula kasar, mengetahui kadar gula kasar.
Jenis – jenis refraktometer yaitu :
1. Refraktometer abbe
Merupakan alat untuk determinasi secara cepat konsentrasi , kemurnian , kualitas disperse
dari sampel cair , padat dan plastik. Dapat digunakan untuk mengukur bermacam – macam
indeks bias suatu larutan.
2. Refraktometer tangan ( hand refraktometer )
Indeks biasnya sudah dikonversikan sehingga dapat langsung dibaca kadarnya dan hanya
untuk mengukur kadar zat tertentu saja.
Kandungan nutrisi buah jeruk
Banyak zat –zat yang terkandung dalam tanaman jeruk terutama dalam buah jeruk yg
bermanfaat untuk tubuh, sehingga tanaman ini bisa digolongkan kedalam salah satu tanaman
obat. Kandungan gizi buah jeruk antara lain :

 Vitamin C
 Karbohidrat
 Potasium
 Folat
 Kalsium
 Thiamin / Vitamin B1
 Niacin atau Vitamin B3
 Vitamin B6 / Pyridoxine
 Fosfor
 Magnesium
 Tembaga
 Riboflavin/ Vitamin B2
 Asam pantotenat / Vitamin B5
 Senyawa fitokimia
Manfaat buah jeruk untuk kesehatan

 Mengurangi radang sendi


 Mencegah Kanker
 Perkembangan Otak.
 Mencegah Batu Ginjal
 Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
 Menurunkan Resiko Kanker Hati
 Menurunkan Kolesterol.
 Menjaga Kesehatan Jantung
 Menangkal Penyakit
 Melawan Infeksi Virus
 Mengatasi Sembelit
 Menyehatkan Mata
 Mengontrol Tekanan Darah
 Melindungi Kulit
 Menetralkan Keasaman Tubuh
 Karbohidrat Sehat

Kandungan nutrisi buah apel

 Energi
 Karbohidrat
 Gula
 Diet serat
 Lemak
 Protein
 Air
 Vitamin A equiv.
 Thiamine (Vit. B1)
 Riboflavin (Vit. B2)
 Niacin (Vit. B3)
 Asam pantotenat (B5)
 Vitamin B6
 Folat (B9 Vit.) 3
 Vitamin C
 Kalsium 6
 Zat Besi
 Magnesium
 Fosfor
 Kalium
 Seng

Manfaat buah apel untuk kesehatan

 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


 Meningkatkan daya penglihatan
 Mencegah penyakit mulut
 Membantu pertumbuhan tulang dan gigi
 Membantu merawat gigi
 Membantu mengurangi berat badan
 Mencegah kanker
 Menurunkan kadar kolesterol
 Membantu proses pencernaan

Kandungan nutrisi buah anggur

 Vitamin C
 Pro vitamin A
 Tiamin (vitamin B1)
 kalsium
 serat
 niasin
 riboflavin ( vitamin B2)
 fosfor
 kalium
 zat besi
 meineral boron
 natrium
Manfaat buah anggur untuk kesehatan

 Membantu menyingkirkan asam pada ginjal


 Mencegah pembekuah dan mengurangi resiko penyakit jantung
 Antioksidan yang terkandung dalam buah anggur dapat menghentikan oksidasi dan
kolesterol LDL yang menyumbat pembuluh darah
 Zat besi dari anggur dapat mengatasi kelelahan apa bila di imbangi dengan istirahat yang
cukup
 Mengatasi susah buang air besar
 Mencegah kanker payudara dan secara signifikan mengurangi massa pada tumor
payudara
 Meningkatlan kesehatan otak dan mencehag alzheimer
 Mencegah dan melindungi tubuh dari infeksi

Kandungan nutrisi buah pisang

 Energi
 Protein
 Karbohidrat
 Lemak
 Vitamin C
 Vitamin A
 Vitamin B1 (thiamin)
 Vitamin B2 (riboflavin)
 Vitamin B3 (niacin)
 Vitamin B5 (asam
pantotenat)
 Vitamin B6 (pyridoxin)
 Kalsium
 Fosfor
 Besi
 Kalium
 Magnesium
 Natrium 

Manfaat buah pisang untuk kesehatan

 Meningkatkan kekebalan tubuh


 Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)
 Mencegah penyakit jantung
 Kesehatan janin
 Mengatasi anemia (kurang darah)
 Mengatasi gangguan pencernaan
 Menurunkan berat badan

Cara memilih buah yang segar

Jeruk

Varietas pada jeruk relatif berbeda-beda. Untuk jeruk yang memiliki kulit tebal,
perhatikan warna pada kulit jeruk tersebut. Pilihlah warna kuning yang tidak benar-benar
kuning (bebas dari pewarna buatan) serta memiliki penampakan mulus tak berbintik.
Tancapkan pelan ujung kuku Anda ke bagian kulit luar jeruk tersebut. Jika terasa lembut,
berarti jeruk tersebut masih segar. Pilih juga jeruk yang tak terlalu lembek saat digenggam.
Sedangkan untuk jeruk yang memiliki kulit cenderung tipis (jeruk hijau), pilihlah jeruk yang
mantap digenggam (tidak lembek) serta memiliki kulit tipis mengkilap. Ukuran jeruk hijau
yang terlalu besar biasanya memiliki rasa asam.

Apel

Ketuk Apel dengan jari tangan dan dengarkan bunyinya. Biasanya, apel yang masih
segar dan mengandung banyak kadar air akan mengeluarkan bunyi nyaring. Pilihlah apel
yang masih terasa keras bila ditekan. Pastikan tampilan luar kulit apel terlihat segar dan tidak
memiliki bercak putih untuk menghindari konsumsi apel dengan kadar pestisida tinggi. Untuk
mengecek berapa lama apel tersebut telah dipetik dari pohonnya, Anda dapat melihatnya dari
warna batang apel yang sudah menghitam atau belum, sebab warna batang yang telah
menghitam menandakan bahwa apel tersebut telah dipetik lebih dari tiga bulan.
Anggur

Pilih anggur yang masih melekat di tangkai dengan warna tangkai yang masih segar.
Perhatikan ketebalan kulitnya, jika anggur terlihat berkulit tipis dengan daging buah yang
masih membulat serta tidak mengerut artinya anggur tersebut masih segar untuk dikonsumsi.

Pisang

Cermati warna serta tekstur dan ketebalan buah pisang. Pisang yang baik memiliki warna
kuning yang pas, tekstur terasa mulus, serta kulit yang agak tipis (kulit tebal bisa
mengindikasikan buah pisang yang belum matang). Pilih juga pisang dengan bonggol yang
belum terlalu mengering.
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Susu merupakan minuman yang sangat baik bagi tubuh karena dilihat dari fungsi
umumnya sendiri yaitu sebagai penyempurna dari makanan yang kita konsumsi. Komponen
susu terdiri dari protein, lemak, gula laktosa, vitamin, dan mineral. Susu yang baik
mengandung jumlah bakteri yang sedikit, tidak dipalsukan, bersih, dan tidak mengandung
spora mikroba pathogen yang dapat membahayakan tubuh. Tidak ada perbedaan kandungan
antara susu sapi murni dengan susu kotak UHT. Bedanya hanya pada warna serta
pengemasan susu UHT yang melalui proses pemanasan.

Pada buah terdapat tekstur, bentuk,berat, ukuran, aroma dan warna buah yang sudah
masak dengan buah yang msh mentah berbeda. Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya
perubahan kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma
buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan, lambat-laun
berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan akhirnya busuk. Buah yang
masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil. Pada waktu buah menjadi tua,
klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai
dengan jenis buah. Buah yang sudah masak aromanya sudah menunjukan aroma khas buah
tersebut.

6.2. Saran

Dengan mengetahui segala hal tentang susu dan buah, terutama manfaatnya bagi
kesehatan dan tubuh kita, hendaknya kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dalam
bidang kesehatan, hendaknya kita sering mengonsumsi susu dan dengan porsi yang cukup
setiap hari agar kita bisa merasakan manfaatnya sesuai yang disebutkan dalam penjelasan di
atas. Dengan menerapkan penggunaan susu dan buah secara bijaksana, kita dapat
memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

 Lilyutami.2015.uji-indra-dan-sifat-fisik-susu-
segar.http://lilyutami10.blogspot.co.id/2015/05/uji-indra-dan-sifat-fisik-susu-
segar.html (Diakses pada tanggal 5 November 2016)
 Yudhaendrap.2014.uji-kualitas-susu.http://yudhaendrap.blogspot.co.id/2014/06/uji-
kualitas-susu.html (Diakses pada tanggal 5 November 2016)
 Anonim.2014.pengertian-susu-dan-penyakit-
yang.http://www.ilmuternak.com/2014/09/pengertian-susu-dan-penyakit-
yang.html(Diakses pada tanggal 5 November 2016)
 Anonim.2012.penanganan-susu-segar-dalam-menjaga.http://livestock-
livestock.blogspot.co.id/2012/03/penanganan-susu-segar-dalam-
menjaga.html(Diakses pada tanggal 5 November 2016)
 Rezasntiani.http://rezasintiani68.blogspot.co.id/(Diakses pada tanggal 5 November
2016)
 Hastomo.kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-
kesehatan.http://hastomo.net/kesehatan/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-apel-bagi-
kesehatan(Diakses pada tanggal 6 November 2016)
 Anonim.manfaat-kandungan-gizi-dan-nutrisi-buah-
anggur.http://www.detikindonesia.com/manfaat-herbal/2054/manfaat-kandungan-
gizi-dan-nutrisi-buah-anggur.html(Diakses pada tanggal 6 November 2016)
 Anonim.2013.kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-
pisang.http://permathic.blogspot.co.id/2013/04/gandungan-gizi-dan-manfaat-buah-
pisang.html(Diakses pada tanggal 6 November 2016)
 Anoname.2013.cara-memilih-buah-yang-
berkualitas.http://kuliner.ilmci.com/resep/2013/25/cara-memilih-buah-yang-
berkualitas.aspx(Diakses pada tanggal 9 November 2016)
 Ashari.2013.laporn-praktikum-susu.http://asharicdvm.blogspot.co.id/2013/04/laporan-
praktikum-susu.html(Diakses pada tanggal 9 November 2016)
 Suryono.http://www.damandiri.or.id/file/suryonoipbbab1.pdf(Diakses pada tanggal 9
November 2016)
 Deriaseptian.2011.http://deriaseptian.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-
false-en-us-x-none.html(Diakses pada tanggal 9 November 2016)
LAMPIRAN

 SUSU

susu sapi susu kambing susu UHT


 BUAH

Penimbangan berat anggur Uji padatan terlarut Uji pH

Penimbangan 100 gr anggur proses pemblenderan 100 gr anggur

Anda mungkin juga menyukai