Anda di halaman 1dari 2

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Siak (PHE

Siak) akan mengebor delapan sumur pengembangan di Lapangan Batang dan kegiatan Seismik
2D, tahun ini. Hal ini dilakukan untuk menambah produksi dan mencari potensi cadangan
minyak dan gas (migas). pengeboran delapan sumur pada pertengahan tahun ini merupakan
tahap pertama dari total 30 sumur yang akan dibor secara bertahap hingga tahun berikutnya.
Pengeboran delapan sumur pengembangan ini diperkirakan akan menambah produksi minyak
sekitar 560 barel per hari (bopd) di lapangan Batang. Sementara itu, kegiatan seismik 2D untuk
mencari potensi cadangan migas akan dilakukan pada area sepanjang 423 kilometer.

Area panas bumi pertamina area geotermal sibayak

Kegiatan eksploitasi proyek geothermal Rantau Dedap meliputi 16 sumur panas bumi yang
dibarengin dengan pembangunan PLTP Rantau Dedap tahap pertama oleh konsersium PT.
Rekayasa Industri dan Fuji Electric. Co. Pengeboran sumur ini merupakan yang pertama dari 16
sumur bor eksploitasi dengan rata-rata kapasitas 7,8 MW per sumur.

Setelah beroperasi, PLTP Rantau Dedap mampu menghasilkan listrik lebih dari 130.000 rumah.
Saat ini, pemerintah menetapkan pembeli listrik dari tenaga geothermal hanya satu, yakni PT.
PLN (Persero).

Sementara PT. PLN sebagai perwakilan pemerintah juga dihadapkan pada tantangan
menyediakan energi yang terjangkau oleh masyarakat.

Penampung uap panas bumi Gunung Sibayak, PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak
Desa Semangat Gunung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara memiliki 10 sumur produksi dan 2
sumur injeksi.

Sudah lebih dari tiga tahun aktivitas penampungan uap panas bumi yang berproduksi berkisar 8
ton tekanan uap tidak beroperasi. Produksi 8 ton tekanan uap yang dapat menghasilkan 1 MW
listrik atau dapat menerangi 1.000 rumah tangga dengan penerangan daya tipe 900 watt terbuang
sia-sia. PT Dizamatra Powerindo Sibayak memiliki dua turbin sehingga bisa menerangi 2.000
rumah.

Petroleum sistem

2.5. Sistem Petroleum


2.5.1. Potensial Reservoir
Interval produktif di Struktur “PRB” pada umumnya terdapat pada Formasi Keutapang.
Batupasir pada formasi ini umumnya berukuran butir halus hingga sedang dengan porositas
sekitar 15 sampai dengan 33 %. Interval batupasir yang merupakan fasies delta ini umumnya
memproduksi minyak dan beberapa mengandung gas atau asosiasi minyak dengan gas. Formasi
ini diendapkan pada Miosen Akhir hingga Paleosen. Sebagian besar dari batupasir dari
Keutapang merupakan batupasir yang telah dewasa, dengan ukuran butir halus sampai sedang
dan tingkat kompaksi dari butiran lepas hingga tekompaksi dengan baik. Mineral seperti mika,
plagioklas dan glaukonit dapat ditemukan pada formasi ini, namun secara keseluruhan tubuh
batuannya terdiri dari kuarsa dan partikel lempung. Total ketebalan gross dari Formasi
Keutapang Bawah berkisar antara 700 sampai dengan 1000 m namun ketebalan individu
reservoir dapat hanya mencapai 3 sampai 10 m, berupa lapisan batupasir yang bertumpukan.
Interval batupasir yang merupakan fasies delta ini umumnya memproduksi minyak dan beberapa
mengandung gas atau asosiasi minyak dengan gas. Reservoir potensial lainnya adalah batupasir
anggota Formasi Baong Tengah dan karbonat Formasi Belumai.

Anda mungkin juga menyukai