Anda di halaman 1dari 26

PENDISTRIBUSIAN VIDEO PROGRAM SCTV KE YOUTUBE

CHANNEL SCTV

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DIVISI MEDIA SOSIAL SCTV SEBAGAI TIM VIDEO DISTRIBUTION
PERIODE 27 AGUSTUS – 26 DESEMBER 2018

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Magang


Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:
Nandia Farha Aulia
1564190156
Broadcasting

FAKULTAS KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
JAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di beberapa perusahaan, pengalaman bekerja sudah menjadi hal yang lumrah

ditemukan menjadi salah satu persyaratan dalam perekrutan tenaga kerja. Demi membantu

mahasiswa-mahasiswi dalam mempersiapkan jenjang yang berikutnya, perguruan tinggi

menyediakan sarana bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman maupun situasi kerja yang

sesungguhnya. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah

dipelajari selama berada di bangku kuliah dengan adanya mata kuliah magang. Sehingga,

diharapkan mahasiswa-mahasiswi yang telah mengambil mata kuliah ini mendapatkan

pengalaman bekerja dibidang yang tengah ditempuh.

Mata kuliah magang menjadi sarana bagi mahasiswa-mahasiswi untuk mengukur

tingkat kompetensi yang dimilikinya. Selain memberikan pengalaman, para mahasiswa juga

diberi ruang untuk meningkatkan kemampuan yang mereka miliki dengan diadakannya mata

kuliah ini. Dengan demikian, mahasiswa-mahasiswi tidak hanya mendapatkan sesuatu dari

mata kuliah ini, namun mampu memberi kontribusi bagi tempat magang yang mereka tengah

ditempati.

Penulis memilih PT. Visual Indomedia Produksi (VIP) sebagai pilihan tempat

pelaksanaan magang dikarenakan konsentrasi penulis yang berada di bidang broadcasting.

Penulis mencari perusahaan dimana penulis dapat melatih kemampuannya dalam editing

video serta ingin merasakan pengalaman bekerja di ruang lingkup media. Keinginan penulis

untuk mengembangkan kemampuannya membuat penulis ditempatkan di divisi media sosial

bagian tim Video Distribution yang menaungi media sosial dari stasiun TV Surya Citra

Televisi (SCTV).
B. Tujuan dan manfaat

a. Tujuan Magang
Tujuan kegiatan magang yang penulis lakukan antara lain sebagai berikut :
a. Mengetahui situasi dan kondisi serta interaksi antar karyawan
di tempat penulis melalukan magang.
b. Memperoleh pengetahuan dan menambah luas wawasan tentang
dunia kerja bidang Broadcasting yang saat ini tengah ditekuni.
c. Mengetahui secara langsung aktivitas kerja perusahaan yang
dijadikan sebagai tempat magang.
d. Mempraktekan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan
dengan praktek yang ada di tim media sosial SCTV

b. Manfaat Magang

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang adalah :


a. Bagi penulis, kegiatan magang ini diharapkan bisa menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan seputar dunia kerja terutama di
bidang pendistribusian video di media sosial. Sehingga jika sudah tiba
gilirannya untuk terjun ke dunia kerja, penulis sudah siap bekerja pada
bidang yang tengah digeluti, dan menghasilkan lulusan yang
berkualitas serta sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh
perusahaan.
b. Bagi Institusi, kegiatan magang ini dapat dimanfaatkan oleh institusi
untuk melihat kualitas dan sejauh mana kesiapan dari mahasiswa
Universitas Telkom untuk menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya.
c. Bagi perusahaan, dapat berkontribusi dalam menyelesaikan tugas dari
perusahaan tersebut untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan
tingkat pengetahuan mahasiswa magang sehingga dapat meringankan
beban di perusahaan tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik penulisan teknik beberapa pengumpulan

data sehingga dihasilkan data-data berikut ini:

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Berikut

adalah data primer yang penulis paparkan melalui prosesnya:

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara turun

langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang jelas. Dalam hal ini penulis

terjun lamgsung ke lapangan pada saat mengedit video program SCTV yang

dibimbing langsung oleh mentor di VIP Sosial Media

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan orang yang berkompeten dibidangnya,

yaitu Putri Aisah dan Arinda Fauziah selaku pembimbing editor video program

SCTV. Penulis memilihnya sebagai narasumber karena beliau merupakan orang

yang bertanggung jawab atas beberapa program yang ditayangkan di stasiun

Televisi SCTV

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui

media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti

yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak

dipublikasikan secara umum. Data tambahan yang penulis peroleh dari sumber

lain, antara lain :

a. Studi Pustaka

Untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis penulis mencari

data-data tersebut dengan membaca literatur yang relevan dengan masalah


yang akan dibahas, yaitu jurnal, buku-buku, ensiklopedia, internet, dan

sumber lainnya.

b. Website

Untuk menambah materi penyusunan laporan, penulis mengumpulkan

data dan informasi dari situs online atau website yang berkaitan dengan

penelitian.

D. Waktu pelaksanaan kerja

a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

1. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di :

Tempat : PT. Visual Indomedia Produksi (VIP)

Alamat : Jl. Asia Afrika lot 19 Jakarta 10270

Telp/Fax : (021) 567-2222, (021) 568-8888 / (021) 565-5756

2. Waktu Praktik Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan mulai tanggal 27 Agustus 2018 – 27

Desember 2018, dengan jam kerja pukul 09.00 – 17.00. Namun, jadwal bisa

berubah tergantung kebutuhan dari Departemen Video Distribution dan libur

setiap hari Sabtu dan Minggu.


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Visual Indomedia Produksi (VIP) berawal dari perusahaan media
Emtek (Elang Mahkota Teknologi) yang memiliki berbagai media. PT. SCM
(Surya Citra Multimedia) ialah anak dari Perusahaan Emtek yang menaungi
beberapa media yang dimiliki Emtek yaitu SCTV, Indosiar dan O Channel.
Namun seiring berkembangnya zaman serta memasuki era digital, SCM mulai
membuat anak perusahaan yang berfungsi untuk mampu menciptakan karya serta
mengelola media di zaman sekarang yaitu media sosial dan production house.
Lahirlah VIP pada tahun 2015 dan masih berjalan hingga saat ini.

2.2 Profil Umum Perusahaan


2.2.1 Logo VIP & Emtek

Gambar 2.1 Logo VIP & Emtek


VIP Production adalah production house naungan PT Emtek, yang
berdomisili di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini mengerjakan iklan, fillers, video
digital dan lain-lain. Karya-karya yang telah diciptakan merupakan gabungan dari
kreativitas visual yang telah diberi sentuhan marketing. Namun perusahaan ini
tidak hanya bergerak dibidang produksi, melainkan menaungi sosial media dari
stasiun televisi SCTV (Surya Citra Televisi). Hal ini dikarenakan perusahaan ini
merupakan bagian dari anak perusahaan PT Emtek serta masih bersinggungan
dengan bagian produksi dari stasiun televisi SCTV.
5
2.2.2 Visi dan Misi
Dibawah ini merupakan visi dan misi PT. Visual Indomedia Produksi
yaitu:
a. Visi
Mengkomunikasikan pesan anda menjadi tepat sasaran bagi market
b. Misi
Menggabungkan kreativitas visual dengan sentuhan marketing untuk
menciptakan video-video yang merepresentasikan digital dan dunia
korporasi
2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Visual Indomedia Produksi


c. Relevansi Teori

A. Teori Komunikasi Massa

Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui


media massa (cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa
lebih menunjukan pada penerima pesan yang berkaitan dengan media
massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya
berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini
menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca
(Nurdin, 2004:2) Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan
oleh pemancar-pemancar yang berbentuk audio dan atau visual.
Komunikasi massa akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan
menurut bentuknya: televise, radio, surat kabar, majalah, film, dan buku.
(Nurdin, 2004:11).

Menurut Defleur dan McQuail dalam Riswandi (2009:103)


komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan
media untuk menyebarkan pesan pesan secara luas, dan secara terus
menerus menciptakan makna makna yang diharapkan dapat
mempengaruhi khalayak khalayak yang besar dan berbeda beda dengan

15
melalui berbagai cara. Berdasarkan beberapa definisi diatas, komunikasi
massa adalah komunikasi yang dilakukan komunikator melalui meda
massa dalam penyampaian informasinya.

B. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi Komunikasi massa menurut Dominick (2009:29-35):

Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa


menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung
merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya
serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi
ancaman. Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan
sebuah peringatan atau menayangkannyadalam jangka panjang. Sebuah
surat kabar memuat secara berseri, bahwa polusi udara dan pengangguran.
Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius
bagimasyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak
mengetahui tentang ancaman itu.Fungsi pengawasan instrumental adalah
penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau
dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media


massa tidak hanya memasok fakta dan data. Tetapi juga memberikan
penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.Organisasi atau industri
media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat dan
ditayangkan. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman
tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar
dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi
perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman
lainnya. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana. Rubrik artikel yang
disajikan pun memberikan analisis kasus di belakang peristiwa yang

16
menjadi berita utama, misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan
umum dan lainnya. Selain surat kabar, radio siaran dan televisi pun
memiliki fungsi penafsiran, seperti tayangan acara “Bedah Editorial” di
Metro TV, dan tayangan penafsiran sejenis lainnya. Tujuan penafsiran
media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas
wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi anarpersona
atau komunikasi kelompok.

Linkage (pertalian)

Media massa dapat menyatakan anggota masyarakat yang beragam,


sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus di Indonesia adalah kasus
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya menjabat Menko
Polkam dalam jajaran kabinet gotong royong presiden Megawati
Soekarnoputri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian
mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di televisi, radio siaran dan
surat kabar telah menaikan pamor Partai Demokrat yang mencalonkan
SBY sebagai presiden. Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara Partai
Demokrat mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya, seperti
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Masyarakat yang tersebar telah dipertalikan oleh media massa untuk
memilih partai demokrat. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan
yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan
oleh media.

C. Efek Pesan Komunikasi Massa

Dalam Ardiyanto dan Erdiyana (2004:52), terdapat tiga efek pesan


komunikasi massa sebagai berikut,

17
Efek kognitif

Membahas tentang bagaimana media massa dapet membantu khalayak


dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan
keterampilan kognitifnya

Efek afektif

Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu


khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu. Khalayak diharapkan dapat
turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan
sebagainya.

Efek behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak


dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

D. Karakteristik Komunikasi Massa

Dari definisi-definisi para ahli komunikasi yang saling melengkapi,


maka karakteristik komunikasi massa dibagi menjadi delapan (Elvinaro,
Lukiati, Siti, 2004: 7):

Komunikator Terlembagakan

Karakteristik yang pertama adalah si pemberi pesan (komunikator),


komunikasi massa harus dilakukan oleh lembaga/ organisasi yang cukup
kompleks.

Pesan Bersifat Umum

Pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesannya dapat berupa fakta,


peristiwa atau opini. Ini disebabkan karena komunikasi massa bersifat
terbuka dan ditujukan untuk masyarakat luas.

18
Komunikannya Anonim dan Heterogen

Dalam komunikasi massa, komunikator (pemberi pesan) tidak


mengenal komunikannya (penerima pesan). Karena proses komunikasi
tidak secara langsung tatap muka, melainkan menggunakan media massa.
Yang dilakukan komunikator adalah mengelompokkan komunikan yang
anonim tersebut; usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang
ekonomi, budaya, agama, dan lain lain.

Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Komunikasi massa dengan daya penyebaran pesannya yang cukup luas


dan bahkan tidak terbatas memiliki kelebihan, yaitu mampu memberikan
informasi yang seragam dalam waktu bersamaan kepada komunikannya.

Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi


dan hubungan (Mulyana, 2009: 99). Sedangkan dalam konteks komunikasi
massa, komunikator tidak harus mengenal dulu komunikannya seperti
pada komunikasi antarpersona. Yang palling penting adalah bagaimana
pesan tersebut disusun secara sistematis dan mudah dipahami.

Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan aktif juga


menerima pesan. Namun, keduannya tidak dapat melakukan dialog
sebagaimana komunikasi antarpersona. Berarti komunikasi massa bersifat
satu arah.

Stimulasi Alat Indra Terbatas

Berbeda dengan komunikasi antar persona yang dapat


mengoptimalkan seluruh alat indra, komunikasi massa terbilang
cukup terbatas. Penggunaan alat indra tergantung pada jenis media
massa.
Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung

Umpan Balik (Feedback) adalah faktor penting dalam proses


komunikasi antarpersona, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.
Namun, komunikasi massa memiliki umpan balik yang tertunda (delayed).
Hal tersebut dikarenakan prosesnya yang tidak secara langsung bertatap
muka antara komunikator dan komunikan. Feedback dari komunikan dapat
dilakukan menggunakan pesawat telepon, email, sms, dll (ini dikatakan
tertunda atau tidak langsung).

E. Jurnalistik

Jurnalistik atau jurnalisme (journalism) secara etimologis berasal dari kata

journal (Inggris) atau du jour (Perancis) yang berarti catatan harian atau catatan

mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga diartikan sebagai surat kabar harian

(Sedia,2010: 2).

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis,

journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan

sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

Dengan demikian, jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik

adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui

eksistensinya dengan baik (Sumadiria,2006: 2).

Menurut Ensiklopedia Indonesia (dalam Sumadiria,2006: 2) jurnalistik adalah

bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau

kehidupan sehari-hari.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnalistik adalah kegiatan pengumpulan

berita mengenai kejadian sehari-hari untuk disebarluaskan atau dipublikasikan kepada

khalayak.
Jurnalistik mempunyai tiga ruang lingkup, yaitu : jurnalisme cetak, jurnalisme

siaran dan jurnalisme online. Karena penulis bertugas sebagai editor dan disebarkan

melalui media internet maka penulis akan membahas tentang jurnalisme online.

F. Jurnalistik Online

a. Pengertian Jurnalistik Online

Jurnalistik online (online journalism) disebut juga cyber journalism, jurnalistik

internet, dan jurnalistik web (web journalism) merupakan generasi baru jurnalistik

setelah jurnalistik konvensional (jurnalistik media cetak, seperti surat kabar) dan

jurnalistik penyiaran (broadcast journalism, seperti radio dan televisi). Jurnalistik

online dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian informasi melalui media

internet, utamanya website (syamsul, 2012:11).

Jadi jurnalistik online adalah perkembangan informasi dari jurnalistik

konvensional yang dibuat agar berita dapat dengan mudah disebarluaskan dan

diterima khalayak dengan cepat karena kemampuan jurnalistik online yaitu

dapat menyebarkan informasi dengan sangat cepat. Informasi tidak hanya

berita berupa tulisan namun terdapat foto, musik, sekaligus video yang dibuat

sangat menarik.
b. Karakteristik Jurnalistik Online

Dalam bukunya Asep Syamsul yang berjudul Jurnalistik Online menyebutkan

karakteristik jurnalistik online adalah :

1. Audience Control

Jurnalistik online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam

memilih berita yang ingin didapatkannya.

2. Nonlienarity

Jurnalistik online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri

sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk

memahami.

3. Storage and Retrieval

Jurnalistik online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan

mudah oleh audience.

4. Unlimited Space

Jurnalistik online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan atau

ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang

media lainnya.

5. Immediacy

Jurnalistik online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat

dan langsung kepada audience.

6. Multimedia Capability

Memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar,

video dan komponen lainnya didalam berita yang akan diterima oleh audience.
7. Interactivity

Jurnalistik online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam

setiap berita.

G. Pengertian Distribusi Secara Umum

Secara umum Definisi Distribusi Adalah aktivitas menyalurkan produk baik barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Terdapat pengertian distribusi yang lain. Distribusi adalah aktivitas pemasaran dalam
rangka memudahkan dalam penyampaian produk dari tangan produsen kepada
konsumen.

Fungsi distribusi pada hal ini adalah membentuk utility dan peralihan kepemilikan
daripada suatu produk. Oleh karena itu kegiatan pendistribusian merupakan aktivitas
menciptakan nilai tambah pada barang dan jasa. Nilai tambah tersebut seperti nilai
kegunaan, tempat, dan waktu.

Kegiatan pendistribusian biasa terjadi pada aktivitas pemasaran. Kegiatan


pendistribusian menciptakan pula arus saluran pemasaran atau arus saluran distribusi.
Pada sistem distribusi, terdapat berbagai lembaga pemasaran yang terbentuk dan
adanya arus informasi.

Distributor adalah orang yang melaksanakan kegiatan distribusi. Distributor bertugas


menghubungkan antara aktivitas produksi dan konsumsi.

Pengertian Youtube

Pada dasarnya, youtube merupakan sebuah website yang menfasilitasi penggunanya


untuk berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai video klip
yang diunggah oleh berbagai pihak. Terdapat berbagai macam video yang dapat
diunggah ke situs ini, seperti misalnya video klip musik dari musisi tertentu, film
pendek, film televisi, trailer film, video edukasi, video blog milik para vlogger, video
tutorial berbagai macam aktivitas, dan masih banyak lagi.
H. Penyajian Analisis Data

Deskripsi Pekerjaan
Penulis ditempatkan oleh pembimbing magang di bagian tim Video
Distribution. Dimana divisi ini mengerjakan bagian pendistribusian video untuk
media sosial milik SCTV seperti di YouTube, Instagram, Twitter dan vidio.com.
Video-video yang dibuat berasal dari program acara TV yang ditayangkan di
stasiun televisi SCTV untuk dibuat highlight, native maupun kompilasi klip
pendek. Program-program acaranya tidak lain adalah sinetron, FTV, Hitstory dan
Gosip.

Selain itu, disetiap bagian akhir video di YouTube terdapat endscreen yang
harus diberi elemen-elemen agar penonton dapat diarahkan untuk menonton
tayangan versi lengkap dari yang ditayangkan di YouTube via vidio.com. Dalam
divisi ini, penulis dilatih untuk memproduksi video highlight, native maupun
kompilasi sehari-harinya untuk konten media sosial milik SCTV. Selain itu,
penulis juga diberi amanah untuk memberikan judul beserta deskripsi dari video-
video yang diproduksi untuk diunggah di media sosial terutama video highlight
dan kompilasi.

Untuk membuat sebuah video, perlunya wawasan terkait program acara


yang akan dibuatkan videonya sehingga mampu menarik perhatian penonton
seperti halnya penonton sinetron. Penulis juga diminta untuk membuat gif dari
momen-momen tertentu untuk digunakan sebagai konten media sosial Twitter.
Kemudian, video-video yang telah diunggah perminggunya dikelompokkan di
YouTube berdasarkan masing-masing judul program. Istilah aktivitas ini disebut
dengan grouping.

Kemudian, tidak sedikit pula orang-orang yang mengunggah ulang


program acara milik SCTV di YouTube. Hal ini berkaitan dengan hak cipta milik
SCTV sehingga perlunya untuk melakukan aktivitas take down dari video-video

7
yang secara illegal diunggah. Penulis diberi hak untuk men-take down video-video
tersebut agar video yang telah diunggah di-claim kembali.

Dikarenakan PT VIP pada dasarnya adalah sebuah production house,


terkadang bagian produksi membutuhkan bantuan anak magang untuk membantu
berlangsungnya produksi video. Beberapanya yang telah pengalaman penulis
selama diajak bagian produksi ialah membantu produksi video klip ataupun video
promosi terkait HUT SCTV ke-28. Baik itu menjadi bagian lighting ataupun
menjadi kru tambahan.

8
Deskripsi Kegiatan Magang

Penulis ditempatkan pada divisi Video Distribution dimana penulis selama


magang akan terus mendistribusikan program TV SCTV ke media sosial milik
SCTV. Pada awalnya penulis diminta untuk mengecek setiap video yang ada di
akun YouTube SCTV guna mengetahui program-program apa saja yang ada di
SCTV. Selain itu, penulis juga diminta untuk memperdalam wawasan dari setiap
program acara TV yang akan didistribusikan seperti sinetron, FTV, gosip dan lain
lain. Hal ini dilakukan demi memperluas wawasan penulis dalam meng-edit video
sehingga dapat menarik perhatian penonton dan membuat viewers di YouTube
SCTV meningkat. Video-video yang dibuat penulis ialah highlight, native,
kompilasi video dan klip-klip pendek.

Selama proses magang, penulis menarik pelajaran yang dapat diambil


selagi mendistribusikan video-video. Perlunya wawasan luas terkait konten yang
akan dibuat serta memiliki kreativitas dalam menciptakan judul-judul yang
menarik perhatian. Selain itu, penulis diajar untuk selalu cekatan serta tepat waktu
dalam mengerjakan video dan mengunggahnya diwaktu orang-orang tengah
banyak melihat YouTube, yaitu diwaktu siang hari hingga sore hari.
Fenomena Pada Perusahaan

Selama kegiatan magang berlangsung sedari awal penulis memulai hari


pertama magang, anggota divisi media sosial nampak ramah, santai dan selalu

mengutarakan tolong, maaf dan terima kasih. Kata-kata tersebut tidak luput dari
setiap anggota divisi maupun atasan. Kedekatan antar anggota divisi terasa dengan
mereka bekerja sambil bersenda gurau maupun makan siang bersama. Kesan kaku
sama sekali penulis tidak rasakan berada diantara satu sama lain. Membahas
terkait isu-isu hiburan menjadi ciri khas dari setiap anggota demi memperluas
wawasan mengenai isu-isu terkini. Terutama membahas artis ataupun tokoh-tokoh
yang acap muncul di televisi.

Selain itu, para anggota divisi media sosial juga merupakan admin-admin dari setiap
media sosial milik SCTV. Sehingga mereka banyak membahas apabila ada komentar
di konten-konten milik mereka, baik itu komentar positif maupun negatif.
b. Tujuan

Tujuan kegiatan magang yang penulis lakukan antara lain sebagai berikut:

a. Mengetahui situasi dan kondisi serta interaksi antar karyawan di tempat penulis

melalukan magang.

b. Memperoleh pengetahuan dan menambah luas wawasan tentang dunia kerja bidang

broadcasting yang saat ini tengah ditekuni.

c. Mengetahui secara langsung aktivitas kerja perusahaan yang dijadikan sebagai tempat

magang.

d. Mempraktekan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan praktek

yang ada di tim media sosial SCTV

c. Manfaat Magang

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang adalah :

1. Bagi penulis, kegiatan magang ini diharapkan bisa menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan seputar dunia kerja terutama di bidang pendistribusian video di media

sosial. Sehingga jika sudah tiba gilirannya untuk terjun ke dunia kerja, penulis sudah

siap bekerja pada bidang yang tengah digeluti, dan menghasilkan lulusan yang

berkualitas serta sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Bagi Institusi, kegiatan magang ini dapat dimanfaatkan oleh institusi untuk melihat

kualitas dan sejauh mana kesiapan dari mahasiswa Universitas Telkom untuk

menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

3. Bagi perusahaan, dapat berkontribusi dalam menyelesaikan tugas dari perusahaan

tersebut untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan tingkat pengetahuan

mahasiswa magang sehingga dapat meringankan beban di perusahaan tersebut.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan magang selama tiga puluh hari, penulis


merasa bersyukur telah diberikan kesempatan untuk menimba ilmu serta wawasan
dibidang broadcasting serta turut serta mengalami secara langsung di lapangan.
Penulis dituntut untuk fokus, kreatif serta sigap setiap saat. Penulis sadar bahwa
perlunya konsentrasi serta memperluas wawasan baik itu dalam dunia bekerja
maupun kehidupan sehari-hari.

Menjadi bagian dari tim video distributor, penulis merasa wawasan dan
kreativitas sangat diperlukan dalam meng-edit. Bagaimana untuk selalu tepat
waktu dan terus terjaga konsentrasinya menjadi faktor-faktor yang penulis rasakan
penting dan rasakan selama kegiatan magang berlangsung. Ketelitian menjadi satu
hal yang harus dimiliki selama bekerja menjadi seorang video distributor. Hal ini
dikarenakan citra dari seluruh perusahaan bergantung dari apa yang media sosial
tampilkan.

4.2 Saran

Saran penulis adalah pendistribusian video diharapkan fokus untuk setiap


media sosial. Meski penulis ditempatkan pada pendistribusian video bagian media
sosial YouTube milik SCTV, penulis juga harus mendsitribusikan video di situs
vidio.com yang ada baiknya tugas pendsitribusian tiap media sosial dipisahkan
agar lebih fokus pada tugas yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai