Anda di halaman 1dari 5
TRANSFORMASI GEOMETRI DAN DIMENSI TIGA BUTT rc] ceTTT Transformasi adalah suatu. proses pemetaan sebuah objek ke objek lain pada bidang yang sama. Beberapa jenis transformasi adalah: Translasi (Pergeseran) a Misalkan, translasi T = ( ) memetakan titik P(x, b y) ke titik P'x; y). Dapat dituliskan dalam bentuk: eae) y+b Refleksi (Pencerminan) Refleksi (pencerminan) adalah suatu transforma- si yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin. Jenis-jenis pencerminan, yait GY) > OY) ‘Sumbu X limk=k ‘Sumbu Y wy) > Oxy) ( °) o1 Garis Y=X — %y) + 4%) or (.) GarisX=-Y (xy) > -Y 0-1 a cae Titik asal O ay) > 1 0 (0,0) xy) (e a Garisx=k (xy) > (2-x,y) ~ Garis y=k (xy) > (%2k-y) - Garis y = mx x’ = xcos2a + /cos2u sin2a cmotne) eae (Geampeeesl] y' = xsin2a — yoos2a Rotasi (Perputaran) Rotasi tethadap titik pusat (0,0) dan sudut putar a. x’) _(cosa -sina)(x y)} \sina cose Jly, atau x'=xcosa-ysina y=xsinatycosa Jika titik A (xy) dirotasikan sebesar a terhadap_ pusat P(a, b) maka: (lee Se) () (x-a)cos a~(y-b)sina (x-a)cos a~(y-b)sina (121) Dilatasi (Perbesaran) Dilatasi dengan pusat 0(0, 0) dan faktor dilatasi 6 6) Dilatasi dengan pusat P(a, b) dan faktor dilatasi k make x" k 0)(x-a a + vy} lo kly-b) "lo, Komposisi Transformasi 1, Misalkan, titik A(x, y) ditransformasikan oleh T,, kemudian dilanjutkan oleh T, maka dapat dituliskan dalam bentuk: T,oT Aly) = Ay") 2. Misalkan, titik A(x, y) ditransformasikan oleh T,, kemudian dilanjutkan oleh T, maka dapat dituliskan dalam bentuk: T,oT Ay) > Ay") Luas Bangun Hasil Transformasi Suatu bangun A ditransformasikan dengan matriks M = (? 5}: hasilnya bangun A’ maka luas A’ = Jad ~ be| x Luas A (luas bayangan = determinan (M) x Luas semula). Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi translasi, refleksi, dan rotasi. Kemudian, jika luas bangun mula-mula adalah L maka setelah didilatasi oleh {P(a, b), k] maka luas bayangan adalah U= K+ L. DTU RU Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang 1. Titik Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak memiliki ukuran (be- 122 saran) sehingga dikatakan titik tidak berdi- mensi. Sebuah titik dilukiskan dengan nok- tah dan diberi huruf kapital. 2. ‘merupakan himpunan titik-titik yang ukuran panjang. P 3. Bidang merupakan himpunan. titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan luas se- hingga dikatakan berdimensi dua. Contoh: bidang ABCD A 8 DO ic Irisan Bangun Ruang Irisan bidang a dengan bangun ruang adalah bidang datar yang dibatasi oleh garis potong- garis potong bidang a dengan sisi-sisi bangun ruang tersebut. Irisan bidang dapat digambarkan dengan 2 cara, yaitu: 1. Menggambarkan sumbu afinitas, langkah- langkahnya sebagai berikut: ‘+ Perhatikan adanya 2 titik yang terletak pada satu bidang sisi benda. * Hubungkan kedua titik tersebut menjadi garis yang mengiris bidang sisi tersebut. + Lukis jirisan ini sampai ke tepi bidang sisi. + Jika tidak terdapat 2 titik yang sebidang maka irisan-irisan yang ada dapat diperpanjang sampai memotong tepi- tepi dasar bidang sisi. Titik-titik ini berlaku sebagai titik baru dari suatu penampang. 2. Menggunakan diagonal bidang irisan. Titik- titik yang membentuk diagonal bidang dihubungkan walaupun tidak sebidang sehingga terlihat irisan bidang pada bangun ruang. Proyeksi 1. Proyeksi titik pada garis eA Titik A’ adalah proyeksi titik A pada garis g. 2. Proyeksi titik pada bidang Titik A’ adalah proyeksi titik A pada bidang « 3. Proyeksi garis pada bidang w Garis AB menembus bidang a Garis AB menembus bidang_ ditt B. Titik A’ adalah proyeksi tik Apada bidang « Ww. Garis AB sejajar bidang a AB Garis AB sejajar bidang «. THik A’ dan B' adalah proyeksi iti , ‘Adan B pada bidang «a. Proyeksi garis AB ke bidang « adalah A'B. Jarak Antar-titik Sudut pada Kubus: Misalkan, diketahui sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. H (Ac) =av2 Diagonal ruang (EC) = aV3 Ruas garis EO= = V6 123

Anda mungkin juga menyukai