Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTRITIS (MAAG)

Pokok Bahasan : Gangguan Pencernaan (Gastritis)

Hari,Tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

Waktu : Pukul 11:00-11.30 (selama 30 menit)

Sasaran : Keluarga

Tempat : Rumah Keluarga Tn. H

Nama Penyuluh : Sally Pobas S.Kep

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga memahami

dan mengerti tentang konsep gastritis.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang gastritis, keluarga

diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian gastritis

2. Menyebutkan penyebab gastritis

3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala gastritis

4. Menjelaskan cara pencegahan gastritis

5. Menjelaskan penatalaksanaan gastritis

6. Menyebutkan jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak

dianjurkan bagi penderita gastritis


B. Sasaran

Keluarga yang terdiri dari:

1. Ayah

2. Ibu

3. Anak

C. Garis Besar Materi

1. Pengertian penyakit gastritis

2. Penyebab penyakit gastritis

3. Tanda dan gejala penyakit gastritis

4. Cara pencegahan penyakit gastritis

5. Cara penatalaksanaan penyakit gastritis

6. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi

penderita gastritis.

D. Pelaksanaan Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penyaji

1. 1. Membuka acara dengan

mengucapkan salam dan

perkenalan

2. Menyampaikan topik

2 menit Pembukaan dan tujuan penyuluhan

kepada sasaran

3. Kontrak waktu untuk

kesepakatan penyuluhan

dengan sasaran
2. 1. Mengkaji ulang tingkat

pengetahuan sasaran

2. Memberikan

reinforcement positif

3. Menjelaskan pengertian

Gastritis

6 menit Pelaksanaan 4. Menanyakan sasaran

apakah mengerti atau

tidak

5. Memberikan

kesempatan kepada

sasaran untuk bertanya

6. Menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

dipahami sasaran

7. Menjelaskan penyebab

Gastritis

8. Menjelaskan tanda dan

gejala Gastritis

9. Menanyakan sasaran

apakah mengerti atau

tidak

10. Memberikan
kesempatan kepada

sasaran untuk bertanya

11. Menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

dipahami sasaran

12. Menjelaskan cara

pencegahan Gastritis

13. Menjelaskan cara

penatalaksanaan

Gastritis

14. Menjelaskan makanan

yang dianjurkan dan

tidak dianjurkan bagi

pasien dengan penyakit

Gastritis

15. Menanyakan sasaran

apakah mengerti atau

tidak

16. Memberikan

kesempatan kepada

sasaran untuk

menanyakan hal – hal

yang belum dipahami

17. Menjelaskan tentang


hal-hal yang belum

dipahami.

3. 1. Memberikan

pertanyaan kepada

sasaran tentang materi

5 menit Evaluasi yang telah

disampaikan oleh

penyuluh

4. 1. Memberikan

reinforcement positif

2 menit Terminasi 2. Menyimpulkan materi

3. Menutup acara dengan

mengucapkan salam

E. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. Media Penyuluhan

1. Leaflet

G. Setting Tempat

Pintu Masuk

Ruang Tamu
Keterangan:

: Moderator dan Presentator

: Audience (Keluarga)

H. Analisis Lingkungan

1. Kondisi ruangan :

Cukup besar dan luas, tersedia ruang tamu dengan kursi 4 tempat duduk

dan berbentuk lingkaran yang mengelilingi 1 buah meja bundar

2. Peserta :

jumlah peserta yang diharapkan 3 orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan

1 orang anak yang tinggal didalam sebuah rumah tersebut

3. Media :

Leaflet yang diperbanyak sejumlah 3 lembar dan dibagikan pada

keluarga

I. Rencana Evaluasi

1. Struktur

a. Persiapan media : menggunakan leaflet sejumlah 3 lembar

b. Persiapan alat :-

c. Persiapan materi : materi yang dipersiapkan mengenai


gastritis adalah definisi, etiologi, tanda dan

gejala, cara pencegahan, makanan sehat

untuk penderita gastritis.

d. Peserta : Keluarga yang diharapkan hadir

berjumlah 3 orang.

2. Proses penyuluhan

Pertama pemateri akan membuka pertemuan dengan salam,

kemudian masuk tahap penyampaian materi, setelah itu evaluasi hasil

penyampaian materi dengan bertanya kepada pengunjung/peserta

penyuluhan, dan ditutup dengan terminasi yaitu memberikan

reinforcement dan salam penutup.

3. Hasil penyuluhan

Diharapkan peserta penyuluhan tertarik dan memahami isi materi

mengenai gastritis dengan mampu menjawab ketika ditanya serta

bertanya jika ada hal kurang dipahami, seperti:

a. Apa itu penyakit Gastritis?

b. Apa saja jenis-jenis Gastritis?

c. Apa saja penyebab Gastritis?

d. Apa saja tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh Gastritis?

e. Bagaimana cara pencegahan Gastritis?

f. Bagimana cara pengobatan Gastritis?

g. Apa saja jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak

dianjurkan bagi penderita gastritis?


h. Diharapkan Leaflet yang digunakan padat dengat tulisan

sehingga tulisan berukuran kecil dan juga full color sehingga

mengalihkan perhatian terhadap bagian materi yang ingin

disampaikan.

i. Diharapkan 100% keluarga dapat berinteraksi dengan aktif saat

penyuluhan.

J. Evaluasi kegiatan

1. Struktur : mahasiswi ners telah menyiapakan materi pendidikan

kesehatan tentang gastritis dengan baik lalu memberikan penjelasan dan

melaukan diskusi, setekah itu memberikan 3 buah leaflet tentang

gastritis (maag) lalu diberikan kepada keluarga yang berjumlah 3 orang.

2. Proses Penyuluhan : mahasiswi ners telah membuka pertemuan dengan

salam dan sikap yang baik, lalau saat tahap penyampaian materi tampak

keluarga menyimak dan memperhatikan dengan baik. Hingga materi

selesai keluarga aktif bertanya dan berdiskusi lalu, kegiatan penyuluhan

ditutup dengan memberikan reinforcement positif dan dalam penutup.

3. Hasil Penyuluhan : Keluarga terutama Ny. R mampu menjawab ketika

ditanya dan berdiskusi mengenai pengertian gastritis, jenis gastritis,

penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan, terapi pengobatan

farmakologi dan herbal serta mampu menerakan pola hidup sehat dala

kehidupan sehari hari.


K. Materi Penyuluhan

Gastritis

1. Pengertian Gastritis

Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah

peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam

lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung. Secara alami

lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam

jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar

glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh

akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung

terstimulasi. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam

yang menumpuk dalam lambung akan semakin banyak dan berlebih.

Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding lambung

sehingga timbul rasa perih (Kenny, T. 2015; Muttaqin, A. 2013; Isnaini,

U. 2016)

2. Macam-Macam Gastritis

a. Gastritis Akut

Gastritis akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang

disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi

secara tiba-tiba.

b. Gastitis erosifa kronis, bisa merupakan akibat dari mengkonsumsi

obat-obatan atau karena terinfeksi oleh bakteri.


c. Gastritis eosinofilik, terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap

infestasi cacing gelang.

d. Gastritis Kronis

Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan

mukosa lambung yang berkepanjangan dan terjadi secara menahun.

(Isnaini, U. 2016; Nall, R. 2016)

3. Penyebab Gastritis

a. Stress

b. Usia

c. Pola makan yang tidak baik.

Misalnya terlambat makan, makan makanan yang pedas, asam yang

dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal, ketan

dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang

terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.

d. Merokok

e. Mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein

f. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi.

Contohnya aspirin dan antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah

dapat menyebabkan erosi mukosa lambung)

g. Keracunan makanan

(Marcial, G. Rodriguez, C. Medici, M., etc. 2011;Gusmira, D.D. 2016)


4. Tanda dan Gejala

a. Mual dan muntah

b. Kembung

c. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas

d. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan

naik, keluar keringat dingin

e. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar

f. Terkadang disertai sakit kepala

g. Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung

sehingga menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat

lambung sudah terdapat luka adalah muntah darah atau terdapat

darah pada feses.

(Gusmira, D.D. 2016; Kenny, T. 2015; Nall, R. 2016)

5. Cara Pencegahan

a. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu

makan karena akan mengakibatkan produksi asam lambung

meningkat

b. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan

yang merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam,

dan kopi

c. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress

dengan berolahraga yang baik bagi tubuh

d. Tidak merokok
e. Tidak mengkonsumsi alcohol

f. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi

lambung misalnya aspirin.

(Kenny, T. 2015; Nall, R. 2016)

6. Cara Pengobatan

Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang

dapat anda lakukan antara lain adalah:

a. Makan dengan porsi kecil tapi sering.

Contoh makanan adalah snack atau makanan ringan.

b. Makan teratur dan tepat waktu

c. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah

d. Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh

e. Istirahat yang cukup

f. Kalau merokok, hentikan merokok

g. Segera periksakan ke dokter jika nyeri tidak kunjung hilang

7. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Makanan yang dianjurkan:

a. Sumber hidrat arang atau karbohidrat: bubur, kentang rebus, biscuit

dan tepung-tepungan yang dibuat bubur atau pudding.

b. Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas: labu kuning,

labu siam, wortel, brokoli

c. Buah-buahan yang tidak asam dan tidak beralkohol : pisang,

pepaya, tomat.
Makanan yang tidak dianjurkan:

a. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung: nasi

keras, ketan, jagung, ubi talas.

b. Sumber Protein Hewani: daging yang berlemak,ikan asin, ikan

pindang.

c. Sayuran tertentu (sawi, kol, nangka muda,nanas)

d. Buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon, durian)

e. Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, tape,

susu, anggur putih dan kopi.

f. Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu

makanan yang mengandung cuka dan pedas, merica.

Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat

pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan

peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam

lambung antara lain makanan berlemak, kue tart, coklat dan keju.

(Marcial, G. Rodriguez, C. Medici, M., etc. 2011)


Daftar Pustaka

Gusmira, D.D. (2016). Satuan Acara Penyuluhan Gastritis (Maag).

Isnaini, U. (2016). Satuan Acara Penyuluhan Gastritis.

Kenny, T. (2015). Patient. Stomach (gastric) ulcer. Diakses pada 10 Januari

2017, di http://patient.info

Marcial, G. Rodriguez, C. Medici, M., etc. (2011). Gastritis and Gastric

Cancer. New approaches in gastritis treatment. Argentina. Diakses

pada 10 Januari 2017, diakses di http://intechopen.com

Muttaqin, A. (2013). Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika

Nall, R. (2016). Health Line. What’s the different between gastric and

duodenal ulcers?. Diakses pada April 2019, di

http://www.healthline.com.

Anda mungkin juga menyukai