Abstrak
Audit operasional atas pengelolaan piutang pada PT. Anugerah Wisata Tour & Travel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional pada PT. Anugerah
Wisata Tour & Travel di Palembang yang bergerak dibidang jasa penjualan tiket pesawat
dengan tujuan untuk mengkaji prosedur piutang usaha dan mengetahui seberapa efektif dan
efisien atas pengelolaan piutang perusahaan. Metode penelitian menggunakan analisis
kualitatif dengan melakukan survei dan mengumpulkan data dari perusahaaan. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan memberikan
kuesioner pengendalian internal (ICQ) untuk dapat mengukur tingkat efektifitas dan untuk
mengukur tingkat efisiensi pada piutang usaha, dokumentasi, riset pustaka terhadap objek
yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Anugerah Wisata
Tour & Travel belum optimal dan efektif dalam mengelolah dan mengendalikan piutang
usahanya, masih ada beberapa kelemahan yang harus diperhatikan, maka dari itu audit
operasional berperan penting dalam menjaga kestabilan operasional perusahaan.
Kata kunci : Audit Operasional, Piutang, Pengelolaan Piutang.
53
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
Tabel 1.1
Data Piutang PT Anugerah Wisata Tour & Travel
Tahun 2012, 2013, dan 2014
Tahun
Keterangan Jumlah
2012 2013 2014
Instansi
Depag - - Rp. 73.241.500 Rp. 73.241.500
Auto 2000 TAA Rp. 39.265.600 Rp. 33.727.500 - Rp. 72.993.100
Auto 2000 plaju Rp. 52.987.400 - - Rp. 52.987.400
BNI Rp. 57.797.000 - - Rp. 57.797.000
Dpr komisi 5 - Rp. 68.601.500 - Rp. 68.601.500
IAIN - Rp. 52.255.600 - Rp. 52.255.600
Sanbe Farma - Rp. 56.043.800 - Rp. 56.043.800
Jumlah Rp.150.050.000 Rp.210.628.400 Rp. 73.241.500 Rp 433.919.900
Individu
Esty Utami Rp. 5.165.400 - Rp. 8.481.600 Rp. 13.647.000
Asnan Harun Rp. 6.050.400 - - Rp. 6.050.400
Trisna - - Rp. 14.537.900 Rp. 14.537.900
Eddy Zakaria - Rp. 7.264.800 Rp. 8.356.000 Rp. 15.620.800
Kusnadi Rp. 5.438.800 Rp. 5.650.000 - Rp. 11.088.800
Jumlah Rp. 16.654.600 Rp. 12.914.800 Rp. 31.375.500 Rp. 60.944.900
Sumber : PT. Anugerah Wisata Tour & Travel 2015
54
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
Hall & Singleton (2009 : 3) dalam dengan penggunaan audit keuangan yang
bukunya Information Technology Auditing And cenderung terpaku pada angka-angka karena
Assurance mendefinisikan auditing sebagai pimpinan perusahaan juga memerlukan audit
berikut: operasional yang menyajikan informasi
“audit adalah proses sistematis mengenai mengenai aktivitas operasional perusahaan
mendapatkan dan mengevaluasi secara objektif yang tidak terbatas pada informasi keuangan
bukti yang berkaitan dengan penilaian dan akuntansi saja. Audit operasional
mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian operasional perusahaan sedangkan sasarannya
antara penilaian-penilaian tersebut dan adalah secara ekonomis, efektif dan efisien.
membentuk serta menyampaikan hasilnya ke Apabila belum dilaksanakan seperti
para pengguna yang berkepentingan” seharusnya, maka auditor akan memberikan
2.2 Jenis-jenis Audit rekomendasi atau saran agar pada masa yang
Menurut Arens et all (2011:16) dalam akan datang menjadi lebih baik.
bukunya jasa audit dan assurance menyatakan Dalam audit operasional, review atau
bahwa jenis-jenis audit adalah sebagai berikut: penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada
1. Audit atas Laporan Keuangan (Financial akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas
Statement Audit) struktur organisasi, operasi komputer, metode
Audit yang bertujuan untuk menetapkan produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di
sewajar apakah laporan keuangan telah mana auditor menguasainya. Oleh karena
disajikan dengan ketentuan yang sesuai banyaknya bidang yang efektivitas
dengan kriteria-kriteria tertentu. Hasil akhir operasionalnya dapat dievaluasi, tidak mungkin
audit atas laporan keuangan ini berupa opini menggambarkan karakteristik pelaksanaan
auditor. audit operasional yang tipikal. Dalam
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit) organisasi yang satu, auditor mungkin
Audit kepatuhan bertujuan untuk mengevaluasi relevansi dan kecukupan
menentukan kepatuhan klien atas prosedur, informasi yang digunakan manajeman dalam
tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh membuat keputusan untuk memperoleh aset
otoritas tertinggi. tetap baru. Dalam organisasi yang lain, auditor
3. Audit Operasional (Operational Audit) mungkin mengevaluasi efisiensi aliran
Audit ini merupakan tinjauan pada bagian informasi dalam pemrosesan penjualan.
atau fungsi tertentu atas suatu prosedur serta Ruang lingkup dalam pelaksanaan
metode operasional suatu organisasi dengan audit operasional meliputi setiap kegiatan
tujuan untuk mengevaluasi apakah telah operasi perusahaan dan fungsi yang terdapat di
dilaksanakan dengan efektif dan efisien. dalamnya. Sehingga audit operasional tidak
2.3 Audit Operasional terbatas dalam kegiatan pemeriksaan terhadap
Menurut Boynton et all (2002 : Modern data atau catatan keuangan semata melainkan
Auditing) pengertian Audit operasional adalah mencakup seluruh aspek kegiatan manajemen
suatu proses sistematis yang mengevaluasi perusahaan.
efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi 2.4 Jenis-jenis Audit Operasional
organisasi yang berada dalam pengendalian Adapun menurut Arens et all (2011)
manajeman serta melaporkan kepada orang- Pada dasarnya audit operasional terbagi
orang yang tepat hasil-hasil evaluasi tersebut menjadi tiga jenis yaitu : fungsional, organisasi,
beserta rekomendasi perbaikan. Audit dan penugasan khusus. Ketiga jenis audit
operasional juga sering disebut audit operasional itu dapat diuraikan sebagai berikut:
manajeman, audit prestasi, audit sistem dan a. Fungsional
audit efisiensi. Audit fungsional berkaitan dengan sebuah
Pada prinsipnya audit operasional fungsi atau lebih dalam suatu organisasi.Ini
dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi dapat berhubungan misalnya dengan fungsi
efisiensi dan efektivitas kegiatan objek yang penggajian suatu divisi atau untuk
diaudit sehingga jika ada suatu masalah yang perusahaan secara keseluruhan. Keunggulan
timbul dapat segera diidentifikasi untuk dicari audit fungsional adalah memungkinkan
pemecahannya. Penggunaan audit operasional adanya spesialiasasi oleh auditor,
dalam suatu perusahaan tidak kalah pentingnya
55
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
kekurangan audit operasional adalah tidak dalam audit seperti itu, contohnya
dievaluasinya fungsi yang Saling berkaitan. mencakup penentuan penyebab tidak
b. Oganisasi efektifnya sistem Pengelolaan data
Audit operasional tata suatu organisasi elektronik (PDE), penyelidikan
menyangkut keseluruhan unit organisasi, kemungkinan kecurangan dalam suatu
Seperti departemen cabang atau anak divisi, dan membuat rekomendasi untuk
perusahaan. Penekanan dana suatu mengurangi biaya produksi.
organisasi adalah seberapa efisien fungsi- 2.5 Tahap-Tahap Audit Operasional
fungsi saling berinteraksi. Cara organisasi Menurut Boynton et all (2002 : modern
dan metode-metode untuk auditing) Dalam melakukan audit operasional
mengkoordinasikan yang ada sangat penting terdapat beberapa Tahapan dasar dalam
dalam audit jenis organisasi. melaksanakan audit operasional tersebut.
c. Penugasan khusus Adapun tahapannya yaitu sebagai berikut :
Penugasan audit khusus timbul atas
permintaan manajemen.Adanya variasi
Gambar 2.1
Tahap-Tahap Audit Operasional
56
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
Istilah piutang (receivable) meliputi jika batas maksimal plafond lebih rendah,
semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak maka jumlah piutang pun akan lebih kecil.
lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau 4. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan
organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki Piutang
bagian yang signifikan dari total aset lancar Perusahaan dapat menjalankan
perusahaan. Dalam arti luas, istilah piutang kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
dapat digunakan bagi semua hak klaim ini secara aktif atau pasif. Perusahaan yang
terhadap pelanggan atau pihak lain atas uang, menjalankan kebijaksanaan secara aktif,
barang dan jasa. Namun, untuk tujuan maka perusahaan harus mengeluarkan uang
akuntansi, istilah ini pada umumnya diterapkan yang lebih besar untuk membiayai aktivitas
dalam pengertian yang lebih sempit, yaitu pengumpulan piutang, tetapi dengan
mencakup seluruh uang yang di klaim terhadap menggunakan cara ini, maka piutang yang
entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan, ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan
dan organisasi lain (Warren, et all. 2010 : 437). lebih memperkecil jumlah piutang
2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan
Besarnya Piutang menggunakan kebijaksanaan secara pasif,
Piutang merupakan aktiva yang penting maka pengumpulan piutang akan lebih
dalam perusahaan dan dapat menjadi bagian lama, sehingga jumlah piutang perusahaan
yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar akan lebih besar.
kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa 5. Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan
faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya Kebiasaan para langganan untuk membayar
adalah seperti yang dikemukakan oleh Riyanto dalam periode cash discount akan
(2001:85-87) sebagai berikut : mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil,
1. Volume Penjualan Kredit sedangkan langganan membayar periode
Makin besar proporsi penjualan kredit dari setelah cash discount akan mengakibatkan
keseluruhan penjualan memperbesar jumlah jumlah piutang lebih besar karena jumlah
investasi dalam piutang. Dengan makin dana yang tertanam dalam piutang lebih
besarnya volume penjualan kredit setiap lama untuk menjadi kas.
tahunnya bahwa perusahaan itu harus 2.9 Audit Operasional Atas piutang
menyediakan investasi yang lebih besar lagi Menurut Boynton et all (2002 : Modern
dalam piutang. Makin besarnya jumlah Auditing) Tujuan dari audit operasional
piutang berarti makin besarnya resiko, tetapi terhadap piutang ini adalah untuk
bersamaan dengan iu juga memperbesar menghindarkan terjadinya penyimpangan
profitability. terkait piutang perusahaan yang dapat
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit menyebabkan kerugian yang materil dalam
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat investasi piutang. Penyimpangan yang
bersifat ketat atau lunak. Apabila dimaksud disini adalah apabila pelaksanaannya
perusahaan menetapkan syarat pembayaran tidak sesuai dengan kebijakan yang
yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih diberikan.Pelaksanaan audit operasional terdiri
mengutamakan keselamatan kredit daripada dari tahap memlilih audit dimana pemahaman
pertimbangan profitabilitas. Syarat yang tentang calon audit diperoleh dengan mereview
ketat misalnya dalam bentuk batas waktu data arsip latar belakang setiap audit, meninjau
pembayaran yang pendek, pembebanan fasilitas audit untuk memastikan bagaimana
bunga yang berat pada pembayaran piutang audit mencapai tujuannya, mempelajari
yang terlambat. dokumentasi yang relevan tentang operasi audit
3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit seperti buku petunjuk kebijakan dan prosedur,
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat bagan arus, standar kinerja dan pengendalian
menetapkan batas maksimal atau plafond mutu, serta depenelitian tugas, mewawancarai
bagi kredit yang diberikan kepada para manajer aktivitas tersebut mengenai bidang-
langganannya. Makin tinggi plafond yang bidang permasalahan tertentu (seringkali
ditetapkan bagi masing-masing langganan disebut entry interview), menerapkan prosedur
berarti makin besar pula dana yang analisis untuk mengidentifikasi tren atau
diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya, hubungan yang tidak biasa, melakukan
pemeriksaan untuk menegaskan atau
57
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
menjernihkan pemahaman auditor tentang pekerjaan yang dilakukan dalam audit, ikhtisar
masalah yang potensial, selanjutnya melakukan temuan-temuan, rekomendasi perbaikan,
tahap perencanaan audit, selanjutnya tahap terakhir komentar audit. Setelah melaporkan
Pelaksanaan audit dimana auditor sangat temuan barulah auditor melakukan tindak
mengandalkan pada pengajuan pertanyaan dan lanjut.
pengamatan. Pendekatan yang biasa dilakukan Pelaksanaan rekomendasi atau saran
adalah mengembangkan kuisioner untuk audit dari hasil kegiatan audit operasional atas
dan menggunakannya sebagai dasar untuk piutang oleh manajeman piutang diharapkan
mewawancarai personil audit. Dari pengajuan dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi
pertanyaan, auditor berharap akan memperoleh dan efektivitas operasional piutang sehingga
pendapat, komentar, dan usulan tentang akhirnya dapat meminimalkan penyimpangan
pemecahan masalah. Wawancara yang efektif kebijakan. Berikut skema hubungan audit
sangat penting dalam audit operasional, Tahap operasional terhadap piutang.
melaporkan temuan. Laporan itu harus memuat Berikut ini skema hubungan audit
: suatu pernyataan tentang tujuan dan ruang operasional terhadap piutang dalam tulisannya
lingkup audit, uraian umum mengenai santoso (2004) :
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
59
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
Kesimpulan yang dapat diambil dari Data yang diperoleh melalui data yang telah
beberapa penelitian diatas adalah beberapa diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain
manajeman belum sepenuhnya melakukan yang berkaitan dengan permasalahan
prosedur dalam kasus ini pengelolaan piutang penelitian, antara lain buku-buku, brosur,
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. literature serta hasil-hasil penelitian yang
Sedangkan temuan dalam penelitian penelitian berkaitan dalam penyusunan penelitian ini.
ini didalam pengelolaan piutang yang Data peneliti berupa data primer yaitu
dilakukan oleh PT.Anugerah Wisata Tour mengambil informasi dengan menggunakan
Travel dimana piutang tidak sesuai dengan kuesioner, profil organisasi, struktur organisasi,
kebijakan perusahaan. laporan piutang. Sedangkan data sekunder yaitu
mengambil informasi dari buku, brosur, jurnal
3. METODOLOGI PENELITIAN penelitian terdahulu, dll.
3.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang 3.2 Sumber Data
digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Penelitian ini dilakukan di PT.
a. Data Primer Anugerah Wisata Tour & Travel yang berlokasi
Data primer adalah data yang pertama kali di jalan Jend. Sudirman No. 149/2 Komp. Htl
dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti, yaitu Anugerah Palembang 30126 Sumatera Selatan
penelitian langsung keperusahaan yang – Indonesia Telp. 0711-311116 (Hunting) Fax.
bersangkutan, untuk memperoleh data yang 0711-315808, sumber data tahun 2012 - 2014.
berhubungan langsung dengan penelitian
yang dilakukan baik melalui wawancara 3.3 Teknik Pengumpulan Data
maupun observasi. Dalam penelitian ini metode
b. Data Sekunder pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
60
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
61
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
1. Survei pendahuluan, yang bertujuan untuk 2. Struktur organisasi dan setiap bagian
mendapatkan informasi umum mengenai perusahaan sudah baik dilihat dari skala
audit yang dilakukan, tentang kegiatan perusahaan.
operasi audit khususnya audit pengelolaan 3. Perusahaan bergerak di bidang jasa, yaitu
piutang tiket pesawat, paket wisata (tour) serta
2. Evaluasi audit operasional, tujuannya adalah voucher hotel. Perusahaan dapat menjual
untuk mengidentifikasi adanya kelemahan- rata-rata 550 tiket setiap bulannya dari
kelemahan pada audit operasional dan semua maskapai penerbangan.
dampaknya terhadap perusahaan serta untuk 4. Proses penagihan piutang dilakukan
mengembangkan TAO (Tentative Audit secara sederhana
Objective) menjadi FAO (Finding Audit 5. Manajeman Bagian keuangan tidak
Objective) langsung mengambil keputusan apabila
3. Pengembangan hasil temuan dan terdapat perusahaan dimana tagihan
menetapkan unsur-unsur temuan seperti piutang over limit sehingga belum
kriteria, sebab, akibat, kondisi dan efektifnya pengendalian piutang yang
rekomendasi dilakukan oleh manajeman keuangan.
4.2.2 Survei Pendahuluan Atas Audit 4.2.3 Evaluasi Audit Operasional Atas
Operasional pada PT. Anugerah Piutang pada PT. Anugerah Wisata
Wisata Tour & Travel Tour & Travel
Survei pendahuluan adalah langkah Tujuan dari tahap kedua evaluasi audit
pertama yang dilakukan untuk mendapat operasional atas piutang ini yaitu untuk
gambaran informasi mengenai kegiatan usaha menguji dan mengevaluasi efektifitas daan
yang dilakukan perusahaan. Dalam tahap survei efisiensi pengendalian piutang yang dilakukan
pendahuluan ini, dapat diperoleh informasi oleh manajeman perusahaan. Dalam tahap ini,
mengenai bagaimana pengelolaan piutang yang peneliti menggunakan suatu daftar pertanyaan
dilakukan PT. Anugerah Wisata Tour & Travel. angket atau kuesioner mengenai pengendalian
1) Prosedur Pemeriksaan internal yaitu Internal Control Questionnaires
Dalam prosedur pemeriksaan ini peneliti (ICQ). Meskipun pengendalian intern yang
melakukan beberapa prosedur pemeriksaan, telah dilakukan oleh perusahaan sudah cukup
yaitu sebagai berikut : baik, bukan berarti perusahaan tidak memiliki
1. Melakukan penelitian ke perusahaan kelemahan-kelemahan didalam pelaksanaan
2. Meminta data dan mengumpulkan data atas prosedur dan kebijakan yang telah
serta informasi mengenai struktur ditetapkan perusahaan.
organisasi perusahaan, serta Peneliti melakukan wawancara dalam
menguraikan tugas yang terkait dalam bentuk kuesioner pada pihak manajeman,
fungsi piutang dan penagihan khususnya ditujukan pada bagian kasir dan
3. Melakukan wawancara atau kuesioner accounting. Kuesioner tersebut dibagi menjadi
terhadap bagian keuangan dan dua kelompok pertanyaan, yaitu :
accounting 1. Mengenai independensi audit operasional
4. Mempelajari proses penagihan piutang Untuk mengetahui independensi seorang
usaha auditor yang terdiri dari lima (5) pertanyaan
5. Mengamati pelaksanaan fungsi piutang 2. Mengenai pelaksanaan audit operasional
yang berjalan dalam perusahaan piutang.
2) Hasil Pemeriksaan
Dalam melaksanakan survei pendahuluan, Pertanyaan mengenai pelaksanaan audit
peneliti memperoleh beberapa informasi piutang pada PT. Anugerah Wisata Tour &
mengenai kondisi dan keadaan perusahaan Travel sebanyak dua puluh dua (22)
secara fisik, yaitu : pertanyaan. Dibawah ini komponen program
1. Alamat kantor yang berlokasi di Jl. Jend. kerja audit yang mengembangkan TAO
Sudirman No 149/2 komplek htl (Tentative Audit Objective) menjadi FAO
Anugerah Palembang. (Finding Audit Objective) serta evaluasi hasil
temuan peneliti.
62
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
Tabel 4.1
Evaluasi Program Kerja Audit atas Piutang
PROGRAM KERJA
TAO FAO Evaluasi Hasil
(Tentative Audit (Finding Audit Temuan
Objective) Objective)
1. Adanya 1. Perusahaan tidak
penyimpangan batas memiliki auditor
pemberian kredit internal 1. Perusahaan sebaiknya
2. Belum efektifnya 2. Perusahaan tidak menunjuk bagian internal
pengelolaan piutang melakukan rotasi tugas audit untuk membantu
pada karyawan tertentu manajeman dalam
3. Perusahaan tidak melaksanakan tanggung
memisahkan bagian jawabnya, sehingga
penagihan dengan setiap kebijakan yang
pembukuan piutang benar-benar ada dapat
4. Perusahaan tidak terkendali
melakukan perputaran 2. Rotasi tugas pada
petugas pada bagian karyawan tertentu
penagihan ditujukan untuk menjaga
5. Perusahaan tidak independensi dan
membuat laporan aging integritas dari karyawan
schedule secara yang menjalankan
periodik. tugasnya selain itu juga
6. Perusahaan tidak menghindari kebosanan
mengirimkan dan kejenuhan dalam
konfirmasi piutang dan bekerja, sehingga
daftar saldo tagihan karyawan dapat
kepada masing-masing melakukan ragam atau
pelanggan secara tingkat pekerjaan tertentu
periodik 3. Memisahkan setiap
7. Perusahaan tidak fungsi akan lebih efektif
memberikan sanksi dilakukan agar setiap
kepada pelanggan yang fungsi tersebut dapat
terlambat terfokus pada
Tabel 4.1 lanjutan
membayar piutang yang tugasnya, tanpa harus
telah jatuh tempo merangkap yang bukan
8. Pelanggan tidak menjadi tanggung jawabnya
melunasi hutangnya 4. Perusahaan sebaiknya
tepat waktu melakukan perputaran
9. Tidak dibuatnya petugas pada bagian
penyisihan atas piutang penagihan, baik itu bagian
yang tidak dapat ditagih konfirmasi tagihan piutang
10. Perusahaan tidak ataupun bagian operasional
memberikan bonus bagi penagihan. Lebih efektif lagi
penagih yang apabila perusahaan memiliki
berprestasi bagian penagihan sendiri
11. Manajeman tidak 5. Laporan aging schedule
melakukan pemeriksaan termasuk komponen penting
operasional atas piutang dalam pencatatan piutang
secara berkala karena dapat memudahkan
dalam mengetahui
63
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
4.2.4 Pengembangan Hasil Temuan atas Peneliti telah melakukan dua (2) survei
Pengelolaan Piutang Pada PT. sebelumnya yaitu : (1) survei pendahuluan, dan
Anugerah Wisata Tour & Travel (2) evaluasi audit operasional, kemudian
selanjutnya peneliti mengembangkan hasil
64
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
temuan atas kegiatan tersebut yang merupakan direktur akan dapat mengetahui apakah
kelemahan-kelemahan yang didapat oleh kegiatan operasi perusahaan telah berjalan
peneliti berdasarkan hasil penelitian dari dengan baik sesuai dengan kebijakan yang
pelaksanaan audit operasional atas pengelolaan berlaku dalam perusahaan.
piutang yakni sebagai berikut : 2. Perusahaan tidak melakukan rotasi tugas
1. Independensi Auditor Internal pada karyawan tertentu
Adapun kelemahan dalam independensi auditor Perusahaan tidak melakukan rotasi tugas
internal, yaitu : pada karyawan tertentu. Karyawan yang
1. Perusahaan tidak memiliki auditor internal menangani bagian pencatatan dan penagihan
Perusahaan tidak memiliki bagian internal piutang hanya dilakukan oleh orang yang
audit independen untuk melaksanakan sama begitu juga dengan bagian yang
pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan lainnya. hanya saja ada petugas yaitu bagian
pelaksanaan sistem dan prosedur yang telah kurir atau messenger yang bertugas untuk
ditetapkan perusahaan. Dalam setiap mengambil uang tagihan kepada pelanggan
pengendalian intern yang baik, harus yang di perintah oleh bagian pencatatan dan
ditunjuk sebuah tim internal audit yang penagihan piutang adalah orang yang
independen yang memiliki otoritas untuk berbeda. Rotasi tugas yang dilakukan secara
melakukan penilaian atas kebijakan rutin tentunya dapat menjaga independensi
manajeman dan untuk menilai apakah dari setiap karyawan dalam menjalankan
prosedur yang telah ditetapkan perusahaan tugasnya, sehingga dapat menghindari
telah dilakukan sebagaimana mestinya. persengkokolan diantara karyawan.
Hal ini disebabkan karena perusahaan Perusahaan menganggap bahwa rotasi tugas
beranggapan bahwa setiap pekerjaan yang dapat mempersulit kegiatan operasional
dilakukan oleh setiap karyawan sudah perusahaan karena waktu yang dibutuhkan
sangat baik dan apabila kesalahan hanya dalam pelatihan dan orientasi karyawan
perlu dikoreksi oleh atasannya. Bila setiap pada tugas yang baru. Walaupun sejauh ini
pemeriksaan tidak dilakukan oleh pihak tidak ditemukan adanya kecurangan (fraud)
yang independen, dapat menyebabkan yang dilakukan karyawan oleh manajeman,
diragukannya kebenaran dari laporan yang tidak dipungkiri dengan tidak adanya rotasi
dibuat karena data-data yang ada bisa saja tugas ini menimbulkan kejenuhan dalam
dimanipulasi dan akhirnya merugikan situasi kerja dan karyawan jadi hanya dapat
perusahaan, dengan tidak adanya internal melakukan satu jenis pekerjaan saja. Jadi
audit diperusahaan, manajeman akan sewaktu ketidakhadiran karyawan,
mengalami kesulitan dalam mengetahui lowongan dan pengunduran diri, karyawan
apakah kegiatan operasional perusahaan yang lain tidak dapat menggantikan posisi
telah sesuai dengan kebijakan-kebijakan tersebut sehingga kegiatan operasional
yang telah ditetapkan. perusahaan tidak efektif dan efisien.
Perusahaan sebaiknya menunjukan bagian Perusahaan seharusnya melakukan rotasi
internal audit yang bertugas membantu tugas untuk menghindari kebosanan dan
manajeman dalam melaksanakan tanggung kejenuan dalam bekerja. Dalam rotasi ini,
jawabnya dengan melakukan analisa, setiap karyawan harus mendapatkan
penilaian, saran dan komentar mengenai pelatihan dan orientasi mengenai
setiap kegiatan yang diperiksanya, sehingga pekerjaannya yang baru. Jadi setiap
setiap kebijakan yang benar-benar ada dapat karyawan tidak hanya selalu mengerjakan
terkendali. Meskipun biaya yang pekerjaan yang monoton dan dapat
dikeluarkan perusahaan perlu menjadi melakukan pada tingkat pekerjaan tertentu.
pertimbangan, tetapi dengan adanya internal 2. Pelaksanaan Audit Operasional
audit maka pengendalian atas pelaksanaan Peneliti menemukan beberapa kelemahan
dan pertanggungjawaban kegiatan dalam pelaksanaan audit operasional atas
perusahaan akan menjadi lebih baik. pengelolaan piutang yaitu :
Internal audit yang dibentuk harus 1. Perusahaan tidak melakukan perputaran
mempertanggungjawabkan hasil petugas pada bagian penagihan
pekerjaannya pada pimpinan perusahaan, Pada PT. Anugerah Wisata Tour &
yaitu direktur. Dengan demikian maka Travel dibagi menjadi dua bagian yaitu :
65
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
(1) bagian konfirmasi tagihan piutang beranggapan bahwa data yang dimiliki
dan operasional penagihan. Konfirmasi perusahaan telah mencerminkan saldo
tagihan piutang dilakukan oleh bagian piutang yang sebenarnya. Hal tersebut
keuangan yaitu accounting melalui dapat menimbulkan keterlambatan
telepon, fax, atau email. Sedangkan pembayaran piutang perusahaan, serta
operasional penagihan dilakukan oleh tagihan piutang kepada pelanggan yang
staff operasional, yang bertugas menumpuk. Sebaiknya perusahaan
mendatangi langsung pelanggan yang mengirimkan konfirmasi piutang secara
bersangkutan dengan catatan setelah ada periodik kepada pelanggan yang
perintah dari accounting. Karena bersangkutan setiap bulan dengan
seluruh penagihan berpusat pada mencantumkan daftar saldo piutang
accounting. beserta invoice. Dengan dikirimkannya
Perusahaan sebaiknya melakukan surat pernyataan piutang kepada
perputaran petugas pada bagian pelanggan, maka akan memperkecil
penagihan, baik itu bagian konfirmasi kemungkinan bagi pelanggan untuk
tagihan piutang ataupun bagian tidak melunasi hutangnya.
operasional perusahaan. Lebih efektif 4. Pelanggan tidak melunasi hutangnya
lagi apabila perusahaan memiliki bagian tepat waktu
penagihan sendiri. Dalam setiap perusahaan selalu ada
2. Perusahaan tidak membuat laporan kasus pelanggan yang tidak bisa
aging schedule secara periodik melunasi hutangnya tepat waktu.
Perusaahaan juga tidak membuat aging Begitupun pada PT. Anugerah Wisata
schedule karena perusahaan berfikir Tour & Travel, bukan saja satu atau dua
sederhana dengan melihat tanggal cetak pelanggan, tetapi hampir 20% tidak
dari rekap outstanding, maka dapat tepat waktu membayar hutangnya.
diketahui umur piutangnya. Seharusnya Alasan sebagian besar instansi
perusahaan membuat laporan aging menyebutkan bahwa dana tiket belum
schedule agar memudahkan dalam cair dari perusahaan, perusahaan
pengendalian piutang serta untuk harusnya memeriksa lagi dalam
mengetahui pelanggan mana saja yang melakukan penagihan, untuk
memiliki kesulitan dalam membayar mengetahui kebenaran alasan mengenai
piutangnya dan tingkat kolektabilitas ketidaktepatan dalam melunasi
masing-masing pelanggan. hutangnya.
3. Perusahaan tidak mengirimkan 5. Perusahaan tidak memberikan sanksi
konfirmasi piutang dan daftar saldo kepada pelanggan yang terlambat
tagihan kepada masing-masing membayar piutang yang telah jatuh
pelanggam secara periodik tempo
Bagian accounting tidak mengirimkan Perusahaan tidak mempunyai kebijakan
konfirmasi piutang dan daftar saldo mengenai pemberian sanksi atas
tagihan secara periodik atau secara rutin keterlambatan pembayaran piutang yang
kepada setiap pelanggan. Konfirmasi telah jatuh tempo. Hampir setiap bulan,
piutang beserta daftar saldo tagihannya biasanya perusahaan mengalami
dikirim hanya saat jatuh tempo dan pembayaran macet dari pelanggan yang
batas pemberian kredit. Sebenarnya terlambat memebayar piutangnya.
untuk dapat mengecek ketelitian catatan Perusahaan sebaiknya memberi sanksi
atas piutang perusahaan, secara periodik pada pelanggan yang sudah tidak masuk
perusahaan harus membuat dan kualifikasi kredit, bukan berupa sanksi
mengirimkan konfirmasi piutang kepada pinalti melainkan sanksi pemberhentian
setiap pelanggan setiap bulannya, agar sementara pengambilan tiket pesawat
pelanggan mengetahui berapa jumlah sebelum ada pelunasan tagihan yang
hutang yang masih harus dilunasinya. telah over. Sanksi tersebut belum
Perusahaan tidak mengirimkan sepenuhnya efektif oleh perusahaan,
konfirmasi piutang secara periodik seharusnya perusahaan tegas dalam
kepada pelanggan karena perusahaan mempraktekan sanksi tersebut. Tetapi
66
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
perlu digaris bawahi, dalam audit ada atas piutang sehingga perusahaan dapat
unsur yang dapat dijadikan pedoman, meminimalkan kerugian dengan adanya
yaitu pertimbangan. Apabila alasan akun penyisihan atas piutang tak
pelanggan masih bisa dimaklumin maka tertagih dan juga dapat mengetahui
perlu dipertimbangkan apakah layak pelanggan yang tingkat kolektifitasnya
atau tidak bila diberikan kebijakan kurang baik. Estimasi jumlah akun
boleh melakukan pengambilan tiket atau penyisihan ini dapat didasarkan jumlah
melakukan reservasi. dagang yang dimiliki perusahaan pada
6. Tidak dibuatnya penyisihan atas akhir periode dikalikan dengan
piutang yang tidak dapat tertagih presentase tertentu.
Berdasarkan hasil wawancara atau 7. Perusahaan tidak memberikan bonus
kuesioner (ICQ) diketahui bahwa bagi penagih yang berprestasi
perusahaan tidak membuat penyisihan Perusahaan memang tidak memberikan
atas piutang yang berpotensi tidak dapat bonus bagi penagih yang berprestasi,
ditagih. Piutang harus disajikan didalam karena perusahaan menganggap hal
laporan keuangan dengan nilai tunai tersebut tidak perlu dilakukan karena
yang dapat direalisasi, sebesar jumlah sudah menjadi tanggung jawab penagih
bruto tagihan dikurangi dengan taksiran dalam menagih piutang pelanggan.
jumlah yang tidak dapat diterima. Tetapi ada baiknya bila perusahaan
Sebagian besar perusahaan menetapkan memberikan bonus pada penagih yang
jumlah piutangnya yang diestimasikan berprestasi sebagai motivasi untuk
akan tidak tertagih. Perusahaan dapat mendongkrak semangat dalam
membentuk akun penyisihan atas penagihan. Dengan adanya kebijakan
piutang tidak tertagih agar perusahaan pemberian bonus diharapkan akan
mengakui kerugian yang akan mungkin semakin efektif.
terjadi. 8. Manajeman tidak melakukan
Alasan tidak dibuatnya penyisihan pemeriksaan operasional atas piutang
piutang yang berpotensi tidak dapat secara berkala
ditagih karena perusahaan menganggap Manjeman tidak melakukan pemeriksan
bahwa pelanggan mampu membayar operasional terhadap piutang secara
setiap piutangnya sehingga akun berkala karena tidak adanya audior
penyisihan piutang tak tertagih tidak internal. Pemeriksaan dilakukan secara
perlu dibentuk dan bila ada pelanggan sederhana oleh bagian accounting
yang dianggap akan tidak membayar karena hanya bagian accounting yang
piutang, manajeman tetap melakukan pembukuan dengan
mengusahakan untuk tetap menagih penagihan piutang. Hal tersebut tentu
piutang tersebut. saja belum dapat dijadikan pedoman
Dengan tidak dibuatnya penyisihan oleh perusahaan karena tidak adanya
piutang yang tidak dapat ditagih, dapat rekomendasi dari bagian accounting.
mengakibatkan perusahaan mengalami Seharusnya perusahaan memiliki
kerugian yang cukup material dan auditor internal, agar dapat dilakukan
piutang yang tercantum dalam laporan pemeriksaan secara berkala dan
keuangan belum tentu dapat mendalam.
direalisasikan sepenuhnya. Akibatnya, 5. KESIMPULAN DAN SARAN
ketika dana yang seharusnya dapat 5.2 Kesimpulan
dialokasikan untuk pembayaran hutang Berdasarkan hasil audit operasional
dan kebutuhan operasional perusahaan yang dilakukan pada PT. Anugerah Wisata
dari pelunasan piutang tidak diperoleh, Tour & Travel, serta didukung dengan data
perusahaan jadi menggunakan kasnya yang diperoleh selama penelitian, peneliti dapat
sehingga modal kerja perusahaan menarik kesimpulan adanya pemberiaan kredit
menjadi berkurang. yang tidak sesuai dengan kebijakan yang
Perusahaan hendaknya membuat ditetapkan perusahaan sehingga pengendalian
penyisihan atas piutang yang tidak dapat piutang tidak efektif, berikut sebab mengapa
tertagih agar dapat dilakukan penilaian pengendalian piutang tidak efektif :
67
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
1. Pemberian sanksi kepada pelanggan yang penilaian, saran dan komentar mengenai
terlambat membayar piutang yang telah setiap kegiatan yang diperiksanya agar
jatuh tempo tidak efektif dilakukan karena setiap kebijakan yang benar-benar ada dapat
memikirkan sensitivitas perilaku pelanggan. terkendali. Dengan adanya internal audit
2. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan maka pengendalian atas pelaksanaan dan
yang memadai dalam proses pengendalian pertanggungjawaban kegiatan perusahaan
piutang dan penagihan piutang. akan menjadi lebih baik.
3. Tidak adanya konfirmasi dan kelanjutan
reservasi pelanggan yang jumlah piutangnya
melebihi batas kredit yang diberikan. DAFTAR PUS TAKA
4. Perusahaan tidak memiliki auditor internal
yang independen untuk melaksanakan Adhityarizka Rifadha . 2014. Audit
pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan Operasional Atas Pemberian
prosedur yang telah ditetapkan perushaan. Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Dan
Kecil Pada Divisi Usaha Syariah PT
5.2 Saran Pegadaian PERSERO). Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti Jurusan Akuntansi, Universitas
memberikan saran atas hasil penelitian dan Pendidikan Indonesia
pembahasan sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya melakukan Aspahani, Dkk. 2014. Pengantar Akuntansi.
pengendalian piutang dengan mengirimkan Buku 1. Edisi 2. Palembang. IAI Sumsel
daftar piutang beserta invoice pada masing-
masing pelanggan secara periodik minimal Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate
perbulan, dimaksudkan agar pelanggan Accounting. Edisi 8. Yogyakarta : BPFE-
mengetahui jumlah piutang dan waktu jatuh Yogyakarta
temponya sehingga tidak terjadi
penyimpangan dalam kebijakan pemberian Boynton, Johnson, & Walter G. Kell. 2002.
kredit yang ditentukan oleh perusahaan. Modern Auditing. Edisi 7. Jilid 1.
Selain itu perusahaan juga perlu Terjemahan Drs. Paul A. Rajoe, MM,
memisahkan bagian piutang dan bagian Gina Gania, MBA, dan Ichsan Setiyo
penagihan agar dapat menghasilkan kinerja Budi, M.Si. Akt. Jakarta: Erlangga
yang baik dari masing-masing bagian.
2. Perusahaan sebaiknya melakukan Elder, Beasley, Arens & Amir Abadi Jusuf.
konfirmasi dalam melakukan kegiatan 2011. Jasa Audit dan Assurance. Buku 1.
apapun pada bagian yang terkait, dalam Terjemahan Desti Fitriani. Jakarta.
kasus ini piutang yang melebihi batas kredit Salemba Empat
dan sudah jatuh tempo. Diharapkan agar
tidak terjadi miss communication antara Hall & Tommie Singleton. 2009. Information
bagian yang terkait sehingga tidak terjadi Technology Auditing And Assurance.
penumpukan piutang. Buku 1. Edisi 2. Terjemahan Dewi
3. Perusahaan sebaiknya memeberikan sanksi Fitriasari S.S., M.Si & Deny Arnos
pada pelanggan yang sudah tidak masuk Kwary S.S., M.hum. Jakarta. Salemba
kualifikasi kredit, bukan merupakan sanksi Empat
pinalti melainkan sanksi berupa tidak boleh
melakukan reservasi apabila belum Indariawati, Susini. 2003. Audit Operasional
melunasi atau membayar piutangnya. Sanksi Atas Penjualan, Piutang Usaha dan
tersebut belum sepenuhnya efektif oleh Penerimaan kas pada PT. Harrisma
perusahaan, seharusnya perusahaan tegas Informatika jaya. Penelitian. Jurusan
dalam mempraktekan sanksi tersebut Akuntansi, Universitas Bina Nusantara
apabila tidak ada pertimbangan.
4. Perusahaan seharusnya mempunyai auditor Junaidi, Cherrya. 2010. Audit Ketaatan
internal yang bertujuan untuk membantu Prosedur Pengelolaan Piutang Dalam
manajeman dalam melaksanakan tanggung Meminimalisir Piutang Tak Tertagih
jawabnya dengan melakukan analisa, Pada PT. Calmic Indonesia Cabang
68
Jurnal Akuntanika, No. 2 , Vol. 1, Januari- Juni 2016
69