Anda di halaman 1dari 4

INFEKSI NOSOKOMINAL

Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak
diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat
tersebut.

Infeksi nosokomial bisa menyebabkan pasien terkena bermacam-macam penyakit dengan


gejala yang berbeda-beda

Patogen (bakteri, jamur, virus, parasit)

Jumlah dan virulensi (kekuatan) bakteri yang tinggi, serta resistensi bakteri terhadap
antibiotik dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial. Umumnya, infeksi
nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit.
Kondisi Pasien

- Usia. Pasien lansia (usia di atas 70 tahun) dan bayi lebih mudah terserang infeksi
nosokomial.

- Daya tahan tubuh dan penyakit yang dimiliki. Pasien dengan penyakit kronis seperti
diabetes, gagal ginjal, dan kanker meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi nosokomial.
Keadaan akut seperti koma, gagal ginjal akut, cedera berat (seperti habis kecelakaan atau luka
bakar), dan syok juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko infeksi nosokomial. Kondisi
yang mengakibatkan daya tahan tubuh turun seperti pada penyakit HIV/AIDS, malnutrisi,
dan menggunakan obat-obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh

INFEKSI NOKOMONIAL

Infeksi pada luka operasi sering terjadi dengan angka insidensi 0,5 sampai 15% yang
dipengaruhi oleh tipe operasi dan kondisi pasien.
Penggunaan alat invasi

Penggunaan alat-alat invasif berperan dalam menyebabkan infeksi nosokomial. Semakin


lama pemakaian ventilator mekanik, kateter urin, terapi intravena dan infus akan
meningkatkan risiko untuk terkena infeksi nosokomial.

Pemakaian antibiotik

Pemakaian antibiotik baik jenis atau jumlah yang irasional tanpa menunggu kultur dapat
menyebabkan timbulnya infeksi nosokomial..
Mikroorganisme

Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi nosokomial tergantung pada


virulensi, ketahanan host dan tempat/lokasi bagian tubuh yang diakibatkan

Anda mungkin juga menyukai