Anda di halaman 1dari 38

PT.

RAMAWIJAYA

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK-3K)

1. MANAGEMENT KESELAMATAN KERJA


Kecelakaan yang mengakibatkan luka, cidera, cacat ataupun kematian pada manusia merupakan
kerugian proses pekerjaan atau suatu kerusakan pada peralatan atau lingkungan sekitar adalah
kejadian yang tidak dikehendaki.

Dengan mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh suatu kecelakan, maka kecelakaan harus
dicegah sedini mungkin. Salah satu menjaga terjadinya kecelakaan tersebut adalah melalui usaha
keselamatan kerja yang baik.

Keterlibatan setiap pekerja untuk melaksanakan usaha keselamatan kerja merupakan suatu
kegiatan yang ditujukan untuk mengendalikan terjadinya suatu kecelakaan yang berkaitan dengan
lingkungan kerja.

2. KEBIJAKAN K-3
Kami berkomitmen pada pelaksanaan aktivitas konstruksi dalam keadaan aman, yang artinya efisien
dan memenuhi Perundang-undangan K-3 dan Lingkungan Hidup. Tujuan kami adalah untuk
memberikan lingkungan kerja yang bebas kecelakaan. Kami telah mengenali bahaya yang timbul baik
dari peralatan maupun lingkungan serta menekan dan meminimalkan bahaya tersebut.

Sumber daya kami yang sangat berharga adalah tenaga kerja. Ketika kualitas dan produktifitas
menjadi kritis terhadap operasi kerja kami, itu akan menurunkan keselamatan personil ataupun
perlindungan lingkungan.

Untuk mencapai tujuan kami, diperlukan keseragaman usaha tim dari semua level organisasi.
Keselamatan harus direncanakan dalam tiap-tiap aktivitas kerja dan mendapatkan perhatian, yang
sama halnya dengan mutu dan produksi.

Kebijakan K-3 dan manual prosedur telah dikembangkan untuk memandu kita dalam pekerjaan
sehari-hari. Kerjasama tim dan pemenuhan terhadap standard K-3, prosedur dan ketentuan akan
membantu kita dalam mencapai ZERO ACCIDENT. Kerjasama anda dan partisipasi aktif dalam
kebijakan K-3 ini sangatlah diharapkan dan kami hargai.

3. PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN


LAINNYA

Pedoman ini menggunakan acuan dokumen yang telah dipublikasikan baik tingkat nasional
maupun internasional yaitu meliputi :

 Undang-undang No. 14 tahun 1969, tentang Perlindungan terhadap Tenaga Kerja dan
Pembinaan Norma Keselamatan Kerja.
 Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi Bangunan.
 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja No. Kep.174/Men/1986 dan Menteri Pekerjaan
Umum No. Kep/104/Men/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan
Konstruksi Bangunan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 74/2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman SMK-3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
 Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
 Keputusan Menteri Kesehatan N0. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
 Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Tenaga Kerja (SKB) No.
168/KPTS/1971 dan No. 207/Kab/B.h/1971 tentang Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 146 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air.
 Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum.
 SNI 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
 SNI 19-0229-1987 : Pekerjaan di dalam Ruangan Tertutup.
 SNI 19-0230-1987 : K-3 untuk Pekerjaan Penebangan dan Pengangkutan
Kayu.
 SNI 19-0231-1987 : Kegiatan Konstruksi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja.
 SNI 19-1955-1990 : Perancah, Keselamatan Kerja pada Pemasangan dan
Pemakaian.
 SNI 19-1956-1990 : Tangga Kerja, Keselamatan Kerja pada Pembuatan dan
Pemakaian.
 SNI 03-1962-1990 : Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Longsoran.
 SNI 19-3993-1995 : Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang Keselamatan
Kerja Las Busur Listrik.
 SNI 19-3994-1995 : Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan.
 SNI 19-3997-1995 : Pedoman Keselamatan Kerja Listrik pada Pentanahan.
 SNI 05-0572-1989 : Gergaji Kayu Tangan.
 SNI 06-0652-1989 : Sarung Tangan Kerja Berat dari Kulit Sapi.
 SNI 05-0738-1989 : Persyaratan Umum dan Cara Uji untuk Kerja Traktor Tangan.
 SNI 03-0963-1989 : Cara Uji Kerja Excavator Darat Hidrolik.
 SNI 09-0964-1989 : Cara Uji Kerja Traktor Rantai Kelabang.
 SNI 03-0965-1989 : Cara Uji Kerja Loader.
 SNI 09-0966-1989 : Cara Uji Kerja Motor Grader.
 SNI 19-1717-1989 : Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Bundar/Lingkar untuk Pekerjaan
Kayu.
 SNI 19-1721-1989 : Penilaian dan pengendalian Kebisingan di Tempat Kerja.
 SNI 19-1957-1990 : Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja.
 SNI 19-1961-1990 : Peraturan Khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 SNI 18-2036-1990 : Ketentuan Keselamatan Kerja Radiasi.
 SNI 19-3996-1995 : Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang Penyimpanan
dan Pengamanan Bahan Peledak.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

4. SASARAN DAN PROGRAM K-3

Sasaran K-3 :

1) Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Accident).
2) Tingkat Penerapan elemen SMK-3 minimal 80%.
3) Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan bahaya dan resiko
pekerjaan masing-masing.
4) Pekerjaan selesai tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Program K-3 :

1) Melaksanakan Rencana K-3 dengan menyediakan sumber daya K-3(APD, Rambu-rambu,


Spanduk, Poster, Pagar pengaman dan Jaring Pengaman) secara konsisten.
2) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
3) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

5. ORGANISASI K-3

Menyediakan petugas K-3 sesuai dengan struktur organisasi :.

Penanggung Jawab
K-3

Emergency / Kedaruratan P3K Pemadam Kebakaran

5.1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

P3K adalah upaya perawatan atau pertolongan sementara (darurat) terhadap korban kecelakaan,
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. P3K
yang diberikan menurut cara yang tepat, sangat membantu sekali dalam mengurangi atau
meringankan akibat suatu kecelakaan, bahkan dapat menyelamatkan nyawa korban, sebaliknya jika
dilakukan tidak menurut cara yang tepat atau salah, dapat mengakibatkan memperburuk akibat suatu
kecelakaan.

Tujuan P3K adalah :


a. Mencegah maut bila bahaya mengancam jiwa korban.
b. Mencegah bahaya cacat jasmani dan rohani.
c. Mencegah inspeksi.
d. Mengurangi rasa takut.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

5.2. Emergency/Kedaruratan

Emergency/Kedaruratan adalah upaya pertolongan yang sifatnya darurat terhadap pekerja yang
terjadi kecelakaan kerja yang harus di runut ke salah satu rumah sakit tertentu yang tentunya sudah
terjalin ikatan kerjasama antara perusahaan dengan pihak rumah sakit tersebut.

5.3. Kebakaran

Pencegahan kebakaran dapat diantisipasi sedini mungkin dengan mempersiapkan peralatan


pemadam kebakaran sesuai standar pada pekerjaan gedung seperti APAR, Masker, dan lain
sebagainya.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

PERENCANAAN
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO
Penilaian Resiko
Skala Penetapan Pengendalian
No Jenis Pekerjaan Identifikasi Bahaya Dampak Tingkat
Kekerapan Keparahan Prioritas Resiko K-3
Resiko
1 2 3 4 5 6 7 = (5 x 6) 8 9
1. Pekerjaan 1) Kecelakaan dan Terganggunya 1 1 1 1 1) Menyediakan kantor
Persiapan gangguan kesehatan pelaksanaan lapangan dan tempat
tenaga kerja akibat pekerjaan tinggal pekerja yang
tempat kerja kurang persiapan memenuhi syarat,
memenuhi syarat, 2) Menyediakan lahan,
2) Kecelakaan dan gudang yang
gangguan kesehatan memenuhi syarat,
pekerja akibat 3) Pelaksanaan
penyimpanan pembongkaran
peralatan dan bahan bangunan, instalasi
atau material kurang serta pembersihan
memenuhi syarat, tempat kerja dan
3) Kecelakaan dan pengembalian kondisi
gangguan kesehatan harus memenuhi
pekerja akibat syarat.
penyimpanan
peralatan dan bahan
atau material kurang
memenuhi syarat
kecelakaan atau
gangguan kesehatan
akibat kegiatan
pembongkaran
tempat kerja, instalasi
listrik, peralatan dan
perlengkapan,
pembersihan dan

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pengembalian kondisi
yang kurang baik.

2. Pekerjaan Kantor 1) Bahaya akibat polusi Terganggunya 1 1 1 1 1) Bangunan untuk kantor


Lapangan dan yang dihasilkan oleh pelaksanaan dan fasilitasnya harus
Fasilitasnya kegiatan pelaksanaan, pekerjaan ditempatkan
2) Bahaya akibat pembuatan sedemikian rupa
bangunan kantor dan fasilitas sehingga terbebas dari
fasilitasnya lainnya lapangan polusi yang dihasilkan
roboh, oleh kegiatan
3) Bahaya akibat terjadi pelaksanaan,
genangan air dan 2) Bangunan kantor dan
pencurian pada fasilitas lainnya harus
bangunan kantor dan dibuat dengan
fasilitas penunjang, kekuatan struktural
4) Bahaya akibat yang memenuhi syarat,
kebakaran di kantor 3) Bangunan kantor dan
atau di bangunan fasilitas harus dibuat
gudang dan lainnya. pada elevasi yang lebih
tinggi dari daerah
sekitarnya,

3. Pekerjaan Fasilitas 1) Bahaya akibat bahan Terganggunya 1 1 1 1 1) Harus tersedia


dan Pelayanan dan peralatan yang pelaksanaan pemadam kebakaran
Pengujian Logistik digunakan tidak pekerjaan dan kebutuhan P3K
memenuhi syarat, pembuatan yang memadai
2) Bahaya akibat cara fasilitas diseluruh barak,
pengangkutan bahan pelayanan kantor, gudang dan
kurang memenuhi pengujian dan bengkel,
syarat, logistik 2) Bahan dan peralatan
3) Bahaya akibat yang digunakan harus
penyimpanan kurang memenuhi syarat,
memenuhi syarat, 3) Pengangkutan bahan
4) Bahaya akibat harus sesuai dengan

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pembuangan bahan beban lalu lintas pada


dan material tidak jalan yang akan
terpakai kurang dilewati,
memenuhi syarat. 4) Bahan dan material
berbahaya harus
disimpan tersendiri dan
terlindung dengan baik,
5) Pembuangan bahan
atau material harus
pada tempat yang telah
ditetapkan, aman dan
tidak mengganggu lalu
lintas.

4. Pekerjaan 1) Bahaya akibat Terganggunya 2 2 4 2 1) Pembersihan seluruh


Pembersihan pembersihan atas pelaksanaan permukaan terekspos
akumulasi sisa bahan pekerjaan harus dilakukan dengan
bangunan, kotoran pembersihan baik dan benar
dan sampah akibat sehingga proyek yang
operasi pelaksanaan ditinggalkan siap pakai.
pekerjaan.

5. Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan Terganggunya 1 1 1 1 1) Harus menggunakan


pematokan akibat kondisi kerja pelaksanaan perlengkapan kerja
secara umum, pekerjaan yang standar,
2) Terluka akibat kondisi pengukuran 2) Pengukuran harus
dan penggunaan dan dilakukan dengan
meteran yang salah, pematokan menggunakan meteran
3) Kecelakaan akibat yang sesuai dengan
pengaturan lalu lintas standar,
kurang baik, 3) Pengaturan lalu lintas
4) Kecelakaan akibat harus sesuai dengan
jenis dan cara standar,
penggunaan peralatan 4) Alat dan cara

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

salah, menggunakan harus


5) Kecelakaan akibat benar dan sesuai
metode pemasangan dengan standar,
patok. 5) Pemasangan patok
harus benar dan sesuai
dengan ketentuan.

6. Mobilisasi 1) Terjepit saat menaikan Terganngunya 2 3 6 2 1) Menggunakan


atau menurunkan alat pelaksanaan perlengkapan kerja
dari terado pekerjaan standar.
2) Kecelakaan lalu lintas berikutnya 2) Dilaksanakan oleh
yang operator alat yang
mengunakan telah berpengalaman.\
alat 3) Membuat SOP yang
jelas untuk pekerjaan
mobilisasi dan
demobilisasi alat.
4) Jika diperlukan akan
meminta pengawalan
dari pihak kepolisian.
5) Memnyusun jadwal
mobilisasi dan
demobilisasi alat berat
pada saat dan waktu
yang diperkirakan tidak
ramai pengguna lalu
lintas.

7. Pemasangan dan 1) Terjepit kayu. Terganggunya 2 1 2 1 1) Dilakukan oleh tenaga


pemeliharaan 2) Kecelakaan lalu lintas pekerjaan kerja yang telah
jembatan pembuatan berpengalaman.
sementara jembatan 2) Mambuat SOP yang
sementara jelas tentang pekerjaan
sehingga pembuatan jembatan

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

mengakibat kayu sementara.


kan 3) Selalu menggunakan
terganggunya peralatan yang baik dan
pengguna perangkat keselamatan
jalan / kerja yang standar.
jembatan 4) Selalu melaksanakan
perbaikan ketika
kerusakan masih kecil
(tidak menunggu
kerusakan parah pada
jembatan sementara).

8. Pengeboran 1) Kecelakaan Terganggunya 1 3 3 1 1) Seluruh peralatan


termasuk SPT dan pengeboran pekerjaan pengeboran dalam
Laporan (untuk konstruksi keadaan laik pakai.
konstruksi jalan) selanjutnya 2) Perlengkapan
keselamatan kerja
standar harus
dipastikan selalu
dipergunakan, seperti :
helm, sarung tangan
kerja, safety shoes,
kaca mata kerja, dll.
3) Dikerjakan oleh tenaga
kerja yang telah
berpengalaman dalam
melaksanakan
pengeboran.

9. Galian struktur 1) Kecelakaan akibat Terganggunya 3 3 9 3 1) Sebelum pekerjaan di


dengan terkena cangkul/alat pelaksanaan mulai pada setiap
kedalaman 0 – 2 penggali alin dari pekerjaan tempat galian pemberi
meter sesama pekerja, penggalian kerja harus melakukan
2) Terkena cangkul pemeriksaan terlebih

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

sendiri/ luka akibat dahulu atas segala


lainnya jika penggalian instalasi di bawah
dilakukan malam hari, tanah seperti saluran
3) Runtuhnya lereng pembuangan, pipa gas,
galian, pipa air, dan konduktor
4) Terpeleset pada saat listrik, yang dapat
menggali, menimbulkan bahaya
5) Tertimpa benda jatuh selama waktu
dari atas, pekerjaan,
6) Potensi kecelakaan 2) Diusahakan agar
akibat penggalian menjaga jarak antar
menggunakan mesin pekerja jika penggalian
penggali/Excavator, mengunakan tenaga
7) Bahaya terperosok ke manusia dengan alat
tempat penggalian, bantu (Cangkul,
8) Bahaya akibat balincong, dll),
genangan air di 3) Diusahakan sedemikian
tempat galian. rupa penggalian yang
9) Terkena alat berat dilakukan dimalam hari
10) Kecelakaan lalu lintas menggunakan lampu
penerangan yang
cukup,
4) Penggalian pada lereng
dan tebing jalan
diusahakan agar tetap
mempertahankan
kemiringan lereng,
5) Apabila tanah tidak
menjamin tempat
berpijak yang aman,
harus disediakan
konstruksi penyangga
yang cukup,
6) Apabila orang sedang

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

bekerja pada ketinggian


yang berbeda, sarana
yang cukup seperti
papan lantai harus
disediakan untuk
mencegah orang yang
ada dibawahnya
tertimpa alat atau
benda yang terjatuh
dari atas,
7) Excavator yang
dilengkapi dengan unit
untuk panggilan yang
dalam harus dirancang
sedemikian rupa
sehingga gigi
pengeruknya tidak
dapat mendekati
lengannya sampai
sejarak 40 cm atau
harus dilengkapi
dengan suatu alat
penyetop yang dapat
dipercaya dapat
mencegah kejadian ini.
Operator excavator
harus :
a. Sedikitnya berumur
18 tahun,
b. Sudah terbiasa
menjalankan dan
memelihara mesin
yang bersangkutan,
8) Untuk maksud

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pengamanan segera
setelah memungkinkan
bagian atas sumuran
harus dilindungi
dengan pagar yang
cukup atau pegangan
pengaman dan injakan
serta pintu masuk,
9) Apabila sumuran
sedang digali ke dalam
lapisan yang
mengandung air, harus
disediakan suatu
sarana untuk
menyelamatkan diri.

10. Pekerjaan 1) Terjadi iritasi pada Terganggunya 3 3 9 3 1) Harus dilakukan


Timbunan Biasa kulit dan paru-paru pelaksanaan penyiraman hamparan
oleh debu pada pekerjaan sebelum dipadatkan,
pemadatan yang penimbunan 2) Pemasangan rambu-
kering, rambu lalu lintas serta
2) Terjadi gangguan lalu penugasan petugas
lintas kendaraan, bendera pengatur lalu
3) Terjadi gangguan lalu lintas,
lintas penduduk 3) Pembuatan jalan
sekitar, sementara bagi
4) Kecelakaan akibat penduduk sekitar,
tanah bagian pinggir 4) Dilakukan pemeriksaan
jalan tidak stabil, stabilitas tanah
5) Terluka akibat terutama dibagian
pengoperasian mesin pinggir jalan, bila perlu
pemadat (grader) diadakan pengujian,
tidak benar, 5) Dilakukan pengecekan
6) Terluka oleh alat kerja kelayakan mesin

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

akibat jarak antar pemadat, operator


pekerja terlalu dekat. harus tenaga terampil
7) Terkena alat berat dan berpengalaman
8) Kecelakaan lalu lintas dan pengoperasian alat
pemadat harus benar,
6) Senantiasa menjaga
jarak aman antara
pekerja satu dengan
pekerja lainnya.

11. Persiapan 1) Terjadi iritasi pada Terganggunya 3 3 9 3 1) Pekerja harus memakai


pengecoran kulit, mata dan paru- pelaksanaan baju kerja, sarung
paru akibat debu pekerjaan tangan, helm, atau topi
semen yang terhisap persiapan baja, kaca mata
oleh para pekerja pengecoran pengaman dan sepatu
yang mengerjakan sesuai standar, bila
semen dan beton, perlu untuk mencegah
2) Terluka oleh alat-alat bahaya gangguan paru-
pengecoran (kerekan, paru pekerja juga harus
peluncur muatan, dll), memakai alat pengatur
3) Kecelakaan atau pernafasan (respirator)
terluka akibat jarak tutup mulut (masks).
antara pekerja yang Pengontrolan terhadap
satu dan lainnya tidak mesin yang memproses
dalam jarak yang semen, kapur dan
aman. bahan-bahan berdebu
4) Antisipasi pencegahan lainnya harus dari
5) Kecelakan lalu lintas tempat yang bebas
debu,
2) Elevator, kerekan,
layar, peluncur muatan
(chutes) dan
perlengkapan-
perlengkapan untuk

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

penyimpanan,
pengangkutan, dan
lain-lain, harus dipagar
untuk mencegah
benturan dengan
benda bergerak yang
posisinya tidak aman,
3) Senantiasa menjaga
jarak aman antar
pekerja satu dan
pekerja lainnya.

12. Pemasangan 1) Luka terkena paku, Terganggunya 3 2 6 2 1) Para pekerja yang


bekisting kayu dan peralatan pelaksanaan mengerjakan
kerja lainnya, pekerjaan pemasangan bekisting
2) Terluka oleh alat pemasangan harus memakai sarung
penggeser bekisting, bekisting tangan, helm, sepatu
3) Terjadi kecelakaan boot yang sesuai
oleh pengoperasian dengan standar,
mesin penghampar, 2) Apabila menggunakan
4) Terjadi gangguan lalu bekisting yang bergeser
lintas. maka harus
5) Kecelakaan lalu lintas diperhatikan alat-alat
6) Terjepit mal tersebut terpasang
7) Terjatuh dengan baik,
3) Operator mesin
penghampar harus
sudah berpengalaman
dibidangnya,
4) Pemasangan rambu-
rambu lalu lintas serta
mengatur lalu lintas
agar lalu lintas tetap
berjalan dengan lancar

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

dengan cara
mengerjakan pekerjaan
½ bagian terlebih
dahulu.

13. Besi tulangan U 1) Terjadi gangguan fisik Terganggunya 3 2 6 2 1) Para pekerja yang
32 Ulir akibat pekerja tidak pelaksanaan mengerjakan
memakai pakaian pekerjaan pemasangan Besi
kerja atau penulangan tulangan harus
perlengkapan lain memakai sarung
yang memenuhi tangan, helm, sepatu
standar, boot yang sesuai
2) Luka terkena besi standar,
tulangan yang 2) Besi tulangan yang
menjorok ke luar dari menjorok ke luar dari
lantai atau dinding, lantai atau dinding
3) Terjadi kecelakaan harus diberi pelindung,
atau terluka pada saat 3) Pabrikasi besi tulangan
melakukan harus dilakukan oleh
pemotongan atau pekerja yang sudah
pabrikasi besi berpengalaman di
tulangan, bidangnya,
4) Kecelakaan atau 4) Besi tulangan tidak
terluka akibat boleh disimpan pada
tertimpa oleh besi perancah atau papan
tulangan yang acuan yang dapat
diletakkan pada membahayakan
perancah, kestabilannya,
5) Terjadi gangguan lau 5) Mengatur lalu lintas
lintas. agar tetap berjalan
6) Tangan terjepit dengan lancar dengan
7) Tertusuk besi cara mengerjakan
8) Terjatuh pekerjaan ½ bagian
terlebih dahulu.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

14. Pengecoran Beton 1) Terjadi gangguan fisik Terganggunya 3 2 6 2 1) Pekerja harus memakai
Mutu Sedang akibat pekerja tidak pelaksanaan baju kerja, sarung
fc’=30 MPa (K- memakai pakaian pekerjaan tangan, helm, topi baja,
350) dan peralatan yang pengecoran kaca mata pengaman
sesuai dengan dan sepatu yang sesuai
standar, dengan standar, bila
2) Terjadi iritasi pada perlu untuk mencegah
kulit dan mata akibat bahaya terhadap
percikan adukan gangguan paru-paru
yang mengandung maka pekerja harus
semen, memakai alat pengatur
3) Terluka atau pernafasan (respirator)
kecelakaan akibat tutup mulut (masker),
papan acuan 2) Pencampuran bahan-
pengecoran tidak bahan kering dari
kuat atau rusak, beton harus dilakukan
4) Terluka akibat pada ruang yang
terkena percikan tertutup, debu yang
beton pada saat ditimbulkan harus
penuangan beton dapat terbuang keluar,
dari bak muatan, bila debu tidak dapat
5) Kecelakaan oleh terbuang keluar, maka
ambruknya beton para pekerja harus
yang sedang menggunakan alat
mengeras akibat pernapasan yang
getaran, bahan kimia sesuai dengan standar,
atau pembebanan, 3) Selama pengecoran
6) Terjadi kecelakaan papan acuan dan
atau terluka oleh penumpunya harus
mesin penggetar kuat dan dicegah dari
ketika pengecoran kerusakan,
dilakukan, 4) Bila beton sedang
7) Kecelakaan ataupun dituang dari bak
terluka oleh mesin muatan, maka pekerja

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pemompa beton, harus berada pada


8) Terjadi kecelakaan jarak yang aman
oleh mesin terhadap setiap
penghampar dan percikan beton,
pengaduk beton, 5) Bila beton mulai
9) Terluka oleh mesin mengeras maka harus
Water Tanker, dilindungi terhadap
10) Terjadi kecelakaan arus air yang
pada orang luar mengalirkan bahan-
/bukan pekerja dan bahan kimia, dan
penduduk yang getaran serta tidak
sedang melintas, boleh meletakkan
11) Terjadi kecelakaan beban di atas beton
pekerja yang yang sedang mengeras,
melakukan pekerjaan 6) Pelaksanaan
pada kondisi gelap penggetaran adukan
atau malam hari, beton harus dilakukan
12) Kecelakaan akibat oleh pekerja yang ahli
papan lantai kerja dibidangnya serta
sementara roboh, menjaga agar tidak ada
13) Kecelakaan akibat orang luar maupun
pipa penyalur beton pekerja lain yang tidak
terlepas, ahli berada di tempat
14) Kecelakaan akibat dimana dilakukan
pembersihan pipa pengecoran,
pemompa beton. 7) Operator mesin pompa
15) Kecelakaan lalu lintas beton harus sudah
16) Terjepit molen berpengalaman dan
17) Terjatuh pada saat ahli dibidangnya serta
pengangan beton senantiasa menjaga
agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

dimana dilakukan
pengecoran,
8) Pengadukan dan
penghamparan beton
harus dilakukan oleh
tenaga yang
berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta
selalu menjaga agar
tidak ada orang luar
maupun pekerja lain
yang tidak ahli berada
di tempat dimana
dilakukan pengecoran,
9) Operator Water Tanker
harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya
serta selalu menjaga
agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat
dimana dilakukan
pengecoran,
10) Membatasi daerah
pekerjaan yang akan
dilakukan pengecoran
dengan pagar atau
rambu yang informatif,
menyiapkan jalan
sementara bagi
penduduk sekitar
untuk melintasi jalan,
11) Menyiapkan

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

penerangan yang
memenuhi syarat
apabila harus bekerja
pada malam hari,
12) Lantai kerja sementara
yang menahan pipa
pemompa beton harus
kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi
dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu
yang bersamaan, dan
mempunyai faktor
pengaman sedikitnya 4,
13) Pipa penyalur beton
pompaan harus
diangker pada ujung
dan lengkung-
lengkungnya, di ujung
atas diberi keran
penyalur udara, terikat
kuat dengan ujung
mulut penyemprot
dengan menggunakan
kerah terpakau atau
dengan cara lain
dengan kekuatan yang
sebanding,
14) Bila pipa pemompa
beton sedang
dibersihkan dengan air
atau udara bertekanan
tinggi, tidak boleh
disambung atau dalam

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

keadaan terlepas. Bila


pipa pemompa sedang
disemprot dengan
udara bertekanan
tinggi maka pekerja-
pekerja yang tidak
berkepentingan harus
berada di tempat yang
aman.

15. Pengecoran Beton 1) Terjadi gangguan fisik Terganggunya 3 2 6 2 1) Pekerja harus memakai
Siklop fc’=15 MPa akibat pekerja tidak pelaksanaan baju kerja, sarung
(K-175) memakai pakaian pekerjaan tangan, helm, topi baja,
dan peralatan yang pengecoran kaca mata pengaman
sesuai dengan dan sepatu yang sesuai
standar, dengan standar, bila
2) Terjadi iritasi pada perlu untuk mencegah
kulit dan mata akibat bahaya terhadap
percikan adukan gangguan paru-paru
yang mengandung maka pekerja harus
semen, memakai alat pengatur
3) Terluka atau pernafasan (respirator)
kecelakaan akibat tutup mulut (masker),
papan acuan 2) Pencampuran bahan-
pengecoran tidak bahan kering dari beton
kuat atau rusak, harus dilakukan pada
4) Terluka akibat ruang yang tertutup,
terkena percikan debu yang ditimbulkan
beton pada saat harus dapat terbuang
penuangan beton keluar, bila debu tidak
dari bak muatan, dapat terbuang keluar,
5) Kecelakaan oleh maka para pekerja
ambruknya beton harus menggunakan
yang sedang alat pernapasan yang

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

mengeras akibat sesuai dengan standar,


getaran, bahan kimia 3) Selama pengecoran
atau pembebanan, papan acuan dan
6) Terjadi kecelakaan penumpunya harus
atau terluka oleh kuat dan dicegah dari
mesin penggetar kerusakan,
ketika pengecoran 4) Bila beton sedang
dilakukan, dituang dari bak
7) Kecelakaan ataupun muatan, maka pekerja
terluka oleh mesin harus berada pada
pemompa beton, jarak yang aman
8) Terjadi kecelakaan terhadap setiap
oleh mesin percikan beton,
penghampar dan 5) Bila beton mulai
pengaduk beton, mengeras maka harus
9) Terluka oleh mesin dilindungi terhadap
Water Tanker, arus air yang
10) Terjadi kecelakaan mengalirkan bahan-
pada orang luar bahan kimia, dan
/bukan pekerja dan getaran serta tidak
penduduk yang boleh meletakkan
sedang melintas, beban di atas beton
11) Terjadi kecelakaan yang sedang mengeras,
pekerja yang 6) Pelaksanaan
melakukan pekerjaan penggetaran adukan
pada kondisi gelap beton harus dilakukan
atau malam hari, oleh pekerja yang ahli
12) Kecelakaan akibat dibidangnya serta
papan lantai kerja menjaga agar tidak ada
sementara roboh, orang luar maupun
13) Kecelakaan akibat pekerja lain yang tidak
pipa penyalur beton ahli berada di tempat
terlepas, dimana dilakukan
14) Kecelakaan akibat pengecoran,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pembersihan pipa 7) Operator mesin pompa


pemompa beton. beton harus sudah
15) Kecelakaan lalu lintas berpengalaman dan
16) Terjepit molen ahli dibidangnya serta
17) Terjatuh pada saat senantiasa menjaga
penuangan beton agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat
dimana dilakukan
pengecoran,
8) Pengadukan dan
penghamparan beton
harus dilakukan oleh
tenaga yang
berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta
selalu menjaga agar
tidak ada orang luar
maupun pekerja lain
yang tidak ahli berada
di tempat dimana
dilakukan pengecoran,
9) Operator Water Tanker
harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya
serta selalu menjaga
agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat
dimana dilakukan
pengecoran,
10) Membatasi daerah

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pekerjaan yang akan


dilakukan pengecoran
dengan pagar atau
rambu yang informatif,
menyiapkan jalan
sementara bagi
penduduk sekitar untuk
melintasi jalan,
11) Menyiapkan
penerangan yang
memenuhi syarat
apabila harus bekerja
pada malam hari,
12) Lantai kerja sementara
yang menahan pipa
pemompa beton harus
kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi
dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu
yang bersamaan, dan
mempunyai faktor
pengaman sedikitnya 4,
13) Pipa penyalur beton
pompaan harus
diangker pada ujung
dan lengkung-
lengkungnya, di ujung
atas diberi keran
penyalur udara, terikat
kuat dengan ujung
mulut penyemprot
dengan menggunakan
kerah terpakau atau

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

dengan cara lain


dengan kekuatan yang
sebanding,
14) Bila pipa pemompa
beton sedang
dibersihkan dengan air
atau udara bertekanan
tinggi, tidak boleh
disambung atau dalam
keadaan terlepas. Bila
pipa pemompa sedang
disemprot dengan
udara bertekanan
tinggi maka pekerja-
pekerja yang tidak
berkepentingan harus
berada di tempat yang
aman.

16. Beton Mutu 1) Terjadi gangguan fisik Terganggunya 3 2 6 2 1) Pekerja harus


Rendah fc’ 10 akibat pekerja tidak pelaksanaan memakai baju kerja,
Mpa (K-125) memakai pakaian pekerjaan sarung tangan, helm,
dan peralatan yang pengecoran topi baja, kaca mata
sesuai dengan pengaman dan sepatu
standar, yang sesuai dengan
2) Terjadi iritasi pada standar, bila perlu
kulit dan mata akibat untuk mencegah
percikan adukan bahaya terhadap
yang mengandung gangguan paru-paru
semen, maka pekerja harus
3) Terluka atau memakai alat
kecelakaan akibat pengatur pernafasan
papan acuan (respirator) tutup
pengecoran tidak mulut (masker),

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

kuat atau rusak, 2) Pencampuran bahan-


4) Terluka akibat bahan kering dari beton
terkena percikan harus dilakukan pada
beton pada saat ruang yang tertutup,
penuangan beton debu yang ditimbulkan
dari bak muatan, harus dapat terbuang
5) Kecelakaan oleh keluar, bila debu tidak
ambruknya beton dapat terbuang keluar,
yang sedang maka para pekerja
mengeras akibat harus menggunakan
getaran, bahan kimia alat pernapasan yang
atau pembebanan, sesuai dengan standar,
6) Terjadi kecelakaan 3) Selama pengecoran
atau terluka oleh papan acuan dan
mesin penggetar penumpunya harus
ketika pengecoran kuat dan dicegah dari
dilakukan, kerusakan,
7) Kecelakaan ataupun 4) Bila beton sedang
terluka oleh mesin dituang dari bak
pemompa beton, muatan, maka pekerja
8) Terjadi kecelakaan harus berada pada
oleh mesin jarak yang aman
penghampar dan terhadap setiap
pengaduk beton, percikan beton,
9) Terluka oleh mesin 5) Bila beton mulai
Water Tanker, mengeras maka harus
10) Terjadi kecelakaan dilindungi terhadap
pada orang luar arus air yang
/bukan pekerja dan mengalirkan bahan-
penduduk yang bahan kimia, dan
sedang melintas, getaran serta tidak
11) Terjadi kecelakaan boleh meletakkan
pekerja yang beban di atas beton
melakukan pekerjaan yang sedang mengeras,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

pada kondisi gelap 6) Pelaksanaan


atau malam hari, penggetaran adukan
12) Kecelakaan akibat beton harus dilakukan
papan lantai kerja oleh pekerja yang ahli
sementara roboh, dibidangnya serta
13) Kecelakaan akibat menjaga agar tidak ada
pipa penyalur beton orang luar maupun
terlepas, pekerja lain yang tidak
14) Kecelakaan akibat ahli berada di tempat
pembersihan pipa dimana dilakukan
pemompa beton. pengecoran,
15) Kecelakaan lalu lintas 7) Operator mesin pompa
16) Terjepit molen beton harus sudah
17) Terjatuh pada saat berpengalaman dan
pengangan beton ahli dibidangnya serta
senantiasa menjaga
agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat
dimana dilakukan
pengecoran,
8) Pengadukan dan
penghamparan beton
harus dilakukan oleh
tenaga yang
berpengalaman dan
ahli dibidangnya serta
selalu menjaga agar
tidak ada orang luar
maupun pekerja lain
yang tidak ahli berada
di tempat dimana
dilakukan pengecoran,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

9) Operator Water Tanker


harus berpengalaman
dan ahli dibidangnya
serta selalu menjaga
agar tidak ada orang
luar maupun pekerja
lain yang tidak ahli
berada di tempat
dimana dilakukan
pengecoran,
10) Membatasi daerah
pekerjaan yang akan
dilakukan pengecoran
dengan pagar atau
rambu yang informatif,
menyiapkan jalan
sementara bagi
penduduk sekitar untuk
melintasi jalan,
11) Menyiapkan
penerangan yang
memenuhi syarat
apabila harus bekerja
pada malam hari,
12) Lantai kerja sementara
yang menahan pipa
pemompa beton harus
kuat untuk menumpu
pipa yang sedang berisi
dan semua pekerjaan
sekaligus pada waktu
yang bersamaan, dan
mempunyai faktor
pengaman sedikitnya 4,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

13) Pipa penyalur beton


pompaan harus
diangker pada ujung
dan lengkung-
lengkungnya, di ujung
atas diberi keran
penyalur udara, terikat
kuat dengan ujung
mulut penyemprot
dengan menggunakan
kerah terpakau atau
dengan cara lain
dengan kekuatan yang
sebanding,
14) Bila pipa pemompa
beton sedang
dibersihkan dengan air
atau udara bertekanan
tinggi, tidak boleh
disambung atau dalam
keadaan terlepas. Bila
pipa pemompa sedang
disemprot dengan
udara bertekanan
tinggi maka pekerja-
pekerja yang tidak
berkepentingan harus
berada di tempat yang
aman.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

Keterangan :
Kekerapan : 1–3 : Jarang Terjadi 4–6 : Sering Terjadi 7–9 : Sangat Sering Terjadi
Keparahan : 1–3 : Ringan 4–6 : Sedang 7–9 : Berat
Tingkat Resiko : 1–3 : Tidak Berbahaya 4–6 : Berbahaya 7–9 : Sangat Berbahaya
Skala Prioritas : 1 : Penanganan Ringan 2 : Penanganan Sedang 3 : Penanganan Serius

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

INSTRUKSI KERJA KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

1) KESEHATAN DALAM BEKERJA


Tahapan
 Buanglah sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan.
 Jagalah alat-alat, material-material dan peralatan tersimpan secara teratur padatempat-
tempat yang sudah disediakan.
 Jika terdapat paku-paku yang menonjol keluar pada kayu yang masih akan dipakai,maka
paku-paku tersebut harus dicabut. Paku-paku yang menonjol keluar padapotongan kayu
yang tidak akan dipakai lagi, maka paku-paku harus dibengkokkanatau kayu dibuang
ditempat pembuagan sampah.
 Setiap luka koyak, luka lecet, atau luka tusuk memerlukan pengobatan segera danharus
dijaga agar tetap bersih. Luka-luka tusuk merupakan tempat-tempatberbahaya bagi infeksi
tetanus, karena itu jagalah agar tetap bersih dan tertutup.
 Cucilah selalu tangan-tangan anda sebelum

2) MENGANGKAT DENGAN AMAN


 Angkatlah dengan santai pilihlah posisi yang dirasakan baik, dengan tidakmembungkukkan
tulang punggung.
 Hindari usaha yang tak perlu, jangan tempatkan barang-barang yang manakemudian harus
diangkat kembali.
 Hindari meliukkan badan yang tak perlu, putar kaki anda bukan pinggul ataupundak anda.
Sisakan ruang yang cukup guna menggeser kaki anda sehingga tidakharus meliukkan tubuh
anda.
 Hindari mengulurkan badan, kendalikan barang-barang yang berada di dekat badan.
 Hindari mengulur yang panjang untuk mengankat suatu barang.
 Hindari bobot yang berlebihan, jika muatan terlalu berat bantulah atau gunakansuatu alat
mekanis jika alat itu tersedia.
 Angkat secara perlahan, lancar dan dengan tidak menghentakkannya.
 Jangan angkat jika batuan mekanis memungkinkan.

3) PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


 Pekerja wajib menggunakan alat pelidung diri dengan benar sesuai dengankegiatan
pekerjaannya.
 Pekerja wajib memelihara alat pelindung diri sebaik-baiknya.
 Sebelum dan sesudah pemakaian alat pelindung diri pekerja harusmelakukan pengecheckan
dan pembersihan secara menyeluruh terhadap kondisimasing-masing alat pelindung diri.
 Tidak boleh menyalahgunakan atau pelanggaran dalam penggunaan alatpelindung diri,
diantaranya :
 Kegagalan untuk memelihara alat pelindung diri yang disediakan.
 Penolakan dengan sengaja untuk memakai alat pelindung diri yangdibutuhkan.
 Mendapatkan kecelakaan karena kegagalan memakai alat pelindungdiri.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

Pencegahan terhadap bahaya jatuh ke dalam air


Bila pekerja dalam keadaan bahaya jatuh ke dalam air dan tenggelam, mereka harus
memakai pelampung/baju pengaman dan/atau alat-alat lain yang sejenis ban
pelampung(mannedboat dan ring buoys).

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


1.1 Umum
Suatu kecelakaan kerja dapat saja terjadi menimpa operator atau orang sekitarnya padasaat
pengoperasian peralatan dan tindakan pertama adalah memberikan pertolongansesegera mungkin
sebelum penderita mendapat perawatan medis lebih lanjut dari ahlinya(rumah sakit, poliklinik).
Dari sisi peraturan keselamatan kerja, hal tersebut merupakan hak setiap tenaga kerja
untukmendapatkan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja dan oleh sebab itu
pihakperusahaan diwajibkan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama tersebut
dalamkotak P3K pada setiap alat.
Disamping itu perlu ada suatu pelatihan khusus dalam menangani kecelakaan kerja
tersebut,sehingga pada saat terjadi kecelakaan telah dapat dilakukan pertolongan pertama
denganbenar dan baik.

1.2 Maksud dan tujuan


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) diselenggarakan untuk memberikanpertolongan
permulaan yang iperlukan sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit/Poliklinikterdekat.
Pertolongan pertama ini memegang eranan yang penting, karena tanpapertolongan pertama yang
baik, korban mungkin tidak akan tertolong lagi kalau harusmenunggu pengangkutan ke rumah sakit.
Maksud dan tujuan meliputi:
1) Mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kematian, jika bahaya tersebut sudah
ada,seperti pada korban yang shock, terjadi pendarahan yang luar biasa atau pada
korbanyang pingsan,
2) Mencegah bahaya cacat, baik cacat rohani ataupun cacat jasmani,
3) Mencegah infeksi, artinya berusaha supaya infeksi tidak bertambah parah yangdisebabkan
perbuatan-perbuatan atau pertolongan yang salah,
4) Meringankan rasa sakit.

1.3 Pedoman umum untuk penolong


1.3.1 Menilai situasi
1) Memperhatikan apa yang terjadi secara cepat dan tenang :
a. Apakah korban pingsan, henti jantung atau henti nafas,
b. Apakah korban mengalami pendarahan atau luka,
c. Apakah korban mengalami patah tulang,
d. Apakah korban mengalami rasa sangat sakit yang berlebihan,
e. Apakah korban mengalami luka bakar.
2) Memperhatikan apakah ada bahaya tambahan yang mengancam korban atau penolong.
3) Harus selalu ingat jangan terlalu berani mengambil resiko, perhatikan keselamatan
diripenolong.

1.3.2 Mengamankan tempat kejadian dengan :


1) Melindungi korban dari bahaya,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

2) Jika perlu meminta orang lain untuk membantu atau laporkan kepada bagian terkait(misal
118 atau Rescue Team Perusahaan).

1.3.3 Memberi pertolongan


1) Rencanakan dan lakukan pertolongan berdasarkan tujuan P3K sebagai berikut :
a. Menciptakan lingkungan yang aman,
b. Mencegah kondisi korban bertambah buruk,
c. Mempercepat kesembuhan,
d. Melindungi korban yang tidak sadar,
e. Menenangkan korban/penderita yang terluka,
2) Mempertahankan daya tahan tubuh korban menunggu pertolongan yang lebih tepatdapat
diberikan
3) Jika pertolongan pertama telah dilakukan, maka segera angkut korban tapi janganterburu-
buru atau serahkan pertolongan selanjutnya kepada yang lebih ahli atau bagianyang
bertugas menangani kecelakaan atau kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat.

1.4. Jenis kecelakaan


1.4.1. Kecelakaan yang dapat membawa maut
1.4.1.1. Coma (collapse)
1) Gejala–gejalanya :
a. Keluar keringat dingin,
b. Pucat,
c. Denyut nadi lemah,
d. Telinga berdengking,
e. Mual,
f. Mata berkunang – kunang,
g. Badan lemas.
2) Cara pertolongannya :
a. Tidurkan penderita terlentang dengan kepala agak direndahkan,
b. Longgarkan pakaiannya,
c. Usahakan agar penderita dapat bernafas dengan udara segar,
d. Kalau ada beri selimut agar badannya menjadi hangat,
e. Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat.

1.4.1.2 .Shock (gugat)


Hal ini disebabkan oleh suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar
dalampembuluh darah sangat berkurang yang dapat disebabkan oleh : Pendarahan keluar atau
kedalam dan Luka bakar yang luas yang menyebabkan banyak cairan/serum darah yangkeluar.
1) Tanda-tandanya :
a) Nadi berdenyut cepat, lebih 100 kali/menit kemudian melemah, lambat
danmenghilang,
b) Pernafasan dangkal dan tidak teratur,
c) Bila keadaan tambah lanjut penderita jadi pingsan,
d) Penderita pucat dan dingin,
e) Penderita merasa mual, lemas, mata berkunang,
f) Pandangan hampa dan tidak bercahaya.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

2) Pertolongan :
a) Baringkan penderita ditempat yang udaranya segar dan kepala lebih rendah
darikaki,
b) Bersihkan mulut dan hidungnya dari sumbatan,
c) Hentikan pendarahan bila ada,
d) Longgarkan pakaian penderita,
e) Kalau ada berikan selimut agar penderita menjadi hangat,
f) Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat,
g) Jangan memberi minum,

1.4.1.3. Pingsan
Fungsi otak terganggu sehingga penderita tidak sadar.
1) Gejala :
a. Penderita tidak sadar, tidak ada reaksi terhadap rangsangan,
b. Penderita berbaring dan tidak bergerak,
c. Pernafasan dan denyut nadi dapat diraba.
2) Pertolongan :
a) Baringkan penderita di tempat teduh dan segar,
b) Apabila mukanya merah, kepalanya ditinggikan, dan apabila pucat baringkan
tanpaalas kepala,
c) Pakaiannya dilonggarkan,
d) Penderita jangan ditinggalkan seorang diri dan perlu dijaga,
e) Tenangkan bila gelisah,
f) Kalau ada, berikan selimut agar badannya menjadi hangat,
g) Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat.

1.4.1.4. Mati Suri


Yaitu keadaan pingsan dimana peredaran darah dan pernafasan tidak mencukupi lagi.Keadaan ini
sudah merupakan keadaan yang gawat, karena penderita berada diantarapingsan dan mati.
1) Gejala :
a. Pernafasan tidak tampak dan nadi tidak teraba,
b. Pupil melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran,
c. Muka pucat dan kebiru-biruan.
2) Cara Pertolongan:
a) Baringkan terlentang dan longgarkan pakaian penderita,
b) Hilangkan semua barang yang dapat menyumbat pernafasan,
c) Berikan pernafasan buatan.
d) Pernafasan buatan adalah suatu usaha mencoba agar paru-paru penderita
dapatbekerja kembali dengan cara mengembang dan mengempiskan paru-paru itu.
e) Selanjutnya di kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat

1.4.1.5. Pendarahan
1) Dilihat dari sudut keluarnya darah, pendarahan ada 2 macam yaitu :
a. Pendarahan ke luar,
b. Pendarahan ke dalam.
2) Dilihat dari sudut macamnya pembuluh darah yang putus, pendarahan ada 3 macamyaitu :

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

a. Pendarahan pembuluh nadi (arterial),


b. Pendarahan pembuluh balik (vena),
c. Pendarahan pembuluh rambut (capiler).
3) Untuk memberikan pertolongan terhadap penderita yang mengalami pendarahan
dapatdilakukan dengan bermacam - macam cara diantaranya :
a. Cara pertama :
i. Penderita didudukan atau ditidurkan tergantung dari hebatnya pendarahan,
ii. Bagian tubuh yang mengalami luka ditinggikan,
iii. Hentikan pendarahan dengan menekan anggota bagian diatas luka,
iv. Bersihkan luka dari kotoran yang ada,
v. Letakkan diatas luka, sepotong kain kasa steril berlipat dan tekan sampai
darahberhenti keluar, kemudian pasang pembalut tekan (plester).
b. Untuk pendarahan yang hebat ditangan atau kaki dapat digunakan cara tourniquet
(torniket, penarat darah).
c. Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran daerah di bawahnya
terhentisama sekali.
d. Perhatikan bila menggunakan penarat darah :
e. Tiap 10 menit harus dikendorkan dengan memutar kayunya,
f. Memasang penarat darah antara luka dan jantung,
g. Penderita yang dikorniket harus segera dibawa ke rumah sakit untuk
pertolonganlebih lanjut dan harus mendapat prioritas pertama,
h. Harus dicatat jam berapa penarat darah dipasang dan dibuka,
i. Cara torniket ini hanya dianjurkan bagi mereka yang sudah menguasai.

1.4.2. Luka-luka
Luka adalah adanya jaringan kulit yang terputus atau rusak oleh suatu sebab. Menurutsebabnya
dapat dikenal bermacam - macam luka yaitu sebagai berikut :
● Luka memar kena pukul,
● Luka gores,
● Luka tusuk,
● Luka potong,
● Luka bacok,
● Luka robek,
● Luka tembak,
● Luka bakar.
1) Memberikan pertolongan kepada penderita yang mengalami luka pada dasarnya adalah:
(1) Menghentikan pendarahan,
(2) Mencegah infeksi,
(3) Mencegah kerusakan lebih lanjut,
(4) Menggunakan cara yang memudahkan/ mempercepat penyembuhan.
2) Cara memberikan pertolongan pertama penderita yang mengalami luka adalah
sebagaiberikut :
(1) Luka di kepala :
i. Tidurkan penderita terlentang tanpa alaskepala jika disertai pingsan,
ii. Oleskan obat merah dengan lidi kapas,
iii. Tutup dengan kasa steril dan perban,

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

iv. Segera bawa penderita ke Dokter ataurumah sakit terdekat.


(2) Luka di dada terbuka tembus paru-paru
i. Tidurkan penderita setengah duduk,
ii. Rawat lukanya seperti merawat lukabiasa,
iii. Berilah plester atau pembalut penekansupaya udara tidak masuk,
iv. Segera bawa penderita ke Dokter ataurumah sakit terdekat.
(3) Luka di perut melintang
i. Tidurkan pederita ¼ duduk,
ii. Tutup lukanya dengan kasa steril,
iii. Balutlah lukanya dengan kain segitiga,
iv. Jangan memberi makanan/minumankepada penderita,
v. Segera bawa penderita ke Dokter ataurumah sakit terdekat.
(4) Luka perut membujur
i. Tidurkan penderita terlentang,
ii. Selanjutnya lakukan seperti member pertolongan pada luka perut
melintang.
(5) Luka bakar
i. Dilihat dari berat tidaknya, luka bakar dapat dibagi dalam beberapa tingkat :
1. Luka bakar tingkat I (Erythema)
a. Warna luka kemerah-merahan,
b. Yang terbakar hanya lapisan atas dari kulit ari,
c. Penderita merasakan sakit, dan luka bengkak.
d. Cara memberikan pertolongan :
e. Hapuskan kekuatan dari bahan yang membakar,
f. Berikan obat livertran zalf atau bio-placentan/obat luka bakar,
g. Tutup luka bakar dengan menggunakan kasa steril,
h. Balut dengan cara longgar-longgar,
i. Berikan banyak minum kepada penderita,
j. Jaga agar penderita jangan sampai kedinginan.
ii. Luka bakar tingkat II (Bullosa)
a. Luka bakar tingkat II mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
b. Kulit melepuh,
c. Pembakaran sampai kulit ari,
d. Terdapat gelembung-gelembung berisi cairan.
e. Cara memberikan pertolongan :
f. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril,
g. Berikan banyak minum kepada penderita,
h. Jaga agar penderita tidak sampai kedinginan,
i. Bawa penderita ke rumah sakit.
iii. Luka Bakar Tingkat III (Escarotica) :
a. Luka bakar tingkat III mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
b. Pembakaran sampai pada kulit jangat,
c. Warna luka hitam keputih-putihan.
d. Cara memberikan pertolongan adalah seperti memberikan
pertolongan pertamapada penderita luka bakar tingkat II.
iv. Luka bakar tingkat IV (Carnisasio)

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

v. Luka bakar tingkat IV mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :


a. Pembakaran sampai pada jaringan ikat atau lebih,
b. Kulit ari dan kulit jangat telah terbakar.
vi. Cara memberikan pertolongan kepada penderita luka bakar tingkat IV
samaseperti memberikan pertolongan pada penderita luka bakar tingkat II
atau tingkatIII.

1.4.3. Patah tulang


Pertolongan pertama pada penderita yang mengalami patah tulang adalah merupakan salahsatu
pertolongan yang sangat penting, karena dengan memberikan pertolongan pertamaberarti berusaha
untuk mencegah penderita dari kehilangan salah satu anggota badan.Dilihat dari jenisnya patah
tulang terdiri dari :
1) Patah tulang terbuka
Artinya : tulang yang patah menonjol keluar yang langsung berhubungan dengan udara(ada
luka diluar).
2) Patah tulang tertutup
Dalam hal ini artinya : tulang yang patah, ujungnya masih tertutup (tidak
berhubungandengan udara luar).
3) Gejala–gejala patah tulang :
(1) Penderita tidak dapat menggerakan bagian badan yang patah,
(2) Tempat tulang yang patah amat sakit dan akan terasa lebih sakit bila tempat
yangpatah tersentuh atau bila digerakkan,
(3) Bentuk bagian badan itu berlainan dari biasanya,
(4) Disekitar tempat yang patah bengkak dan warnanya kebiru–biruan,
(5) Pada patah tulang terbuka, kulit dan daging robek, dan ujung tulang yang
patahmenjorok keluar.
4) Cara memberikan pertolongan pada penderita yang mengalami patah tulang :
(1) Pakaian yang menutupi patah tulang tertutup tidak perlu dibuka, sedangkan
patahtulang terbuka, pakaian harus dibuka (dirobekkan) agar dapat dibalut,
(2) Luka ditutup dengan kasa steril,
(3) Pada patah tulang terbuka hentikan pendarahan dengan pembalut,
(4) Kerjakan pembalutan yang memenuhi syarat,
(5) Anggota badan yang patah ditinggikan,
(6) Segera bawa ke rumah sakit.

5) Cara–cara pembidaian :
(1) Bidai harus kedua sendi dari tulang yang patah,
(2) Tidak boleh terlalu keras atau terlalu kendor ikatannya,
(3) Bidai dialasi agar jangan menambah perasaan sakit,
(4) Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari atas dan dari bawah bagian yang patah,
(5) Sediakan dulu perlengkapan secukupnya sebelum melakukan pembidaian.
6) Patah tulang paha
Dibutuhkan 2 buah bidai :
(1) Satu bidai yang meliputi dari tumit sampaibagian atas paha,
(2) Satu bidai yang lainnya sampai pinggang,
(3) Ikat kedua bidai dengan menggunakan

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

7) Cara pertolongan penderitapatah tulang paha


(1) Patah tulang betis
(2) Dibutuhkan 2 buah bidai yang dapatmeliputi/menutup dari tumit sampai paha,Ikat
kedua bidai dengan menggunakanmittela,
8) Patah tulang lengan atas
(1) Sediakan bidai yang dapat meliputi tulangbelikat sampai jari–jari,
(2) Tangan digendong dengan siku pembalut(mittela).
9) Patah lengan bawah
(1) Sediakan bidai yang meliputi sendi siku sampaijari–jari
(2) Ikatkan bidai itu pada bagian atas dan bawahluka,
(3) Gendong lengan dengan siku pembalut(mittela).
10) Patah tulang selangka
(1) Beri ransel perban dengan bagianyang diberi alas,
(2) Atau ikat kedua lengannyadipunggung,
(3) Atau diberi pembalut penunjangtinggi (mittela tinggi).
11) Patah tulang rusuk
(1) Beri pembalut plester menurutpanjangnya rusuk,
(2) Plester harus meliputi tulang dadasampai tulang punggung.
12) Patah tulang belakang
Bila ada luka
(1) Tidurkan penderita terlungkup,
(2) Rawatlah luka terlebih dahulu,
(3) Di bawah dada serta di bawah kakidiberi alas,
(4) Bawa penderita ke rumah sakit.
Bila tidak luka
(1) Tidurkan penderita terlentang,
(2) Di bawah pinggang diberi alas ataubantal tipis.

1.5. Pemakaian obat-obat PPPK(P3K)


1) Mercurochroom
Penggunaan : Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka-luka dalam.
Cara penggunaan : Untuk mengobati luka-luka yang tidak dalam, lecet-lecet.
Luka/lecet yang kotor dibersihkan dahulu, lalu diolesimercurochroom, jika luka-lukanya tidak
berair biarkan dalamkeadaan terbuka saja, tidak usah dibalut.
2) Sulfanilamid powder steril
Penggunaan : Sebagai anti septik (anti infeksi) untuk luka-luka dalam.
Cara penggunaan : Taburkan sulfanilamid powder steril pada luka-luka terutamaluka dalam,
lalu ditutup dengan kain steril 16 x 16 dan dibalutatau diplester.
3) Larutan Rivanol
Penggunaan : Sebagai anti septik (anti infeksi)
Cara penggunaan : Mengobati luka-luka yang kotor dengan jalan mengompres.
Gunakan kasa steril 16 x 16, basahi dengan larutan rivanol dankompreskan diatas luka, lalu
dibalut.
4) Levetraan Zalf
Penggunaan : Untuk mengobati luka bakar.

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar
PT.RAMAWIJAYA

Cara penggunaan : Oleskan levetraan zalf diatas luka bakar, tutup dengan kainsteril 16 x 16,
kemudian luka dibalut atau diplester.

Pekanbaru, 09 April 2019


Dibuat oleh,
PT.RAMAWIJAYAS

MAZBRIANTO
Direktur

Pembangunan Jembatan Sei. Lipai Pada Ruas Jalan Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar

Anda mungkin juga menyukai