Gaya Dalam - Mekanika Teknik
Gaya Dalam - Mekanika Teknik
Gaya Dalam
Home Mekanika Teknik 1 Gaya Dalam
Bangunan teknik sipil pada umumnya terbuat dari struktur beton, kayu, baja dan lain-lain. Dalam pembuatan struktur-struktur tersebut perlu
diketahui ukruan atau yang lazim disebut dengan demensi dari tiap-tiap elemen strukturnya (balok, kolom, pelat, dansebagainya). Untuk menentukan
demensi-demensi dari elemen struktur tersebut, memerlukan gaya dalam.
Suatu balok terletak pada 2 perletakan dengan beban seperti pada gambar, maka balok tersebut akan menderita beberapa gaya dalam yaitu :
-Balok menderita beban lentur yang menyebabkan balok tersebut berubah bentuk melentur. Gaya dalam yang menyebabkan pelenturan balok
tersebut disebut momen yang bernotasi M.
-Balok tersebut menderita gaya tekan karena adanya beban P dari kiri dan kanan. Balok yang menerima gaya yang searah dengan sumbu batang,
maka akan menerima beban gaya dalam yang disebut Normal yang diberi notasi N.
-Balok tersebut menderita gaya lintang, akibat adanya reaksi perletakan atau gaya-gaya yang tegak lurus sumbu batang, balok tersebut menerima
gaya dalam yang disebut gaya lintang dan diberi notasi D.
Suatu balok yang terletak diatas 2 tumpuan dengan beban seperti pada gambar, ada beban
terbagi rata q (kg/m’) dan beban terpusat P (kg).
Balok tersebut akan menerima beban lentur sehingga balok akan melendut, yang berarti balok
tersebut menerima beban lentur atau momen. (atau menerima gaya dalam momen).
Momen adalah perkalian antara gaya x jarak.
Balok yang terletak antara tumpuan A dan B menderita (menerima) momen. Momen untuk daerah balok antara perletakan A ke perletakan B dengan
variable x bisa ditulis sebagai berikut :
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 2/7
3/2/2017 Gaya Dalam | Mekanika Teknik
Kalau menghitung besarnya momen di c-c boleh dari kiri potongan seperti pada persamaan (1) ataupun menghitung dari kanan potongan seperti
pada persamaan (2) dan hasilnya pasti sama.
Untuk memberi perbedaan antara momen-momen yang mempunyai arah berbeda, maka perlu memberi tanda terhadap momen tersebut.
Jika momen tersebut mampu melentur suatu balok sehingga serat atas tertekan dan serat bawah tertarik maka momen tersebut diberi tanda (+) =
positif. Demikian juga sebaliknya.
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 3/7
3/2/2017 Gaya Dalam | Mekanika Teknik
Kalau dilihat, balok yang terletak diatas 2 (dua) perletakan A dan B, menerima gaya-gaya yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu balok. Gaya-gaya
tersebut adalah RA ; q dan RB gaya-gaya tersebut yang memberi gaya lintang terhadap balok A-B tersebut.
Kalau kita ambil salah satu potongan antara perletakan A-B yaitu c-c, maka coba gaya-gaya apa saja yang arahnya (tegak lurus) terhadap sumbu AB.
(2)D1 = RB – q (l-x) – P
= RB – Q2 – P (gaya lintang di c yang dihitung dari kanan potongan)
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 4/7
3/2/2017 Gaya Dalam | Mekanika Teknik
Untuk membedakan gaya lintang, maka perlu memberi tanda (+) dan (-).
Deደnisi :
-Gaya lintang diberi tanda positif jika dilihat di kiri potongan titik yang ditinjau, jumlah gaya arahnya ke atas, atau kalau dilihat di kanan potongan,
jumlah gaya arahnya ke bawah.
Dilihat dari kiri potongan C, gaya yang ada hanya RA, jadi jumlah gaya-gayanya yang sumbu hanya RA dengan arah (keatas) jadi
tanda gaya lintang adalah positif.
Jika dilihat dari kanan potongan c, gaya yang ada terhadap sumbu adalah RB keatas dan P
kebawah. Karena RB adalah merupakan reaksi, maka P > RB sehingga jumlah antara P dan RB
arah kebawah, jadi tanda gaya lintang adalah positif.
Gaya lintang diberi tanda negatif, jika dilihat di kiri titik potongan yang ditinjau arahnya kebawah dan bila ditinjau di kanan titik potongan yang
ditinjau arahnya ke atas.
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 5/7
3/2/2017 Gaya Dalam | Mekanika Teknik
Dilihat dari kiri potongan D, gaya-gaya yang sumbu hanya RA dan P, karena RA adalah reaksi. Jadi RA < P, maka resultante gaya-gaya antara RA dan
P arahnya adalah kebawah , maka gaya lintangnya tandanya negatif.
Jika dilihat di sebelah kanan potongan gaya-gaya yang tegak lurus sumbu hanya RB dengan arah ke atas, Jadi gaya lintangnya tandanya adalah negatif
Jadi untuk menghitung gaya lintang, baik dihitung dari kiri ataupun kanan hasilnya harus sama.
Gaya normal adalah gaya-gaya yang arahnya sejajar (//) terhadap sumbu beban balok.
-Jadi kalau kita lihat balok yang seperti pada Gambar yang mana tidak ada gaya-gaya yang sejajar sumbu batang, berarti balok tersebut tidak
mempunyai gaya normal (N).
Kalau dilihat pada Gambar dimana ada gaya-gaya yang // (sejajar) sumbu batang yaitu P, maka pada batang AB menerima gaya normal (N) sebesar
P.
-Jika gaya yang ada arahnya menarik balok, maka tanda gaya normalnya adalah positif (+)
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 6/7
3/2/2017 Gaya Dalam | Mekanika Teknik
http://mekanikateknik.blogspot.co.id/2015/02/gayadalam.html 7/7