Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA SUATU

MANAJEMEN PROYEK

Disusun oleh:
PUJI RAHARJO 5150811056
FAHMI DIDI P 5160811057
HAMZAH FAHTONI 5160811080
RESA MAULANDANI 5160811088
SITI HANDRIYANI YUNITA 5160811089

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perencanaan serta pengendalian biaya dan waktu merupakan
bagian dari manajemen proyek kontruksi secara keseluruhan. Selain
penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari
segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang
digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara
kontinyu penyimpanganya terhadap rencana. Adanya penyimpangan biaya
dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang
buruk. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu
ini memungkinkan tindakan pencegahan agar proyek berjalan sesuai
dengan rencana, karena banyaknya proyek kontruksi yang berjalan tidak
sesuai dengan rencana. Proyek kontruksi dapat dikelola dengan baik dan
mudah menggunakan Analisis Nilai Hasil.
Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu
pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan. Metode yang
digunakan adalah metode analisis nilai hasil. Analisis nilai hasil digunakan
dengan tujuan dapat memperkirakan sejauh mana proyek yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat merumumuskan masalah


yaitu bagaimana penerapan EVM (Earned Value Management) untuk
menilai kinerja suatu proyek.

a. Bagaimana kinerja proyek berdasarkan perbedaan pada prencanaan


proyek dengan waktu aktual?

b. Bagaimana kinerja proyek berdasarkan biaya pada perencanaan proyek


dengan biaya aktual?
c. Berapa estimasi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek?

3. TUJUAN

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka


tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk
mengetahui bagaimana penerapan EVM (Earned Value Management).

a. Untuk mengetahui apakah kinerja proyek berdasarkan waktu


pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana awal proyek.

b. Untuk mengetahui apakah kinerja proyek berdasarkan biaya


pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana awal proyek.

c. Untuk mengetahui estimasi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan proyek.
BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


2.1 ANALISIS
2.1.1 Pengendlian Progres Biaya dan Waktu Proyek Dengan Metode Earned
Value Concept (EVC)
Pengendalian proyek yang berskala besar dan cukup kompleks harus
ditangani secara sistematis, terbuka dan komunikatif. Salah satu metode
pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif digunakan adalah dengan cara
Earned Value Concept atau Nilai hasil, yang dapat memberikan informasi
mengenai posisi kemajuan proyek dalam jangka waktu tertentu serta dapat
memperkirakan progres proyek pada periode selanjutnya, yaitu dalam hal biaya
dan waktu penyelesaian proyek. Metode ini menggunakan kurva S sebagai
tampilan informasi dengan sumbu X menunjukkan durasi proyek dan sumbu Y
menyatakan kumulatif biayanya. Anggaran kumulatif biaya BCWS,BCWP dan
ACWP.
Metode pengendalian proyek dengan cara Earned Value Concept
memberikan informasi mengenai posisi kemajuan proyek serta dapat
memperkirakan progres periode selanjutnya, dalam hal biaya dan waktu
penyelesaian proyek.

2.1.2 Predecence Diagram Method (PDM)


PDM pada dasarnya menitikberatkan pada persoalan keseimbangan antara
biaya
dan waktu penyelesaian proyek. PDM menekankan pada hubungan antara
pemakaian sejumlah tenaga kerja atau sumber. Sumber daya untuk mempersingkat
waktu pelaksanaan suatu proyek dan kenaikan biaya sebagai akibat penambahan
sumber. sumber daya tersebut. Dalam PDM, jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan berbagai tahapan dari proyek konstuksi dianggap diketahui dengan
pasti. Selain itu juga hubungan antara jumlah sumber-sumber daya yang
dipergunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek juga
dianggap diketahui. Seperti halnya metode jaringan kerja yang lain, dalam PDM
juga terdapat bagian bagian vital, yaitu analisis jalur kritis (critical path analysis).
Jalur kritis adalah rangkaian aktivitas yang tidak memiliki keleluasan dalam start
time dan finish time.
Dengan kata lain, aktivitas kritis adalah aktivitas yang tidak memiliki float
time. Setiap aktivitas kritis harus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Adanya perubahan waktu pelaksanaan dari aktivitas kritis, percepatan
atau perlambatan, akan mengakibatkan perubahan durasi proyek secara
keseluruhan.
Penjadwalan pada PDM mempertimbangkan hubungan ketergantungan
antar
aktivitas dan durasi setiap aktivitas. Bila terjadi kondisi keterbatasan tenaga kerja,
maka dilakukan penjadwalan ulang yang meliputi proses alokasi dan perataan
sumber daya, dan metode yang digunakan adalah Resource Scheduling Method.

2.2 PEMBAHASAN

2.2.1 BCWP (Budgeted Cost of Work Performed)


Menggambarkan anggaran rencana proyek pada periode tertentu terhadap
apa yang telah dikerjakan pada volume pekerjaan aktual.

2.2.2 BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule)


Menggambarkan anggaran rencana sampai pada periode tertentu terhadap
volume rencana proyek yang akan dikerjakan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penerapan nilai hasil yang diteliti dalam kurun waktu selama 182 hari
dari minggu ke ? sampai minggu ke ? pada proyek pembangunan rumah tinggal,
menunjukan bahwa penyelesaian proyek tidak sesuai rencana awal jadwal proyek
yaitu 180 hari.
Selisih waktu pelaksanaan 2 hari, dari penerapan hasil menunjukan dari
keterlambatan pekerjaan terdapat pada cuaca yang sering hujan yang
mengakibatkan produktifitas hasil kerja menurun, yang menyebabkan pekerjaan
yang seharusnya selesai dilaksanakan sesuai dengan Time Schedule tidak selesai.
Terlebih lagi pada bulan tersebut terdapat pekerjaan utama yang berdampak pada
pekerjaan lain yang bergeser tidak sesuai waktu pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai