Askep DHF
Askep DHF
Topik : Imunisasi
Target /sasaran : Orang tua serta pengasuh anak di Desa Ingin Jaya
Waktu : 30 menit
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
IV. PESERTA
2.ibu hamil
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Poster
2. Leaflet
3. Flip Chart
VII. EVALUASI
– Mendengarkan
4. Memberikan kesempatan
pada ibu untuk bertanya
Memperhatikan
3 5 Menit Evaluasi :
4 5 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terimaka-sih
kepada ibu-ibu Mendengarkan dan
membalas salam
2. Mengucapkan salam
Uraian tugas :
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
Uraian tugas :
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
1988.
Materi Imunisasi
I. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
serta ibu hamil terhadappenyakit tertentu.
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada
masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat.
Ditandai dengan :
2. Penyakit Difteri
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
– Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti
batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan
napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
– Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat
menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.
4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup
besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut.
Ditandai dengan :
– Pada bayi yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena
mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.
5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
Ditandai dengan :
– Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot
badan dan kaki terasa kaku.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat
menyebabkan kematian.
6. Penyakit Campak
Tanda-tanda campak :
7. Hepatitis Virus B
Tanda-tanda :
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
V. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
5. DT untuk SD kelas VI
untuk Bumil
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC
dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi,
tetapi akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta
sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan.
1. Posyandu
2. Puskesmas
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan
berikan kempres dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
Satuan Acara penyuluhan (SAP) Imunisasi
A. LATAR BELAKANG
Penyakit cacar (smalpox) sendiri telah dinyatakan hilang sejak tahun 1979 berkat
vaksinasi. “Vaksinasi adalah penemuan terbesar dalam ilmu kedokteran dan
kesehatan umum,” demikian seperti ditulis dalam laporan.
Antara tahun 1953 dan 1962, lebih dari 500.000 orang menderita cacar air tiap
tahunnya dan 440 orang meninggal karenanya. Di tahun 2006 hanya ada 55 kasus
penyakit cacar air ditemukan.
Penurunan kasus penyakit gondong mencapai 95,9 persen, tetanus 92,9 persen, dan
penyakit pertusis turun 92,2 persen. Kematian akibat tetanus dan pertusis menurun
hingga 99 persen. “Keberhasilan tersebut terjadi karena program imunisasi untuk
anak dan balita yang dicanangkan pemerintah berhasil,”.
B. TUJUAN
a. Definisi imunisasi
b. Tujuan imunisasi
d. Jenis imunisasi
a. Definisi imunisasi
b. Tujuan imunisasi
d. Jenis imunisasi
4. PELAKSANAAN KEGIATAN
Acara
1 2 menit Pembukaan
o Penyampaian salam
2 13 menit Pelaksanaan
o Definisi imunisasi
o Tujuan imunisasi
o Jenis imunisasi
3 3 menit Evaluasi
o Memberikan pertanyaan
lisan (menanyakan kembali)
Partisipasi aktif
5. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. MEDIA
a. Leaflet
b. Laptop
7. PENGORGANISASIAN
a. Evaluasi Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu :
o Leaflet
o Laptop
Evaluasi Proses
o Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang tersedia dan
tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan
berlangsung.
Evaluasi Hasil
1) Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh.
Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan :
2) Jangka Panjang
A. PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang
dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin
polio.
B. TUJUAN IMUNISASI
Hingga saat ini terdapat sepuluh jenis vaksinasi yang dapat mencegah terjadinya
infeksi pada anak, yaitu :
a. Polio f. Tetanus
c. Gondongan h. Meningitis
e. Difteria j. Hepatitis B
D. JENIS IMUNISASI
1. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan
menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga
apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya
antara lain :
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarisa, toksoid
atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari
tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
d. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imunogenitas antigen.
2. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui
suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang
digunakan untuk mngatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi.
Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi
yang dianjurkan antara lain :
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC yang berat
sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun
sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat
seperti TBC pada selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC
tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah
dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu
pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan (umumnya 2 bulan), akan tetapi pada
umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudian cara pemberian
imuniasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada
daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
c. Imunisai Polio
d. Imunisasi Campak
e. Imunisasi Hepatitis B
h. Imunisasi Varicella
i. Imunisasi Hepatitis A