Oleh:
Preseptor :
2019
0
BAB I
PENDAHULUAN
Korpus alineum pada mata adalah sesuatu yang masuk ke dalam mata yang
berasal dari luar tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa logam, kaca atau bahan
organik. Benda asing yang memasuki mata akan mempengaruhi kornea atau
mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea
berbentuk kubah berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola
mata. Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu epitel, membran
Korpus alineum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk
keadaan darurat mata. Terkadang, benda asing mungkin tidak tampak pada saat
pemeriksaan, kecuali jika meninggalkan jejas abrasi kornea residual dengan rasa
sakit yang dihasilkan. Korpus alineum superfisial kornea jauh lebih umum
daripada copus alineum kornea yang profunda. Kemungkinan sebuah benda asing
trauma.2
tidak meninggalkan gejala sisa permanen. Namun, jaringan parut kornea atau
infeksi dapat terjadi. Semakin lama interval waktu antara cedera dan pengobatan,
1
alineum intraokular. Morbiditas mata jauh lebih umum. Kerusakan pada iris,
lensa, dan retina dapat terjadi dan sangat merusak penglihatan. Setiap benda asing
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea
berbentuk kubah berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola
1. Epitel kornea
tanpa lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung
kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini
permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di
2. Membran Bowman
Merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat
3. Stroma kornea
kolagen tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel
4. Membran Descement
5. Endotel kornea
3
Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari
epitel selapis gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang
mempunyai banyak vesikel dan dinding selnya mempunyai pompa natrium yang
Ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara pasif. Kelebihan cairan di dalam
stroma akan diserap oleh endotel sehingga stroma tetap dipertahankan dalam
keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu faktor yang diperlukan untuk
berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan dengan cara difusi dari pembuluh
darah perifer di dalam limbus dan dari humor aquos di bagian tengah. Kornea
stroma.2,3
4
Fungsi kornea diantaranya yaitu3:
• Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil didepan lensa. Kubah
kornea yang semakin cembung akan memiliki daya bias yang kuat.
Lapisan epitel konjungtiva tediri dari dua hingga lima lapisan sel epitel
goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus yang mendorong inti sel
goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata
5
jaringan limfoid dan dibeberapa tempat dapat mengandung struktur semacam
berbeda derajat. Pada psedomembran epitel tetap utuh sedangkan pada membran
2.2.1 Definisi
6
kategori trauma mata ringan. Partikel kecil dapat menetap di epitel kornea atau
sekitarnya dan diikuti edema kelopak, konjungtiva, dan kornea. Leukosit juga
kornea. Jika tidak dihapus, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan / atau
nekrosis jaringan.3
2.2.2 Epidemiologi
Corpus alineum adalah salah satu penyebab paling sering dilihat untuk
keadaan darurat mata. Kadang-kadang, benda asing mungkin tidak tampak pada
kejadian pada laki-laki jauh lebih tinggi dari pada wanita. Insiden puncak
ditemukan dalam dekade kedua dan umumnya terjadi pada orang yang lebih muda
dari 40 tahun.2,4
2.2.4 Patogenesis
Benda asing pada kornea dapat terjadi dimana saja, biasanya tanpa
7
atau dalam (intraokular). Beberapa benda yang dapat mengenai seperti serpihan
kayu, logam, plastik, serpihan daun, atau pasir. Trauma biasanya terjadi pada
cuaca dengan angin kencang atau bekerja dengan benda yang dapat menimbulkan
bersifat antigenik yang dapat menimbulkan reaksi inflamasi kornea. Oleh sebab
itu pada pasien seperti ini harus dilakukan follow up ketat untuk komplikasi
infeksi.5
Benda asing pada kornea biasanya terdapat pada lapisan epiel atau stroma.
pembuluh darah di sekitarnya, serta udem palpebra, konjungtiva, dan kornea. Jika
tidak segera dikeluarkan hal ini akan menyebabkan infeksi dan atau nekrosis
ke dalam lapisan stroma kornea yang akan menyebabkan ulserasi. Selama fase
inisial, sel epitel dan stroma pada area defek akan terjadi udem dan nekrosis. Sel-
sel neutrofil mengelilingi ulkus dan menyebabkan nekrosis lamela stroma. Difusi
Toksin dan enzim yang dihasilkan bakteri dapat merusak substansi kornea.
mengenai kornea. Adapun gejala klinis yang ditimbulkan bergantung pula dengan
8
mekanisme trauma yang terjadi. Berikut ini adalah tiga hal yang dapat terjadi
1. Edema kornea
Trauma tumpul yang keras atau cepat dapat mengakibatkan edema pada
seperti pelangi disekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat.2,6
2. Erosi kornea
disebabkan karena gesekan keras pada permukaan kornea. Pada erosi epitel
pasien akan mengeluhkan nyeri sekali karena akibat erosi merusak kornea
yang keruh. Pada erosi kornea hasil uji fluoreseins akan berwarna hijau.
kemudian.2,6
Keadaan terjadinya erosi yang berulang akibat epitel tidak dapat bertahan
pada defek epitel kornea. Sukarnya epitel untuk menutup permukaan kornea
2.2.6 Diagnosis
1. Anamnesis
9
Aktivitas pasien sewaktu trauma penting diketahui untuk menduga jenis
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Visus
Slit lamp
Dengan menggunakan slit lamp dapat melihat benda dengan ukuran lebih
slit lamp akan tampak benda asing pada kornea, injeksi konjungtiva,
injekasi silier dan rush ting (terutama jika logam yang sudah tertanam
beberapa hari).5,6
Uji Fluoresens
Uji fluoresens bertujuan untuk melihat adanya defek pada kornea. Caranya
kerusakan epitel kornea. Defek kornea akan selalu terlihat berwarna hijau
karena pada setiap defek kornea bagian tersebut akan bersifat basa dan
10
memberikan warna hijau. Pada keadaan seperti ini disebut uji fluoresens
positif.5,6
3. Pemeriksaan laboratorium
Diperlukan jika ada infeksi/ulkus kornea atau curiga adaya benda asing
intraokular. Kultur dan sensitivitas tes digunakan pada kasus infeksi atau
ulkus.5
4. Pemeriksaan Pencitraan
Untuk mengeluarkan benda asing yang terdapat pada intraokular atau intra
dan atau USG biomikroskop (UBM). Apabila benda asing berupa logam,
untuk pemeriksaan awal dapat dilakukan foto x-ray orbital, apabila hasil
foto negatif maka kecurigaan masih tinggi untuk benda asing intra orbita.
Dan hindari pemeriksaan MRI apabila benda asing yang dicurigai berupa
anterior. Benda asing ini mungkin tidak terlihat karena sifatnya (misalnya:
2.2.7 Penatalaksanaan
dan mencegah kerusakan fungsi yang permanen. Benda asing yang terletak di
permukaan kornea dapat dihilangkan dengan berbagai cara seperti usapan cotton
11
a. Periksa tajam penglihatan sebelum dan sesudah pengangkatan.
h. Berikan antibiotik topikal untuk profilaksis 4x1 hari sampai regenerasi epitel.
j. Reevaluasi dalam 24 jam untuk melihat tanda-tanda infeksi dan ulkus kornea.
2.2.8 Komplikasi
1. Rust ring :
Biasanya terjadi jika benda asing tersebut adalah besi, onsetnya 2-4 jam
pertama dan komplit dalam 8 jam. Dapat dibuang dengan bantuan slit lamp
2. Infeksi kornea
Terjadi jika dibiarkan lebih 2-4 hari, menyebabkan terbentuk ulkus dan
jaringan parut. Hal ini memerlukan terapi antibiotik topikal yang agresif dan
3. Perforasi bola mata pada trauma yang disebabkan logam atau kecepatan
tinggi bisa juga telah terjadi ulkus yang tidak ditangani, hal ini memerlukan
terapi pembedahan.2,3
12
BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SA
Umur/Tanggal Lahir : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Padang
Agama : Islam
Suku : Minang
ANAMNESIS
Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke Poliklinik RSUP dr. M. Djamil
pada tanggal 08 Januari 2019 dengan:
Keluhan Utama: Mata kiri terasa ada sesuatu yang mengganjal sejak 1 hari yang
lalu.
13
PEMERIKSAAN UMUM
- Kesadaran : CMC
- Suhu : 36,50 c
- Berat badan : 73 kg
STATUS GENERALISATA
- Kulit : teraba hangat
- KGB : tidak ditemukan pembesaran KGB
- Kepala : normosefal
- Rambut : hitam, tidak mudah rontok
- Telinga : keluar cairan (-)
- Hidung : tidak ada kelainan
- Tenggorokan : tidak ada kelainan
- Mulut : tidak ada kelainan
- Leher : dalam batas normal
- Paru : SN bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/-
- Jantung : Irama reguler, bising (-)
- Perut : Pembesaran hepar (-), lien (-)
14
- Punggung : Tidak ada kelainan
- Alat kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan
- Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
- Anggota gerak : akral hangat, CRT <2 detik
STATUS OFTALMIKUS
SO OD OS
Visus tanpa koreksi 20/20 20/20
Reflek Fundus (+) (+)
Silia/supersilia Madarosis (-), Madarosis (-),
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Palpebra superior Udem (-) Udem (-)
Hematom (-) Hematom (-)
Palpebra inferior Udem (-) Udem (-)
Hematom (-) Hematom (-)
Margo palpebra Udem (-) Udem (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva tarsalis Hiperemis (-), Hiperemis (-),
sekret (-), sekret (-),
Konjungtiva fornik Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (+)
Sklera Putih Putih
Kornea Bening Tampak korpus alienum di
parasentral arah jam 4, 2
mm dari limbus
Kamera Okuli Anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
15
Pupil Bulat, 3 mm, Reflek cahaya Bulat, 3 mm, Reflek cahaya
(+), ditengah (+), ditengah
Lensa Bening Bening
Korpus Vitreum Jernih Jernih
Fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papila N. Optikus
Retina
Makula
aa/vv Retina
Tekanan bulbus okuli Normal (Palpasi) Normal (Palpasi)
Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas
Posisi bulbus okuli Ortho Ortho
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Slit Lamp
16
DIAGNOSA KERJA
• Korpus Alienum Kornea Okular Sinistra
DIAGNOSIS BANDING
• Korpus Alienum Konjungtiva Okular Sinistra
TATALAKSANA
• Ektraksi korpus alienum
• Cendolyteers ED OS
• Antibiotik : Levofloksasin ED 6x1 OS
• Eye Patching
EDUKASI
• Eye hygiene
• Hand hygiene
PROGNOSIS
• Dubia et bonam
17
BAB 4
DISKUSI
Djamil Padang pada tanggal 8 januari 2019 dengan keluhan utama mata kiri terasa
yang dilakukan terhadap pasien. Dari anamnesis didapatkan mata kiri pasien terasa
ada sesuatu yang mengganjal sejak 1 hari yang lalu. Mata kiri berair dan merah tetapi
tidak nyeri. Pandangan kedua mata tidak kabur dan tidak terganggu. Pasien tidak
Dari pemerikasaan umum, pasien sakit ringan dengan tanda vital dalam batas
normal. Dari status oftalmikus didapatkan visus 20/20 pada kedua mata, refleks
fundus normal. Tidak ditemukan udem maupun hematom pada palpebra superior
maupun inferior pada kedua mata. Pada konjungtiva bulbi oftalkmikus sinistra
ditemukan hiperemis dengan injeksi konjungtiva dan injeksi silier. Kedua sklera
berwarna putih, kamera okuli anterior cukup dalam, iris berwarna coklat, dan pupil
berbentuk bulat reguler, refleks cahaya (+) berposisi ditengah. Lensa bening, korpus
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang dengan slit lamp dan
ditemukan adanya sebuah korpus alienum yang berada di kornea mata kiri dengan
injeksi konjungtiva dan injeksi silier. Selanjutnya dilakukan ekstraksi korpus alienum
18
dilakukan eye patching pada mata kiri, serta pemberian edukasi mengenai eye
hygiene dan hand hygiene. Prognosis penyakit pada pasien ini baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
2006.
2. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Jakarta: Balai penerbit FK UI; 2009.
Surface Foreign Body and its Correlation with Specific Occupation and
5. Bushhour, mounir. 2018. Corneal Foreign Body Work Up. McGill University
(https://emedicine.medscape.com/article/1195581-workup)
6. Wijana, Nana S.D, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke-6, Penerbit Abadi Tegal,
7. Galloway NR, Amoaku WMK, Galloway PH, Browning AC. Common Eye
9. Fraenke A, Lee LR, Lee GA. Managing corneal foreign bodies in office-based
10. Ahmed F, House RJ, Feldman BH. Corneal Abrasions and Corneal Foreign
20