Anda di halaman 1dari 3

Pencegahan papsmear

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah mencegah masuknya karsinogen

kedalam tubuh atau sel tubuh. Pencegahan primer kanker serviks adalah

mencegah terjadinya infeksi HPV onkogenik karena infeksi onkogenik

berpotensi menjadi infeksi HPV persisten yang merupakan salah satu

faktor terjadinya karsinogenesis kanker serviks. Pencegahan primer

meliputi pendidikan kehidupan yang higienis, asupan gizi yang baik untuk

meningkatkan daya imun, pola kehidupan seksual yang normal,

menghindari faktor-faktor risiko HPV onkogenik (infeksi HPV nononkogenik).2,6,13,15

• Menunda onset aktivitas seksual

Menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan

secara monogami akan mengurangi risiko kanker servikssecara

signifikan

• Penggunaan kontrasepsi barier

Pemilihan kontrasepsi yang meningkatkan daya proteksi serviks

terhadap infeksi HPV onkogenik ataupun meningkatkan regresi spontan

infeksi HPV. Dokter merekomendasikan kontrasepsi metode barier

(kondom, diafragma, dan spermisida) yang berperan untuk proteksi

terhadap agen virus.

• Penggunaan vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV yang diberikan kepada pasien dapat mengurangi infeksi

Human Papilloma virus, karena mempunyai kemampuan proteksi >

90%. 2.1.10.2.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah menemukan kelainan sel dalam

tahap infeksi HPV ataupun lesi prakanker. Penemuan infeksi HPV

merupakan salah satu pencegahan sekunder yang penting, karena infeksi


HPV persisten merupakan faktor infeksi yang dapat berkembang menjadi

lesi prakanker. Upaya pengamatan yang terencana dan terlaksana

dengan baik akan mengidentifikasi infeksi HPV yang berpotensi menjadi

infeksi HPV persisten serta selanjutnya berpotensi berkembang menjadi

lesi prakanker. Penemuan lesi prakanker harus dilanjutkan dengan

tatalaksana yang tepat dan baik sehingga lesi prakanker tidak

berkembang menjadi kanker serviks. Deteksi dini penyakit kanker dengan

program skrining, dimana dengan program skrining dapat memperoleh

beberapa keuntungan yaitu : memperbaiki prognosis pada sebagian

penderita sehingga terhindar dari kematian akibat kanker, tidak diperlukan

pengobatan radikal untuk mencapai kesembuhan, adanya perasaan

tentram bagi mereka yang menunjukkan hasil negatif dan penghematan biaya karena pengobatan yang
relatif murah.2,6,13,15

• Pencegahan sekunder-pasien dengan risiko sedang

Hasil pap smear yang negatif sebanyak tiga kali berturut-turut dengan

selisih waktu antar pemeriksaan satu tahun dan atas petunjuk dokter

sangat dianjurkan. Untuk pasien (atau partner) hubungan seksual yang

level aktivitasnya tidak diketahui, dianjurkan untuk melakukan pap smear tiap tahun.6,15

• Pencegahan sekunder-pasien dengan risiko tinggi

Pasien yang memulai hubungan seksual saat usia < 18 tahun dan

wanita yang mempunyai banyak partner (multipel partner) seharusnya

melakukan pap smear tiap tahun, dimulai dari onset seksual intercourse

aktif. Interval sekarang ini dapat diturunkan menjadi setiap 6 bulan

untuk pasien dengan risiko khusus, seperti mereka yang mempunyai riwayat penyakit seksual berulan

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier termasuk komponen natural atau sintetik

untuk menekan atau melawan proses terjadinya kanker. Pencegahan

tersier meliputi pelayanan di rumah sakit (diagnosa dan pengobatan) dan


perawatan paliatif. Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu

yang telah positif menderita kanker serviks. Penderita yang menjadi cacat

karena komplikasi penyakitnya atau karena pengobatan perlu

direhabilitasi untuk mengembalikan bentuk dan/atau fungsi organ yang

cacat itu supaya penderita dapat hidup dengan layak dan wajar di

masyarakat. Rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk penderita kanker

serviks yang baru menjalani operasi contohnya seperti melakukan

gerakan-gerakan untuk membantu mengembalikan fungsi gerak dan untuk

mengurangi pembengkakan, bagi penderita yang mengalami alopesia

(rambut gugur) akibat khemoterapi dan radioterapi bisa diatasi dengan

memakai wig untuk sementara karena umumnya rambut akan tumbuh kembali

(Penjelasan, Penelitian, Medan, & Tobing, 2012)

Penjelasan, L., Penelitian, U., Medan, D. A. N. B. P., & Tobing, D. (2012). Universitas sumatera utara.
Child Development, 72(X), 9–18. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Anda mungkin juga menyukai