Anda di halaman 1dari 6

Nama:Mesa saputra dengan total panas yang dibawa oleh clinker

Kelas : 6EGC keluar kiln “


NIM: 061640411906 sebagai : “Perbandingan antara jumlah
UTS Analisis sistem Thermal panas yang dikembalikan lagi ke proses
Sumber: pembakaran dengan total panas yang dibawa
Laporan KP, Elfrida oleh clinker keluar kiln “
simanungkalit(061430401247) Q (Q Q Q )
Judul: ANALISIS EFISIENSI UNJUK KERJA η= KI VA KO R x 100%
GRATE CLINKER COOLER Q
KI

PADA PROSES PRODUKSI SEMEN Baturaja


I
ANALISIS EFISIENSI UNJUK KERJA GRATE Pengumpulan Data
CLINKER COOLER
PADA PROSES PRODUKSI SEMEN Baturaja Data-data yang diperlukan untuk
menghitung efisiensi cooler adalah sebagai
Mekanisme Kerja Clinker Cooler berikut :
Bahan mentah yang telah digiring di raw mill Data Primer
Selanjutnya masuk kehomogenizing silo dan - Data temperatur udara sekunder
selanjutnya diberikan proses pemanasan - Data temperatur udara tersier
awal sehingga suhunya menjadi 8000C - Data temperatur udara buang
sebelum masuk kerotary kiln yang bersuhu - Data temperatur clinker keluar kiln
sekitar 14000C ini kemudian masuk ke unit - Data temperatur clinker keluar cooler
cooler untuk pendinginan sehingga suhu - Data berat klinker
klinker menjadi sekitar 1000C.Clinker (terak) - Data komposisi coal masuk RSP
dengan suhu tinggi akan jatuh pada cooler (Reinforced Suspension Preheater ) dan
dan didistribusikan secara seragam kearea Kiln
kompartemen sesuai dengan lebar - Data kapasitas fan pendingin cooler dan
gratenya. fan udara primer
Dikarenakan suhu material akan berubah Data Sekunder
menurut jarak, maka pendingin klinker Data ini diperoleh dari literatur-literatur
dibagi menjadi beberapa kompartemen atau study pustaka meliputi :
dimana semakin dekat dengan kiln maka - Data panas jenis (spesific heat) dari
panjang kompartemen semakin panjang. klinker maupun udara
- Data relative humidity udara
Teori Neraca Massa dan Energi diambil dari - Data standar efisiensi pendinginan cooler
data praktek kerja disemen batubara Pengolahan Data Data yang diperoleh baik
1. Penyusunan Persamaan Neraca Massa data primer maupun sekunder diolah
Input Massa sehingga diperoleh besaran-besaran operasi
1. Clinker Keluar Kiln (MKI) yang diinginkan. Data tersebut digunakan
2. Udara Pendingin (CA) untuk menghitung efisiensi panas. Efisiensi
Output Massa Thermal Cooler dapat dirumuskan, sbb:
1. Clinker Keluar Cooler (MKO) Efisiensi Thermal Cooler dapat dirumuskan,
2. Udara Sekunder (MSA) sbb:
3. Udara Tersier (MTA)
4. Udara Buang (MVA) Q (Q Q Q )
Neraca Massa : η= KI VA KO R x 100%
Q
MKI + MCA = MKO + MSA +MTA + MVA KI

Perhitungan Efisiensi Thermal Efisiensi Dimana:


Thermal pada cooler didefinisikan sebagai : QKI = Panas sensibel clinker keluaran kiln
“Perbandingan antara jumlah panas yang QVA = Panas sensibel udara buang (vent air)
dikembalikan lagi ke proses pembakaran
QKO = Panas sensibel udara clinker keluar 8 23.000
cooler 9 23.250
QR = Panas yang hilang karena radiasi, 10 40.070
konduksi, 11 35.800
dll (heat loss). 12 40.920
Rumus diatas dapat dijelaskan sebagai Total 338.450
berikut : Efisiensi pendinginan cooler adalah
perbandingan panas yang bisa diambil oleh Berat udara masuk:
udara pendingin yang digunakan kembali = 338.450 m3 x 1,16 kg/m3 =
sebagai udara pembakaran di kiln dan RSP 392.602 kg
dengan panas yang dibawa klinker keluar kiln Kondisi udara luar:
atau panas awal yang dibawa umpan menuju P = 1 atm, T = 300 C, kelembaman 80
%
cooler. Nilai Relative Humidity:
= 0,022 kg air/kg
udara Berat H2O dalam udara:
 Diagram alir Massa di Cooler = (0,022/(1+0,022))x392.602 kg =
8.451,32 kg
Berat udara kering
= ( 392.602- 8.451,32 )= 384.10,68 kg

Output Massa
1. Udara Sekunder
A. Kebutuhan batu bara
Coal Kg
RSP 14.625
Kiln 9.375

Dimana : B. Komposisi batubara


KI = Aliran clinker dari kiln Komponen % Berat
KO = Aliran clinker keluar Cooler C 73,2
SA = Udara sekunder ke kiln H 5,6
TA = Udara tersier ke SP O 19,0
VA = Udara buang ke EP N 1,1
CA = Udara Pendingin S 0,1
Ash 1,0
H2 O 16,5
Input Massa
1. Clinker dari Kiln
Laju batubara kering masuk Kiln
Laju Massa di Kiln = 234ton/jam
= 9.375 x ( 100 – 16,5 )%
Faktor clinker = 1,70
= 7.828 kg/jam
Clinker yang dihasilkan
= 234 ton/1,70 = 137,423 kg
Komposisi batubara kering umpan Kiln

Komponen Komposisi Laju Massa


2.Udara Pendingin
( % berat ) ( kg/jam )
C 73,2 5.730
Fan Volume (m3) H 5,60 439
1 18.880 O 19,0 1.487
2 32.540 S 0,1 8
3 32.990 N 1,11 86
4 22.010 SiO2 0,33 26
5 22.990 Al2O3 0,19 15
Fe2O3 0,03 3
6 23.000
CaO 0,40 31
7 23.000
MgO 0,01 1 = 9.000 m3 x 1,16 kg/m3 = 10.440 kg
SO3 0,03 2 2. Udara pendorong batubara
Total 100 7.828 Kapasitas Blower = 3.300 m3
Berat Udara
= 3.300 m3 x 1,16 kg/m3 = 3.828 kg
Menghitung kebutuhan udara untuk
pembakaran di
3. Udara Nose ring
Kiln diambil dari data: Kapasitas Blower = 9.000 m3
a. C + O2 → Berat Udara
CO2 = 9.000 m3 x 1,16 kg/m3 = 10.440 kg
Massa C Berat udara sekunder
= 0,72 x 7.828 kg = 5.730 kg = ( 804.603,88 – 1.440 - 3.828 – 10.440 )
= 730 kg/12kg/kg mol = 477,5
= 59.895,88 kg
kg mol Massa O2 yang
dibutuhkan Berat H2O dalam udara
= 2 kg mol x 477,5 kg mol = 15.280 kg = 0,022/1+0,022 x 59.895,88 kg
= 1.289,34 kg
b. H2 + ½ O2 → H2O Massa H Berat udara sekunder kering
=0,056 x 7.828 kg = 438,368 kg = ( 59.895,88 – 1.289,34 ) kg = 58.606,54 kg
=438,368 kg/2 kg/kg mol 4. Udara Tersier
=219,184 kg mol Menghitung kebutuhan udara untuk
Massa O2 pembakaran di RSP Batubara kering masuk SP
=½ x 32 kg/kg mol x 219,184 kg mol = 14.625 x ( 100 – 16,5 )% = 12.212 kg
=3.506,944 kg
C. Massa S + O2 → SO2 Komposisi Batubara kering umpan SP
Massa S
= 0,001 x 7.828 kg = 0,245 kg mol/32/kg mol =
Komponen Komposisi Laju Massa
0,292 kg mol
Massa O2 = 0,0245 kg mol x 32 kg/kg mol = ( % berat ) ( kg/jam )
7,828 kg
C 73,2 8.929
H 5,60 684
d.N + O2 → NO2 O 19,0 2.320
Massa N S 0,1 12
=0,011 x 7.828 kg N 1,11 135
=86,108 kg/14 kg/kg mol = 6,15 kg mol SiO2 0,33 40
Massa O2 Al2O3 0,19 23
=6,15 kg mol x 32 kg/kg mol = 196,8 kg Fe2O3 0,03 4
Massa O2 Total
CaO 0,40 49
=( 15.280 + 3.506 + 7,828 + 196,8 ) kg
MgO 0,01 2
=18.991,572 kg
Massa O2 dalam batubara SO3 0,03 4
=0,19 x 7.828 kg = 1.487,32 kg Massa O2 Total 100 12.212
teoritis yang dibutuhkan
=( 18.991,572 – 1.487,32 ) kg a. C + O2 → CO2
=17.504,252 kg Massa C
= 0,732 x 12.212 kg = 8.939,184 kg
Massa udara actual : ( excess 1,5 % )
= 9.939,184 kg/12 kg/kg mol
=100/21 x ( 1 + 0,015 ) x 17.504,252 kg = 744,932 kg mol
=84.603,88 Massa O2 yang dibutuhkan
32 g/kg mol x 744,932 kg mol
Udara yang masuk Kiln terdiri dari : = 23.837,824 kg
1. Udara Primer a. H2 + ½ O → H2O
Massa H = 0,056 x 12.212 kg
Kapasitas Blower = 9.000 m3
= 683,872 kg = 683,872 kg/2 kg/kg mol
Berat Udara = 341,936 kg mol
Massa O2 QCA = 1.834.923,264 kcal
= ½ x 32 kg/kg mol x 341,936 kg mol
= 5.470,976 kg Output Panas
1. Panas sensible udara sekunder Berat sekunder
udara kering = 58.606,54 kg
Suhu udara sekunder
c. S + O2 → SO2 = 9000C
Massa S
= 0,001 x 12.212 kg = 12,212 kg Cp udara sekunder
= 12,212 kg/32 kg/kg mol = 0,3816 kg = 0,251 kcal/kg0C
mol Massa O2
= 0,3816 kg mol x 32 kg /kg mol QSA = m x Cp x ΔT
=12,212 kg
= 58.606,54 kgx0,251x(900–30 )0C
d. N + O2 → NO2 Massa N QSA = 12.797.910,14 kcal
= 0,011 X 12.212 kg
= 134,332 kg/14 kg/kg mol = 9,595 kg mol 2. Panas sensible udara tersier
Massa O2 Berat udara tersier kering = 129.228,75 kg
= 9,595 kg mol x 32 kg/kg mol
= 307,04 kg Suhu udara sekunder = 7200C Cp udara tersier =
0,248 kcal/kg0C
Neraca Massa di Cooler
QTA = m x Cp x ΔT
Aliran
Input (kg) Output (kg) =129.228,75kgx0,248x(720–30 )0C QTA =
Massa
KI 137.423 - 22.113.623,7 kcal
CA 384.150,68 -
3. Panas sensible udara buang Berat udara buang
SA - 58.606,54
TA - 129.228,75 kering = 156.705,4 kg
VA - 156.705,4
Suhu udara buang = 2390C Cp
KO - 137.423
Jumlah 521.573,68 481.963,69 udara buang = 0,24 kcal/kg0C
Loss Air 39.609,99
QVA = m x Cp x ΔT
Total 521.660,41 521.660,41
= 156.705,4 kg x 0,24x(239–30 )0C
Input panas QVA = 7.860.342,864 kcal
1. Panas Sensibel Clinker keluar Kiln 4. Panas sensible clinker keluar Cooler Berat
Berat clinker = 137.423 kg clinker keluar Cooler = 137.423 kg
Suhu clinker = 13500 C Suhu clinker keluar Cooler = 870 C Cp Klinker =
Cp clinker = 0,257 kcal/kg0C 0,186 kcal/kg0C
QKI = m x Cp x ΔT QKO = m x Cp x ΔT
= 137.42 kgx0,257x(1350 – 30 )0C = 156.647kgx0,186x(87– 30 )0C
QKI = 46.619.387,52 kcal QKO = 1.456.958,646 kcal
2. Panas Sensibel Udara Pendingin Neraca Input (kcal) Output
Panas Pada (kcal)
Berat udara masuk = 384.150,68 kg
Cooler
Suhu udara masuk = 500C Aliran
panas
Cp udara = 0,24 kcal/kg0C KI 46.619.378, -
QCA = m x Cp x ΔT 52
CA 1.843.923,2 -
= 384.150,68 kg x0,24x(50–30 )0C 64
SA - 12.797.910,
14 1. Adanya perpindahan panas konduksi dimana
terjadi perpindahan panas dari dalam cooler
TA - 22.113.623,
menembus isolasi sampai dinding cooler dan
7
perpindahan panas konveksi yaitu
VA - 7.860.342,8
perpindahan panas dari dinding cooler ke
64
lingkungan.
KO - 1.456.958,6
2. Adanya kebocoran atau kemungkinan
46
masuknya udara luar ke dalam cooler yang
Jumlah 48.463.301, 44.228.835,
kemudian membawa panas dari dalam cooler.
78 35
Selain itu castable yang berfungsi sebagai
Panas hilang 4.234.466,434
isolasi akan terkikis seiring dengan waktu
Total 48.463.301, 48.463.301,
sehingga sebagian panas akan hilang.
78 78
Pada unit Cooler besarnya Lost Heat
Cooler adalah sebesar 8,74 % dari panas
Loss Heat pada Clinker Cooler :
pembakaran. Hal ini menunjukan bahwa bagian-
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 bagian pada Grate Cooler tersebut masih befungsi
= 𝑥 100% dengan baik, karena besarnya kehilangan panas
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠
masih dibawah batas toleransi yaitu sebesar 12 –
4.234.466,434 22 % dari panas pembakaran.
= 𝑥100%
48.463.301,78 Dengan Efisiensi Thermal Reaksi sebesar
= 8,74 70,93 %, maka dapat dikatakan bahwa unjuk kerja
Cooler masih cukup baik karena masih diatas
efisiensi minimal yang layak untuk dioperasikan
EFISIENSI TERMAL CLINKER COOLER : yang besarnya 50 %. Sehinggah dapat
1. Efisiensi Thermal Sistem dari Cooler ( η1 ) disimpulkan bahwa perhitungan neraca massa dan
neraca panas yang telah dilakukan maka dapat
= total panas input panas yang hilang x100% diambil kesimpulan :
total panas input 1) Besarnya Loss Heat Cooler sebesar 8,74%
= 48.463.301,78 4.234.466,434 x 100% 2) Besarnya Efisiensi Thermal Sistem dari
Clinker Cooler sebesar 91,26%
48.463.301,78
3) Besarnya Efisiensi Thermal Reaksi dari
= 91,26% Clinker Cooler sebesar 70,93%
2. Efisiensi Thermal Reaksi dari Cooler Maka dengan nilai Efisiensi Thermal Reaksi
Cooler seperti memberikan kesimpulan bahwa
unjuk kerja Clinker Cooler masih sangat baik dan
Q (Q Q benar-benar layak digunakan di dalam proses
KI VA KO QR ) produksi semen.
η2 = Q x 100%
KI
PENUTUP
= 70,93 % Inilah hasil analisis kerja grate clinker cooler pada
proses produksi di PT. Semen Baturaja, Bahwa
Dari hasil perhitungan di atas Clinker Cooler sebagai salah satu bagian dari alat
diperolehdengan data Loss Heat Cooler sebesar produksi semen mempunyai peranan yang cukup
8,74%, Efisiensi Thermal Sistem sebesar 91,26% penting. Peralatan ini berfungsi untuk
dan Efisiensi Thermal Reaksi sebesar 70,93%. mendinginkan clinker, dan proses pendinginan di
Dari harga Efisiensi Thermal Reaksi tersebut, sini sangat menentukan kualitas semen yang akan
maka efisiensi ini dapat dikatakan sudah diproduksi. Perhitungan efisiensi panas pada
mengalami penurunan dari data yang didapati. clinker cooler dapat dilakukan dalam dua tahap
Sehinggah Penurunan efisiensi tersebut merupakan yaitu, yaitu perhitungan dengan neraca massa dan
hal yang wajar mengingat alat tersebut sudah perhitungan dengan neraca panas. Perhitungan
beroperasi selama bertahun – tahun dan hanya neraca massa diperlukan untuk perhitungan neraca
dilakukan perawatan saja. panas. Dari perhitungan neraca panas maka dapat
diketahui efisiensi panas dari clinker cooler baik
Efisiensi yang tidak mencapai harga efisiensi panas sistem maupun efisiensi panas
maksimal ini disebabkan oleh adanya panas yang reaksi. Nilai unjuk kerja clinker cooler dapat dicari
hilang ke lingkungan hal inilah yang dengan menghitung efisiensi panas reaksi dari
menyebabakan harga efisiensi kurang maksimal. clinker cooler, yaitu perbandingan antara jumlah
Kehilangan panas disebabkan oleh beberapa panas untuk reaksi dengan jumlah panas yang
paktor diantaranya sebagai berikut :
disediakan. Efisiensi panas reaksi merupakan
indikator baik atau tidaknya unjuk kerja dan
pengoperasian clinker cooler

Anda mungkin juga menyukai