Anda di halaman 1dari 10

MIKRO ORGANISME LOKAL DARI BUAH-BUAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOTEKNOLOGI TANAH
MIKRO ORGANISME LOKAL DARI BUAH-BUAHAN

OLEH
NAMA : RAFIEL DAMANIK
NIM : D1A010077
PRODI : ILMU TANAH

PRODI ILMU TANAH


JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada tanaman, dimana
tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat berupa bahan organik atau non
organik ( mineral ). Pupuk berbeda dengan suplemen. Pupuk mengandung bahan bakar yang
diperlukan pertumbuhan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme.
Pupuk dapat berupa pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan pupuk
berasal dari bahan-bahan kimia sehingga sangat berefek negatif pada lingkungan dan
menurunkan kuantitas dari tanaman, sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang berasal
dari sisa-sisa pembusukan atau pengomposan. Pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk
hijau, ataupun kotoran ayam. Pupuk organik biasanya berupa zat padat. Akan tetapi, pupuk
organik juga dapat berupa pupuk cair.
Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal
dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara,
tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Salah satu
pupuk organik cair adalah MOL (Mikro Organisme Lokal).
MOL adalah larutan dari hasil fermentasi yang berasal dari sisa-sisa pembusukan yang
mudah terurai. MOL yang akan dibuat pada praktikum kali ini berasal dari bermacam-macam
buah yang hampir busuk seperti buah pepaya, mangga, pisang, mentimun serta, gula merah,
dan air kelapa. Mikro Organisme Lokal mempunyai keuntungan karena biaya yang
dibutuhkan murah dan pembuatannya sangat mudah.
Hasil dari MOL yang dibuat berupa larutan. Larutan MOL dapat digunakan sebagai
dekomposer karena larutan MOL mengandung bakteri yang berpotensi merombak bahan
organik. Akan tetapi Larutan mol juga mengandung unsur hara mikro dan unsur hara makro.

Dengan adanya MOL, maka akan memudahkan petani dalam membutuhkan pupuk cair
yang bersifat organik dan murah sehingga penggunaan pupuk kimia akan berkurang.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktukum ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara membuat MOL
2. Untuk mengetahui manfaat dan keunggulan MOL
3. Memanfaatkan bahan-bahan yang sudah busuk, terutama buah-buahan.
4. Untuk mengurangi pupuk sintetis atau kimia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi Pupuk
Pupuk adalah bahan bahan yang memberikan zat makanan kepada tanaman. Zat
makanan (hara) tersebut berupa unsur kimia yang digunakan oleh tanaman untuk
pertumbuhan dan mempertahankan pertumbuhannya. (Sudarmoto, AS, 1997)
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik (Anonymousa,2012).
2.2 MOL (Mikro Organisme Lokal)
a) Pengertian MOL
MOL dapat dikatakan salah satu jenis pupuk cair. Mol juga memiliki kandungan
unsur hara dan unsur hara mikro. MOL sangat berperan dalam perangsang tanaman dan
sebagai pengendalian hama dan penyakit tanaman.
MOL (Mikro Organisme Lokal) merupakan pemanfaatan bakteri yang bermanfaat di
sekitar yang berguna sebagai dekomposer. MOL dapat berasal dari hasil pembusukan yang
telah difermentasikan. Semakin busuk dan halus bahan yang difermentasikan maka akan
semakin cepat menjadi MOL.
MOL yang berasal dari buah-buahan yang sedang dibuat, yang telah/hampir busuk
merupakan pembuatan MOL yang relatif cepat dan efisien karena buah tersebut memiliki
daging buah yang halus sehingga mudah untuk busuk.
Dalam pembuatan MOL yang lebih cepat maka bakteri dalam larutan MOL
membutuhkan glukosa, sumber bakteri, dan karbohidrat.

1) Glukosa
Glukosa berperan dalam sumber energi dalam mikroba yang bersifat spontan,
artinya lebih mudah untuk dimakan. Glukosa yang dibuat dalam praktikum ini adalah
gula jawa yang telah diiris/dihaluskan serta air kelapa.
2) Mikroorganisme lokal/sumber bakteri
Sumber bakteri dalam MOL yang diperoleh berasal dari buah-buahan yang
telah busuk. Bakteri yang tersedia dalam MOL biasanya lebih dari satu jenis bakteri.
Jenis bakteri yang terdapat seperti Pseudomona sp, Bacillus s, bakteri pelarut pospat,
dan Azospirillum sp, dll. Walaupun dalam praktikum tidak adanya identifikasi jenis
bakteri. Akan tetapi dapat diperoleh dari literatur yang telah diidentifikasi.
3) Karbohidrat
Karbohidrat dalam MOL sangat dibutuhkan oleh bakteri pengurai yang
digunakan sebagai sumber energi. Akan tetapi, karbohidrat tidak ada ditambahkan
dalam praktikum ini. Karbohidrat dapat berupa beras, gandum, ubi, kentang dan
singkong.
b) MOL dari buah-buahan
MOL yang digunakan dalam praktikum ini adalah MOL dari buah-buahan yang telah
busuk dan mudah untuk difermentasikan dan tidk membutuhkan waktu yang lama. Hasil dari
MOL ini dapat disemprotkan langsung ke tanaman dan dapat digunakan sebagai dekomposer
dalam pengomposan.
c) Penggunaan MOL
MOL dapat digunakan langsung disemprotkan ke tanaman dalam meningkatkan
kesuburan tanaman.dan juga dalam meningkatkan kesuburan tanah. Mol dapat langsung
dimanfaatkan tanaman karena sudah berupa larutan.
MOL dapat digunakan dalam proses penguraian pengomposan. Misalnya,
pengomposan pupuk kandang ayam dan pupuk kandang sapi karena MOL mengandung
bakteri pengurai di dalam larutannya.
d) Manfaat MOL
Adapun manfaat dari MOL adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan ketersediaan unsur hara yang sangat cepat karena udah berupa larutan.
b. Dapat disemprotkan langsung oleh tanaman, sehingga diserap melalui dedaunan tanaman.
c. Dapat digunakan sebagi dekomposer dalam pengomposan.
d. Mengendalikan hama dan penyakit dan tanaman.
e. Mengurangi penggunaan pestisida yang dapat menurunkan kualitas tanaman.
f. Dengan adanya MOL maka buah-buahan yang busuk ataupun yang lain dapat dimanfaatkan.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
1. Hari/Tanggal : Selasa, 4 desember-17 desember 2012
2. Waktu : Pukul 10.00-11.30 wib
3. Tempat : Rumah kompos, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat
Ember, pisau, parutan, tali rafia, pipet, dan plastik penutup.
2. Bahan
 Buah mangga, pepaya, mentimun, dan buah pisang yang busuk (masing-masing 2
kg).
 Air kelapa 12 Liter.
 Gula Jawa/Gula Merah
 2 buah
3.3 Langkah kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
b. Memotong-motong/menghaluskan buah-buahan yang busuk dengan menggunakan pisau dan
parutan, kecuali kulit dan biji.
c. Menghaluskan gula merah dengan pisau.
d. Setelah semuanya buah-buahan dan gula jawa halus/dipotong-potong dimasukkan ke dalam
ember.
e. Kemudian air kelapa dimasukkan ke dalam ember dan diaduk.
f. Kemudian ditutup dengan plastik dan diikat dengan tali rafia.
g. Setelah itu, disimpan dan diaduk 2 kali sehari hingga jadi MOL.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Sebelum difermentasikan Setelah difermentasikan


No. Fermentasi Bau Warna Perubahan Morfologi
MOL
1. Sebelum Menyengat Kuning tua/orange Belum terjadi
difermentasikan perubahan, masih
kelihatan serasah-
serasah buah-buahan.
2. Setelah Seperti bau tapai/ Kuning kecoklatan Serasah-serasah halus
difermentasikan alkohol tinggal sedikit,
terdapat jamur
berwarna putih di
permukaan larutan.
4.2 Pembahasan
MOL (Mikro Organisme Lokal) yang dibuat pada praktikum kali ini berasal dari buah-
buahan yang telah busuk. Semakin busuk dan halus buah-buahan yang akan difermentasikan
maka akan semakin cepat untuk terurai sehingga akan lebih cepat menjadi MOL. Untuk
mempercepat penguraian di dalam larutan MOL, maka ditambahkan sumber makanan bagi
bakteri yang terdapat dalam larutan MOL. Sumber makanan dapat berupa glukosa dan
karbohidrat. Sumber makanan digunakan bakteri sebagai energi dalam dekomposer buah-
buahan yang akan dijadikan MOL.
MOL yang dibuat pada praktikum ini membutuhkan waktu 10-15 hari. Akan tetapi,
semakin banyak bakteri di dalam larutan, maka akan semakin cepat juga dekomposer terjadi
hingga menjadi MOL sehingga peran bakteri sangat dibutuhkan dalam pembuatan MOL.
Dalam hasil praktikum yang telah didapat bahwa larutan MOL belum sempurna dan
masih terdapat sedikit serasah-serasah dari buah-buah tersebut, hal ini disebabkan karena
bakteri tidak menguraikan secara sempurna.
Adanya serasah-serasah buah-buahan yang belum larut itu dapat diakibatkan karena
kurangnya karbohidrat bagi bakteri yang digunakan sebagai energi dalam dekomposer.
Dimana sumber karbohidrat dapat berupa gandum, beras, kentang, dll. Pada praktikum ini
tidak ditambahkan sumber karbohidrat sehingga serasah-serasah buah-buahan tersebut belum
larut secara sempurna oleh bakteri pengurai.

BAB V
KESIMPULAN
Adapun hasil praktikum yang diperoleh adalah :
1. MOL dari buah-buahan merupakan pembuatan MOL yang relatif mudah karena memiliki
daging buah yang lembek dan buah telah busuk.
2. Hasil mol yang dapat diperoleh memiliki warna orange, bau seperti tapai/alkohol, dan
terdapat jamur-jamur berwarna putih di permukaan larutan MOL.
3. MOL sangat berperan terhadap kesuburan tanaman karena memiliki kandungan unsur hara
mikro dan makro.
4. MOL juga dapat digunakan dalam pengomoposan yang berfungsi sebagai mempercepat
dekomposer.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. http://clearwaste.blogspot.com/2007/12/tanya-jawab-membuat-mol-dan-
kompos.html. Diunduh pada tanggal 17 desember 2012, Provinsi Jambi.
Anonim. 2008. http://bekaskaki.wordpress.com/2008/11/25/panen-mol/. Diunduh pada
tanggal 17 desember 2012, Provinsi Jambi.
Anonim. 2012. http://papinkprapti.wordpress.com/2012/07/03/mikro-organisme-lokal-mol/.
Diunduh pada tanggal 17 desember 2012, Provinsi Jambi.
Deni. 2012. http://denihardiman.blogspot.com/2012/10/pembuatan-mikroorganisme-lokal-
mol.html. Diunduh pada tanggal 17 desember 2012, Provinsi Jambi.
Anonim. 2012. http://arieabdul.blogspot.com/2012/05/cara-pembuatan-pupuk-cair-mol.html.
Diunduh pada tanggal 17 desember 2012, Provinsi Jambi.
LAMPIRAN

Memotong-motong buah-buahan Memasukkan dalam ember

Ditambah air kelapa dan diaduk Ditutup dengan palstik

Proses fermentasi Hasil fermentasi/MOL


Diposkan oleh rafiel damanik di 19.37
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:

Anda mungkin juga menyukai