Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA PANCASILA DENGAN UUD 1945

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, Syukur

alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada

Allah Swt, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan

sebuah makalah berjudul "hubungan pancasila dan UUD 1945 dan hubungan

antara proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945’’

selawat bernada salam,kami sanjung sajikan kepada kepangkuan nabi

besar Muhammad SWT,dengan adanya rasulullah,alhamdulillah sampai saat ini

kami dapat menyusun makalah ini.

Makalah ini kami buat berdasarkan buku penunjang yang miliki.dan untuk

mempermudahnya kami juga menyertai berhubungan dengan kemajuan

kedepan.Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar

pada makalah ini.

Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Pekanbaru, 25 Desember 2016

Penulis,

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang
sampai dewasa ini.Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain.Nilai-nilai kehidupan tersebut
mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watek orang Indonesia.Dengan
kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri,yang merupakan
kepribadianya.
Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan
masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan
kehidupanya bermasyarakat.Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang
diyakini kebenaranya.Itulah pandangan hidupnya,karena keyakinan yang telah
mendarah daging itulah maka pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi
negara.Itulah kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945 melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mewujudkan masyarakat pancasila,diperlukan suatu hukum yang berisi
norma-norma,aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan
ditaati oleh setiap warga negara Indonesia.Hukum yang dimaksud adalah UUD
1945 sebagai hukum dasar tertulis di Negara kita.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana hubungan pancasila dan UUD 1945 ?
2. Bagaimana hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan
UUD 1945 ?

1.3 Tujuan
Dengan di tulisnya makalah ini penulis bertujuan memberikan penjelasan
tentang pengertian bagaimana hubungan pancasila dengan UUD ’45 Dan
hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945.

1
penulis berharap dapat membantu memberikan sedikit gambaran bahwa
tujuan mempelajari pancasila adalah untuk memahami makna dan arti pancasila
sebagai ideologi negara Indonesia.Kita sebagai warga negara Indonesia harus
dapat mempelajari pancasila dengan benar yakni dapat di pertanggungjawabkan
baik secara yuridis konstitusional maupun secara objektif,oleh karena itu setiap
orang boleh memberikan pengertian atau tapsiran menurut pendapat sendiri.

2
BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN
ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN
UUD 1945

2.1 Hubungan Pancasila Dengan UUD 1945


Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi
bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur
kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum
yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana
kebatinan tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 di mana keempatnya sama hakikatnya dengan Pancasila.
Empat pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut
lebih lanjut terjelma ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Barulah
dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan lagi ke dalam banyak
peraturan perundang-undangan lainnya, seperti misalnya ketetapan MPR, undang-
undang, peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Jadi selain tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4,
Pancasila terangkum dalam empat pokok pikiran Pembukaan UUD 1945.
Jika mencermati Pembukaan UUD 1945, masing-masing alenia mengandung pula
cita-cita luhur dan filosofis yang harus menjiwai keseluruhan sistem berpikir
materi Undang-Undang Dasar. Alenia pertama menegaskan keyakinan bangsa
Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak asasi segala bangsa, dan karena itu
segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Alenia kedua menggambarkan proses
perjuangan bangsa Indonesia yang panjang dan penuh penderitaan yang akhirnya
berhasil mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alenia ketiga menegaskan
pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha Kuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
memberikan dorongan spiritual kepada segenap bangsa untuk memperjuangkan

3
perwujudan cita-cita luhurnya sehingga rakyat Indonesia menyatakan
kemerdekaannya.
Terakhir alenia keempat menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai
bangunan kenegaraan yang hendak dibentuk dan diselenggarakan dalam rangka
melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur dalam wadah Negara Indonesia. Dalam alenia keempat inilah
disebutkan tujuan negara dan dasar negara. Keseluruhan Pembukaan UUD 1945
yang berisi latar belakang kemerdekaan, pandangan hidup, tujuan negara, dan
dasar negara dalam bentuk pokok-pokok pikiran sebagaimana telah diuraikan
tersebut-lah yang dalam bahasa Soekarno disebut sebagai Philosofische grondslag
atau dasar negara secara umum. Jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 sebagai
ideologi bangsa tidak hanya berisi Pancasila. Dalam ilmu politik, Pembukaan
UUD 1945 tersebut dapat disebut sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan Undang-Undang Dasar
1945 diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No 7, ditetapkan oleh
PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya
terdapat dalam alinea IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan pemerintah negara
yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan alinea IV.
Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis
Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Maka
hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai
berikut:

2.1.1. Hubungan Secara Formal


Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan
keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural,
religus dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

4
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah
seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
b) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan
Pokok Kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia
mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
1) Sebagai dasarnya,karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi faktor-
faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
2) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum
tertinggi.
c) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi,
selain sebagai Mukaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang
hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-pasalnya.Karena Pembukaan
UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak tergantung pada Batang
Tubuh UUD 1945,bahkan sebagai sumbernya.
d) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan membunyai hakikat, sifat,
kedudukan dan fungsi sebagai Pokok Kaedah Negara yang Fundamental, yang
menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.
(e) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia.

2.1.2 Hubungan Secara Material


Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang
bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang

5
pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD
1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat Negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam
Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan
UUD 1945.
Jadi berdasarkan urutan-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD
1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia
bersumberkan pada Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai
sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara meterial tertib hukum
Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila
sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi
sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental, maka sebenarnya
secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah Negara
Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila ( Notonagoro, tanpa tahun : 40 )

2.2 Hubungan Antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945


Proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat
dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945
terutama bagian Pembukaan UUD 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan
Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kesatuan yang bulat. Apa yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu amanat yang luhur
dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Makna Proklamasi Kemerdekaan yaitu pernyataan bangsa Indonesia
kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah
merdeka, dan tindakan-tindakan yang segera harus dilaksanakan berkaitan dengan
pernyataan kemerdekaan itu, telah dirinci dan mendapat pertanggung jawaban
dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini dapat dilihat pada :
1) Bagian pertama (alinea pertama) Proklamasi Kemerdekaan (“Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”) mendapat penegasan

6
dan penjelasan pada alinea pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan UUD
1945.
2) Bagian kedua (alinea kedua) Proklamasi Kemerdekaan (“Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lainlain diselenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”) yang merupakan amanat
tindakan yang segera harus dilaksanakan yaitu pembentukan negara Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan termuat dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat.
Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan
bagian yang tidak terpisahkan. Apa yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 telah dijabarkan kedalam pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD
1945. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
dijelmakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu dapat
pula disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau
hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Meskipun
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan
dengan Batang Tubuh UUD 1945, namun antara keduanya mempunyai
kedudukan yang terpisah. Hal ini dikarenakan bahwa Pembukaan UUD 1945
merupakan pokok kaidah Negara yang mendasar (staatsfundamentalnorm) yang
tidak dapat dirubah oleh siapapun kecuali oleh pembentuk Negara. Untuk dapat
dikatakan sebagai Pokok Kaidah Negara yang mendasar
(Staatsfundamentanorm) harus memiiliki unsur-unsur mutlak, antara lain:
a) Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam
suatu pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk Negara untuk
menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar Negara yang dibentuknya.
b) Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara, yaitu dasar tujuan Negara
baik tujuan umum maupun tujuan khusus, bentuk negara, dan dasar filsafat
Negara (asas kerokhanian Negara).
Sebagaimana telah diuraikan dalam pembahasan sub bab Suasana
Kebathinan Konstitusi Pertama di atas, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
telah memenuhi unsur-unsur sebagai Pokok Kaidah Negara yang mendasar

7
(Staatsfundamentalnorm). Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hakikat
kedudukan hukum yang lebih tinggi dari pada pasal-pasal dalam Batang Tubuh
Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan Batang Tubuh UUD 1945 yang
merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 memiliki sifat supel, artinya dapat mengikuti
perkembangan jaman sehingga memungkinkan untuk dilakukan perubahan yang
sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan demikian jika kita mencermati
hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945 yang
merupakan hubungan suatu kesatuan bulat, serta hubungan antara Pembukaan
UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan hubungan
langsung, maka dapat disimpulkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan mempunyai
hubungan yang erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan
dengan Undang-Undang Dasar 1945.

8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan
masyarakat Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangasa, yang
merupakan kepribadian bangsa, perjanjian luhur, serta tujuan yang hendak
diwujudkan. Karena itu pancasila dijadikan ideologi bangsa.
Proklamasi Kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan
hubungan suatu kesatuan bulat, serta hubungan antara Pembukaan UUD 1945
dengan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan hubungan langsung, maka
dapat disimpulkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan mempunyai hubungan yang
erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-
Undang Dasar 1945.
Meskipun Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan yang tidak dapat
dipisahkan dengan Batang Tubuh UUD 1945, namun antara keduanya mempunyai
kedudukan yang terpisah. Hal ini dikarenakan bahwa Pembukaan UUD 1945
merupakan pokok kaidah Negara yang mendasar (staatsfundamentalnorm) yang
tidak dapat dirubah oleh siapapun kecuali oleh pembentuk Negara

9
DAFTAR PUSTAKA
1. MKD IAIN Sunan Ampel surabaya, pendidikan pancasila. Surabaya, IAIN SA
press, 2011
2. Trianto dan Triwulan Tutik, falsafah negara dan pendidikan kewarganegaraan.
Jakarta: prestasi pustaka,2007
3. Kaelan, pendidikan pancasila, yogyakarta: paradigma offset,2004
4. Winarno Dwi, paradigma baru pendidikan kewarganegaraan, jakarta: bumi
aksara,2006

10

Anda mungkin juga menyukai