Anda di halaman 1dari 7

DATA SIMULASI

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Peroral Intra vena Intra Muscular Intra Peritoneal Subcutan

N 8 8 8 8 8

Normal Parametersa,b Mean 38.3750 11.1250 27.5000 22.0000 31.2500

Std. Deviation 1.68502 1.55265 1.85164 2.26779 2.54951

Most Extreme Differences Absolute .168 .162 .166 .186 .289

Positive .168 .162 .166 .186 .289

Negative -.145 -.109 -.162 -.186 -.179

Kolmogorov-Smirnov Z .474 .457 .470 .526 .818

Asymp. Sig. (2-tailed) .978 .985 .980 .945 .516

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan :
Data onset semua cara pemberian obat terdistribusi normal karena sig > 0.05

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Onset Based on Mean .898 4 35 .476

Based on Median .738 4 35 .572

Based on Median and with adjusted .738 4 22.372 .576

df

Based on trimmed mean .885 4 35 .483

Kesimpulan :

Data onset semua cara pemberian obat memiliki varian yang homogen karena sig > 0.05
UJI BEDA

ANOVA

Onset

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3361.650 4 840.413 206.780 .000

Within Groups 142.250 35 4.064

Total 3503.900 39

Kesimpulan :
Data cara pemberian obat mempengaruhi onset / terdapat perbedaan onset pada setiap
cara pemberian ditunjukkan dengan nilai sig < 0.05
Multiple Comparisons

Onset

LSD

(I) Cara Pemberian (J) Cara Pemberian Mean Difference 95% Confidence Interval

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

*
peroral intravena 27.25000 1.00800 .000 25.2036 29.2964

intramuscular 10.87500* 1.00800 .000 8.8286 12.9214


dimension3

*
intraperitoneal 16.37500 1.00800 .000 14.3286 18.4214

subcutan 7.12500* 1.00800 .000 5.0786 9.1714

*
intravena peroral -27.25000 1.00800 .000 -29.2964 -25.2036

intramuscular -16.37500* 1.00800 .000 -18.4214 -14.3286


dimension3

*
intraperitoneal -10.87500 1.00800 .000 -12.9214 -8.8286

subcutan -20.12500* 1.00800 .000 -22.1714 -18.0786

*
intramuscular peroral -10.87500 1.00800 .000 -12.9214 -8.8286

intravena 16.37500* 1.00800 .000 14.3286 18.4214


dimension2 dimension3

*
intraperitoneal 5.50000 1.00800 .000 3.4536 7.5464

subcutan -3.75000* 1.00800 .001 -5.7964 -1.7036

*
intraperitoneal peroral -16.37500 1.00800 .000 -18.4214 -14.3286

intravena 10.87500* 1.00800 .000 8.8286 12.9214


dimension3

*
intramuscular -5.50000 1.00800 .000 -7.5464 -3.4536

subcutan -9.25000* 1.00800 .000 -11.2964 -7.2036

*
subcutan peroral -7.12500 1.00800 .000 -9.1714 -5.0786

intravena 20.12500* 1.00800 .000 18.0786 22.1714


dimension3

*
intramuscular 3.75000 1.00800 .001 1.7036 5.7964

intraperitoneal 9.25000* 1.00800 .000 7.2036 11.2964

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Dari data yang diperoleh,dapat disimpulkan:


1. Cara pemberian yang dilakukan secara peroral dengan subcutan terdapat
perbedaan onset
2. Cara pemberian yang dilakukan secara peroral dengan intramuscular terdapat
perbedaan onset
3. Cara pemberian yang dilakukan secara peroral dengan intraperitoneal terdapat
perbedaan onset
4. Cara pemberian yang dilakukan secara peroral dengan intravena terdapat
perbedaan onset
5. Cara pemberian yang dilakukan secara subcutan dengan intramuscular terdapat
perbedaan onset
6. Cara pemberian yang dilakukan secara subcutan dengan intraperitoneal terdapat
perbedaan onset
7. Cara pemberian yang dilakukan secara subcutan dengan intravena terdapat
perbedaan onset
8. Cara pemberian yang dilakukan secara intramuscular dengan intraperitoneal
terdapat perbedaan onset
9. Cara pemberian yang dilakukan secara intramuscular dengan intravena terdapat
perbedaan onset
10. Cara pemberian yang dilakukan secara intraperitoneal dengan intravena terdapat
perbedaan onset

Anda mungkin juga menyukai