Makalah Agregat Lansia
Makalah Agregat Lansia
DISUSUN OLEH
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “ asuhan
keperawatan agregat pada lansia .”
Penulis ,
DAFTAR ISI
ii
Halaman judul …………………………………………………………………i
Kata Pengantar ………………...………………………………………………ii
Daftar isi ……………………..…………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.6. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65
dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi
memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus menigkat sampai abad
selanjutnya (Potter & Perry, 2005).
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004).
1
Perawatan kelompok khusus adalah upaya di bidang keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok – kelompok individu
yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan
kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang dilaksanakan secara
terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal di panti dan kepada kelompok – kelompok yang ada di masyarakat,
diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah
melalui proses keperawatan.
Salah satu dari kelompok khusus yaitu kelompok khusus agregat lanjut
usia (lansia). Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya
antara usia 65 dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastis dan
ahli demografi memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus
meningkat sampai abad selanjutnya (Potter & Perry, 2005). Lanjut usia
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia adalah
penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya
terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta
sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai
beban. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004). Menurut Constantinidies menua
(menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan - lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut organisasi dunia
(WHO) lanjut usia meliputi usia pertengahan (middleage) adalah kelompok
2
usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia 60-74 tahun,
Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very
old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.
Asuhan keperawatan lansia mengahadapi tantangan khusus karena
perbedaan fisiologis, kognitif, dan kesehatan psikososial. Lansia bervariasi
pada tingkat kemampuan fungsional. Mayoritas merupakan anggota
komunitas yang aktif, terlibat, dan produktif. Hanya sedikit yang telah
kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, bingung atau merusak
diri, dan tidak mampu mebuat keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan
mereka.
3
1.4 .Lingkup Pelayanan Pada Usia Lanjut
Lingkup pelayanan pada usia lanjut meliputi :
1. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas
2. Kelompok Usia Lanjut
3. Konsep Tentang Usia Lanjut
4. Karakteristik Kesehatan Usia Lanjut
5. Kebutuhan aktualisasi diri pada usia lanjut
6. Health Needs
7. Health Problems
8. Health Service Criteria
1.6. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari kelompok khusus pada agregat lansia.
2. Mengetahui tujuan perawatan kelompok khusus pada agregat lansia.
3. Mengetahui lingkup pelayanan pada usia lanjut.
4. Mengetahui asuhan keperawatan pada kelompok khusus agregat
lanjut usia
BAB II
PEMBAHASAN
4
diagnosis keperawatan, membuat perencanaan, melaksanakan implementasi
dan melakukan evaluasi.
1. Tujuan Asuhan Keperawatan Usia Lanjut
Adapun tujuan dari Asuhan Keperawatan Usia Lanjut yaitu :
a. Usia lanjut agar mampu :
- Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan upaya
promotif, preventif, dan rehabilitatif.
- Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta meningkatkan
kemampuannya dalam melakukan tindakan pencegahan dan
perawatan
- Mempertahankan serta memiliki semangat hidup yang tinggi
5
1) Sarana Perumahan : ( Konstruksi, luas, lantai, penerangan,
pencahayaan, ventilasi, kebersihan, jumlah dan jenis ruangan )
2) Pekarangan : ( Luas, keadaan , pemanfaatan )
3) Sarana Sumber air bersih
4) Sarana Pembuangan sampah
5) Sarana Pembuangan kotoran manusia
6) Sarana Mandi
7) Sarana SPAL(Sistem Pembuangan Air Limbah)
b) Pelayanan Kesehatan dan sosial
1) Jumlah kader : orang
2) Pengalamam mengikuti pelatihan kader :
Pernah : orang
Belum : orang
3) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan :
Posyandu lansia : (hari, tanggal, tempat) :
Kegiatan Kelompok :( Senam, pengajian, arisan, rekreasi, dll)
c) Pendidikan
Status pendidikan anggota kelompok
d) Transportasi, Keamanan dan keselamatan
- Sarana jalan dan transportasi di lingkungan kelompok lansia
- Keamanan lingkungan : security, pencegahan kebakaran, kualitas,
air dan udara
- Keselamatan : pola penggunaan alat bantu jalan, lingkungan yang
berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia
e) Politik dan pemerintahan
- Struktur Organisasi Posyandu Lansia/ Karang Werda/Panti
werda
- Keikutsertaan kelompok lansia dalam program-program
kesehatan
f) Komunikasi
- Sarana komunikasi yang digunakan
- Pola komunikasi antar anggota kelompok
- Penyebaran informasi kegiatan kelompok
- Komunikasi kelompok dengan Puskesmas, RW, Kelurahan
g) Ekonomi
- Sumber pendaan Posyandu lansia/ karang werda/Panti werda
- Status pekerjaan anggota kelompok lansia
- Tingkat pendapatan anggota kelompok
- Sarana ekonomi yang tersedia di masyarakat (Pasar, toko, warung)
h) Rekreasi
- Sarana rekreasi yang tersedia di masyarakat
- Kebiasaan rekreasi/ pola pemanfaatan waktu luang
6
INTERVENSI KEPERAWATAN
7
dengan verbal
tentang persaan
yang lebih baik
Klien 2 3
menunjukan
perilaku yang
konstruktif dalam
kegiatan sehari-
hari
Penampilan peran tidak Setelah di lakukaan tindakan Ajarkan suatu keterampilan okupasi pada
efektif keperawatan 3x 24 jam pasien lansia
mengalami kriteria Bangun kepercayaan diri klien dengan
Indicator A T memberi motivasi dn pujian
Klien 2 3 Diskusikan dengan klien hal-hal apa saja
mengungkapkan yang masih di lakukan dan sekira nya
secara verbal
tentang
kepuasan nya
sekarang
menjalani peran
dalam keluarga
Klien mampu 2 3
menjalani peran
nya saat ini
dengan strategi
koping yang
adptif
Manajemen kesehatan Setelah di lakukaan tindakan Anjurkan keluarga untuk mendukung
keluarga tidak efektif keperawatan 3x 24 jam pasien lansia dalam melakukan pemeriksaan
mengalami kriteria kesehatan secara rutin
Indicator A T Advokasi klien untuk mendapatkan
Klien dan 2 3 pembiayaan apabila belum mempunyai
8
keluarga keanggotaan asuransi kesehatan
menunjukan pemerintah
perilaku Beriakan Pendidikan kesehatan terkait
hidup pemanfaatan pelayana posyandu
bersih dan lansia,resiko kesehatan lansia
sehat secara
rutin
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas :
Teori dan Praktek. Jakarta: EGC..
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.Volume 2.
Jakarta: EGC.
Friedman, M. Marliyin. 2010. Family Nursing Research. Theory and Practice. (5th
Ed). CT : Appleton-Century-Cropts.
Sri Rahayu dkk. 2000. Nutrisi untuk klien Hipertensi. Jakarta: EGC
11
12