Anda di halaman 1dari 12

SINOPSIS SKRIPSI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING LEARNING


TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA PADA MATERI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

OLEH :

SARINAWATI

NIM. 11517202253

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2018
A. Judul

Implementasi Model Pembelajaran Probing Prompting Learning Terhadap

Kecerdasan Interpersonal Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non

Elektrolit.

B. Latar Belakang

Manusia dikatakan makhluk yang unik karena antara manusia yang

satu dengan yang lainnya pasti berbeda sekalipun itu anak kembar. Unik

berarti berbeda dari yang lainnya. Jadi, setiap manusia selalu mempunyai

ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri yang membedakan dari manusia-manusia

lainnya. Tidak ada dua manusia yang sama di dunia ini. Pengalaman-

pengalaman masa lalu dan aspirasi-aspirasinya untuk masa-masa yang

akan datang menentukan perilaku seseorang di masa kini. Karena setiap

orang mempunyai pengalaman dan aspirasi yang berbeda-beda, maka

perilakunya di masa kinipun berbeda. Bahkan anak kembarpun

mempunyai keunikan masing-masing. Begitu pula dengan kepribadian

mereka, antara satu dengan yang lainnya akan berbeda. Faktor budaya

sangat mempengaruhi yaitu dari diri dan lingkungan. Bahkan berdasarkan

teori behaviorisme, faktor yang sangat berpengaruh adalah faktor

lingkungan. Lingkungan yang baik akan mencetak kepribadian yang baik,

begitu juga dengan lingkungan yang buruk, akan mencetak kepribadian

yang buruk pula.1

1Rifangatul Mahmudah,(2016), Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Kepribadian Santri

Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto, Purwokerto, IAIN, Hal 1.


Selain dari faktor lingkungan juga ada dari sekolah yang

merupakan lembaga pendidikan formal yang mengusahakan anak belajar

secara terarah dan bekesinambungan. Belajar merupakan kegiatan yang

dilakukan agar seseorang dengan tujuan mendapatkan perubahan perilaku

yang berbeda dari sebelumnya.2

Masalah yang sering kita jumpai pada diri siswa dalam kegiatan

pembelajaran yaitu masih terdapat sebagian siswa yang mengalami

kesulitan dalam bekerja kelompok, cenderung pasif, dijauhi serta kurang

mampu berinteraksi dengan guru dan siswa lain.3

Salah satu cara yang digunakan untuk menangani masalah tersebut

yaitu dengan model pembelajaran probing prompting learning. model

pembelajaran probing prompting learning ini adalah pembelajaran dengan

menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali

gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu

mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru

yang sedang dipelajari.4

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat sesuai di

dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yaitu manusia yang

mampu menghadapi perubahan dan kemajuan zaman yang selalu diikuti

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan

dalam bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan

2 Monawati, Hubungan Antara Kecerdasan Interpersonal dengan Prestasi Belajar, Jurnal Pesona

Dasar, 2015, Vol.3,No.3, Hal 21.


3 Monawati, Hubungan Antara Kecerdasan Interpersonal dengan Prestasi Belajar, Loc. Cit. Hal 22.
4
Dwi, Aisyah Puji Astuti, (2015), Keefektifan Model Pembelajaran Probing Prompting Learning
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs NU 19 Protomulyono Kabupaten Kendal Pada
Materi Pokok Energi Tahun Pelajaran 2014/201, Semarang, UIN Walisongo, Hal 2.
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Fungsi dan tujuan pendidikan

menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi

untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.5

Kecerdasan yaitu kemampuan jiwa seseorang untuk

menyelesaikan suatu masalah dan menghasilkan sesuatu dalam lingkungan

masyarakat. Kecerdasan dalam Multiple Intelligences meliputi kecerdasan

visual spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan

interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan

kecerdasan eksistensial. Salah satu kecerdasan yang penting dalam aspek

perkembangan sosial anak adalah kecerdasan interpersonal.6

Menurut Gardner menyatakan bahwa “Kecerdasan interpersonal

adalah Suatu kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, menjalin

interaksi dan mempertahankan hubungan yang sudah mereka jalin”.

Bagi anak kecerdasan interpersonal sangat membantu anak dalam

menyesuaikan diri serta dalam membentuk hubungan sosial. Tanpa

kecerdasan interpersonal siswa akan mengalami kesulitan dalam menjalin

5
Ade Kurniawitama, (2015), Pengaruh Variasi Mengajar Guru dan Keaktifan Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Sukoharjo,Surakarta, UMS, Hal 3.
6
Nurfitri Sahidun, Peningkatan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini Melalui Permainan
Tradisional, Jurnal Of Early Childhood Care and Education, 2018, Vol.1,No.1, Hal 13.
hubungan dengan orang lain. Sedangkan masalah yang sering kita jumpai

dalam kehidupan sehari-hari yaitu terdapat sebagian siswa yang

mengalami kesulitan dalam pekerjaan kelompok serta kurang mampu

dalam beriteraksi dengan teman dan juga guru.

Kurangnya kecerdasan interpersonal adalah satu akar penyebab

tingkah laku tidak diterima secara sosial. Orang-orang dengan kecerdasan

interpersonal yang rendah cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan

menyinggung perasaan oranglain. Bahkan bisa menunjukan perilaku-

perilaku anti sosial bahkan bisa memunculkan sikap agresif.7

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Implementasi Model Pembelajaran

Probing Prompting Learning Terhadap Kecerdasan Interpersonal Siswa

Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”.

C. Penegaasan Istilah

Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam penelitian ini:

1. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar

yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran

dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan

secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

2. Model pembelajaran probing prompting merupakan pembelajaran

dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan. Proses tanya

jawab dalam model pembelajaran ini dilakukan dengan menunjuk

7
Silvia Ningsih, Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini Melalui Permainan
Tradisional (Studi Kasus Di Tk Al-Akhyar Purwakarta Kelompok B), Jurnal Tunas Siliwangi,2016. Vol.2,
No.1, Hal.33.
siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus

berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses

pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab.8

Sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir siswa

terhadap pengetahuan baru yang sedang dipelajari.9

3. Cerdas adalah sempurna perkembangan akal budi (untuk berpikir,

mengerti dan sebagainya), tajam pikiran. Kecerdasan adalah

kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman

pikiran).10

4. Kecerdasan interpersonal merupakan suatu bakat atau kemampuan

untuk berkomunikasi, menempatkan diri, memahami situasi orang lain,

menjalin suatu hubungan dan mempertahankan hubungan tersebut,

serta bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. Gardner & Checkly

menyatakan kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami

pikiran, sikap, dan perilaku orang lain. 11

5. Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat

elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik. Larutannya

disebut dengan larutan elektrolit. Zat non lektrolit adalah zat yang

8Helivia, Elvandari, Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting Berbasis Active Learning
Untuk Meningkatkan Ketercapaian Kompetensi Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2016, Vol.10,No.1,
Hal.1652.
9
Ajeng, Diasputri, Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Berbantuan Lembar Kerja
Berstruktur Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2013, Vol.7,No.1, Hal.1104.

10
Rifangatul Mahmudah,(2016), Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Kepribadian
Santri Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto, , Loc. Cit. Hal 5.

11
Nadhiroh Aminul Maliah, Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode Proyek Pada
Anak Kelompok B2 Tk Aba Plus Al Firdaus Mancasan, Pandowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8,2015,Hal. 2.
tidak dapat menghantarkan listrik. Larutannya disebut dengan larutan

non elektrolit.

D. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

a. Siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal terlihat lebih

menonjol dalam pembelajaran daripada siswa yang lainnya

sehingga muncul rasa tidak percaya diri terhadap siswa lain untuk

menyampaikan pemikirannya masing-masing.

2. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi terarah dan tidak

meluas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi, yaitu siswa yang

diteliti adalah siswa kelas XI, materi yang dibahas adalah larutan

elektrolit dan non elektrolit, aspek yang diukur adalah model

pembelajaran probing prompting learning terhadap kecerdasan

interpersonal siswa.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Bagaimana implementasi model pembelajaran probing prompting

learning terhadap kecerdasan interpersonal siswa pada materi

larutan elektrolit dan non elektrolit.


A. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

adalah :

 Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran

probing prompting learning terhadap kecerdasan interpersonal

siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa, diharapkan membantu peserta didik untuk menerapkan

model pembelajaran probing prompting learning.

b. Bagi guru, sebagai bahan informasi untuk meningkatkan

kecerdasan interpersonal siswa.

c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam

bidang penelitian pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas peneliti

dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

B. Metodologi Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di SMA.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah model pembelajaran probing prompting

learning terhadap kecerdasan interpersonal siswa.


3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang

menggunakan desain pretest – posttest control group design. Dalam desain

ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok

eksperimen II yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal, adalah perbedaan antara kelas eksperimen I dan

kelas eksperimen II. Kelas eksperimen I diberi perlakuan dengan

implementasi model pembelajaran Probing Prompting Learning terhadap

kecerdasan interpersonal siswa, sedangkan kelas eksperimen II tanpa

menggunakan model pembelajaran Probing Prompting Learning. Setelah

selesai perlakuan kedua kelas tersebut diberi posttest untuk mengukur

kecerdasan interpersonal siswa atas perlakuan yang telah diberikan.

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan(X) Posttest

KE 1 R O1 X1 O2

KE 2 R O3 X2 O4

Keterangan :
KE 1 : Kelompok eksperimen
KE 2 : Kelompok kontrol
R : Random
O1 : Tes sebelum diberikan pembelajaran materi asam basa
(kelompok eksperimen I)
O3 : Tes sebelum diberikan pembelajaran materi asam basa (kelompok
eksperimen II)
X1 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen I menggunakan model
pembelajaran Probing Prompting Learning
X2 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen II tanpa menggunakan
model pembelajaran Probing Prompting Learning
O2 : Tes setelah diberikan pembelajaran materi asam basa (kelompok
eksperimen I)
O4 : Tes setelah diberikan pembelajaran materi asam basa (kelompok
eksperimen II)
4. Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode:

1. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab dengan mengajukan beberapa

pertanyaan langsung kepada responden dan dianggap mengerti.

2. Angket

Yaitu berupa sejumlah daftar pertanyaan sekitar penelitian

ini kemudian disebarkan untuk diisi oleh para responden untuk

memperkuat hasil penelitian.

3. Tes

Yaitu memberikan beberapa pertanyaan tentang materi

yang diteliti sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan

pembelajaran.

5. Teknik analisis data

Analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, homogenitas

dan kesamaan rata-rata dengan anava yang digunakan untuk melihat

kondisi awal penelitian sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel.

Hasil uji coba soal dianalisis menggunakan uji validitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda soal, dan reabilitas, reabilitas untuk menentukan

soal yang layak digunakan dalam pretest dan posttest.


DAFTAR PUSTAKA

Ajeng, Diasputri. Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting Berbantuan

Lembar Kerja Berstruktur Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Inovasi

Pendidikan Kimia. 2013. Vol.7.No.1. Hal.1104.

Dwi, Aisyah Puji Astuti.2015.Keefektifan Model Pembelajaran Probing


Prompting Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII MTs NU 19 Protomulyono Kabupaten Kendal Pada Materi
Pokok Energi Tahun Pelajaran 2014/2015. Semarang: UIN
Walisongo.

Helivia, Elvandari. Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting Berbasis

Active Learning Untuk Meningkatkan Ketercapaian Kompetensi

Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 2016. Vol.10.No.1.

Hal.1652.

Kurniawitama,Ade.2015. Pengaruh Variasi Mengajar Guru dan Keaktifan

Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Di Madrasah Tsanawiyah

Negeri Sukoharjo.Surakarta: UMS.

Mahmudah, Rifangatul.2016. Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan

Kepribadian Santri Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci

Purwokerto. Purwokerto: IAIN.


Maliah, Nadhiroh Aminul. Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Melalui

Metode Proyek Pada Anak Kelompok B2 Tk Aba Plus Al Firdaus

Mancasan, Pandowoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 8. 2015.Hal. 2.

Monawati. Hubungan Antara Kecerdasan Interpersonal dengan Prestasi Belajar,

Jurnal Pesona Dasar. 2015. Vol.3.No.3. Hal 21.

Ningsih, Silvia. Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini

Melalui Permainan Tradisional (Studi Kasus Di Tk Al-Akhyar

Purwakarta Kelompok B). Jurnal Tunas Siliwangi. 2016. Vol.2.

No.1. Hal.33.

Sahidun Nurfitri. Peningkatan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini Melalui

Permainan Tradisional. Jurnal Of Early Childhood Care and

Education. 2018. Vol.1.No.1. Hal 13.

Anda mungkin juga menyukai