ADMINISTRASI NEGARA
Volume 2. No 1, Agustus 2017
ABSTRAK
Salah satu misi dari perpustakaan BAPUSIPDA adalah memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat, namun tujuan tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang
ada dengan munculnya beberapa permasalahan di meja layanan. Maka dari itu penulis ingin
mencari tahu kualitas layananannya dengan menggunakan metode kualitatif dan
menggunakan dimensi kualitas pelayanan sebagai rujukannya, serta menggunakan teknik
analisis interaktif Miles dan Huberman untuk penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan perpustakaan di BAPUSIPDA
sudah memenuhi dimensi kualitas pelayanan.
ABSTRACT
One of BAPUSIPDA’s library missions is to provide excellent service to public, but
that goal is inversely proportional to the existing conditions with the various problems in
some public service desk. That’s why the author want to research about its quality by use
qualitative method and use service quality dimension as a reference, then use the technique
interactive analysis by Miles and Huberman to get conclusion and verification. The result
of this research indicate that quality of library services in BAPUSIPDA already occupied
service quality dimensions.
dapat dilihat dari banyaknya sekolah dan disajikan tabel lamanya waktu
perguruan tinggi yang berada di daerah layanan:
provinsi Jawa Barat, selain jumlahnya
yang banyak, sekolah-sekolah dan Tabel 1.1 Waktu Pelayanan
perguruan tinggi di Jawa Barat Perpustakaan BAPUSIPDA
merupakan sarana pendidikan yang
memiliki nilai akreditasi yang baik dan No Jenis Layanan Waktu
terkenal di kalangan masyarakat, Menunggu
sehingga banyak masyarakat yang tertarik (Menit)
dan bercita-cita ingin menjalani 1 Peminjaman 5 s/d 20
pendidikan berjenjang dari mulai sekolah Koleksi
dasar sampai perkuliahan di Jawa Barat. 2 Pengembalian 5 s/d 15
Dari fenomena tersebut, penulis Koleksi
tertarik untuk melakukan penelitian pada 3 Pendaftaran 10 s/d 30
Anggota
unit pelayanan perpustakaan di Badan
4 Pengisian Buku 1 s/d 5
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Tamu
Provinsi Jawa Barat (BAPUSIPDA) yang
(Sumber: Observasi awal penulis
berlokasi di Jl. Kawaluyaan Indah II No.
terhadap pengunjung)
4, Sukapura, Kiaracondong, Kota
Bandung dan terbentuk oleh Peraturan
Masalah selanjutnya adalah,
Daerah Provinsi Jawa Barat No.22 Tahun
perpustakaan tidak memiliki standar
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
yang pasti dalam menentukan lamanya
Inspektorat, Badan Perencanaan
waktu pelayanan yang diberikan untuk
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis
beberapa jenis layanan tersebut.
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja
2) Pemustaka merasa kesal karena
Provinsi Jawa Barat yang kini diubah
ketidakramahan pustakawan saat
dengan Peraturan Daerah No.15 Tahun
pemustaka melakukan kegiatan di
2011. Penulis mengambil penelitian
perpustakaan. Hal ini dinyatakan oleh
mengenai bidang layanan otomasi
pemustaka yang merasa petugas tidak
perpustakaan yang dalam pelaksanaan
memberikan informasi yang jelas dan
pelayanan perpustakaannya. Adapun
tidak memberikan solusi ketika
BAPUSIPDA sedang melakukan
pemustaka bertanya terakit layanan
peningkatan dan inovasi terhadap kualitas
perpustakaaan.
pelayanan yang diberikan kepada
3) Untuk memperpanjang koleksi,
masyarakat, peningkatan ini terjadi
pemustaka diharuskan untuk datang ke
karena munculnya berbagai permasalahan
Perpustakaan Umum Jawa Barat, hal
di beberapa meja layanan masyarakat,
ini diakui pemustaka tidak
diantaranya:
memudahkan pemustaka yang
1) Pemustaka (pengunjung) harus antri
bertempat tinggal jauh dari
cukup panjang untuk mendapatkan
perpustakaan. Sebaiknnya,
pelayanan petugas saat peminjaman
perpanjangan koleksi bisa dilakukan
koleksi, antrian juga terjadi di meja
dengan menggunakan teknologi
peminjaman dan pengembalian
berupa website yang secara online
koleksi, untuk menjadi anggota
dapat diakses dengan mudah untuk
perpustakaan pun pemustaka harus
pemustaka yang ingin memperpanjang
antri karena petugas pendaftaran harus
koleksi tanpa harus datang ke
menginput satu persatu data ke dalam
perpustakaan.
sistem informasi dengan jumlah kolom
4) Saat berkunjung, pemustaka
informasi yang cukup banyak. Berikut
direpotkan dengan kewajiban menulis
buku tamu secara manual di buku besar
tamu yang disediakan, dari mulai a. Aktor, yaitu pelaku aktivitas yang
masuk ke lobby perpustakaan, sampai sedang diteliti dan memiliki peran
ke ruangan yang ingin dituju, sehingga dalam penelitian, dalam penelitian ini
pemustaka harus berkali-kali menulis maka aktornya adalah pegawai
buku tamu. Adanya pengisian buku BAPUSIPDA dan masyarakat
tamu ini dibutuhkan oleh pustakawan pengunjung perpustakaan;
untuk melihat statistik pengunjuk yang b. Aktivitas, yaitu kegiatan yang tengah
datang ke perpustakaan. dan pernah dilakukan aktor;
5) Pemustaka merasa terganggu ketika c. Tempat, yaitu lokasi berlangsungnya
mereka sedang asik saat membaca atau aktivitas yang diilakukan aktor pada
melakukan kegiatan lain di waktu tertentu, dalam penelitian ini
perpustakaan namun harus lokasinya adalah perpustakaan di
meninggalkan perpustakaan pada saat Badan Perpustakaan dan Kearsipan
petugas layanan istirahat, serta waktu Daerah Provinsi Jawa Barat.
tutup masyarakat. Pemustaka merasa Adapun teknik pengumpulan data
waktu buka perpustakaan harus dibuka yang dilakukan penulis yaitu dengan
lebih lama agar mereka bisa berlama- melakukan wawancara dan observasi,
lama di dalam perpustakaan. wawancara disesuaikan dengan dimensi
Dari beberapa indikasi masalah diatas kualitas pelayanan yang dikemukakan
yang terjadi di meja layanan oleh Berry, Zeithaml, dan Pasuraman.
perpustakaan, maka layanan perpustakaan Penulis menggunakan teknik
di BAPUSIPDA harus memiliki wajah purposive sampling dalam penentuan
baru untuk menjaga minat masyarakat dan informan. Informan dalam penelitian ini
pemustaka untuk tetap berkunjung ke adalah petugas layanan perpustakaan
perpustakaan agar merasa dilayani dengan Badan Perpustakaan dan Kearsipan
baik. Untuk itu, diperlukan inovasi atau Daerah Provinsi Jawa Barat, dan beberapa
upaya untuk menjawab permasalahan- pengunjung perpustakaan, dengan rincian
permasalahan diatas sekaligus sebagai berikut:
memperbaiki kualitas pelayanan
perpustakaan BAPUSIPDA. Pada akhir Tabel 2.1 Rincian Informan Penelitian
tahun 2015, BAPUSIPDA mencoba
menerapkan layanan perpustakaannya Pekerjaan Jumlah Rincian
dengan memanfaatkan teknoogi terkini Pustakawan 1 orang Informan
untuk memberikan akses seluas-seluasnya BAPUSIPDA I
terhadap informasi yang dimiliki Outsourcing Petugas 1 orang Informan
Perpusakaan Umum Jawa Barat. Layanan Perpustakaan II
BAPUSIPDA
METODE Masyarakat Umum atau
Pada penelitian mengenai kualitas Pengunjung
pelayanan perpustakaan di Badan (a) Pegawai Kantor 1 orang Informan
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah III
Provinsi Jawa Barat, penulis (b) Mahasiswa FKG 1 orang Informan
menggunakan metode penelitian UNPAD IV
kualitatif. (c) Pelajar SMA BPI 1 orang Informan
BANDUNG V
Dalam penelitian terhadap kualitas
(d) Pelajar SMP 1 orang Informan
pelayanan perpustakaan di Badan
Gemilang VI
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
(e) Ibu Rumah Tangga 1 orang Informan
Provinsi Jawa Barat, berikut diantaranya VII
aspek-aspek yang diteliti oleh penulis: Jumlah 7 orang
(Sumber: Diolah penulis, 2016)