Bahan Ajar
PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH S A M P A H
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses.
Sampah juga diartikan sebagai material sisa baik dari hewan, manusia,
maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam
bentuk padatan, cair ataupun gas.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.
22
2. Jenis-jenis sampah
Menurut Daniel (2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:
a. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
b. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan
penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan
styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
c. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-
lain.
Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis-jenis sampah lebih rinci
sebagai berikut:
a. Berdasarkan Sumbernya
1. Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar
diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun
kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
2. Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses
dan urin.
3. Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga,
sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas
dan plastik.
4. Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses
penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
5. Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan
perkantoran dan pusat perbelanjaan seperti sampah organik, kertas,
tekstil, plastik dan logam.
6. Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri
dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
7. Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidup dan juga manusia.
23
b. Berdasarkan Jenisnya
1. Sampah organik (degradable = dapat terurai): sampah yang muda
membusuk, seperti buangan sisa makanan misalnya daging, buah,
sayuran dan sebagainya.
2. Sampah anorganik (undegradable = tidak terurai): sampah yang tidak
mudah membusuk, seperti sisa material sintetis (plastic), logam, kaca,
keramik dan sebagainya.
c. Berdasarkan Bentuknya
1. Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin
dan sampah cair.
2. Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Sampah juga dapat dibeadakan berdasarkan kemampuan diurai oleh
alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
◦ Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
◦ Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.
d. Sampah khusus
Sampah khusus di sini adalah sampah yang memerlukan
penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya,
meliputi:
24
(taenia).
c. Sampah beracun, telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000
orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang di buang ke laut
oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak terhadap lingkungan: Cairan rembesan sampah yang masuk ke
dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme
termasuk ikan dapat mati serta menyebabkan kerusakan pada unsur-unsur
alam seperti terumbu karang, tanah, dan perairan, sehingga beberapa
species akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis.
Dampak terhadap sosial ekonomi: Pengelolaan sampah yang kurang baik
akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat, menyebabkan bau busuk, pemandangan buruk yang
sekaligus berdampak negatif pada pariwisata serta bencana seperti banjir,
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat (hal penting disini adalah
meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk mengobati orang sakit
dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas)),
Sedangkan Darmono (2010) menyatakan bahwa beberapa dampak
lainnya adalah terjadinya pencemaran udara yang merusak lapisan ozon
sehingga menimbulkan pemanasan global; pencemaran air yang berupa
pencemaran substansi kimia dan radioaktif yang mengganggu fauna
misalnya keracunan hingga terjadinya kerusakan genetik dan gangguan
reproduksi atau perkembangbiakan; dan perpindahan emisi logam yang
mempengaruhi kesehatan makhluk hidup.
Sumber:
- Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
31