Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS

KESEHATAN VIA LISAN/ TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 /
Ditetapkan
SPO Direktur RSIA Rahayu Medika
Tanggal Terbit
( Standar Prosedur
…………………. 2018
Operasional)
dr. Muh. Novan Affandy, Sp.OG
Komunikasi efektif melalui lisan atau telepon yang dilakukan
oleh perawat atau dokter jaga bangsal dan IGD untuk melaporkan
segala bentuk keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada
Pengertian
dokter DPJP yang merawat secara tepat waktu, lengkap, akurat ,
jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak.

1. Untuk menjalin kerjasama antar dokter & perawat.


Tujuan 2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan medis

Kebijakan

Alat yang dibutuhkan :


1. Cap verifikasi
2. Bolpoint.
3. Telepon

A Persiapan
1 Perawat/Dokter Jaga menyiapkan berkas rekam medik
pasien yang akan diinformasikan.
2 Perawat/Dokter Jaga menyiapkan data masalah/kondisi
pasien yang akan dilaporkan.
3 Perawat/Dokter Jaga mengidentifikasi identitas dokter tujuan
(nama dan nomer telepon dokter penanggung jawab pasien).

B Pelaksanaan
1 Perawat/Dokter Jaga melaporkan masalah/kondisi pasien
Prosedur secara langsung via lisan maupun melalui telepon
2 Apabila laporan dilakukan melalui telepon, Perawat/Dokter
Jaga menyebutkan nama dirinya, tempat tugas dan mengklarifikasi
nama dokter penanggung jawab pasien yang dituju.
3 Perawat/Dokter Jaga menyampaikan tujuan melaporkan
pasien.
4 Perawat/Dokter Jaga menyebutkan identitas pasien (Nama
Pasien, Nomer Kamar / bed pasien dan data lain sesuai
kebutuhan).
5 Perawat/Dokter Jaga melakukan komunikasi/melaporkan
dengan metode SBAR sebagai berikut:
a Situation (S) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan situasi yang
dialami pasien terkini, misalnya, Vital Sign, Kesadaran dll.
b Background (B) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan latar
belakang yang mendasari situasi, misalnya diagnosa medis,
tindakan pelayanan yang baru saja dilakukan dll.

SOP PENERIMAAN PASIEN BARU 1


c Assesment (A) : Perawat/Dokter Jaga menyebutkan dugaan
adanya masalah keperawatan atau masalah medis pada pasien
tersebut.
d Recomendation (R) : Perawat/Dokter Jaga menanyakan /
mengusulkan / mendiskusikan pemeriksaan atau tindakan yang
perlu dilakukan.

6 Perawat/Dokter Jaga menuliskan hasil


konsultasi dalam catatan medis bagian
instruksi dokter dan membubuhkan cap
verifikasi disamping tulisan.
7 Penulisan hasil konsultasi tidak
boleh disingkat dan harus ditulis
secara lengkap dan jelas.
8 Apabila komunikasi dilakukan per telpon
:
a Perawat/Dokter Jaga menyimak
informasi dengan seksama dan
selanjutnya mencatat pada
berkas rekam medis program
terapi/rencana tindakan yang
akan dilakukan.
b Perawat/Dokter Jaga melakukan
klarifikasi program terapi/rencana
tindakan dengan membacakan
ulang apa yang telah ditulis ,
khusus untuk obat yang termasuk
dalam daftar obat
LASA/NORUM dan High Alert
dilakukan dengan membaca per
huruf (spelling).
c Perawat/Dokter Jaga
mencantumkan tanggal, jam, tanda
tangan dan nama terang pada
program terapi dan rencana
tindakan tersebut.
d Perawat/Dokter Jaga
membubuhkan tanda centang pada
kolom “read back”. Jika kolom
read back belum dicentang maka
perawat lain yang membaca
mengkonfirmasi ulang hasil
konsultasi kepada dokter yang
bersangkutan.
9. Dokter segera menandatangani program terapi/rencana tindakan
yang ditulis oleh perawat/dokter jaga tersebut dalam waktu 1x 24
jam (Verifikasi)

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
Unit Terkait 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Farmasi

SOP PENERIMAAN PASIEN BARU 2


SOP PENERIMAAN PASIEN BARU 3
JUDUL SPO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 /

Unit Terkait

SOP PENERIMAAN PASIEN BARU 4

Anda mungkin juga menyukai