Anda di halaman 1dari 10

5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Lainnya Buat Blog Masuk

taℓk ℓess ∂o ℳore ^^


Hi everyone *^_^* My name is Nurcholifatus Solikhah and you can
call me Ifa. I was born in Blitar, May 31st 1998. I love rainy so much
☂☂☂ Hope You Enjoy!! Don't Forget Come Back Again!!

Click to enable Adobe Flash Player

Sabtu, 03 Desember 2016 Mengenai Saya


Kim Taehyung

MAKALAH PENDIDIKAN Lihat profil lengkapku

KEWARGANEGARAAN PENERAPAN
Arsip Blog
SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK ▼ 2016 (2)
KEBIDANAN ▼ Desember (2)
MAKALAH PENDIDIKAN
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA ...

PENERAPAN SILA PERTAMA MAKALAH TEKNOLOGI


INFORMASI (Blog,
DALAM PRAKTEK KEBIDANAN Microsoft Offic...

Dosen Pembimbing : ► 2015 (1)


Machsun, S.Sos., M.Kes
► 2014 (10)

► 2013 (4) Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 1/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Halaman
Beranda

Clock & Calendar

Click to enable Adobe


Flash Player

My Twitter
Oleh Kelompok I :
1. Aliffiana Zunida (16.001) Tweets by @ieffaa
2. Ika Reni Nurdila (16.010)
Nurcholifatus S Retweeted
3. Ninit Silviana Putri (16.016)
4. Nurcholifatus Solikhah (16.018) 방탄소년단
@BTS_twt
5. Santi Oktaviana (16.022)
6. Wanodya Ayu Inestoni (16.026) Thank you for having an amazing
time with us even though it was
AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI raining.
I'm not afraid of the rain any more.
JL. Dr. SAHARJO No. 16 KEDIRI JAWA TIMUR
Because ARMY, you are my
2016 / 2017 umbrella!!! ARMY, 싸랑해요

Thx Chicago!!

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Penerapan Sila Pertama Pancasila dalam Praktik
Kebidanan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak Machsun selaku Dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah May 12, 2019
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penerapan sila-sila Pancasila dalam
praktik kebidanan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini Nurcholifatus S Retweeted

terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk 방탄소년단

itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang Embed View on Twitter

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang Flag
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 2/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Kediri, Desember
2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN PANCASILA
A.1 Pengertian Pancasila secara Etimologis
A.2 Pengertian Pancasila secara Historis
A.3 Pengertian Pancasila secara Terminologis
B. PENGERTIAN PELAYAN KESEHATAN
B.1 Peran Penting Mahasiswa Kebidanan Dalam Ilmu Negara Dan Hubungannya
Dengan Praktek Kebidanan
B.2 Falsafah Kebidanan
B.3 Ketulusan dalam praktik Kebidanan
C. PENERAPAN SILA PERTAMA PANCASILA DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN
C.1 Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan-perubahan yang cukup pesat
dan luas di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya pikir manusia.
Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi
karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai
ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa
cemas dan kegelisahan.
Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada
Pancasila, dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal
Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka
kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan
beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan
memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah. Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 3/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sila
pertama mutlak harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar
kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila ?
2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ?
3. Bagaimana Penerapan Sila Pertama Pancasila dalam praktik Kebidanan ?
C. TUJUAN
1. Agar dapat memahami nilai-nilai pancasila dalam pandangan hidup
bangsa Indonesia.
2. Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam praktek kebidanan.

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) undang-undang dasar 1945.
Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah memliki
pengertian pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar
Negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan Negara,
sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai
macam terminologi yang harus dideskripsikan secara objektif. Selain itu,
pancasila secara kedudukan dan fungsinya juga harus dipahami secara
kronologis.
Untuk memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut
rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian Pancasila tersebut
meliputi lingkup pengertian sebagai berikut :
A.1 Pengertian Pancasila secara Etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India
(bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila”
memilki dua macam arti secara leksikal yaitu “panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa
Jawa diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah
“Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu
sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun
Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 4/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah
laku yang penting.
A.2 Pengertian Pancasila secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama
dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada
sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan
Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini
menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli
bahasa yang tidak disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di
mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai
satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini
didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon
rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara
bulat.
A.3 Pengertian Pancasila secara Terminologis
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam
sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara
Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri
atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang
berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan
Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea
tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
B. PENGERTIAN PELAYAN KESEHATAN
Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 5/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan
kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan Loomba
(1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya. Karena kesemuanya ini ditentukan oleh:
1. Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi.
2. Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan
kesehatan atau kombinasi dari padanya.
B.1 Peran Penting Mahasiswa Kebidanan Dalam Ilmu Negara Dan
Hubungannya Dengan Praktek Kebidanan
Mahasiswa kebidanan menjadi subjek pokok dalam negara sedangkan
Ilmu negara atau kenegaraan menjadi acuan utama untuk mahasiswa kebidanan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:
Kode Etik Kebidanan Dalam Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
untuk Fungsi etika dan moralitas dalam kebidanan
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
2. Menjaga kita melakukan tindakan yang merugikan / membahayan orang
lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan
profesinya.
5. Dengan etika mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yang benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku manusia antara baik, buruk,
benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.
10. Berhubungan dengan pengaturanhal-hal yang bersifat abstrak
11. Menfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik didalam tata tertib masyarakat maupun
tata-cara di dalam organisasi.

Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 6/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya
yang biasa
B.2 Falsafah Kebidanan
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan
panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
2. Keyakinan tentang perempuan
3. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan
5. Keyakinan tentang tujuan asuhan
6. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
7. Sebagai profesi bidan mempunyai pandangan hidup pancasila
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan
perbedaan kebudayaan.
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga
11. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah / daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia.
B.3 Ketulusan dalam praktik Kebidanan
Bidan adalah profesi yang mulia dan tidak ringan namun dengan
profesionalisme, ketulusan dan pengabdian seorang bidan dapat mempermudah
bidan dalam menjalankan tugas profesinya. Profesi bidan seharusnya
mendapatkan penghargaan dan perhatian untuk meningkatkan prospek kerja
bidan, dan stigma negatif tentang bidan hendaknya dihapus, tidak adil bagi
profesi dan pengabdian bidan selama ini jika kematian dikaitkan dengan
banyaknya bidan.
Tingginya AKI dan AKB bukan sepenuhnya kesalahan bidan, bidan yang
telah menjalankan tugas sesuai standar profesi serta sesuai kewenanganya
namun tetap terjadi kematian mungkin saja pengaruh komplikasi pada bayi
ataupun ibu. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang penyebab utama
kematian itu terjadi sehingga perlu dilakukan program-program serta inovasi
baru untuk menanggulangi AKI dan AKB agar dicegah.
Tingginya angka kematian ini seharusnya menjadi pr bagi semua pihak
bukan saja bidan tetapi nakes serta berbagai pihak. Langkah yang efektif yang
dapat dilakukan bidan untuk penurunan angka kematian di antaranya deteksi
dini kelainan ataupun masalah yang dialami oleh ibu dan bayi melalui ANC,
deteksi dini komplikasi kala 1, kala II, kala III serta kala IV adalah manajemen
yang efektif untuk mencegah serta antisipasi terjadinya komplikasi yang
berpotensi mengarah ke patologi hingga kematian bidan masa depan yang
modern yang diharapkan dapat memberikan inovasi baru untuk menurunkan
angka kematian, karena seiring perkembangan zaman maka semakin
berkembang dan kritisnya pemikiran orang, dengan berkembangnya pikiran
manusia, diharapkan akan lahir bidan-bidan yang cerdas serta inovatif dalam
menangani masalah-masalah ibu dan anak.
C. PENERAPAN SILA PERTAMA PANCASILA DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN
Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 7/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Bentuk pengamalan dari sila pertama Pancasila dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada pasien, sebagai berikut:
1. Manusia Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa,sesuai dengan Agama dan kepercayaan masing-masing berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk Agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda sehingga terbina kerukunan hidup
antar Agama.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaaan kepada orang lain.
5. Ikut mendoakan pasien meskipun berbeda keyakinan.
6. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah
melakukan tindakan kebidanan.
7. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah masing-masing jika antara bidan berbeda keyakinan dengan pasien.
8. Bidan membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan
ibadahnya saat pasien dalam keadaan keterbatasan.
9. Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan perlu bersikap sadar, murah
hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada
pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan.
10. Bidan yang jujur dan tekun dalam tugas.
11. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
12. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
C.1 Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien
Menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa
pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat/bidan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar
perawatan. Aspek-aspek tersebut meliputi:
1. Aspek penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat,
latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar
dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus
memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan yang luas.
2. Aspek perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia
memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan
pasien.
3. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang
Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 8/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
saling berinteraksi antara pasien dengan perawat dan adanya hubungan
baik dengan keluarga pasien.
4. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan
kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
5. Aspek tanggung jawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan merupakan dasar negara
Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat
Indonesia, maka rakyat Indonesia menjadikan pengamalan pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai oleh setiap warga negara
Indonesia dan setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan
berkembang menjadi pengamalan pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan baik dipusat maupun didaerah.
Dalam menjalankan profesi sebagai bidan, memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya
karena uang. Ketulusan melayani tanpa membeda- bedakan satu sama lain
merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung dalam pancasila.
B. SARAN
Uraian diatas kiranya kita dapat menyadari bahwa pancasila merupakan
pandangan hidup negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan sila-sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab.
Dalam praktek kebidanan, diharapkan bidan lebih pengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila untuk melakukan pelayanan kebidanan kepada
pasien.

DAFTAR PUSTAKA
http://kekasihsetianaruto.blogspot.co.id/2013/11/makalah-penerapan-sila-
pancasila-dalam.html
http://francescomiswary.blogspot.co.id/2015/07/makalah-penerapan-pancasila-
dalam-tugas.html

Diposting oleh Kim Taehyung di 12/03/2016 12:38:00 PM

Tidak ada komentar: Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 9/10
5/18/2019 taℓk ℓess ∂o ℳore ^^: MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
Posting Komentar

Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Suka 497

love-rainyday.blogspot.com/2016/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html 10/10

Anda mungkin juga menyukai