PENDAHULUAN
yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa menempati urutan ke 4. Survei lain
berat seperti Psikosis, Bipolar, dan Demensia berkisar antara 3-5%. Sebagian
besar dari penderita gangguan jiwa tersebut hidup di masyarakat. Sebagian besar
baik untuk alasan keluhan somatis ataupun karena gejala-gejala gangguan jiwa. 1,2
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sehat Mental
perhatian, yaitu “sehat mental”, “mental tak sehat”, dan “sakit mental”. Sehat
mental secara umum dapat diartikan sebagai kondisi mental yang tumbuh dan
didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam
Orang yang disebut memiliki mental yang tidak sehat ialah orang yang meskipun
secara potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan dan usaha
disebut sakit mental adalah orang yang secara mental memiliki berbagai macam
unsur yang saling bertentangan dan dengan demikian, sering merusak atau
1. World Federation for Mental Health, pada tahun 1948 dalam konvensinya di
London mengemukakan bahwa sehat mental adalah suatu kondisi yang optimal
dari aspek intelektual, yaitu siap untuk digunakan, dan aspek emosional yang
cukup mantap atau stabil, sehingga perilakunya tidak mudah tergoncang oleh
2
situasi yang berubah dilingkungannya, tidak sekedar bebas atau tidak adanya
kebahagiaan yang optimal. Tidak sekedar efisiensi atau sekedar kegembiraan atau
ketaatan atas aturan permainan. Dalam mental yang sehat terdaapat kemampuan
untuk memelihara watak intelegensi yang siap untuk digunakan, perilaku yang
3. HB. English, menyatakan sehat mental sebagai keadaan yang secara relatif
semangat hidup yang tinggi yang terpelihara dan berusaha mencapai aktualisasi
diri yang optimal. Hal ini merupakan keadaan yang positif bukan sekedar tidak
4. W.W Boehm, menyatakan bahwa sehat mental adalah kondisi dan taraf
secara pribadi.
5. Coleman dan Broen, Jr, menyatakan ada 6 sifat orang yang sehat mental :
Sikap terhadap diri sendiri yang positif, menekankan pada penerimaan diri,
identitas diri yang adekuat, penghargaan yang relistik terhadap kelebihan dan
• Persepsi atas realitas yaitu suatu pandangan realistik atas diri sendiri dan
3
• Keutuhan yaitu, kesatuan dari kepribadian, bebas dari ketidakmampuan
menghadapi konflik dalam diri, dan toleransi yang baik terhadap stress.
• Otonomi, adalah keyakinan diri, rasa tanggung jawab, dan pengaturan diri
pengaruh sosial.
sebagai pribadi.
dengan apa yang disebutnya sebagai individu yang normal. Mereka adalah orang-
kesenangan hidup bersama orang lain, dan memiliki filsafat atau pegangan hidup
Ciri-ciri individu yang memiliki sehat mental seperti yang dikatakan oleh
4
a. Kematangan emosional.
Terdapat 3 dasar emosi yaitu: cinta, takut, dan marah. Kita mencintai hal yang
membuat kita senang, takut bila ada hal yang mengancaam rasa aman kita, dan
marah jika ada yang mengganggu dan menghambat jalan dan usaha untuk
mencapai apa yang kita inginkan. Ketiga dasar emosi ini diturunkan dan bersifat
universal.
Terdapat 3 ciri perilaku dan pemikiran pada orang yang emosinya disebut
matang, yaitu memiliki disiplin diri, determinasi diri, dan kemandirian. Seorang
yang memiliki disiplin diri dapat mengatur diri, hidup teratur, menaati hukum dan
peraturan. Orang yang memiliki determinasi diri akan dapat membuat keputusan
sendiri dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah
lebih sebagai tantangan daripada sebagai ancaman. Individu yang mandiri akan
berdiri di atas kaki sendiri. Ia tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan
dan kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan,
Adanya perbedaan antara dorongan, keinginan, dan ambisi di satu pihak, serta
peluang dan kemampuan di pihak lainnya, merupakan hal yang biasa terjadi.
5
menyesuaikan diri dengan lingkungan, terbuka untuk pengalaman dan gagasan
baru, membuat tujuan-tujuan yang realistis, serta melakukan yang terbaik sampai
merasa puas atas hasil usahanya tersebut. Selain itu, mereka juga tidak terlalu
tidak tepat ketika menghadapi masalah yang mengganggunya atau yang tidak ia
tidak. Oleh karena itu, masalahnya tidak akan hilang justru akan makin
berkembang.
Hal ini menyangkut hakekat dirinya sebagai makhluk sosial yang tidak sekedar
mau dan bersedia serta mampu bekerjasama untuk mencapai prestasi yang lebih
tinggi daripada dikerjakan sendiri, melainkan juga karena tidak dapat bertahan
hidup sendiri. Manusia adalah makhluk solider bukan soliter dan memanfaat.
Ciri normal secara sosial ini antara lain terlihat pada adanya kemampuan
dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam
pandangan dengan orang lain, dan mempunyai tanggung jawab sosial serta
Yang dimaksud dengan memiliki falsafah hidup memiliki pegangan hidup yang
dapat senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang benar, terutama
6
saat menghadapi atau berada dalam situasi yang mengganggu atau membebani.
Filsafat hidup ini memiliki dua muatan utama, yaitu makna hidup dan nilai hidup.
Jadi, orang yang sehat mental senantiasa dibimbing oleh makna dan nilai hidup
yang menjadi pegangannya. Ia tidak akan terbawa begitu saja oleh arus situasi
bahwa perilaku sehat atau mental sehat adalah perialaku yang dilandasi oleh
pemanfaatan potensi pikir yang efektif dan optimal serta siap digunakan,
emosionalitas yang stabil dan dewasa motivasi atau kemauan yang terarah dan
bersumber dari diri sendiri sosiabilitas yang kokoh, persepsi yang realistis, dan
B. Psikiatri Komunitas
dengan yang lain. Seperti bidang Ilmu Psikiatri yang berkembang dari psikiatri
masalah atau gangguan yang ada di masyarakat sesuai dengan fokus perhatian
7
bidang ilmu itu. Kedua bidang ilmu itu, psikiatri komunitas dan psikologi
adalah masyarakat3.
basis keilmuan tertentu untuk memahami, dan melakukan intervensi dalam bidang
membantu dalam penanganan kesehatan mental masyarakat. Karena itu dari sisi
memahami kesehatan mental. Prinsip ini berguna dalam upaya pemeliharaan dan
8
1. Prinsip yang didasarkan atas sifat manusia, meliputi :2,4,7
manusia harus sesuai dengan sifat manusia sebagai pribadi yang bermoral,
perilaku.
keharusan.
Penerimaan diri dan usaha yang realistik terhadap status atau harga dirinya
sendiri.
f. Pemahaman diri dan penerimaan diri harus ditingkatkan terus menerus dalam
memperjuangkan untuk peningkatan diri dan realisasi diri jika kesehatan dan
menerus dalam diri seseorang mengenai kebaikan moral yang tertinggi, yaitu :
9
h. Mencapai dan memelihara kesehatan dan penyesuain mental tergantung
perilaku.
secara efektif dan secara sehat terhadap konflik mental dan kegagalan dan
meliputi :2,5,7,8
10
3. Prinsip yang didasarkan atas hubungan manusia dengan Tuhan, meliputi :2,4,5,8
Di dalam dimensi kesehtan mental terdapat tiga faktor yang berpegaruh yaitu
Para ahli telah banyak melakukan studi tentang hubungan antara dimensi biologis
sangat terkait dengan kesehatan mental. Bagian yang amat terkait dengan
Lingkungan sosial secara nyata juga berpengaruh pada perilaku sehat dan sakit.
Peran sakit dan sehat juga berkaitan dengan nilai sosialnya. Faktor lingkungan
11
D. Intervensi
• Intervensi yang dilakukan dalam komunitas yang terbatas seperti high risk
pelatihan
• Pencegahan
• Pemberdayaan
Adalah upaya mencegah terbentuknya perasaan tak berdaya dan pasrah pada
12
lingkungan yang merugikan. Oleh karenanya pemberdayaan manusia disini
orientasi klinis melakukan terapi somatic dan terapi tradisional. Pada tingkat
bagi mareka yang mengalami disability ( buta, lumpuh, tuli, dan lain-lain.)12,13
Metode-metode Intervensi.
(Korchin, 1976):10,14,15
masyarakat seperti guru, polisi, dan Rohaniawan untuk membahas dan membantu
13
mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Dengan cara ini masyarakat yang
tenaga profesional.
layanan rumah sakit, tempat penitipan sementara bagi penderita gangguan jiwa
menahun.
dukungan pada orang-orang dalam kondisi stres akut agar mereka terhindar dari
gangguan yang lebih parah, dan mendirikan pusat-pusat intervensi krisis yang
• Intervensi pada usia dini. Hal ini hanya dilakukan di Indonesia skitar tahun
1975 hingga sekarang. Program yang dijalankan waktu itu antara lain program ibu
bayi dan balita, [enyuluhan gizi kesehatan, imunisasi, dan lain sebagainya.
Preverensi secara etimolgi berasal dari bahasa latin praevenire, yang artinya
sesuatu” atau “mencegah agar tidak terjadi sesuatu”. Dalam pengertian yang luas,
14
preverensi dimaknakan sebagai upaya yang secara sengaja dilakukan untuk
masyarakat. Dengan lebih singkat dapat disebut sebagai upaya pencegahan, dalam
Prinsip-prinsip Prevensi
individual.
e. Strategi klinis yang inovatif yang dikembangkan agar dapat lebih cepat
15
g. Menggunakan tenaga-tenaga baru semi professional untuk melengkapi
pelayanan yang diberikan oleh psikiater, psikolog klinis, pekerja social psikiatris,
Prevensi Tersier
Tetapi rehabilitasi lebih bersifat individual dan mengacu pada pelayanan medis.
Prevensi Sekunder
durasi suatu gangguan mental yang ada di masyarakat, maka dapat membantu
prevensi tersier, prevensi sekunder adalah usaha penyehatan mental yang lebih
progresif. 12,15
16
Prevensi Primer
diproteksi agar tidak terjadi gangguan. Terdapat dua cara yang digunakan untuk
17
BAB III
PENUTUP
kinik yang terletak pada orientasi dan pendekatannya, dimana seroang psikiatri
pribadi dengannya unuk berobat, jadi bersifat kuratif. Tetapi pada psikiatri
tinggal di daerah kerjanya dan yang sebagian besar ia tidak kenal serta tidak
Sehat mental secara umum dapat diartikan sebagai kondisi mental yang
tumbuh dan didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih
kehidupan lainnya, sedangkan orang yang disebut sakit mental adalah orang yang
secara mental memiliki berbagai macam unsur yang saling bertentangan dan
untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Serta bentuk
18
penekanan pendekatan kesehatan mental komunitas yang diranggah oleh
pemberdayaannya .
19
DAFTAR PUSTAKA
Mifflin Company.
2005;16(1):49-58.
6. Ardani, Tristiadi Ardi, dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta: Graha Ilmu
Press
Refika Aditama
11. Leighton, A.H. and Hughes. J.M. 2005. Cultures as a Causative of Mental
Jakarta
20
15. Muhlisin, Abi (2012). Psikiatri Komunitas Keluarga. Gosyen Publising:
Jogjakarta
21