Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL PRATIKUM PASANGAN BATU BATA

Dosen : Makawi,ST

Disusun Oleh :
Andini Indah Permadani (1731310157)

D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Buku : LAPORAN PRAKTIKUM BATA


Bidang Kegiatan : PRAKTIKUM
Semester : Satu Program Diploma III Teknik Sipil
Kelas : 1F D-III Teknik Sipil
Tanggal Praktikum : 20-30 November 2017
Disusun Oleh : Andini Indah Permadani

Malang, 4 Desember 2017


Dosen Pembimbing

Makawi, ST
DAFTAR ISI
Halaman judul
Lembar pengesahaan
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Umum
1.3 Manfaat praktek Bata
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keselamatan Kerja dan Instruksi Umum
2.1.1 Pengertian Keselamatan Kerja
2.1.2 Tujuan Keselamatan Kerja
2.1.3 Ruang Lingkup Keselamatan Kerja
2.1.4 Syarat – Syarat Keselamataan Kerja
2.1.5 Alat Keselamatan Kerja
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
2.2.2 Bahan
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembuatan Layout
3.1.1 Waktu Pelaksanaan
3.1.2 Tujuan
3.1.3 Alat
3.1.4 Instruksi Umum
3.1.5 Langkah Kerja
3.1.6 Gambar Layout
3.2 Pemasagan Rollag
3.2.1 Waktu pelaksnaan
3.2.2 Tujuan
3.2.3 Alat dan Bahan
3.2.4 Instruksi Umum
3.2.5 Langkah Kerja
3.2.6 Gambar pemasangan Rollag
3.3 Pemasangan Dinding
3.3.1 Waktu Pelaksanaan
3.3.2 Tujuan
3.3.3 Alat dan Bahan
3.3.4 Instruksi Umum
3.3.5 Langkah Kerja
3.3.6 Gambar Pekerjaan Pemasangan Dinding
3.4 Pemasangan plesteran
3.4.1 Waktu Pelaksanaan
3.4.2 Tujuan
3.4.3 Alat dan Bahan
3.4.4 Instruksi Umum
3.4.5 Langkah Kerja
3.4.6 Gambar Pekerjaan Plesteran
3.5 Pekerjaan Mengaci
3.5.1 Waktu pelaksanaan
3.5.2 Tujuan
3.5.3 Alat dan Bahan
3.5.4 Langkah Kerja
3.5.5 Gambar Pekerjaan Mengaci
3.6 Pemasangan keramik dinding
3.6.1 Waktu pelaksanaan
3.6.2 Tujuan
3.6.3 Alat dan Bahan
3.6.4 Langkah Kerja
3.6.5 Gambar Pemasangan Keramik Dinding
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpilan
4.2 Saran
daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang emakin maju. Sejak dulu pun
sudah ada pembangunan atau adanya kontruksi bangunan yang menggunakan ilmu kerja
bata. Di zaman ini sudah tidak bisa lepas dari masyarakat dan bamyak mengalamai
kemajuan, abnayak sekali tempat-tempat yang akan digunakan untuk pembangunan
sehingga banyak membutuhkan tanaga kerja profesional dan terampil untuk kerja bata.
Maka dari itu sejak sekarang para mahasiswa jurusan Teknik Sipil dilatih dan diajarkan
untuk menjadi seorang kontruksi bangunan yang profesional dan handal melalui praktek-
praktek di bengkel. Dengan melalui praktek di bengkel inilah para mahasiswa diajarkan
untuk melatih keterampilan dalam praktek bata, khususnya dalam merencanakan suatu
kontruksi bangunan.
Fakta dilapangan masih banyak pengawas, mandor maupun pekerja yang masih belum
memahami tentang Mansory (Kerja Bata) dari segi pemahaman materi maupun cara
mempraktikkan di lapangan.untuk menghindari hal tersebut maka diadakan pembelajaran
tentang praktik kerja batadi lapangan.

1.2 Tujuan Utama


1. Menjadikan individu yang terampil dan memberi pengajaran tentang cara kerja di
lapangan.
2. Menguasai teknik kerja bata.
3. Mengetahui pentingnya keselamatan kerja.
4. Mengetahui dan menggunakan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.

1.3 Manfaat Praktik Bata


1. Dapat mengetahui nama alat dan bahan serta cara pemakaiannya.
2. Dapat mengetahui cara pemasangan batu bata, plasteran, dan pemasangan keramik yang
baik dan benar.
3. Dapat mengetahui cara memilih bahan bangunan yang baik dan bermutu.
4. Mengetahi cara membuat bangunan yang baik, benar dan kuat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Kerja dan Instruksi Umum


2.1.1 Pengertian Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya
kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun
yang berhubungan dengan peralatan, objek kerja, bengkel tempat kerja dan
lingkungan kerja,secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan
teknologi, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin
kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang baik yang
terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen
pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita
kurang memperhatikan keselamatan kerja.
Penyebab utama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang
keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tau, tapi mengabaikan karena punya
kebiasaaan buruk. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih
dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semua ada aturan, dan aturan keselamatan
kerja harus dilaksanakan dengan kesaadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja
yang profesional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan,sikap dan kebiasaan
kerja merupakankunci sukses seorang teknisi yang sukses.

2.1.2 Tujuan Keselamatan Kerja


Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja RI pasal 2 ayat 1, sasaran
keselamatan dan kesehatan kerja adalah kesegala tempat kerja baik di darat, dalam
tanah, permukaan dan di dalam air maupun udara yang berada di dalam wilayah
kekuasaan Negara Republik Indonesia.
Adapun yang menjadi tujuan keselamatan kerja :
1. Untuk meningkatkan produktifitas kerja.
2. Untuk menciptakan keselamatan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan.
3. Untuk memelihara sumber produksi dan pendayagunaannya secara alami, efisien
dan efektif,
4. Untuk melindungi lingkungan dari pencemaran.

2.1.3 Ruang Lingkup Keselamatan Kerja


a. Penerapan hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga
perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
b. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut
bertanggungjawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
2.1.4 Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Secara jelas dan tegas tertuang dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja yang harus
dipenuhi setiap orang atau yang menjalankan usaha, baik formal maupun
informal, dimanapun berada dalam upaya memberikan perlindungan keselamatan
dan kesehatan semua orang yang berada di lingkungan usahanya. Syarat-syarat
keselamatan kerja seperti tersebut pada pasal 3 (1) UU keselamatan kerja
dimaksud untuk :
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman &
barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan
barang
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya
bertambah tinggi.
2.1.5 Alat Keselamatan Kerja
No. Nama Alat K3 Gambar Kegunaan Alat
Topi keras (helm) sangat berguna
untuk melindungi kepala dari
Topi Keras benturan benda-benda yang mungkin
1.
(Helm) jatuh, untuk itu topi keras (helm)
harus dipilih yang baik mutunya.
Sarung tangan digunakan untuk
menghindari kulit tangan dari luka
akibat batuan-batuan tajam atau
Sarung
2. panasnya kapur yang berasal dari
Tangan adonan mortar. Penggunaan sarung
tangan harus sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Safety shoes fungsinya mirip
sepatu karet, tapi sepatu ini
dilapisi dengan material metal
3. Safety Shoes dan sol karet yang kuat serta
tebal. Pada ujung kaki biasanya
dilengkapi material anti hantaran
listrik dan baja.

Baju bengkel berfungsi


4. Baju Bengkel melindungi seluruh tubuh dari zat
berbahaya maupun percikan api.

Kacamata harus digunakan pada


saat melakukan pekerjaan-
5. kacamata pekerjaan khusus seperti
memecah batu, mengelas, dan
lain sebagainya.
Penutup hidung (masker)
digunakan pada saat bekerja pada
daerah yang berdebu atau yang
Penutup
6. mengandung unsur kimia seperti
hidung
debu semen yang dapat
menimbulkan gangguan pada
pernapasan.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
No Nama Alat Gambar

1. Sendok Spesi

2. Unting-unting

3. Waterpass

4. Ember

5. Benang

7. Ruskam Besi

8. Cangkul
9. Sekop

10. Bak Adonan

11. Gerobak Dorong

12 Ruskam Kayu

13. Line Bobyn

14. Penggaris Siku

15. Kuas

16. Sikat Baja


17. Jidar

2.2.2 Bahan
No Bahan Kontruksi Gambar

1. keramik

2. Pasir

3. Kapur

4. Air
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembuatan Layout
3.1.1 Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 20 November 2017

3.1.2 Tujuan
1. Membagi tempat dimana setiap mahasiswa bekerja
2. Memudahkan mahasiswa dalam praktikum

3.1.3 Alat
1. Meteran
2. Penggaris siku
3. Benang
4. Kapur tulis

3.1.4 Intruksi Umum


1. Perhatikan dan laksanakan insturksi dosen/instruktur.
2. Ukur dengn teliti karena pembuatan layout mempengaruhi kelurusan bangunan.

3.1.5 Langkah Kerja


1. Membersihkan lokasi
2. Membuat kotak besar dengan jarak dari tembok/tepi 0,8 meter, panjang 10 meter,
lebar 6 meter, dan berikan titik pada sudut kotak lalu buatlah kotak dengan
benang.
3. Menarik meteran dari titiksudut kotak sebelah kanan dan kiri sejauh 250 cm, lalu
tarik benang dari kanan ke kiri untuk kelompok 1 dan 2.
4. Memberi jarak tenagh 150 cm, tarik benang dari depan ke belakang dan 90 cm
untuk jarak samping antar kelompok.
5. Membuat lagi tanda sejauh 250 cm lalu tarik benang dari kanan ke kiri untuk
kelompok 3 dan 4
6. Memberi jarak 90 cm dan sisanya adalah kelompok 5 dan 6.
3.1.6 Gambar layout

3.2 Pemasangan Rollag


3.2.1 Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 20 November 2017
3.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu melaksanakan intruksi dengan benar
2. Mahasiswa mampu memasang dinding bata dengan benar
3. Mahasiswa mengerti karakteristik dinding yang kuat dari segi pemasangannya
4. Mahasiswa mampu mengambil ilmu dari pemasangan dinding
3.2.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Sekop
b. Cangkul
c. Bak adonan
d. Ember
e. Sendok spesi
f. Penggaris siku
2. Bahan
a. Batu bata : 21 Buah
b. Pasir +kapur (campuran yang sudah jadi) :
c. Air secukupnya
3.2.4 Instruksi Umum
1. Rollag yang dipasang harus rapid an lurus
2. Membuat rollag sepanjang 6 tatanan bata
3. Membuat mortar yzng pulen (tidak padat maupun encer)
3.2.5 Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi dan siapkan alat
2. Membuat garis untuk rollag dengan cara menata 6 bata memanjang dan diberi
jarak kurang lebih 1,5 cm untuk siar, lalu garis menggunakan kapur tulis
3. Memasang kepala bata secara melintang di atas lantai pada ujung ujung garis
menggunakan spesi ketebalan kurang lebih 1,5 cm
4. Mengukur kedataran kedua permukaan bata menggunakan waterpass dan
tongkat kayu
5. Mengecek sudut rollag menggunakan penggaris siku
6. Memasang line bobyn pada kedua ujung rollag dengan keadaan benang lurus
7. Melanjutkan pasangan rollag sampai penuh dengan adonan spesi ketebalan
kurang lebih 1,5 cm, selurus dan sedatar benang
8. Membersihakan alat dan lokasi

3.2.6 Gambar Pemasangan Rollag


3.3 Pemasangan Dinding 14 Lapis
3.3.1 Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa-kamis
Tanggal : 21-23 November 2017
3.3.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti cara memasang dinding dengan benar
2. Mahasiswa mampu melaksanakan instruksi dengan benar
3. Mahasiswa mampu mengambil ilmu dari pemasangan dinding
4. Mahasiswa mampu mengetahui kesalahan dan menyelesaikannya saat
pemasangan dinding.
5. Mahasisa mengerti karakteristik dinding yang kuat dari segi pemasangannya.
3.3.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Waterpass
b. Line bobyn
c. Bak adonan
d. Sendok spesi
e. Gerobak dorong
f. Ember
g. Cangkul
h. Sekop
i. Palu
j. Tongkat kayu
k. Segitiga siku

2. Bahan
a. Batu bata : 95 buah
b. Pasir + kapur (campuran yang sudah jadi) : 15 ember
c. Air secukupnya
3.3.4 Instruksi Umum
1. Menggunakan ikatan biasa dengan pasangan dinding setengah bata siku, bata
yang paling akhir dipasang bata ukuran 1⁄2 dan diatasnya dipasang bata utuh.
2. Pemasangan bata secara zig-zag
3. Tinggi, lurus dan kedataran permukaan harus sama dan sesuai dengan line
bobyn.
4. Membuat dinding 5 lapis, 5 lapis dan 4 lapis secara bertahap
3.3.5 Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi dan menyiapkan alat
2. Menyiapkan batu bata dan membuat adonan mortar perbandingan 1kp : 4 ps.
3. Memasang bata untuk kepala dinding diatas rollag disisi paling ujung dan
pertemuan siku pasangan.
4. Mengecek kedataran, ketegakan dan kelurusan bata menggunakan waterpass
dan tongkat kayu.
5. Mengecek setiap sudut dinding bata menggunakan penggaris siku.
6. Menyusun bata dinding dengan susunan zig-zag dan merekatkan dengan adonan
mortar.
7. Memasang line bobyn diujung pasangan kepala.
8. Menyusun bata sesuai lintasan line bobyn.
9. Mengukur kedataran setiap lapisan menggunakan waterpass dan tongkat kayu.
10. Menyusun bata hingga 14 lapis
11. Membersihkan pasangan, alat dan lokasi.

3.3.6 Gambar Pemasangan Dinding


3.4 Pekerjan Plesteran lapisan pertama dan kedua
3.4.1 Waktu pelaksanaan
Hari : Jumat dan Senin
Tanggal : 24 November 2017 dan 1 27 November 2017

3.4.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara pekerjaan plesteran lapisan pertama dan kedua
yang baik dan benar.
2. Mahasiswa mengetahui teknik pekerjaan plesteran dinding yang benar sehingga
menghasilkan daya ikat yang baik antara dinding engan mortar.
3. Mahasiswa memahami masalah yang timbul dan dapat menegtahui solusinya.

3.4.3 Alat dan Bahan


1. Alat
a. Bak adonan
b. Ayakan paling kecil
c. Sendok spesi
d. Ember
e. Jidar
f. Besi pengait
g. Ruskam besi
2. Bahan
a. Pasir + kapur (campuran jadi) :
b. Air secukupnya
3.4.4 Instruksi Umum
1. Adonan plasteran terlebih dahulu dibuat encer seperti bubur untuk plesteran
pertama
2. Pasir diayak hingga halus
3. Basahi bata dengan adonan plesteran pertama
4. Adonan plasteran kedua dibuat tidak terlalu encer maupun padat.
5. Ratakan plesteran pertama dan kedua agar tidak rontok
3.4.5 Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi dan siapkan alat
2. Membuat adonan mortar dengan perbandingan 1kp:4ps
3. Mengukur panjang dinding kurang lebih 1 meter dari paling ujung dinding bata
untuk batas plesteran
4. Memulai plesteran dari bawah ke atas dengan adonan plesteran yg encer seperti
bubur sebagai dasar plesteran atau plesteran lapisan pertama.
5. Untuk plesteran lapisan kedua menggunakan adonan yg tidak terlalu encer dan
tidak terlalu padat.
6. Menggukur kedataran setiap lapisan yang dibuat.
7. Haluskan menggunakan ruskam kayu
8. Membersihkan alat dan lokasi
3.4.6 Gambar pekerjaan plesteran

3.5 Pekerjaan Mengaci


3.5.1 Waktu pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Desember 2017
3.5.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara membuat adonan acian dengan baik.
2. Mahasiswa dapat melaksananakan instruksi pengacian dengan baik.
3. Mahasiswa mengetahui hasil pengacian yang baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu meneliti kesalahan pada pengacian dan mengetahui
solusinya.
5. Mahasiswa mngetahui fungsi dari acian.
3.5.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Waterpass
b. Bak adonan
c. Ruskam kayu
d. Sendok spesi
e. Ember
f. Cangkul
g. Sekop
h. Jidar
i. Ayakan
j. Meteran
2. Bahan
1. Air secukupnya
2. kapur
3.5.4 Instruksi Umum
1. Adonan acian pertama dibuat encer seperti bubur.
2. Adonan acian kedua jangan terlalu encer dan jangan terlalu padat
3. Ratakan acian sehingga plesteran tidak terlihat.
4. Yang di olesi acian adalah bagian plesteran.
3.5.5 Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi dan siapkan alat
2. Mengayak kapur
3. Mencampur kapur dengan air sedikit demi sedikit hingga adonan acian
mengental
4. Memasang jidar di bagian atas untuk pembatas acian, lalu dijepit menggunakan
penjepit besi
5. Memulai mengaci dinding tipis-tipis hingga rata termasuk kepala dinding
6. Membentuk benang siku acian menggunakan ruskam besi
7. Setelah ada bagian yang kering, oleskan acian dengan air menggunakan kuas
agar permukaan rata dan halus
8. Setelah selesai, bersihkan alat dan lokasi

3.5.6 Gambar pekerjaan Mengaci


3.6 Pemasangan Keramik Dinding
3.6.1 Waktu pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 29 November 2017
3.6.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara pemasangan keramik dinding yang benar
2. Mahasiswa dapat melaksanakan instruksi pemasangan keramik dinding yang
benar.
3. Mahasiswa mengetahui hasil pemasangan keramik dinding yang baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu meneliti kesalahan pada pekerjaaan pemasangan keramik
dinding dan mengetahui solusinya
5. Mahasiswa mengetahui fungsi dari keramik dinding.
3.6.3 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Waterpass
b. Ember
c. Cangkul
d. Sekop
e. Bak spesi
f. Palu
g. Jidar
h. Sendok spesi
2. Bahan
a. Keramik : 6 Buah
b. Pasir + kapur (campuran sudah jadi) :
c. Air secukupnya
3.6.4 Instruksi Umum
1. Mengukur panjang dinding yang akan diletakkan keramik
2. Jangan terlalu keras mengetuk keramik karena keramik rawan pecah.
3. Rendam keramik terlebih dahulu agar mudah melekat.
3.6.5 Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi dan siapkan alat
2. Membuat mortar dari padir dan kapur (campuran sudah jadi)
3. Memastikan dinding yang digunakan tegak lurus
4. Merendam keramik
5. Menuangkan adonan mortar ke atas keramik lalu meratakannya.
6. Memberi jarak antar keramik kurang lebih 1mm
7. Memasang keramik hingga selesai lalu mengukur kedatarannya menggunakan
waterpass
8. Membersihkan keramik dengan kain basah
9. Membuat acian untuk nat pada keramik
10. Memberian acian pada jarak antar keramik lalu meratakan dan membersihkan
menggunakan kain
11. Membersihkan alat dan lokasi.

3.6.6 Gambar Pemasangan Keramik Dinding

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pekerjaan pemasangan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam pembangunan
gedung. Oleh karena itu pemasangan yang baik dan benar sangat mempengaruhi kualitas dan
kuantitas mutu bangunan tersebut. Kesimpulannya sebagai berikut :
1. Perencanaan dan perhitungan pasangan bata membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang
tinggi untuk memperoleh hasil yang lebih baik
2. Keselamatan kerja perlu diperhatikan dengan baik
3. Pada saat pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya sesuai dengan apa
yanga kita inginkan
4. Pada saat plesteran harus diperhatikan, karena pada pekerjaan ini membutuhkan
kesabaran yang banyak.
5. Untuk mortar atau campuran harus selalu diperhatikan atau sesuai dengan instruksi yang
diberikan.

4.2 Saran
Dalam pembuatan rollag, pemasangan batu bata, plesteran, acian dan pemasangan
keramik dibutuhkan ketelitian, kejelian dan kesabaran. Karena dengan itu kita dapat
menghasilkan pekerjaan yang baik dan hasil yang maksimal atau sesuai dengan yang kita
inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Budhi. “PENGERTIAN DAN TUJUAN KESELAMATAN KERJA”


http://www.budhii.web.d/2015/07/pengertian-dan-tujuan-keselamatan-kerja.html. diakses
tanggal 4 Desember 2017 18:01
kopak, Evans. “TUJUAN KESELAMATAN KERJA”
http://evanszul.blogspot.co.id/2012/06/tujuan-keselamatan-kerja.html. diakses tanggal 4
Desember 2017 18:12
bayu, Arma. http://kslamatan.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-dari-keselamatan-kerja.html. Di
akses 4 Desember 2017 18:20
sipil, Teknik. “TUJUAN DAN SYARAT –SYARAT KESELAMATAN KERJA DI DALAM
KECELAKAAN KERJA KONTRUKSI (K3)”.
http://sipilworld.blogspot.co.id/2013/04/tujuan-dan-syarat-syarat-keselamatan.html. Diakses 4
November 2016 18:25

Anda mungkin juga menyukai