Disusun Oleh :
RATNA WULANDARI
3.33.16.1.20
TK – 3B
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
GENERATOR
1KHz
OSILOSCOPE
ANTENA ANTENA
GENERATOR HORN HORN
1KHz
OSILOSCOPE
Gambar 2 : Pengukuran melewati media udara
E. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian seperti blok diagram no 1 diatas.
2. Mengatur frekuensi gun osilator 9 GHz, tegangan 9 V DC, frekuensi
generator 1 KHz tegangan 2 Vp-p
3. Mengamati dan mencatat hasilnya.
4. Membuat rangkaian seperti blok diagram no 2 diatas
5. Mengamati gelombang yang ditampilkan pada oscilloscope dengan mengatur
jarak antenna penerima dan pemancar pada jarak 1 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 15
cm, dan 1 m.
F. HASIL PERCOBAAN
Berikut merupakan hasil dari perambatan gelombang mikro dengan
percobaan langsung dengan rangkaian seperti Gambar 1. Berikut hasil Tabel
1 merupakan hasil gambarnya :
F = 1.00533 kHz
PK-PK = 6.96 mV
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa dalam percobaan
perambatan gelombang mikro ini, terdapat dua jenis percobaan yaitu pengukuran
langsung dan pengukuran melewati media udara. Pada percobaan pertama
dirangkai sepertii gambar 1. Percobaan pertama yaitu hasil pengukuran langsung
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, pada tampilan oscilloscope didapatkan
hasil yaitu gelombang yang muncul berbentuk gelombang kotak dengan
frekuensi 1.00533 kHz dan memiliki amplitude sebesar 6.96 mV.
H. PERTANYAAN
JAWAB :
2. Hasil dari letak antenna tidak tepat (bergeser kekiri atau kekanan, lebih
tinggi dari yang satu) adalah sinyal kotak yang diterima tidak sebaik pada
kondisi normal, dengan terdapatnya noise dan distorsi pada sinyal kotak
tersebut.
3. Hasil dari letak antena pemancar horizontal dan antena penerima vertikal
yaitu gelombang yang diterima pada penerima sangat lemah atau kecil
karena perbedaan pola radiasi pada antena pemancar yaitu horizontal dan
antena penerima menggunaan pola radiasi vertikal.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan perambatan gelombang mikro ini dapat ditarik kesimpulan,
antara lain yaitu :
Gelombang mikro yang melewati media secara langsung menghasilkan
sinyal yang diterima pada penerima lebih baik daripada melewati media
udara.
Jarak antara antena pemancar dan penerima mempengaruhi kualitas
sinyal yang diterima pada penerima, jika semakin jauh jarak antara
antena pemancar dan penerima, amplitudo sinyal yang diterima semakin
kecil.
Letak dari antena pemancar dan penerima mempengaruhi keterarahan
gelombang yang diterima dengan letak yang tidak tepat antara antena
pemancar dan antena penerima menghasilkan bentuk gelombang yang
kurang baik.
Pola radiasi pada antenna pemancar dan penerima mempengaruhi hasil
sinyal yang diterima pada bagian penerima.