Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO


PERCOBAAN 1
PERAMBATAN GELOMBANG MIKRO

Disusun Oleh :

RATNA WULANDARI
3.33.16.1.20
TK – 3B

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
PERAMBATAN GELOMBANG MIKRO

A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perambatan gelombang mikro


2. Mahasiswa dapat mensimulasikan perambatan gelombang mikro
dengan alat yang disediakan

B. DASAR TEORI

Microwave (gelombang mikro), merupakan pengiriman sinyal radio


dengan frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay station (stasiun
pengulang) yang terlihat (tidak terhalang) satu sama lain. Pada gelombang
mikro, kisaran frekuensinya adalah dari 1GHz sampai 300 GHz.
Propagasi/perambatan gelombang pada kisaran frekuensi ini adalah
propagasi line-of-sight (LOS). Oleh karena itu antenna microwave
umumnya diletakkan diatas gedung, tower, atau puncak bukit/gunug. Jarak
antara kedua stasiun dapat mencapai 30 mil (tergantung kelengkungan
bumi), dan dapat mengirimkan data 10 kali lebih besar dari kabel biasa
tanpa perlu memikirkan cara menanam kabel atau memasangnya dengan
tiang sehingga dapat terhubung lebih cepat. Namun demikian microwave
rentan terhadap cuaca seperti hujan deras maupun badai salju.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. GUN OSILATOR 9 GHz, teg 9 V DC
2. PIN diode modulator
3. Generator 1 KHz di atur teg 2 Vp-p
4. Antena Horn 2 buah
5. Chrystal detector
6. Osiloscope
7. Multimeter
D. GAMBAR RANGKAIAN

GUN PIN DIODA CRYSTAL


OSILATOR MODULATOR DETEKTOR

GENERATOR
1KHz
OSILOSCOPE

Gambar 1 : Pengukuran Langsung

GUN PIN DIODA CRYSTAL


OSILATOR MODULATOR DETEKTOR

ANTENA ANTENA
GENERATOR HORN HORN
1KHz
OSILOSCOPE
Gambar 2 : Pengukuran melewati media udara

E. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian seperti blok diagram no 1 diatas.
2. Mengatur frekuensi gun osilator 9 GHz, tegangan 9 V DC, frekuensi
generator 1 KHz tegangan 2 Vp-p
3. Mengamati dan mencatat hasilnya.
4. Membuat rangkaian seperti blok diagram no 2 diatas
5. Mengamati gelombang yang ditampilkan pada oscilloscope dengan mengatur
jarak antenna penerima dan pemancar pada jarak 1 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 15
cm, dan 1 m.
F. HASIL PERCOBAAN
 Berikut merupakan hasil dari perambatan gelombang mikro dengan
percobaan langsung dengan rangkaian seperti Gambar 1. Berikut hasil Tabel
1 merupakan hasil gambarnya :

F = 1.00533 kHz
PK-PK = 6.96 mV

 Berikut merupakan hasil dari perambatan gelombang mikro dengan


percobaan melewati udara dengan rangkaian seperti Gambar 2. Berikut hasil
Tabel 2 merupakan hasil gambarnya :

Jarak antena : 1 cm Jarak antena : 2 cm Jarak antena : 5 cm


Frekuensi :- Frekuensi : 1.004 kHZ Frekuensi : 1,005 kHz
Pk-Pk :- Pk-Pk :- Pk-Pk : 4,08 mV

Jarak antena : 10 cm Jarak antena : 15 cm Jarak antena : 1 m


Frekuensi : 1,004 kHZ Frekuensi : 1,005 kHZ Frekuensi :-
Pk-Pk : 4,08 mV Pk-Pk : 2,72 mV Pk-Pk : 1,68 mV
G. ANALISIS DATA

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa dalam percobaan
perambatan gelombang mikro ini, terdapat dua jenis percobaan yaitu pengukuran
langsung dan pengukuran melewati media udara. Pada percobaan pertama
dirangkai sepertii gambar 1. Percobaan pertama yaitu hasil pengukuran langsung
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, pada tampilan oscilloscope didapatkan
hasil yaitu gelombang yang muncul berbentuk gelombang kotak dengan
frekuensi 1.00533 kHz dan memiliki amplitude sebesar 6.96 mV.

Gambar 3 Jarak antara 2 Antena Horn

Pada percobaan kedua dirangkai seperti gambar 2. Percobaan kedua diperoleh


data yaitu Tabel 2 merupakan tabel yang berisi data percobaan dengan mengatur
jarak antenna penerima dan pemancar pada jarak 1 cm, 2cm, 5 cm, 10 cm, 15cm,
dan 1 meter. Pada jarak 1 cm, perambatan gelombang mikro yang ditampilkan
pada osciloscope yaitu gelombang yang tidak diketahui amplitude dan
frekuensinyanya. Pada 2 cm meter, perambatan gelombang mikro yang
ditampilkan pada osciloscope yaitu gelombang yang tidak diketahui amplitudo
dan frekuensinya sebesar 1.004 kHZ. Pada jarak 5 cm, perambatan gelombang
mikro yang ditampilkan pada osciloscope yaitu gelombang memiliki amplitudo
sebesar 4,08 mV dan frekuensiya sebesar 1,005 kHz. Pada jarak 10 cm,
perambatan gelombang mikro yang ditampilkan pada osciloscope yaitu
gelombang memiliki amplitudo sebesar 4,08 mV dan frekuensiya sebesar 1,004
kHZ. Pada jarak 15 cm, perambatan gelombang mikro yang ditampilkan pada
osciloscope yaitu gelombang memiliki amplitudo sebesar 2,72 mV dan
frekuensiya sebesar 1,005 kHZ. Pada jarak 1 m, perambatan gelombang mikro
yang ditampilkan pada osciloscope yaitu gelombang memiliki amplitudo sebesar
1,68 mV dan frekuensiya tidak diketahui. Dari keenam data tersebut dapat
dianalisa bahwa dengan bertambahnya jarak antara antena horn menyebabkan
amplitude yang dihasilkan semakin kecil. Selain itu letak dari antena pemancar
dan penerima juga mempengaruhi keterarahan gelombang yang diterima dengan
letak yang tidak tepat antara antena pemancar dan antena penerima
menghasilkan bentuk gelombang yang kurang baik.
Pola radiasi pada antenna pemancar dan penerima mempengaruhi hasil sinyal
yang diterima pada bagian penerima.Apabila letak dari kedua antenna tidak tepat
(bergeser kekiri atau kekanan, lebih tinggi dari yang satu) maka yang akan
terjadi adalah sinyal kotak yang diterima tidak sebaik pada kondisi normal,
dengan terdapatnya noise dan distorsi pada sinyal kotak tersebut.
Namun gelombang mikro yang melewati media secara langsung menghasilkan
sinyal yang diterima pada penerima lebih baik daripada melewati media udara.

H. PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan rugi-rugi lintasan?


2. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena tidak tepat (bergeser kekiri atau
kekanan, lebih tinggi dari yang satu)?
3. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena pemancar horisontal dan antena
penerima vertikal?

JAWAB :

1. Rugi-rugi lintasan yang menyatakan penyusutan sinyal sebagai besaran


positif dalam desibel (dB), didefinisikan sebagai perbedaan antara daya yang
ditransmisikan (oleh pemancar) dengan daya yang diterima (oleh penerima).
Dengan memperhitungkan perolehan antena pemancar dan penerima, maka
rugi-rugi lintasan dapat ditentukan sebagai:
dengan :
Gr : perolehan antena penerima PL : rugi-rugi lintasan (dB)
λ : panjang gelombang radio Pt : daya yang ditransmisikan (watt)
(meter) Pr : daya yang diterima (watt)
d : jarak antara antena pemancar Gt : perolehan antena pemancar
dan antena penerima

2. Hasil dari letak antenna tidak tepat (bergeser kekiri atau kekanan, lebih
tinggi dari yang satu) adalah sinyal kotak yang diterima tidak sebaik pada
kondisi normal, dengan terdapatnya noise dan distorsi pada sinyal kotak
tersebut.
3. Hasil dari letak antena pemancar horizontal dan antena penerima vertikal
yaitu gelombang yang diterima pada penerima sangat lemah atau kecil
karena perbedaan pola radiasi pada antena pemancar yaitu horizontal dan
antena penerima menggunaan pola radiasi vertikal.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan perambatan gelombang mikro ini dapat ditarik kesimpulan,
antara lain yaitu :
 Gelombang mikro yang melewati media secara langsung menghasilkan
sinyal yang diterima pada penerima lebih baik daripada melewati media
udara.
 Jarak antara antena pemancar dan penerima mempengaruhi kualitas
sinyal yang diterima pada penerima, jika semakin jauh jarak antara
antena pemancar dan penerima, amplitudo sinyal yang diterima semakin
kecil.
 Letak dari antena pemancar dan penerima mempengaruhi keterarahan
gelombang yang diterima dengan letak yang tidak tepat antara antena
pemancar dan antena penerima menghasilkan bentuk gelombang yang
kurang baik.
 Pola radiasi pada antenna pemancar dan penerima mempengaruhi hasil
sinyal yang diterima pada bagian penerima.

Anda mungkin juga menyukai