HIV / AIDS menjadi faktor yang paling beresiko terhadap permasalahan
TB Hasil analisis juga menyatakan bahwa variabel pekerjaan tidak memberikan kontribusi yang bermakna secara statistik (p= 0.190). Dalam hal ini, pekerjaan juga mencerminkan tingkat sosio-ekonomi seseorang, sehingga pasien HIV/AIDS baik bekerja maupun tidak yang termasuk dalam tingkat ekonomi rendah erat sekali hubungannya dengan perilaku yang tidak sehat, yang menimbulkan risiko terjadinya Tuberkulosis. Dari hasil analisa diperoleh bahwa variabel status perkawinan tidak bermakna secara statistik (p= 0.740). Jika dilihat pada kondisi masyarakat Indonesia, status perkawinan seseorang yang belum menikah tidak menunjukkan bahwa individu tersebut hanya akan tinggal sendirian menempati suatu rumah, sehingga tetap berisiko tertular TB jika ada anggota keluarga yang sedang terinfeksi Tuberkulosis. Variabel rokok dan alkohol juga tidak tidak bermakna secara statistic dalam terjadinya koinfeksi Tuberkulosis dikarenakan jumlah sampel yang terlalu sedikit. Variabel terapi ARV tidak bermakna secara statistik terhadap terjadinya koinfeksi Tuberkulosis (p= 0.553). Tidak tercatatnya waktu saat pasien pertama kali mengkonsumsi ARV, keamanan dan keberhasilan regimen terapi untuk pasien dapat menjadi sebab variabel terapi ARV tidak bermakna secara statistik.
Puncak Hari TB Sedunia dilaksanakan di Rusunawa Marunda Kecamatan
Cilincing, Kota Jakarta Utara. Wilayah ini dipilih karena pencegahan dan pengendalian TB di Daerah Cilincing di laksanakan dengan sangat intensif berkat dukungan masyarakat melalui kegiatan para Kader Kesehatan, antara lain adalah kegiatan Ketok Pintu yaitu kunjungan rumah para Kader Kesehatan untuk menemukan kasus terduga TB serta memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan pengendalian TB. Dalam acara ini dilakukan penyematan pin TOSS TB pada perwakilan pemerintah, tokoh masyarakat, dan keluarga sebagai tanda dimulainya Gerakan TOSS TB. Melalui acara ini komitmen dan keterlibatan dari semua sektor akan semakin kuat.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penapisan untuk menemukan kasus TB
dan ada-tidaknya gangguan kesehatan akibat Penyakit Tidak Menular. Sekitar 700 warga Cilincing mendapatkan pelayanan screening kesehatan hari ini sebagai bagian dari dimulainya Gerakan Temukan TB dan TOSS TB. Gerakan TOSS TB dilaksanakan secara pro-aktif dan perluasan cakupan TOSS TB diharapkan akan dilaksanakan di seluruh Indonesia sebagai kegiatan yang massif.
Pengendalian TB melalui Gerakan TOSS TB guna mewujudkan Indonesia Bebas
TB tahun 2035, ungkap dr. Windra Waworuntu, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes selaku Ketua Panitia Hari TB Sedunia.