Anda di halaman 1dari 4

Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) termasuk serangga dalam ordo Hymenoptera,

family Formicidae. Terdapat dua spesies semut rangrang yaitu Oecophylla Smaragdina yang
tersebar di India, Asia Tenggara sampai Australia dan Oecophylla Longinoda yang tersebar
di benua Afrika.

Semut rangrang yang bersifat predator dan agresif ini sering digunakan sebagai biokontrol
agen pengendali hama pada perkebunan tropis untuk meningkatkan produksi tanaman, seperti
yang dilakukan petani mete di Australia dan petani kakao di Vietnam. Selain digunakan
sebagai agen pengendali hama, semut rangrang dapat dimanfaatkan langsung sebagai sumber
protein dan asam lemak, terutama larva semut yang dapat dimakan langsung. Di beberapa
negara, kelezatan semut rangrang mempunyai harga sangat tinggi, dan dipanen dalam jumlah
besar, dengan cara ini semut rangrang berkontribusi terhadap sosial ekonomi lokal. Di negara
kita, telur dan larva semut rangrang biasa dimanfaatkan sebagai pakan burung kicau.

STRUKTUR KOLONI, CIRI SEMUT, DAN PERILAKU

Secara alami semut rangrang akan melakukan aktivitas sejak menetas dan mulai mampu
berjalan. Tetapi setelah dewasa semut rangrang akan melakukan tugas masing-masing
individu dalam koloni berdasarkan fungsi reproduksinya, yang dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu semut reproduktif dan semut nonreproduktif.

Telur dan Larva

Dalam kondisi normal, baik lingkungan tempat tinggal sarang, suhu, intensitas cahaya,
maupun ketersediaan makanan yang cukup, ratu semut rangrang mampu bertelur 240 s/d 700
butir per hari dalam bentuk gundukan sebesar setengah tetes air, terus-menerus selama 12
bulan [1] sebelum akhirnya mati.

Telur-telur ini akan didistribusikan keseluruh sarang dalam koloni oleh semut pekerja dengan
menempelkan setiap telur ke dinding sarang. Dengan mengabsorsi oksigen di udara
sekitarnya, kandungan protein dalam telur akan tumbuh menjadi embrio yang dibantu
suntikan nutrisi berupa fruktosa oleh semut pekerja sampai menjadi larva dan akan menetas
pada hari ke-16.

Kulit bagian luar telur spesies oecophylla tidak berupa cangkang atau kepompong seperti
spesies lain, ini dikarenakan semut dewasa memanfaatkanya untuk membuat jaring-jaring
sutera pada sarang koloni.

Semut Reproduktif

Semut reproduktif terdiri dari ratu dan jantan. Ratu dan jantan memegang peran yang sangat
menentukan dalam pekerbang-biakan sebuah koloni. Dari ratu akan dihasilkan semua elemen
koloni, seperti calon ratu, semut jantan, semut penjaga, maupun semut pekerja. Dibutuhkan
kurang lebih 6 bulan terhitung setelah menetas bagi calon ratu untuk dapat mencapai
kematangan dalam proses reproduksi
Semut Jantan
- Ukuran antara 8-10 mm
- Tubuh berwarna coklat tua
- Bersayap
Umur jantan dewasa siap kawin antara 64-71 hari, dan akan mati setelah melakukan
perkawinan selama 1-7 hari, dengan menempatkan sel jantan (sperma) kedalam kantong-
kantong penyimpanan pada tubuh ratu dan calon ratu dewasa.

Ratu
- Ukuran antara 15-16 mm
- Tubuh berwarna coklat tua
- Tidak bersayap

Ratu akan mulai bertelur dalam sarang dengan suhu 23-27 oC dan Intensitas cahaya sebesar
0,01-0,06 lm/m2 [2]. Tingkat keasaman sarang akan berpengaruh terhadap jenis telur yang
akan ditetaskan.

Calon Ratu Dewasa


- Ukuran antara 15-16 mm
- Tubuh berwarna coklat
- Bersayap

Calon ratu dewasa yang siap/sudah dibuahi biasanya menempati sarang turunan dalam koloni
sebelum akhirnya terbang keluar sarang, menetap di wilayah baru yang ditandai dengan
terlepasnya sayap dan akan membentuk koloni baru.

Di dalam sarang induk sebuah koloni besar ketika ratu tidak lagi bertelur, akan terjadi
kompetisi dan seleksi dengan mekanisme yang sangat rumit dari beberapa calon ratu dewasa
yang siap/sudah dibuahi untuk memilih ratu. Kadang terjadi pembantaian oleh semut penjaga
terhadap calon ratu dewasa yang tidak terpilih dan tidak berhasil terbang keluar sarang.

Calon Ratu Muda


- Ukuran antara 15-16 mm
- Tubuh berwarna hijau kecoklatan
- Bersayap

Apabila dalam koloni terdapat beberapa sarang turunan, perpindahan sarang yang dilakukan
oleh calon ratu muda biasanya tidak akan diterima oleh semut penghuni sarang tersebut,
meskipun masih dalam satu koloni.

Semut Nonreproduktif

Semut nonreproduktif adalah jumlah terbesar dari semut betina mandul dalam sebuah koloni
semut rangrang, mereka bertugas mengelola keseluruhan koloni secara bersama-sama, dari
mencari makanan, membagi makanan [3],merawat telur dan larva, membuat sarang, dan
menjaga koloni dari predator.

Ketika jumlah koloni cukup besar, maka berdasarkan pembagian tugasnya secara umum
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu semut penjaga dan semut pekerja.
Semut Penjaga
- Ukuran 8-10 mm
- Tubuh berwarna coklat tua
- Tidak bersayap
- Terlihat lebih agresif

Semut penjaga menghabiskan sebagian besar waktunya berada diluar sekitar sarang, untuk
melindungi anggota koloni dari benda/makhluk asing yang dianggap sebagai predator atau
musuh yang membahayakan koloninya.

Semut Pekerja
- Ukuran 8-10 mm
- Tubuh berwarna coklat
- Tidak bersayap

Bertugas memindahkan telur dan larva agar mendapat oksigen yang cukup, memperbesar
atau membuat sarang baru disaat koloni semakin besar, serta mencari dan memberi makan
seluruh elemen koloni.

Dalam kondisi koloni tidak mempunyai ratu, ( biasanya koloni dengan satu sarang kecil),
maka semut pekerja akan bertelur. Karena tidak dibuahi, telur yang dihasilkan oleh semut
pekerja tidak akan menetas. Hal ini dilakukan bukan untuk menambah besar koloni, tetapi
semut mengambil manfaat dari cairan yang dikeluarkan telur untuk membuat jaring-jaring
pengikat sarang mereka.

AKTIVITAS

Mencari Makan

Aktivitas pencarian makan dilakukan semut rangrang hanya di daerah teritorinya. Suhu
lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas pencarian
makan. Semut rangrang mencari makan saat suhu udara 23-300C, pada saat suhu udara diatas
300C aktivitas pencarian makan berkurang. Aktivitas diurnal semut rangrang lebih besar
dibandingkan dengan aktivitas nokturnalnya, yaitu antara pukul 09.00 - 10.30 dan 15.00 -
18.00 merupakan waktu yang paling banyak digunakan semut rangrang untuk mencari
makan, selebihnya waktu digunakan di dalam sarang. Selain kebutuhan nutrisi, ketersediaan
makanan sekitar sarang dan tingkat pertumbuhan koloni juga mempengaruhi aktivitas
pencarian makan.

Semut rangrang membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi tersebut berupa
karbohidrat, lemak dan protein. Di alam liar sumber karbohidrat diperoleh dari simbiosis
mutualisme dengan kutu daun, yaitu semut rangrang mendapatkan cairan manis berupa
glukosa dan sukrosa dari kutu daun dan sebaliknya kutu daun mendapatkan perlindungan dari
bahaya predator [4]. Sedangkan sumber protein dan lemak diperoleh semut rangrang dari
memangsa serangga seperti lalat, belalang, kupu-kupu, ulat, dll. Makanan akan disimpan
dalam sarang semut rangrang sebagai cadangan saat sumber makanan di sekitar sarang
berkurang.

Semut rangrang memiliki sistem komunikasi kimiawi untuk berhubungan dengan sesama
anggota koloninya, berupa gas cair yang kita sebut dengan Feromon. Semut pekerja yang
menemukan makanan, akan mengeluarkan feromon dalam kapasitas tertentu melalui pori
kecil di bagian ekornya yang disebut Gaster, sumber feromon yang dikeluarkan ini akan
diterima oleh semut lain sebagai titik koordinat makanan.
Membangun Sarang
Semut rangrang membentuk sarang dari beberapa benda tidak tembus cahaya (di alam liar
biasanya helai daun) guna mendapatkan intensitas cahaya yang tepat, dijalin dengan
menggunakan bahan benang sutera yang dikeluarkan dari larva (sejenis sutera kepompong
pada ulat daun), dicampur feromon dari mulut semut rangrang dewasa dan dikeringkan
dengan bantuan sinar matahari. Sarang bersifat polydomous, yang artinya satu koloni
mendiami banyak sarang dalam satu tempat atau dalam tempat yang berbeda dalam satu
koloni. Pembuatan sarang turunan dilakukan jika sarang utama/induk tidak lagi dapat
menampung ratusan sampai ribuan semut pekerja.
Setelah sarang turunan dibangun, pemindahan koloni dilakukan dimulai dengan pemindahan
larva. Selain alasan kapasitas sarang induk yang berlebih dan perluasan teritori, pembuatan
sarang baru dilakukan apabila sarang lama sudah tidak lagi nyaman untuk ditempati karena
merasa terganggu, rusak, atau alasan ketersediaan sumber makan disekitar sarang yang tidak
mencukupi untuk koloni.

TERITORI
Wilayah kekuasaan semut rangrang bersifat absolut, ini berarti tidak memungkinkan bagi
semut atau serangga lain untuk hidup dalam wilayahnya. Bukti absolut dari kekuasaan
wilayah semut ini yaitu pemangsaan terhadap serangga yang masuk ke dalam wilayahnya.

Garda terdepan dalam rangka pertahanan wilayah kekuasaan ini dilakukan oleh semut
penjaga. Dalam kondisi satu semut penjaga merasa tidak mampu menghadapi serangan
musuh, maka semut rangrang penjaga ini akan mengeluarkan feromon jumlah besar [5] yang
akan diterima oleh semut rangrang lain satu koloni sebagai sinyal bahaya sekaligus koordinat
musuh.

Anda mungkin juga menyukai