Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

AUDITING 1

Nama: Irene W
NIM : 030853052

1. Financial Accounting Standars Boards mendefinisikan materialitas (materiality) sebagai :


Besarnya suatu pengabaian salah saji informasi akuntansi yang dengan memperhitungkan
situasinya, menyebabkan seseorang yang mengandalkan informasi tersebut , mungkin berubah
atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut.

2. Materialitas merupakan satu di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan


auditor terhadap kecukupan bukti audit. Adapun jumlah bukti audit memiliki hubungan terbalik
dengan materialitas. Semakin kecil tingkat materialitas yang ditetapkan, maka diperlukan bukti
audit yang banyak. Namun sebaliknya, apabila tingkat materialitas yang ditetapkan adalah
besar, maka bukti audit yang diperlukan adalah sedikit.

3. Menurut PSA 22 (SA 329) prosedur analitis didefinisikan sebagai “evaluasi atas informasi
keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan
nonkeuangan, meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.”
Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor. Prosedur analitis
dapat dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan audit berlangsung yakni saat
perencanaan, pengujian dan penyelesaian audit.
Prosedur analitis pada tahap perencanaan bertujuan:
a) Memahami kegiatan entitas yang diaudit
Umumnya auditor mempertimbangkan pengetahuan dan pengalaman tentang auditan yang
diperoleh di tahun sebelumnya sebagai titik tolak perencanaan audit tahun berjalan. Dengan
melakukan prosedur analitis, perubahan yang terjadi dapat diamati dari perbandingan informasi
tahun berjalan (yang belum diaudit) dengan informasi tahun sebelumnya yang telah diaudit.
Perubahan tersebut dapat mencerminkan kecenderungan yang penting atau kejadian spesifik.
Contohnya menurunnya persentase marjin kotor selama beberapa waktu dapat
mengindikasikan inefisiensi kinerja perusahaan.
b) Menunjukkan kemungkinan salah saji
Perbedaan yang tidak diharapkan (fluktuasi yang tidak biasa) antara data keuangan tahun
berjalan yang belum diaudit dengan data keuangan yang dijadikan pembanding dapat
mengindikasikan adanya salah saji atau ketidakberesan akuntansi. Fluktuasi yang tidak biasa
terjadi jika diperkirakan tidak ada perbedaan tetapi kenyataannya terjadi perbedaan, atau bila
diperkirakan terjadi perbedaan, yang ternyata tidak terjadi. Aspek prosedur analitis ini sering
disebut “arahan perhatian” karena prosedur ini menghasilkan prosedur yang lebih rinci dalam
bidang audit khusus di mana terdapat kemungkinan ditemukannya salah saji.
c) Mengurangi pengujian terinci
Jika prosedur analitis tidak mengungkapkan fluktuasi yang tidak biasa, maka implikasinya
adalah adanya kemungkinan salah saji material telah diminimalisasikan. Dengan kata lain, pos
tersebut tidak memerlukan pengujian rinci, prosedur audit tertentu dapat dihilangkan, sampel
dapat dikurangi, atau pelaksanaan prosedur audit pada pos tersebut dapat dilaksanakan sesudah
tanggal neraca. Prosedur analitis lebih sering digunakan pada audit keuangan karena data
keuangan yang menjadi analisis dalam audit keuangan memiliki hubungan dan kecenderungan
antar berbagai data dari berbagai akun-akun pencatatan. Walaupun demikian, prosedur analitis
juga dapat digunakan pada audit-audit lain terutama bila data yang digunakan adalah data-data
kuantitatif. Kecenderungan (trend) tingkat kematian bayi, misalnya, dapat digunakan dalam
prosedur analitis pemeriksaan kinerja efektivitas Program Imunisasi Nasional.

4. Materialitas laporan keuangan (financial statement materiality) adalah saji agregat minimum
dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum (PABU).

5. Bagi neraca, materialitas dapat didasarkan pada total aktiva, aktiva lancar, modal kerja atau
ekuitas pemegang saham.

6. Salah saji yang mungkin (likely overstatement) terbagi atas 2 jenis yaitu:
a) Salah saji yang berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen dan auditor tentang
estimasi saldo akun.
Contohnya: perbedaaan estimasi penyisihan untuk piutang tak tertagih atau kewajiban garansi
b) Salah saji berdasarkan pengujian auditor atas sampel dari suatu populasi.
Contoh: auditor menemukan salah saji dalam sampel yang terdiri atas 200 barang ketika
menguji pesediaan. Auditor menggunakan salah saji tersebut untuk mengambil kesimpulan
atas keseluruhan persediaan yaitu keseluruhan sediaan yang mengandung salah saji

Anda mungkin juga menyukai