Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DIREKTUR

RS SANTA MARIA PEKANBARU


NO. /SKEP-RSSM/III/2012

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA
RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEKANBARU

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan pasien dan keluarga di Rumah
Sakit Santa Maria, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Pendidikan Pasien dan
Keluarga;
b. bahwa agar pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga dapat terselenggara dengan baik
perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Pendidikan Pasien dan
Keluarga Rumah Sakit Santa Maria sebagai landasan penyelenggaraan Pendidkan Pasien
dan Keluarga di Rumah Sakit Santa Maria;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan
dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Santa Maria.

Mengingat :
1. Undang – undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang – undang RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTA MARIA
PEKANBARU TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENDIDIKAN
PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT SANTA MARIA
PEKANBARU.
Kedua : Kebijakan pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit Santa
Maria Pekanbaru seperti tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Penyelenggaraan pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit
Santa Maria Pekanbaru dilaksanakan oleh seluruh pemberi edukasi
kesehatan di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Pekanbaru
Pada tanggal ................ 2012
Direktur,

Dr. Arifin
Lampiran
Peraturan Direktur RS Royal Progress
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA


RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEKANBARU

1. Mekanisme dan struktur pendidikan:

 Pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga dilaksanakan untuk pasien rawat inap
dan rawat jalan.

 Proses edukasi pasien dan keluarga dilakukan sesuai kebutuhan yang dimulai sejak
pasien masuk rumah sakit ( poliklinik-poliklinik, IGD) sampai diruang rawatan.

 Pemberian edukasi diberikan oleh unit atau instalasi yang disesuaikan dengan
dibutuhkan pasien tersebut.

 Rumah sakit menunjuk seorang koordinator dimasing-masing unit atau instalasi


yang memberikan edukasi pasien dan keluarga yang bertanggung jawab dan
berwewenang untuk mengelola pelayanan edukasi pasien dan keluarga dirumah
sakit.

2. Asesmen Kebutuhan Pendidikan

 Rumah sakit melakukan pengkajian kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga.

 Pasien atau keluarga pasien yang datang berobat ke rumah sakit mengisi form yang
telah disediakan rumah sakit.

 Perawat selanjutnya melakukan pengkajian setiap pasien dan mengisi form assesmen
rekam medis yang disediakan rumah sakit.
 Dilakukan pengkajian pasien terhadap elemen-elemen sebagai berikut:
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kognitif
e. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
 Hasil pengkajian elemen-elemen digunakan untuk memberikan pelayanan edukasi.
3. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi pasien

 Rumah sakit perlu mengidentifikasi sumber-sumber pendidikan dan pelatihan yang


terdapat dikomunitas.
 Rumah sakit perlu memberi informasi pasien dan keluarganya tentang sumber-
sumber pendidikan kesehatan yang tersedia di komunitas.
 Bila perlu pasien dirujuk ke sumber-sumber pendidikan kesehatan di komunitas.
4. Rumah sakit memberikan pelayanan edukasi hal-hal beresiko tinggi terhadap pasien
 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan efektifitas
penggunaan peralatan medis.
 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan interaksi obat dengan obat lain dan
obat dengan makanan.
 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang manajemen nyeri.
 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang diet dan nutrisi yang
memadai.
 Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang teknik rehabilitasi.
5. Dilakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi yang
diberikan.
6. Proses edukasi diberikan secara kolaborasi oleh tenaga kesehatan profesional.
 Pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif oleh staf pendidik bila
diperlukan.
 Staf pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan yang cukup sesuai keahliannya.
 Staf pemberi edukasi menyediakan waktu yang adekuat dalam memberikan didikan
kepada pasien dan keluarga.
 Staf pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dalam berkomunikasi.
.

Anda mungkin juga menyukai