Fenomena Rokok Elektrik Yang Menjadi Trend Di Indonesia
Fenomena Rokok Elektrik Yang Menjadi Trend Di Indonesia
TUGAS AKHIR
Oleh:
201710410311201
FARMASI
DESEMBER 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,rahmat, dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan mengangkat tema fenomena rokok elektrik di
Indonesia
Adapun penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Eggy Fajar Andalas, S.S.,M.HUM selaku
dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia karena telah memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini, juga kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini,sehingga
apabila ada kesalahan kata atau susunan kalimat pada makalah ini, maka penulis akan menerima
kritik dan saran guna menyempurnakannya
Penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pembelajaran bagi
masyarakat luas.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Vape ................................................................................................................................. 3
2.2 Perkembangan Rokok Elektrik di Indonesia........................................................................................ 5
2.3 Perbandingan Rokok Elektrik dan Rokok Kretek ................................................................................. 6
2.4 Bahaya Penggunaan Rokok Elektrik .................................................................................................... 7
2.5 Pemasaran Rokok Elektrik di Indonesia .............................................................................................. 8
2.6 Tanggapan Masyarakat Tentang Trend Rokok Elektrik ...................................................................... 9
2.7 Dampak Penggunaan Rokok Elektrik ................................................................................................ 10
BAB III .......................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 13
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan rokok elektrik?
b. Bagaimana perkembangan rokok elektrik di Indonesia?
c. Bagaimana perbandingan rokok elektrik dan rokok kretek?
d. Apa bahaya penggunaan rokok elektrik?
e. Bagaimana pemasaran rokok elektrik di Indonesia?
f. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang trend rokok elektrik di Indonesia?
g. Apa dampak yang ditimbulkan pada penggunaan rokok elektrik?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rokok elektrik
b. Untuk mengetahui perkembangan rokok elektrik di Indonesia
c. Untuk mengetahui perbandingan rokok elektrik dan rokok kretek
d. Untuk mengetahui bahaya penggunaan rokok elektrik
e. Untuk mengetahui pemasaran rokok elektrik di Indonesia
f. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang trend rokok elektrik di Indonesia
g. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan pada penggunaan rokok elektrik
1.4 Manfaat
a. Agar mengetahui perkembangan rokok elektrik di Indonesia
b. Agar mengetahui perbandingan rokok elektrik dan rokok kretek
c. Agar mengetahui bahaya penggunaan rokok elektrik
d. Agar mengetahui pemasaran rokok elektrik di Indonesia
e. Agar mengetahui tanggapan masyarakat tentang trend rokok elektrik di Indonesia
f. Agar mengetahui dampak yang ditimbulkan pada penggunaan rokok elektrik
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vape
Rokok elektrik atau biasa disebut e-cig, e-cigarette, vape atau vaporizer, shisha elektrik,
dan mods adalah sebuah elektronik yang mengubah liquid menjadi uap. Vape diambil dari kata
vapor yang berarti uap. Rokok elektrik sudah menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat di
Indonesia, dari kalangan remaja hingga dewasa. Kebanyakan dari pengguna rokok elektrik
adalah orang yang beralih dari rokok kretek. Mereka beranggapan jika mereka beralih
menggunakan vape, maka akan membantu mereka untuk berhenti dari kecanduan rokok kretek
(Indonesia, 2017).
Saat ini keberadaan rokok elektrik masih menjadi sebuah kontroversi, banyak negara
yang melarang penyebarannya karena dianggap produk ilegal dan terlarang. Pada beberapa
penelitian, uap yang dihasilkan dari rokok elektrik bukan merupakan uap air, akan tetapi
mengandung nikotin dan beberapa zat kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan dan mencemari
udara. Uap dan cairan yang dihasilkan dalam vape sangat berbahaya bagi anak-anak, orang
dewasa dan terutama ibu hamil yang dapat keracunan jika menelan, menghirup atau menyerap
cairan tersebut melalui kulit atau mata. Bahan kimia tambahan yang berbahaya telah ditemukan
pada beberapa rokok elektrik. Bahan kimia ini mengandung logam, senyawa organik yang
mudah menguap dan nitrosamin. Kadar ini cenderung lebih rendah daripada rokok kretek, tetapi
belum ada cara untuk mengetahui seberapa besar kandungan berbahaya dari rokok elektrik
karena belum diatur (Rhyandina, Tanudjaja, & Kurniawan, 2017)
Dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa rokok elektrik dapat diisi dayanya dengan
baterai atau aliran listrik., rokok elektrik memiliki struktur dasar yang sama dan terdiri dari 3
elemen utama, antara lain baterai, pemanas logam (atomizer), dan katrid (liquid) yang dapat diisi
dengan berbagai zat kimia sesuai keinginan pengguna. Bentuknya semakin hari juga semakin
beragam dan semakin modern. Rokok elektrik yang ada sekarang ini adalah generasi ketiga
dengan penggunaan sistem tangki dan semakin bersahabat dengan penggunanya (Alawiyah,
2017)
3
Gambar 2 1 Struktur Rokok Elektrik
Cara penggounaan rokok elektrik terbilang mudah, saat dihisap lampu indikator akan
menyala dan akan mengaktifkan baterai sehingga liquid akan menghasilkan uap ( Tanuwihardja
& Susanto, 2012)
Agar dapat bekerja, sebuah rokok elektrik harus diisi cairan di dalamnya, cairan ini
mengandung berbagai zat kimia,antara lain:
1. Nikotin
Nikotin merupakan salah satu zat adiktif yang akan masuk dan larut pada air sehingga
nikotin akan keluar bersama urin. Sebatang rokok yang mengandung 1-3 miligram
nikotin membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 8 jam untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.
Seorang perokok berat akan lebih lama waktu pengeluaran nikotin dari dalam tubuh.
Nikotin memberikan efek rileks dan membuat seorang pengguna merasa bersemangat dan
enerjik. Tetapi jika seseorang berhenti mengonsumsinya maka orang tersebut akan
merasakan dampak dari kecanduan, salah satunya adalah merasa emosional bahkan
depresi. Pengonsumsian nikotin ini sangat berbahaya bagi penderita masalah jantung,
janin, dan perkembangan otak anak-anak juga dapat mempengaruhi ingatan dan daya
fokus seseorang
2. Propilen Glikol
Propilen Glikol merupakan senyawa higroskopis berupa cairan yang tidak memiliki
warna dan tidak mengeluarkan bau, dan memiliki rasa manis. Propilen Glikol ini dapat
membusuk saat dipanaskan dan dapat berubah menjadi senyawa beracun seperti
formaldehida, yaitu senyawa yang biasa digunakan dalam bahan bangunan dan dapat
4
memicu datangnya kanker. Segala produk yang mengandung propilen glikol dengan
takaran yang tidak tepat dapat menyebabkan alergi pada mata, kulit, serta gangguan pada
pernafasan
3. Diacetyl
Diacetyl merupakan zat kimia yang bila dihirup terus-menerus dapat mengakibatkan
kerusakan pada paru-paru langka disebut bronchiolitis obliterans. Diacetyl adalah satu-
satunya penyebab kondisi ini, yaitu kerusakan secara permanen pada bronkiolus (saluran
udara terkecil di paru-paru) dan satu-satunya cara penyembuhannya adalah dengan
transplantasi paru-paru. Diacetyl biasa digunakan sebagai pengganti mentega pada
pembuatan kue dan popcorn
4. Gliserin
Gliserin merupakan cairan yang kental dan tidak memiliki bau dan warna. Zat ini sering
digunakan pada industri makanan dan komestik seperti lotion dan sabun, karena tidak
berbahaya bagi tubuh. Gliserin berfungsi untuk menghantarkan rasa dan nikotin alam
rokok elektrik.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apakah rokok elektrik lebih aman dari rokok
kretek. Karena, rokok elektrik tidak mengeluarkan asap yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan seperti asap rokok kretek yang mengandung karbon monoksida dan hidrogen sianida.
Rokok elektrik dapat digunakan dengan memanfaatkan penguapan liquid pada atomizer
atau tabung sehingga menghasilkan uap tebal yang hilang dengan cepat serta memiliki bau yang
harum dibanding dengan asap rokok kretek
5
dan akibat dari penyakit infeksi pernafasan yang ia derita sehingga membuat ia terinspirasi dan
menciptakan alat yang memiliki kesamaan fungsi dengan rokok kretek, tetapi tidak menimbulkan
efek yang berbahaya seperti rokok kretek. Setelah beberapa percobaan yang dilakukan, akhirnya
ia berhasil menciptakan alat seperti yang ia kehendaki dan mengenalkan pada ayahnya yang
menderita kanker paru-paru akibat kecanduan rokok kretek. Ayahnya sangat menikmati rokok
elektrik yang dibuat oleh anaknya itu, karena sensasi yang dirasakan sama seperti saat ia
menggunakan rokok kretek.
Rokok Elektrik mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2012, di mana sudah ada orang-
orang yang mengenal dan mulai mencoba. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang berlibur
ke luar negeri lalu membelinya dan dibawa masuk ke Induonesia. Namun, perkembangan rokok
elektrik ini sempat mengalami kemunduran, di mana saat itu muncul berbagai isu mengenai
bahaya rokok elektrik. Masyarakat sempat menghindari penggunaannya. Seiring berjalannya
waktu, masyarakat mulai mencari tau mengenai isu rokok elektrik yang berkembang. Karena
berbagai isu tersebut belum terbukti secara nyata, maka rokok elektrik mulai menjadi trend di
Indonesia hingga saat ini. Perkembangan rokok elektrik sedang berada pada masa kejayaannya,
karena saat ini di Indonesia banyak sekali pengguna rokok elektrik, ditambah lagi untuk
mendapatkan rokok elektrik sangat mudah. Masyarakat membentuk komunitas-komunitas rokok
elektrik di berbagai daerah dan membuat kegiatan-kegiatan bersama.
Penggunaan rokok elektrik seringkali dianggap sebagai salah satu cara untuk mengurangi
kecanduan pada rokok kretek. Peralihan yang terjadi ini dikarenakan kandungan pada rokok
elektrik tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan rokok kretek. Pada rokok elektrik
kandungan tar dan karbonmonoksida tidak sebanyak pada pada rokok kretek, tar inilah yang
menyebabkan rokok kretek menghasilkan asap.
6
Berdasarkan sebouah penelitian, kapasitas paru-paru perokok elektrik sebanyak 4.648.00
ml dan perokok kretek 4.256.00 ml. Perbedaan keduanya adalah 392 ml lebih banyak milik
perokok elektrik. Melalui hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rokok elektrik dan rokok
kretek sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Akan tetapi, rokok elektrik lebih aman karena
hanya mengandung sedikit tar dan karbonmonoksida dibanding rokok kretek dan kadar nikotin
yang dapat diturunkan dosisnya. Walaupun memiliki kapasitas paru-paru yang sama besar, rokok
elektrik sedikit lebih aman dikarenakan kandungan zat kimia berbahaya yang lebih sedikit
(INDRAWATI, 2017).
Saat digunakan, rokok kretek akan menghasilkan asap tak larut dalam cairan yang
mengandung ribuan zat kimia berbahaya dan berbau tidak enak, sedangkan rokok elektrik akan
menghasikan uap seperti kabut larut dalam cairan yang sangat pekat berwarna putih dan
memiliki bau yang harum sesuai dengan rasa yang digunakan.
Rokok kretek akan meninggalkan sampah berupa kemasan rokok, sedangkan rokok
elektrik tidak meninggalkan sampah apapun.
Berikut ini adalah beberapa bahaya yang didapat dari penggunaan rokok elektrik, antara
lain:
7
4. Akibat nikotin, adrenalin dan tekanan darah pada tubuh meningkat juga dapat
menimbulkan ketagihan/candu
5. Uap yang dihasilkan dapat menyebabkan asma, sesak napas, dan batuk
6. Rokok elektrik sangat berbahaya bagi penderita pneumonia, gagal jantung, disorientasi,
kejang, hipotensi, hingga luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut.
7. Propilen glikol yang terkandung dalam rokok elektrik ini dapat menyebabkan iritasi jika
dihirup oleh hidung (Setyanti, 2014).
Dari sekian bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan rokok elektrik di atas, hal yang
paling berbahaya ada presepsi masyarakat bahwa rokok elektrik lebih aman dari rokok kretek.
Pengguna rokok elektrik menjadi tidak mengontrol penggunaannya, karena tidak khawatir
dengan efek samping yang akan didapat. Dengan kata lain, masyarakat lebih menyepelekan
akibat yang didapat dari penggunaan rokok elektrik.
Menanggapi permintaan beberapa pihak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) membuat sebuah keputusan yaitu dengan mengenakan cukai rokok elektrik
8
sebesar 57% pada 1 Juli 2018 nanti. Pengenaan cukai ini adalah pada liquid yang digunakan,
bukan pada alat penghisap (Kusuma, 2017).
Suatu hasil wawancara terhadap beberapa pria dewasa yang pernah mencoba rokok
elektrik menyebutkan, bahwa semua responden tidak menjadi pengguna rokok elektrik tetap.
Menurut mereka, penggunaan rokok elektrik dirasa kurang memuaskan, karena tidak
mendapatkan sensasi yang dirasakan saat menggunakan rokok kretek. Walaupun penggunaan
rokok elektrik lebih ekonomis, tetapi para responden tersebut tetap menggunakan rokok kretek
demi memenuhi kepuasan mereka (Desideria, 2014)
Pendapat lain disampaikan oleh penjual rokok elektrik, ia berpendapat bahwa semakin
hari permintaan rokok elektrik semakin meningkat. Dengan meningkatnya permintaan pasar
terhadap rokok elektrik ini, membuat harga rokok elektrik berangsur-angsur menurun. Jika dulu
pada awal masuk ke Indonesia, alat penghisap dan liquid harus impor dari luar negeri dengan
biaya ekstra, maka saat ini harga rokok elektrik semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Pendapatan yang diterima penjual juga terus mengalami kenaikan dan menerima keputusan
pemerintah untuk cukai rokok elektrik sebesar 57%. Ia berpendapat dengan adanya cukai rokok
elektrik ini tidak berpengaruh dengan penjualan mereka jika permintaan pasar masih juga tinggi
(Kusuma, 2017)
Ada juga yang berpendapat bahwa rokok elektrik merupakan gerbang menuju
penyembuhan dari kecanduan rokok kretek. dengan beralih menggunakan rokok elektrik,
seseorang akan mendapatkan sensasi sama seperti saat menghisap rokok kretek, karena
kandungan nikotin pada rokok elektrik yang cukup rendah, maka seseorang akan lebih mudah
untuk tidak candu terhadap rokok. Dengan begitu, seseorang akan berhenti menggunakan rokok.
9
2.7 Dampak Penggunaan Rokok Elektrik
Pada setiap peristiwa yang terjadi, pasti akan mendapatkan dampak positif dan negatif.
Begitu juga dengan fenomena rokok elektrik ini.
Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan dari trend rokok elektrik di Indonesia,antara lain:
1. Dampak Positif
- Membantu seseorang untuk mengurangi kecanduan terhadap rokok, karena dengan
penggunaan rokok elektrik membantu orang tersebut menahan keinginannya untuk
merokok, karena kandungan nikotin yang ada tidak sebanyak pada rokok kretek
- Level karsinogen pada rokok elektrik lebih rendah disbanding dengan rokok kretek,
sehingga saluran pernafasan akan terasa lebih lega
- Membantu tidur lebih nyenyak dibanding dengan pengguna rokok kretek
- Peralihan dari rokok kretek ke rokok elektrik membuat pengguna merasa lebih sehat,
karena meningkatkan stamina,pernafasan,indra perasa, dan indra penciuman
- Rokok elektrik mengeluarkan uap berwarna putih yang cepat hilang,berbeda dengan
rokok kretek yang mengeluarkan asap berbau tidak enak dan bisa mengakibatkan
sesak napas orang di sekitar pengguna
- Rokok elektrik lebih ekonomis dari rokok kretek sehingga menghemat pengeluaran
- Memiliki rasa dan bau yang bervariasi
2. Dampak Negatif
- Senyawa nitrosamin yang terbentuk dari pemanasan nikotin cair yang dilarutkan oleh
gliserin ini dapat menyebabkan kanker
- Uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik ini mengandung molekul-molekul
karsinogenik yang jika mengendap dalam tubuh akan membuat kerusakan pada paru-
paru
- Salah satu penyebab polusi udara
- Senyawa tetramethylpyrazine dapat menyebabkan kerusakan pada otak
- Kandungan nikotin pada rokok elektrik menyebabkan efek candu
10
- Kandungan karbonmonoksida yang dihasilkan dapat membatasi jumlah oksigen yang
harus diedarkan ke seluruh tubuh
- Adanya kemungkinan rokok tersebut akan meledak sehingga akan menimbulkan luka
bakar yang serius (Rukma, 2017)
11
BAB III
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
Tanuwihardja, R. K., & Susanto, A. D. (2012). Rokok Elektronik (Electronic Cigarette). 57.
Alawiyah, S. S. (2017). Gambaran Persepsi Tentang Rokok Elektrik padapara Pengguna Rokok Elektrik di
Komunitas Vaporizer Kota Tangerang. 25.
Desideria, B. (2014, Oktober 17). Kata Mereka tentang Rokok Elektrik atau Vaping.
INDRAWATI. (2017). PERBEDAAN KAPASITAS PARU ANTARA PEROKOK TEMBAKAU DENGAN PEROKOK
VAPORIZER DI WILAYAH RVC (RIAU VAPOR CLOUD) PEKANBARU. 25.
Kusuma, H. (2017, November 3). Kena Cukai 57%, Ini Tanggapan Pedagang Rokok Elektrik.
Rhyandina, P. H., Tanudjaja, B. B., & Kurniawan, D. (2017). Perancangan Iklan Layana Masyarakat Bahaya
Rokok Elektrik. 2.
Tribunbisnis. (2017, Oktober 25). Pengusaha Rokok Kretek Komplain, Minta Vape Juga Dikenai Cukai.
13