Anda di halaman 1dari 5

CAST KELOMPOK 3 dan 4 :

1. Asmaul Husna (1510005) sebagai pasien


2. Difta Nadila (1510010) sebagai perawat Ruangan
3. Essa Nevya Putri (1510013) sebagai teman Asmaul
4. Irwan Bahari R. (1510025) sebagai teman dekat Asmaul dan Essa
5. Kurrotul Aini (1510026) sebagai perawat IGD
6. Lila Watiningrum (1510027) sebagai ibu Asmaul
7. Mahalia Ocha Danna (1510029) sebagai perawat IGD
8. Penny Indrawati (1510041) sebagai dokter
9. Sherley Ajeng Pratiwi (1510051) sebagai perawat Ruangan
10. Vamila Meydiawati (1510054) sebagai tukang taman

“KEJANG TETANI”

Essa dan Asmaul merencanakan untuk bertemu ditaman, saat ditaman ternyata
Essa membawa teman dekatnya (Irwan). Essa tidak mengetahui bahwa Irwan juga
mempunyai hubungan dekat dengan Asmaul. Mereka bertengkar dan Essa secara
tidak sengaja mendorong Asmaul karna merasa kesal. Saat tubuh Asmaul terdorong,
kaki Asmaul tidak sengaja menginjak paku berkarat yang tersebar didekat tong
sampah. Saat itu Asmaul tidak menyadari bahwa kakinya tertusuk paku, Ia baru
menyadari setelah mengetahui kaos kakinya ada noda darah. Asmaul meminta
bantuan kepada orang sekitar (petugas taman) untuk dibelikan plester (hansaplast) dan
dicuci menggunakan air mengalir dari kran.
Enam (6) hari setelah kejadian itu badan Asmaul demam tinggi dan ibu
Asmaul menghubungi Irwan untuk meminta bantuan membawa ke Rumah Sakit
karena Ibu nya merasa khawatir. Di Rumah Sakit Asmaul mendapat pertolongan dari
tenaga kesehatan.

Setting tempat ditaman


Asmaul : “hallo, Essa gimana rencana kita kemarin? Jadi gak?”
Essa : “jadi dong ul, kita ketemu di taman biasanya ya jam 16.00”
Asmaul : “oke deh”
Asmaul tiba terlebih dahulu di taman dan menunggu Essa 15 menit. Setelah
menunggu 15 menit Essa datang bersama seorang laki-laki yang sepertinya sudah
dikenali oleh Asmaul.
Essa : “hallo ul, apa kabar? Gimana kita jadi ngerjain tugas portofolio
gadar?”
Asmaul : “tunggu tunggu kok kayaknya aku kenal dia (menunjuk Irwan)?”
Irwan : “um um um ….”
Asmaul : “kamu Irwan kan?”
Essa : “loh kok kamu kenal Asmaul?”
Irwan : “gimana yaa”
Asmaul : “jujur aja! Apa maksutnya?”
Essa : “jangan jangan kamu ul yang ganjen sama Irwan!”
(Essa reflek mendorong Asmaul)
Asmaul : (jatuh terdorong kebelakang dan tidak sengaja menginjak paku
berkarat didekat tong sampah)
“Ya Allah, kamu ini kenapa sa”
Essa : “udah lah wan, kita pergi aja!”
Irwan : “tapi sa, kasian Asmaul”
Asmaul belum menyadari bahwa kakinya menginjak paku yang bekarat, dan baru
menyadari setelah mengetahui kakinya berdarah. Disitu Asmaul merasa panik dan
takut. Ia memanggil bantuan dan datang seorang tukang taman membantu Asmaul.

Vamila : “mbak ada apa? Kakinya kenapa kok berdarah?”


Asmaul : “saya tadi didorong teman saya mbak, saya gak tau kenapa ini kaki
kanan saya berdarah. Tolong bantu saya membersihkan mbak”
Vamila : (vamila membopong Asmaul ke tempat yang lebih aman, lalu
memberikan pertolongan pertama dengan mencuci luka Asmaul
dengan menggunakan air bersih).
Vamila : “sebentar ya mbak saya ambil hansaplast sama obat merah dulu ya”

Beberapa menit kemudian Vamila datang membawa hansaplast dan obat merah
untuk memberishkan dan menutup luka di kaki Asmaul.

Setting di Rumah
Setelah itu, Asmaul pulang dan tanpa di sadari mengalami demam selama 6 hari. Ibu
Asmaul khawatir karena anaknya demam tak kunjung membaik dan memutuskan
untuk membawa Asmaul ke Rumah Sakit.
Lila : “nak, badanmu kok panas terus? ini sudah 6 hari kok demammu
engga turun turun yaa”
Asmaul : “badanku rasanya panas dingin ma”
Lila : (melihat luka kaki asmaul) “loh nak kakimu yang luka ini kok
bengkak aduh gimana ini”
Asmaul : “ma rasanya badanku lemas”
Lila : “yasudah mama bawa kamu ke RS ya nak, biar diobati biar kamu
cepet sembuh. Tunggu ya mama telepon Irwan dulu buat bantu mama
bawa kamu ke RS”
Lila : (telepon Irwan), “hallo Irwan, tante boleh minta tolong anterin ke RS
ya soalnya Asmaul masih panas terus badannya”
Irwan : (telpon dengan Lila), “Halo iya tante, baik tante saya temani. Saya
berangkat ke rumah tante sekarang”

Sesampainya Irwan Dirumah Asmaul

Irwan : “Assalamuallaikum, tante (salaman ke Lila)”


Lila : “Waalaikumsallam wan (membalas salaman Irwan), ayo wan bantu
tante bopong Asmaul ya kita harus segera membawa Asmaul ke RS”.
Irwan : “iya tante”

(Lila dan Irwan membopong Asmaul naik mobil dan bergegas ke RS terdekat)

Setting di Rumah Sakit dan Tiba di Receptionis


Vamila : “selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?”
Lila : “pagi mbak, iya ini saya mau daftar mbak untuk anak saya”
Vamila : “anaknya kenapa bu?”
Lila : “beberapa hari ini anak saya demam tinggi kakinya juga bengkak
mbak”
Vamila : “yasudah bu langsung dibawa keruangan P3 ya bu untuk diperiksa
terlebih dahulu”
Lila : “iya mbak, wan Irwan tolong antarkan Asmaul keruangan itu ya”
Vamila : “baiklah bu, mari saya antarkan ke ruang gawat darurat bu supaya
segera mendapatkan pertolongan”

Setting di Ruang Gawat Darurat Ruang P3


Ocha : “ini kenapa bu anaknya ?”
Lila : “anak saya menggigil, badannya demam mbak”
Ocha : “yasuda silakan tidur disini dulu mbak (menunjuk brankart) sambil
saya tanya-tanya ya”
Asmaul : “iya sus”
Ocha : “apa yang mbak keluhkan saat ini ?”
Asmaul : “sudah 6 hari saya demam dan kaki kanan saya bengkak sus, 6 hari
yang lalu saya sempat tertusuk paku (dengan suara lirih dan dalam
keadaan menggigil)”
Peny : “tolong segera temp, pasang IV line dan ambil darah sekalian”
Ocho : “siap dok”

Ketika perawat sedang menyiapakan peralatan tiba-tiba pasien mengalami kejang


dan dipindahkan ke P1

Lila : “sus sus suster tolong tolong anak saya sus (sambil panik)”
Ocha : “iya bu akan kami tolong ibu jangan panik ya, ibu tenang ya”
Lila : “saya takut sus anak saya kenapa-kenapa (menangis)”
Ocha : “ sekarang ibu tunggu diluar saja biar anak ibu kami tangani”

Setting di Ruang P1
Ketika pasien dipindahkan ke ruang P1 masih dalam keadaan kejang.
Kurrotul : (langsung memasang monitor dan posisikan recovery)
Peny : “Pasang IV Line sus dan berikan antikonvulsan”
Kurrotul : “Siap dokter”
Peny : “Saya akan melakukan insisi terlebih dahulu sus. Oh iya tolong
siapkan juga obat anti tetanusnya”
Kurrotul : “Siap dokter” (perawat Kurrotul menyiapkan set insisi)
Dokter telah melakukan insisi pada luka tetanus dan kejang pasien sudah teratasi.
Peny : “langsung beri anti tetanus , cek DL KK dan berikan oksigen NRM
10lpm”
Kurrotul : “Siap Dok (melakukan)”.

Dokter menunggu stabilisasi pasien dan menunggu hasil laboratorium. Perawat


Kurrotul menelepon ruangan ICU untuk memindahkan pasien guna perawatan
lanjutan. Px di transfer pukul 13.00.
(Telepon perawat IGD dengan perawat ICU)

Difta : “selamat siang, ICU dengan Difta”


Kurrotul : “siang mbak, dari IGD dengan Aini mau mentransfer pasien atas
nama Nn.Asmaul dengan diagnosa tetatus, DPJP dr.Peny dan pada saat
di IGD pasien (yang mengirim Kurrotul dan Ocha) mengalami kejang
1x durasi 5menit. Apakah ada kamar yang kosong?”
Difta : “Ada mbak, GCS berapa?”
Kurrotul : “GCS 3 3 3”
Difta : “siap, ada kamar silahkan ditranfer ke ICU”
Kurrotul : “siap”

Setting tempat ICU


Difta : “ini ya mbak pasiennya?”
Kurrotul : “iya (px dipindahkan dari brankart ke bed ICU dengan menggunakan
patslide).
(Perawat Difta dan Sherley memasang oksigen dan monitor)
Sherley : “ayo mbak operan dulu terkait kondisi px nya”
Kurrotul : “px Nn.Asmaul dengan diagnosa tetanus, GCS 3 3 3, terkena paku 6
hari yang lalu di kaki kanan, demam juga sudah 6 hari. Tadi di IGD px
mengalami kejang 1x dengan durasi 5 menit pada jam07.30 WIB. Px
telah dilakukan insisi pada luka, sudah diberikan anti tetanus, anti
konvulsan, anti nyeri. Saat ini terpasang RL kolf ke-1”.
Sherley : “siap mbak, nanti saya konsulkan ke DPJP ICU apakah perlu
dipasang ETT”.

Perawat Kurrotul dan Ocha kembali ke IGD

Sherley : “ Dif saya hubungi DPJP ya, tolong kamu matikan lampunya supaya
pasien tidak kejang lagi”
Difta : “iyah siap sher”
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan kejang biasa dengan kenjang tetani ?
2. Bagaimana penanganan kejang tetani ?

Anda mungkin juga menyukai