MAKALAH
Oleh:
ARHAM
1512040016
PENDIDIKAN FISIKA B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar
Dengan Metode Tanya Jawab” ini, dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami susun demi memenuhi tugas mata kuliah strategi
pebelajaran fisika dan demi menambah pemahaman dasar mahasiswa fisika secara
umum dan juga bagi kami secara khusus.
Tidak dapat dipungkiri dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit kendala
yang ditemui, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah turut andil membantu kami dalam penyusunan makalah sederhana ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kami pun sangat mengharapkan agar nantinya makalah ini benar-benar
dapat bermanfaat bagi pembaca, memenuhi kebutuhan pembaca untuk materi
terkait, dan dapat menjadi salah satu referensi dalam studi kepustakaan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan dalam mengajar umumnya menempuh dua macam cara, yaitu
memberikan simulasi dan mengadakan pengarahan aktivitas belajar. Perrtanyaan
adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.
Melalui pertanyaan peserta didik di dorong untuk mencari dan menemukan
jawaban yang tepat dan memuaskan. Dalam mencari dan menemukan jawaban
peserta didik harus berpikr menghubung-hubungkan bagian pengetahuan yang ada
pada dirinya dengan isi pertanyaan itu.
Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tanya jawab.
Namun tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut menggunakan
metode tanya jawab. Misalnya dalam pengajaran dengan metode ekspositori guru
menyajukan pertanyaan dan siswa memberikan jawaban. Cara mengajar ini tidak
dapat disebut menggunakan metode tanya jawab, walaupun sering terjadi tanya
jawab.
Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajarannya
disajikan melalui tanya jawab. Dengan menggunakan metode ini siswa menjadi
lebih aktif dari pada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Sebab,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru harus mereka jawab. Atau mungkin
mereka balik bertanya jika ada sesuatu yang tidak jelas baginya, meskipun
aktivitas siswa makin besar, namun kegiatan dan materi pengajaran masih
ditentukan menurut keinginan guru. Sehingga dalam makalah ini penulis
mengambl judul Strategi Belajar Mengajar dengan Metode Tanya Jawab.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode tanya jawab?
2. Apa faktor yang mempengaruhi metode tanya jawab?
3. Bagaimana hasil penerapan metode tanya jawab dalam proses
pembelajaran?
4. Bagaimana kelebihan dan kelemahan metode Tanya jawab?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode pembelajaran
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran adalah bagaimana
cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diperoleh hasil yang
efektif dan efisien. Disamping masalah lainnya yang sering dijumpai adalah
kurangnya perhatian guru terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam
upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. metode adalah jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit
menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah
satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Menurut Ahmadi
(1997: 52) metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain
mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang
dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan
baik.
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah
satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan pemilihan
metode. Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar harus benar-
benar dikuasai. Sehingga pada saat penggunaannya dapat menciptakan suasana
interaksi edukatif.
Untuk menghindari kejenuhan dan berhentinya minat siswa terhadap
pelajaran yang disampaikan maka hendaknya guru menggunakan metode yang
bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat menumbuhkan keinginan
1
siswa untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri. Di
dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran itu akan
kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih lanjut bila
penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat. Metode-metode
yang dipilih dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi seorang guru
dikatakan kompeten bila ia memiliki khazanah cara penyampaian yang kaya
dan memiliki kriteria yang akan digunakan untuk memilih cara-cara dalam
menyajikan pengalaman belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga
dibutuhkan alat bantu yang digunakan untuk menghilangkan verbalitas.
Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan
Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewuju
dkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-
idenya. Pemilihan metode yang kurang tepat dengan sifat bahan dan tujuan
pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang
kreatif. Sehingga dengan penerapan metode yang tepat dengan berbagai
macam indikator tersebut dapat meningkatkan minat siswa pada bahan
pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya.
Sebagai alternative jawaban terhadap masalah-masalah tersebut sangat
diperlukan pengkajian secara kontinuitas dan mendalam tentang metode
pengajaran yang digunakan. Sebagai contoh metode Tanya jawab digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan secara terencana dengan
mengimplikasikanmya. Karena metode berarti cara yang paling tepat dan tepat,
maka urutan kerja dalam suatu kerja harus diperhitungkan secara benar-benar
secara ilmiah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pengajaran adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan materi
kepada pelajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.
Bila membicarakan metode mengajar, umumnya orang menjelaskan lebih
dahulu berbagai macam metode mengajar secara umum. Diantara metode tersebut
2
seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, resitasi,
karya wisata, dan lain-lain. Kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu :
1. Sifat (karakter) guru.
2. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
3. Fasilitas sekolah yang tersedia.
4. Tingkat Kemampuan Guru.
5. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
6. Waktu pembelajaran.
7. Suasana kelas.
8. Konteks domain tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut Slameto (2003: 98) kriteria pemilihan metode
pembelajaran adalah:
a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat
ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar.
b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang
berupa fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode
yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau
kaidah.
c. Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti
pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang
siswa memerlukan metode pengajaran yang berbeda dibandingkan
kelas dengan 50-100 orang siswa.
d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan
mengembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak
tergantung pada tingkat kematangan siswa baik mental, fisik dan
intelektualnya.
e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai
jenis metode pengajaran yang optimal.
f. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
3
g. Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau
dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran yang sudah
ditentukan. Untuk materi yang banyak akan disajikan dalam waktu
yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan
penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif
cukup banyak.
4
Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan
latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-
macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata
dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.
Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan
dari cepat dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang
diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada
perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam, terbuka, dan lain-lain.
Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi
tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.
5
menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam. Analisis bisa
hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun analisis secara mendalam. Pemilihan
metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk
mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.
6
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan
ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi
waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan
dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan
penutup disusun secara sistematis. Dalam kegiatan inti yang meliputi tahap
eksplorasi – elaborasi – konfirmasi, mengambil bagian waktu dengan porsi
terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.
g. Guru.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.
Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala
dalam memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki
pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepatmemilihnya
namun dalam pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya
kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan.
7
dahulu pada saat dimulai pelajaran, pada saat pertengahan dan pada akhir
pelajaran. Metode tanya jawab juga salah satu teknik mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Hal ini
disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat
mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan.
Selain menggunakan langkah-langkah dari metode tanya tersebut seorang
guru harus mengetahui dan melakukan beberapa prinsip penggunaan metode tanya
jawab diantaranya yaitu:
Agar penggunaan metode tanya jawab menjadi efektif, ada beberapa hal
penting yang perlu mendapat perhatian guru, Sebelum mempersiapkan Pertanyaan
Kuasai materi pelajaran yang akan ditanyakan. Ciri-ciri pertanyaan yang baik
adalah sebagai berikut:
8
d. Gunakan kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang
sulit dimengerti oleh siswa.
e. Pertanyaan hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.
f. Pertanyaan yang tidak terlampau mengehendaki jawaban atau fakta atau
jawaban ya atau tidak.
g. Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons bagi siswa untuk mencari
dan menemukan jawabannya.
h. Sekalipun dapat dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan,
sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan
sesuai dengan petunjuk taksonomi Bloom sebagaimana yang telah
dijelaskan.
Seorang pelajar yang biasanya kurang mencurahkan perhatiannya terhadap
pelajaran yang disampaikan melalui metode ceramah akan berhati-hati terhadap
pelajaran yang diajarkan melalui metode tanya jawab. Sebab seorang pelajar
tersebut sewaktu-waktu akan mendapat giliran untuk menjawab suatu pertanyaan
yang diajukan oleh gurunya atau oleh pelajar yang lain.
Metode tanya jawab ini tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk
menetapkan kadar pengetahuan setiap anak didik dalam suatu kelas, Karena
metode tanya jawab tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap pelajar
untuk menjawab pertanyaan. Hal itu disebabkan karena pelajar yang dapat
menjawab pertanyaan hanyalah pelajar yang maksimal dalam belajarnya.
Adapun pengertian metode tanya jawab yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu:
1. Menurut Roestiyah N. K
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi pada
siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran,
atau guru mengajukan pertanyaan siswa yang menjawab.
9
Metode tanya jawab adalah suatu cara dimana guru pada umumnya
berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah
diajarkan, atau apakah proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Guru yang menggunakan teknik tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa
dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar
ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang
fakta itu. Metode ini juga diharapkan mampu menjelaskan langkah-langkah
berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan
pikiran siswa tidak meloncat-loncat yang dapat merugikan siswa sendiri dalam
menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.
10
dengan baik karena sebelum tanya jawab dilakukan, sebelumnya pada awal
pelajaran dilakukan penyampaian materi yang biasa dilakukan secara lisan.
Dalam metode tanya jawab, guru dan peserta didik sama-sama aktif.
Namun demikian, keaktifan peserta patut mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh sehingga hal itu tidak harus banyak tergantung pada keaktifan guru. Oleh
karena itu , guru tidak hanya dituntut unyuk menguasai teknik-teknik bertanya dan
jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di dalam membangun dituasi
yang kondusif bagi terjadinya diskusi.
11
6. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran
khusus.
8. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah
dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.
12
a. Mulailah dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab
dengan siswa. Hindarkan suasana yang tegang atau yang dapat membuat
siswa tercekam rasa takut.
b. Penyampaian pertanyaan dengan tenang tetapi bersemangat dan dengan
suara yang jelas.
c. Usahakan supaya tidak sering mengulang pertanyaan, agar semua siswa
selalu penuh perhatian.
d. Apabila terpaksa menggunakan istilah asing yang belum diketahui siswa
dalam rangkaian suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi bukan
penjelasan yang merupakan jawaban.
e. Arahkan pertanyaan kepada seluruh kelas.
f. Dalam kenyataan, pada akhir penjelasan bagian topik atau topik tertentu,
guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Terhadap
pertanyaan siswa ini, beberapa teknik yang dapat dilakukan guru ialah:
g. Usahakan agar guru tidak langsung menjawabnya, maksudnya untuk
merangsang berpikir siswa lainnya. Berikanlah kesempatan siswa lainnya
untuk menanggapi atau menjawabnya, selanjutnya baru guru
menyempurnakan jawaban itu apabila diperlukan.
h. Rangsanglah agar banyak siswa yang bertanya terhadap apa yang dibahas,
agar siswa tidak berada dalam keraguan selamanya.
13
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka salah satu metode pembelajaran
yang dapat mendorong siswa untuk berperan aktif atau partisipasi agar siswa
dapat mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan rasa ingin tahu, membuat
prediksi, mencoba-coba dalam mengikuti pembelajaran dan untuk mengubah
suasana kelas agar tidak gaduh serta lebih menfokuskan siswa yang bermalas-
malasan dengan cara memilih metode yang lebih inovatif, maka salah satu metode
yang tepat adalah metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting yang
artinya Probing adalah menggali, melacak dan Prompting adalah mengarahkan
atau menuntut. Secara umum pembelajaran dengan menggunakan tanya jawab
Probing-Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan
serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi
proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap siswa dan pengalamannya
dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari (Suherman, 2008: 6).
Dengan metode pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan
menunjukan siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus
berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap
saat siswa bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi
suasana tegang, namun demikian bisa dibiasakan.
Hasil penelitian yang dilakukan (Zainulloh: 2010) menyimpulkan bahwa
proses Probing-Prompting dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh
tantangan, membutuhkan konsentrasi dan keaktifan sehingga aktivitas komunikasi
pembelajaran cukup tinggi. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan (Endang
Jubaedah: 2008) menyimpulkan bahwa pembelajaran tanya jawab Probing-
Prompting lebih baik dari pada pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata
kelas eksperimen (83,65) lebih besar dari pada nilai rata-rata kelas kontrol
(75,53).
Maka dari itu, dilakukan penelitian yaitu “Pengaruh Metode Pembelajaran
Tanya Jawab Probing-Prompting terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar
Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Kelas X AV di SMK Negeri 2
Surabaya”. tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-Prompting
14
terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar
elektronika kelas X AV di SMK Negeri 2 Surabaya. (2) Untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-
Prompting pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika kelas X
AV di SMK Negeri 2 Surabaya.
Dari perhitungan uji-t manual tersebut akan dicocokkan hasilnya dengan
perhitungan menggunakan software SPSS (Statistical Package For Social
Sciences) versi 17.0 dan hasil outputnya dapat diketahui Group Statistics dan
Independent Samples Test yang dapat dilihat pada Tabel1:
15
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka disimpulan sebagai
berikut: (1) Dari analisis hasil balajar siswa dengan pengujian hipotesis yang
dilakukan diperoleh thitung sebesar 3,753 dan ttabel sebesar 1,99, berdasarkan
kriteria uji-t ini berarti thitung > ttabel. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
antara metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting dan ceramah ada
beda yang signifikan, dengan signifikansi 5%. thitung menunjukkan nilai positif,
ini berarti bahwa hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran tanya jawab
Probing-Prompting lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan metode
pembelajaran ceramah, dengan nilai rata-rata 80,39 pada metode pembelajaran
tanya jawab Probing-Prompting dan 75,44 pada metode pembelajaran ceramah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran tanya jawab Probing-
Prompting memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada standar
kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronika.
16
mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima
pelajaran dengan aktif berpikir tidak pasif (mendengarkan saja).
2. Kelebihan Metode Tanya Jawab dalam Prosen Pembelajaraan
a. Dapat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap
pelajaran.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan unuk
mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum
dipahami.
c. Memotivasi dan menimbulkan kompetesi belajar peserta didik
d. Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis.
17
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Mengenal metode Tanya jawab dalam pembelajaran sangatlah penting
sebagai langkah awal dalam mempelajari metode-metode. Maka sangat
diharapkan kepada rekan-rekan mahasiswa untuk mempelajari dengan sungguh
mengenai metode-metode pembelajaran agar proses pembelajaran kedepannya
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR RUJUKAN