Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Upaya meningkatkan ketrampilan membaca siswa

dengan penggunaan media kartu kata

pada pelajaran Bahasa Indonesia

kelas III SDN 1 Tlogolele Selo

tahun 2009/2010

Disusun oleh :

NAMA
:
Biyanto
NIM
:
X.8906503
KELAS
:
VI B / BOYOLALI
PROGRAM STUDI PJJ S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2009
HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( CLASSROOM ACTION RESEARCH )

1.Judul Penelitian
Penerapan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan

Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas III


2. a. Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia

b. Bidang Kajian
Membaca Permulaan

3. Peneliti

a. Nama
Biyanto

b. NIM
X8906503

c. Program Study
PJJ S-1 PGSD

d. Jurusan
Ilmu Pendidikan

e. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan

f.Universitas
Universitas Sebelas Maret Surakarta
g. Alamat Rumah
Blumbangsari Rt 22 / Rw 04

Nomor Telepon
0813 9218 1745

E-mail
Biyant_slo@.yahoo.com

4.Lama Penelitian
6 bulan dari bulan Juli sampai bulan Desember
5. Biaya yang diperlukan

a. Sumber dari Ditjen


Rp.500.000,00

Dikti
Rp.250.000,00

b. Sumber lain
Rp.750.000,00

Jumlah
( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )
Kepala Sekolah

Peneliti
Suwadi,S.Pd

Biyanto
NIP.19690218 199803 1 005
NIM. X8906503

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan,M.Si

NIP.19660415 199103 1 002

ii
Usulan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN 1
TLOGOLELE

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Guru Pendamping /Supervisor

Drs. Dakir,M.Pd Sukan,S.Pd

NIP.19491106 197603 1 001 NIP. 19640402 199102 1 001

iii
ABSTRAK

Kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN 1 Tlogolele Kecamatan


Selo,Kabupaten Boyolali belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah konsep pembelajaran yang kurang menarik karena guru
kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode membaca yang efektif. Media
yang digunakan juga belum bervariasi. Selama ini guru hanya menggunakan metode
mengeja dan kartu huruf sebagai media pembelajaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan


membaca permulaan siswa kelas III SDN 1 Tlogolele Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali dengan menggunakan media kartu kata..

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus, yaitu (1) siklus I tema lingkungan, pembelajaran membaca
menggunakan media kartu kata, dan pembelajaran dilaksanakan secara
klasikal. (2) siklus II tema budi pekerti, pembelajaran membaca menggunakan
media kartu kata dengan pembelajaran dilaksanakan dengan
pengorganisasian siswa dalam kelompok kecil (teman sebangku)..

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Tlogolele,Kecamatan


Selo Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa 22 anak. Pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan tes.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: penggunaan media kartu kata


terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa
kelas III SDN 1 Tlogolele Kecamatan Selo kabupaten Boyolali, yaitu nilai
siswa meningkat dari nilai rata-rata 5,60 menjadi 86,23 yakni meningkat
15%. Sesuai dengan kriteria yang ditentukan maka peningkatan ini
tergolong baik. Penggunaan media kartu kata yang didukung media
pembelajaran yang relevan juga berdampak pada peningkatan aktivitas
dan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran.

Saran pada penelitian ini adalah guru hendaknya pandai memilih metode
yang tepat dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran membaca
permulaan. Guru hendaknya menggunakan media kartu kata karena dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini tepat
pada waktunya.Proposal ini disusun sebagai tugas akhir mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelassemester VI Program Studi S1 Pendidikan
GURU Sekolah Dasar ( PGSD ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis


mengambil judu penelitian “ PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS III
SDN 1 TLOGOLELE SELO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

penulis memilih judul ini dikarenakan banyaknya siswa yang belum bisa
membaca di Kelas III pada SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali,dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan
penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini,khususnya kepada:

Bapak Drs.Dakir,M.Pd selaku Dosen Pembimbing.

Bapak Drs.Amir,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Bapak Sukan,S.Pd selaku guru pembimbing di SD Negeri 1 Tlogolele Selo


Boyolali.

Keluarga yang telah membantu dan memberikan semangat .

Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan


penulisan PTK ini
penulis menyadari dalam penulisan ini
Dalam penulisan ini penulis telah masih banyak kekurangan dalam
berusaha sekuat tenaga untuk penulisan proposal ini ,maka dari itu
menyelesaikan proposal ini,tetapi penulis
v

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang budiman untuk
kemajuan dalam

penulisan proposal dikemudian harinya,akhir kata penulis mengharap penulisan

proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca yang
budiman dan bagi dunia pendidikan untuk kemajuan dunia pendidikan di
Indonesia dimasa depan.sekian terimakasih

Surakarta, Desember 2009

Penulis
vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Persetujuan ii

Halaman Pengesahan iii

Abstrak iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .....................................…2

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Hasil Penelitian 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5

A. Kajian Teori ..............................................................................…5

B. Temuan Hasil yang Relevan 10

C. Kerangka Pemikiran 16

D. Hipotesis Masalah 17

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 18

A. Lokasi dan Waktu Penelitian (Setting) 18

B. Subjek Penelitian 18

C. Prosedur Penelitian 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24


A. Hasil Penelitian 24

B. Pembahasan 35
vii

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 38

A. Kesimpulan 38

B. Saran 39

DAFTAR PUSTAKA 40

JADWAL PENELITIAN 53

PERSONALIA PENELITIAN………………………………………………. 55

KURIKULUM VITAE………………………………………………………. 56
viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Model Pakem Siklus I ……………………………….41

Lampiran 2 RPP Model Pakem Siklus II ………………………………..46


Lampiran 3 Lembar Observasi aktivitas siswa…………………………..53
Lampiran 4 Lembar Observasi kegiatan Belajar Siswa …………………56
Lampiran 5 instrumen penilaian RPP ……………………………………..57
Lampiran 6 Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran ……………………59
ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting saat ini bagi setiap
orang,dan setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan haknya untuk
memperoleh pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhannya,maka
dari itu sekarang pentingnya peran seorang guru untuk melaksanakan
pendidikan bagi masyarakat di desa maupun di kota,kaya maupun miskin.

Maka dari itu guru bertugas untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan
merata serta mengembangkan pembelajaran yang efektif dan
efisien,sehingga materi pembelajaran yang disampaikan dapat dengan
mudah diserap oleh peserta didik serta tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat dengan mudah dicapai.Dengan pengembangan strategi pembelajaran
ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan yang dapat
memberi pengaruh terhadap kehidupan siswa sehingga siswa mampu
berprestasi dengan memuaskan ,maka dari itu kegiatan pembelajaran
memerlukan kesungguhan guru ( Mulyani Sumantri dan Permana 2001;1 )

Hendaknya guru dalam mengajar tidak hanya menggunakan metode yang


mereka sukai saja,diharapkan agar menggunakan media yang cocok
dengan materi yang disampaikan agar pembelajaran menarik serta dalam
mengunakan media agar bisa mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran
bukan lagi pembelajaran yang konvensional.

Sekolah merupakan pusat semua sumber belajar yang berfungsi guna


mempersiapkan siswa sehingga dapat terjun dalam kehidupan bermasyarakat
dalam hal ini guru hanya merupakan fasilitator bagi siswa.Di sekolah inilah
pendidikan diberikan oleh seorang guru terhadap para siswanya.Di dalam
perkembangan pembelajaran yang dilaksanakan saat ini banyak ditemukan
masalah-masalah tentang kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran,sehingga tujuan pembelajaran yang seharusnya tercapai dan
dikuasai siswa banyak yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan pada
indikator pembelajaran.Pada semua mata pelajaran siswa selalu dituntut untuk
menguasai baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari selalu
diawali dengan ketrampilan membaca.Tetapi kenyataannya tidak semua yang
diharapkan oleh kurikulum dapat tercapai hal ini disebabkan oleh masih adanya
beberapa anak Kelas III ( tiga )di SD Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo
1

Kabupaten Boyolali yang belum terampil membaca,hal ini disebabkan di


dalam pemberian materi pelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia
yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional dan masih
didominasi oleh penggunaan metode ceramah.

Akibat dari pembelajaran yang monoton dan kurangnya penggunaan


metode dan media pembelajaran membuat siswa merasa jenuh dan
bosan dalam mengikuti pembelajaran.Maka dari itu diperlukan metode dan
media pembelajaran yang inofatif.Berdasarkan uraian di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan


penggunaan media pembelajaran utamanya pada pelajaran dalam
membaca permulaan di SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali.

B.Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengenai penggunaan media kartu kata pada pelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar,mengingat terlalu banyaknya masalah yang ada,maka
penulis perlu mengadakan pembatasan masalah yang di bahas sehingga
permasalahan menjadi jelas.Hal ini untuk memberikan ruang lingkup kajian
penelitian.Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada


penelitian ini terbatas pada penggunaan media kartu kata.

Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas III SD Negeri 1 Tlogolele


Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010

C.Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas ,maka rumusan masalah


sebagai berikut:

Apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan ketrampilan


membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia?
Apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia?

Pemecahannya

Dengan menggunakan media kartu kata diharapkan dapat meningkatkan


keterampilan membaca pada siswa Kelas III di SD Ngeri 1 Tlogolele
Kecamatan Selo sehingga prestasi belajar siswa kan lebih meningkat
terutama pada pelajaran Bhasa Indonesia.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan kartu kata dalam


meningkatkan ketrampilan membaca pada pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali..

Meningkatkan efektifitas pembelajaran Bahasa Indonesia

Meningkatkan prestasi belajar anak terutama pada pelajaran Bahasa


Indonesia.

Manfaat Penelitian

Secara Teoritis

Dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali.

Secara Praktis

1). Bagi Guru

Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran


Bahasa Indonesia.

Diperolehnya kemudahan bagi guru dalam menanamkan konsep


pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Memberikan pertimbangan dalam menggunakan metode atau media
pembeljaran yang sesuai

2). Bagi Siswa

Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Meningkatnya kreatifitas siswa.

c) Meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran utamanya


Pembelajaran Bahasa Indonesia

c). Bagi Sekolah

Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran


yang bermutu.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Berdasar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti


menemukan satu masalah yang terjadi di SD Negeri 1 Tlogolele yaitu
masih banyaknya siswa Kelas III yang belum bisa membaca kata-kata
maupun kalimat.Para siswa masih banyak yang baru mengenal huruf dan
belum bisa mengucapkan dalam bentuk kata.Sedangkan kita tau bahwa
membaca adalah merupakan kunci dari segala pelajaran.

Berdasar penemuan masalah di atas maka peneliti akan menggunakan media kartu
kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada Membaca Permulaan.Hal ini
diharapkan agar para siswa lebih tertarik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia
sehingga keterampilan membaca bisa cepat dikuasai.

A. KAJIAN TOERI

1. Pengertian Media

Media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi para siswa supaya terjadi
proses belajar” ( Lesle J.Briggs ) sedangkan mengenai efektifitas media,
Brown ( 1970 ) mengatakan bahwa media yang digunakan guru atau siswa
dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Berdasar pendapat di atas ,dapat dikembangkan beberapa pemahaman


tentang posisi media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan
pembelajaran.pemahaman itu antara lain :

media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya
ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmukomunikasi,yang antara lain


dikatakan Lasswel ( 1982 )menguraikan secara rinci antara lain
:
Siapa yang menyatakan ? (semua yang berfungsi sebagai pengirim
pesan)

Pesan atau ide /gagasan apa yang disampaikan dalam kegiatan


pembelajaran ini berarti bahan ajar atau materi .

Dengan media apa pesan itu disampaikan.

kepada siapa pesan itu disampaikan? ( sasaran,siswa,peserta didik)

Apa dampak dan hasilnya?

Dari unsur –unsur di atas tampaklah yang menjadi target ( gola ) dari
suatu kegiatan pembelajaran adalah dampak atau hasil yang ingin dicapai
dalam kegiatan pembelajaran.dalam kajian pendidikan istilah itu dikenal
dengan nama “ meaningful learning experience”yaitu suatu pengalaman
belajar yang bermakna sebagai hasil dari suatu kegiatan pembelajaran.

2. Pengertian Membaca Permulaan

Tim Dosen Mata Kuliah Peningkatan Keterampilan Berbahasa IKIP Negeri


Semarang ( 1997: 17 ) mendefinisikan “membaca permulaan adalah
membaca dengan tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar sedang
memperoleh informasi adalah tujuan yang kedua.

Supriyadi dkk ( 1992 : 180 ) yaitu pengajaran membaca permulaan


bertujuan agar siswa mempunyai pengetahuan dasar yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk membaca bahasa Indonesia.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelajaran membaca permulaan


adalah pembelajaran membaca pada tahap permulaan yang merupakan
kegiatan memahami kalimat ,kata ataupun huruf yang diberikan kepada
siswa SD yang berada di Kelas I atau II namun di SD Negeri 1 Tlogolele
ini saya lakukan di Kelas III agar siswa memiliki pengetahuan dasar
membaca yang digunakan pada kelas berikutnya.

3.Pengertian Prestasi Belajar


Winkel ( 1996:226 ) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan
bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.Maka prestasi
belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar.

Winkel ( 1996 : 162 ) prestasi belajar adalah sesuatu bukti keberhasilan


belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

S.Nasution ( 1996 : 17 ) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai


seseorang dalam berfikir ,merasa dan berbuat.Prestasi belajar dikatakan
sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif,affektif,dan
psykomotor,sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang
belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Arif Gunarso ( 1993 : 77 ) mengemukakan bahwa pretasi belajar adalah


usaha maksimal yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.

Dari pengertian tersebur di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar


merupakan hasil yang dicapai seorang siswa setelah menerima informasi
dalam proses belajar mengajar.Prestasi belajar siswa dapat diketahui
setelah dilaksanakan evaluasi.

4. Pentingnya Media Dalam Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan isi/pesan pelajaran ,merangsang pikiran,perasaan,perhatian
dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar
mengajar.Pada tahun 50-an media disebut juga alat bantu audio visual
karena pada masa itu peranan media memang semata-mata untuk
membantu guru dalam mengajar.Tetapi populer denganmedia pengajaran.

Dalam memilih media perlu diperhatikan hal-hal sebgai berikut:

jenis kemampuan yang akan dicapai ,kegunaan dari berbagai jenis


media,kemampuan guru menggunakannya,fleksibilitas penggunaan,kesesuaian
dengan lokasi dan lain-lainnya.Adapun hal-hal yang ingin dicapai dari
penggunaan media pengajaran:

memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami


konsep,prinsip,sikap,dan keterampilan.

memberikan pengalaman belajar yang berbedadan bervariasi.

menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi

menciptakan situasi belajar yang tidak dilupakan siswa.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah


segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk
menyampaikan bahan-bahan instruktural dalam proses belajar mengajar
sehingga memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran.

5. Tujuan Pelajaran Membaca Permulaan

I.G.A.K Wardani ( 1995 : 56 ) menyatakan bahwa tujuan utama membaca


permulaan adalah agar anak dapat mengenalkan tulisan sebagai lambang /
simbol bahasa sehingga anak dapat menyuarakan tulisan tersebut.

Menurut Ag.Soejono ( 1983;19) tujuan membaca permulaan secara


singkat adalah:

mengenalkan huruf-huruf dalam abjad sebagai tanda suara pada anak.

melatih keterampilan siswa untuk mengubah huruf-huruf dalam kata


menjadi suara.

Pengetahuan huruf-huruf dalam abjaddan keterampilan menyuarakan wajib


dalam waktu singkat dapat dipraktikan dalam membaca lanjut.

Pengajaran membaca permulaan berfungsi sebagai sarana bidang study


bahasa .Menurut Ag Soejono ( 1983 : 19 ) pengajaran membaca
permulaan wajib diselesaikan dalam waktu singkat agar lekas digunakan
untuk membaca lanjut sebagai aspek dalam bidang study bahasa.
6. Pentingnya membaca permulaan
Kemamapuan membaca yang diperolah pada membaca permulaan
sangat berpengaruh pada kemampuan membaca lanjut.Sebagai
kemampuan yang menadasari kemampuian berikutnya.

Kemampuan membaca permulaan memerlukan perhatian guru sebab jika


dasarnya tidak kuat,tahap berikutnya akan mengalami kesulitan.Kemampuan
membaca oleh setiap orang yang ingin memperluas pengetahuan dan
pengalaman,mempertinggi daya pikir,mempertajam penalaran untuk mencapai
kemajuan dan peningkatan diri.Oleh karenanya bagaimanapun guru Kelas I dan
II harus sunguh-sungguh agar pada kelas III tidak menemukan

permasalahan yang seharusnya terjadi sehingga anak masuk KelaS III anak
mempunyai kemampuan dasar membaca yang memadai.Untuk melaksanakan
dengan baik perlu perencanaan seperti: materi,metode,ataupun pengembangan.

7.Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa

Guru perlu memahami perilaku kesulita belajar yang biasanya tampak di dalam
kelas bahkan dia menampakkan perilaku di dalam keseluruhan interaksi dengan
lingkungannya.Salah satu kesulitan memahami perilaku berkesulitan

adalah karena perilaku tersebut tampil dalamperilaku menghindar dari


situasi yang menimbulkan ketegangan ,yang dalam psikologidisebut
mekanisme mempertahankan diri yang disebabkan siswa menghadapai
kecemasan dan kecemasan itu dia tidak mampu menghadapi.

Perilaku mekanisme mempertahankan diri menurut Sri Mulyani ( 2004 ) adalah :

Rasionalisasi : Penjelasan yang dilakukan,yang dilakukan bukan


penyebab nyata dan bermaksud menyembuntikan masalah nyata.

Sikap Bermusuhan : menyerang,mengganggu,bersaing dan mengancam


lingkungan.

Menghukum diri sendiri : Mencela diri sendiri sebagai penyebab utama


kesalahan.

Represi : menyembunyikan dan penyebab sebenarnya keluar dari


kesadaran

Konfirmasi : menyelamatkan diri terhadap harapan orang lain.

Sinis : Ketidakberdayaan individu untuk berbuat .


8. Pemecahan Kesulitan Belajar Membaca Permulaan

Proses pembelajaran tidak akan berjalan secara kondusif jika ada


hambatan-hambatan ketidakberhasilan proses pembelajaran ssiswa dalam
mencapai ketuntasan pembelajaran tidak hanya dipusatkan pada satu
faktor akan tetapi banyak faktor yang terlibat di dalamnya.

Kesulitan belajar membaca secara garis besar ada dua macam pendekatan
dalam belajar membaca permulaan,yaitu pendekatan berdasar simbol ( code
emphasis ) dan pendekatan makna ( meaning emphasis ).Tujuan akhirnya untuk
mengucapkan bunyi yang tertulis meskipun tidak berupa kata .Pendekatan
berdasarkan makna lebih ditekankan kemampuan mengenal dan membaca kata-
kata yang bermakna.Keteraturan kaitan antara huruf dan bunyi tidak diperhatikan

.Program pengajaran membaca denagn kartu kata dimulai dengan mengenalkan


huruf-huruf dan bunyinya ,dan menggabungkan kata menjadi satu kalimatmisal
anak mengenal kata : saya

kamu membeli

membawa

bercerita

membaca
dengan bunyinya kemudian digabung menjadi
tas
pensil

meja

buku

: saya membaca buku , saya membawa tas.

10

Mengajar membaca dengan menggunakan kata-kata yang sering dipakai


tanpa melihat tingkat kesukaran.Asumsinya bahwa kata-kata yang sering
dipakai pasti lebih dikenal sehingga lebih mudah untuk mempelajar.Anak
didorong agar belajar membaca lewat berbagai sarana dan alat bantu
.Kata-kata yang digunakan misalnya ibu,bapak,adik,.salah satu media
( alat bantu ) yang digunakan adalah kartu kata.

9. Kajian tentang media kartu kata

Media kartu kata merupakan salah satu alternatif pendidik untuk mengatasi
masalah membaca permulaan.Untuk menarik perhatian kartu kata dibuat
beraneka warna.agar dapat membedakan dan mengingat dengan
mudah.Misal kata saya ,ayah,( kata ganti orang dengan warna merah ,kata
kerja dengan warna kuning,dan kata benda dengan warna biru ).
Kita bisa mengunakan langkah seperti di bawah ini :

guru menunjuk benda kemudian anak mengucapkan nama benda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai