Anda di halaman 1dari 12

Peran Ilmuwan Kesehatan Masyarakat dalam Meningkatkan

Derajat Kesehatan Masyarakat


Tugas Mandiri Mata Kuliah Sosio Antropologi Kesehatan

Nama : Nuri Setiani

Bp : 1511212030

Dosen Mata Kuliah : Lucky Zamzami, S.Sos, M.Soc.Sc

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kesehatan merupakan saah satu faktor yang berperan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan dibidang
kesehatan diharapkan akan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanaan
kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas
Kesehatan,2007).
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Kesehatan masyarakat adalah ilmu
atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian
pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. (IAKMI ,
2012). Sedangkan Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas
sumber daya manusia. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tentunya
dibutuhkan tenaga atau ahli kesehatan masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat (Kesmas) merupakan bagian dari sumber daya manusia
yang sangat penting perannya dalam pembangunan kesehatan. Ilmuwan kesehatan
masyarakat tentunya memiliki peran dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan derajat kesehatan masyarakat ?
2. Apa saja indikator derajat kesehatan masyarakat?
3. Apa saja prinsip derajat kesehatan masyarakat?
4. Bagaimana peran ahli kesehatan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat ?
5. Bagaimana upaya ahli dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kesehatan masyarakat adalah “tindakan kolektif untuk mempertahankan peningkatan


kesehatan pada tingkat populasi” (Beaglehole et al, 2004). Selain itu kesehatan masyarakat
juga dapat diartikan sebagai kesatuan unit praktek kesehatan masyarakat yang bertujuan
untuk pengembangan dan peningkatan kemampuan hidup sehat bagi pendidikan (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) menggunakan konsep dan keterampilan dan praktek
kesehatan masyarakat(Freeman) (Syafrudi, 2009).
Seorang ahli kesehatan masyarakat adalah seorang yang berperan ganda (Kutty,
2007). Di satu sisi, ia merupakan pejuang kesehatan yang mencari sebab-sebab penyakit di
masyarakat, mengajak masyarakat menghindari sebab-sebab tersebut, dan mengawasi agar
masyarakat tidak melanggar pantangan-pantangan yang membawa pada penyakit. Di sisi lain,
karena salah satu sebab utama penyakit di masyarakat adalah pola kebijakan, maka ahli
kesehatan masyarakat juga merupakan seorang politisi, yang berusaha mempengaruhi para
pembuat kebijakan agar memberikan program yang sebaik mungkin dalam menjaga
kesehatan bangsa.
Derajat kesehatan masyarakat adalah suatu taraf ukuran kesejahteraan dan kualitas
sumber daya manusia. Derajat kesehatan dapat dilihat melalui indikator kualitas utama seperti
angka kematian, kesakitan, kelahiran, status gizi dan lain-lain.
H.L Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor
lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan
kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang
mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu Hendrik L Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan
derajat kesehatan, yaitu :
1) Life spam
2) Disease or infirmity
3) Discomfort or ilness.
4) Disability or incapacity
5) Participation in health care
6) Health behaviour
7) Ecologic behaviour.
8) Social behaviour
9) Interpersonal relationship
10) Reserve or positive health
11) External satisfaction
12) Internal satisfaction
BAB III
PEMBAHASAN

1. Derajat Kesehatan Masyarakat


Derajat kesehatan menggambarkan tingkat kesehatan dan kemampuan masyarakat
mengusahakan dirinya sendiri dan lingkungannya menjadi sehat. Derajat kesehatan
masyarakat mempunyai dua komponen yaitu status kesehatan dan lingkungan.
Status kesehatan menggambarkan tingkat sehat, sakit, dan mati dari penduduk,
sedangkan status lingkungan menggambarkan lingkungan sosio-budaya, fisik, dan biologik
yang memberi pengaruh kepada status kesehatan penduduk. Derajat kesehatan mempunyai
berbagai variabel antara lain lamanya hidup, kematian, kesakitan, cacat, status gizi,
pendidikan kesehatan, kuantitas dan kualitas air serta sanitasi lingkungan.
Selain itu, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,
yaitu :
 Faktor lingkungan/Environment
a) Fisik : sampah, air, udara, perumahan dsb.
b) Sosial : kebudayaan , pendidikan, ekonomi ( interaksi manusia )
c) Biologi : hewan , jasad remik, tetumbuhan.
Contoh : Akses terhadap air bersih, Jamban/ tempat BAB, Sampah, Lantai Rumah,
Breeding places, Polusi, Sanitasi tempat umum, Bahan Beracun Berbahaya (B3),
Kebersihan TPU (Tempat Pelayanan Umum)
 Faktor perilaku / Life styles
a) Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat.
b) Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku.
Contoh : alkohol, rokok, promiscuity: tempat-tempat berisiko, narkoba, olah raga dan
Health seeking behavior : Kalau tidak sakit parah tidak akan pergi ke puskesmas
 Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services
Peranan pelayanan kesehatan adalah :
a) Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit
pengobatan, dan perawatan kesehatan.
b) Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan sumber
daya manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan
masyarakat.
Contoh : ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan (balai pengobatan) maupun
rujukan (rumah sakit), ketersediaan tenaga, peralatan kesehatan bersumberdaya
masyarakat; Kinerja/cakupan serta pembiayaan /anggaran.
 Faktor Herediter atau Kependudukan / Heredity
Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak
lahir.
Contoh : Penyakit-penyakit yang sifatnya turunan dan mempengaruhi sumberdaya
masyarakat, Jumlah penduduk dan Pertumbuhan penduduk serta jumlah kelompok
khusus/rentan: bumil, persalinan, bayi, dll.

2. Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat


Menurut Hendrik L Blum ada 12 indikator yang berhubungan dengan derajat
kesehatan, yaitu :
1) Life spam: yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga
dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.
2) Disease or infirmity: yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan anatomis
dari masyarakat.
3) Discomfort or ilness: yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik,
kejiwaan maupun sosial dari dirinya.
4) Disability or incapacity: yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk
melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
5) Participation in health care: yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
6) Health behaviour: yaitu perilaku manusia yang nyata dari anggota masyarakat secara
langsung berkaitan dengan masalah kesehatan.
7) Ecologic behaviour: yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain,
sumber daya alam, dan ekosistem.
8) Social behaviour: yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga,
komunitas dan bangsanya.
9) Interpersonal relationship: yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap
sesamanya.
10) Reserve or positive health: yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit
atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatik,
kejiwaan, dan sosial.
11) External satisfaction: yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan
sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi.
12) Internal satisfaction: yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek
kehidupan dirinya sendiri.

Selain itu, indikator derajat kesehatan masyarakat secara umum juga dapat dilihat dari :
1. Umur harapan hidup (Life expectations)
2. Angka kematian bayi (infant mortality) dan balita menurun
3. Tingkat kecerdasan
4. Bayi lahir

3. Prinsip derajat kesehatan masyarakat


Ada beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi agar usaha kesehatan masyarakat
dapat terlaksana dengan baik, yaitu :

1. Usaha Kesehatan Masyarakat lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif)


daripada pengobatan (kuratif).
2. Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan
biaya dan berhasil guna.
3. Dalam melaksanakan kegiatannya lebih menitikberatkan pada masyarakat, baik
sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek) atau dengan kata lain suatu usaha dari,
oleh dan untuk masyarakat.
4. Dalam melibatkan masyarakat sebagai pelaku maka sasaran yang diutamakan adalah
masyarakat yang terorganisir.

Ruang lingkup usaha lebih mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan


daripada kesehatan perorangan karena bila tidak ditanggulangi dengan segera dapat
mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat luas.

4. Peran Ahli Kesehatan Masyarakat dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat


Di zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, maka cara pandang kita terhadap
kesehatan juga mengalami perubahan. Apabila dahulu kita mempergunakan paradigma sakit
yakni kesehatan hanya dipandang sebagai upaya menyembuhkan orang yang sakit dimana
terjalin hubungan dokter dengan pasien (dokter dan pasien). Namun sekarang konsep yang
dipakai adalah paradigma sehat, dimana upaya kesehatan dipandang sebagai suatu tindakan
untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun masyarakat (SKM dan
masyarakat).
Dengan demikian konsep paradigma sehat memandang pola hidup sehat seseorang
secara holistik dan komprehensif. Masyarakat yang sehat tidak dilihat dari sudut pandang
tindakan penyembuhan penyakit melainkan upaya yang berkesinambungan dalam menjaga
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat
dalam hal ini memegang kendali dominan dibandingkan peranan dokter. Sebab hubungan
dokter dengan pasien hanya sebatas individu dengan individu tidak secara langsung
menyentuh masyarakat luas. Ditambah lagi kompetensi dalam memanagement program lebih
dikuasai lulusan ahli kesehatan masyarakat sehingga dalam perkembangannya ahli kesehatan
masyarakat menjadi ujung tombak program kesehatan di negara-negara maju.
Ahli kesehatan masyarakat bekerja pada level masyarakat, bukan individual seperti
dokter dan perawat. Tujuannya adalah bukan hanya memberikan kepuasan pada pelayanan
kesehatan di negara ini, namun juga memberikan kesehatan yang objektif pada masyarakat.
Sehingga peran seorang ahli kesehatan masyarakat dijalankan seperti halnya seorang
pengerah massa yang menggerakkan masyarakat untuk mampu bekerjasama dalam
meningkatkan kesehatan mereka dan ketika kesehatan tersebut telah meningkat secara
berkelanjutan, masyarakat harus mampu mempertahankannya sehingga tidak terjadi
penurunan kesehatan di masa datang pada setiap individu anggota masyarakat tersebut.
Tenaga kesehatan masyarakat (Kesmas) atau ahli kesehatan masyarakat merupakan
bagian dari sumber daya manusia yang sangat penting perannya dalam pembangunan
kesehatan. Ahli kesehatan masyarakat bekerja dan berperan dalam pembangunan kesehatan
dengan paradigma sehat. Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat yang dilakkan ahli
kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
dan preventif, sehingga kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan dapat meningkat.
Pelayanan promotif. Pelayanan promotif adalah usaha yang ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan, meliputi usaha-usaha untuk peningkatan gizi, pemeliharaan
kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur dan istirahat
cukup sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu untuk
meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
diperlukan program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang berjenjang dan
berkesinambungan sehingga dicapai tingkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan. Dalam program promotif membutuhkan tenaga-tenaga kesmas yang handal
terutama yang mempunyai spesialisasi dalam penyuluhan dan pendidikan.
Pelayanan preventif. Pelayanan preventif adalah usaha yang ditujukan untuk
mencegah terjadinya penyakit meliputi usaha-usaha pemberian imunisasi (bayi, anak, bumil).
Pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini. untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan ini diperlukan para tenaga kesmas yang memahami epidemiologi
penyakit, cara-cara dan metode pencegahan serta pengendalian penyakit. Program preventif
ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga kesmas dalam pembangunan kesehatan.
Keterlibatan kesmas dibidang preventif dibidang pengendalian memerlukan penguasaan
teknik-teknik lingkungan dan pemberantas penyakit. Tenaga kesmas juga dapat berperan
dibidang kuratif dan rehabilitatif kalau yang bersangkutan mau dan mampu belajar dan
meningkatkan kemampuan dibidang tersebut.
Peran dari SKM secara keseluruhan dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa.
Dapat dilihat bahwa kedua peran dari SKM tersebut berarah komponen kualitatif maupun
kuantitatif dari derajat kesehatan bangsa. Pada komponen kualitatif, upaya SKM untuk
menyadarkan tentang kesehatan pada masyarakat akan menjadikan masyarakat tahu
bagaimana perilaku yang sehat dan apa konsekuensinya jika berperilaku tidak sehat. Hal ini
akan mempermudah intervensi ketika tenaga kesehatan bertindak pada level individual untuk
memberikan tindakan kuratif ketika pada akhirnya, ada anggota masyarakat yang harus
berobat karena sakit. Lebih jauh, hal ini juga akan meningkatkan kepuasan masyarakat akan
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, baik pada level individual maupun kolektif.
Komponen kuantitatif tercapai ketika ahli kesehatan masyarakat berperan dalam level
kebijakan dengan memberikan saran dan masukan pada pembuat kebijakan untuk
mengarahkan intervensi kesehatan pada masyarakat tertentu yang rentan pada penyakit, dan
karenanya, secara agregat akan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang ada di
masyarakat. Siklus ini terus berlanjut ketika ahli kesehatan masyarakat menjalankan perannya
dengan sungguh-sungguh dan tiba pada titik dimana derajat kesehatan bangsa ini telah sangat
tinggi.

5. Upaya dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat


Upaya yang dapat dilakukan oleh ahli kesehatan masyarakat dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, pemahaman, dan penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya, manusia lingkungan, prasarana dan sarana kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas lembaga dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
2. Kesehatan ibu dan anak.
3. Hygiene dan sanitasi lingkungan.
4. Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
5. Pengumpulan data–data untuk perencanaan danpenilaian (statistik kesehatan)
6. Perawatan kesehatan masyarakat.
7. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Derajat kesehatan merupakan gambaran tingkat kesehatan dan kemampuan masyarakat
mengusahakan dirinya sendiri dan lingkungannya menjadi sehat. Sedangkan Derajat
kesehatan masyarakat adalah suatu taraf ukuran kesejahteraan dan kualitas sumber daya
manusia. Derajat kesehatan dapat dilihat melalui indikator kualitas utama seperti angka
kematian, kesakitan, kelahiran, status gizi dan lain-lain.
Ilmuwan kesehatan masyarakat memiliki peran dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ilmuwan kesehatan
masyarakat bekerja pada paradigma sehat. Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat
yang dilakukan ahli kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah suatu rangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan,
sedangkan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
B. Saran
Melihat kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka perlu
peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Penyedia layanan
kesehatan, masyarakat, dan pemerintah khususnya ilmuwan kesehatan masyarakat perlu
menjabarkan cara meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara terpadu dan
berkelanjutan. Sehingga dapat tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ung.ac.id/1854/6/2012-2-13201-811408020-bab2-28012013033448.pdf
09/12/2015 15.42 WIB
https://blogbintang.files.wordpress.com/2012/09/blogbintangmakalah-kesehatan-
lingkungan.pdf 09/12/2015 15.48 WIB
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1048 07/12/2015
14.49WIB
http://www.kompasiana.com/heri_isw/peran-sarjana-kesehatan-masyarakat-dalam-
meningkatkan-derajat-kesehatan-bangsa_552abeb96ea834d443552d2a 07/12/2015
14.42 WIB
http://contohdokumen.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/ 07/12/2015 14.48
WIB

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37730/4/Chapter%20II.pdf 09/12/2015
14.39 WIB

http://syaidahtuddiniyah.blogspot.co.id/p/faktor-faktor-yg-mempengaruhi-derajat.html
09/12/2015 13.11 WIB

http://ekaliliskurniawati.weebly.com/kuliah-pakar/derajat-kesehatan-masyarakat 07/12/2015
15.09 WIB

http://info-kesehatan-bidan-irma-marisa.blogspot.co.id/2015/06/teori-hendrik-l-blum.html
09/12/2015 17.54 WIB

http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/v13/images/2013/9/konas/c3%20ibu%20Agusti
n.pdf 09/12/2015 8.58 WIB

http://eprints.dinus.ac.id/6306/1/KULIAH_IKM_III.pdf 10/12/2015 08.40 WIB

http://prasko17.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-dan-contoh-promotif.html?m=1
10/12/2015 10.18 WIB

http://andiasri.blogspot.co.id/2012/01/eksistensi-derajat-kesehatan-masyarakat.html>m=1
10/12/2015 11.04 WIB

Anda mungkin juga menyukai