Anda di halaman 1dari 15

A.

ANALISIS SWOT
No. ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X
RATING
1 SDM -(M1)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Jenis ketenagaan:
a. S2 Keperawatan 1 orang,
b. S1+Ners 7 orang 0,6 4 2,4
c. DIII keperawatan 14 orang
d. Dokter umum 2 orang
e. Dokter spesialis 7 orang,
f. Administrasi 2 orang,
g. Apoteker 1 orang,
h. asisten apoteker 1 orang,
i. ahli gizi 1 orang,
j. cleaning service 5 orang
2. Adanya sistem pengembangan staf S-W
berupa pelatihan dan sebanyak 90% 0,4 3 1,2 3,6-3=0,6
perawat telah mengikuti pelatihan
(misalnya BHD, EKG, service exelent,
dan emergency cardio)
1 3,6
TOTAL

Weakness:
1. Jumlah tenaga keperawatan tidak 0,2 3 0,6
sebanding dengan jumlah pasien
0,2 3 0,6
2. Kurangnya kesejahteraan perawat dilihat
dari kepuasan kerja perawat kurang puas
2 orang (15%) 0,4 3 1,2
3. Kurang tanggap dalam menangani pasien
emergency 0,2 3 0,6

4. Sebagian perawat belum mengikuti


pelatihan MAKP 1 3

TOTAL

95
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya kesempatan untuk melanjutkan 0,3 4 1,2
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya kerjasama yang baik antar 0,3 3 0,9
mahasiswa keperawatan dengan perawat
klinik 0,2 3 0,6
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang
profesionalisasi perawat 0,2 2 0,4
4. Adanya program akreditasi RS dari
pemerintah dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian 1 3,1 O-T
TOTAL 3,1-3=0,1
Threathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat 0,3 3 0,9
untuk pelayanan yang lebih professional
2. Adanya kesadaran 0,3 3 0,9
masyarakat/pasien/keluarga akan
tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat 0,2 3 0,6
akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar RS yang semakin kuat 0.2 3 0,6
TOTAL 1 3
2. Sarana dan prasarana (M2)
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang 0,5 4 2
memadai untuk pasien, tenaga kesehatan, S-W
dan keluarga pasien termasuk sarana 4-2=2
prasarana universal precaution untuk
perawat 0,3 4 1,2
2. Terdapat administrasi penunjang seperti
buku TTV, buku register, SOP, dan lain 0,2 4 0,8
sebagainya
3. Tersedianya Nurse Station 1 4
TOTAL

Weakness
1. Penempatan alat medis belum teratur 0,4 2 0,8
2. Belum terpakainya sarana dan prasarana 0,3 2 0,6
secara optimal
3. Perawatan alat medis belum optimal 0,3 2 0,6

TOTAL 1 2

96
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana 0,5 4 2
yang rusak atau kosong dari bagian
pengadaan barang 0,5 3 1,5
2. Adanya kerjasama yang baik antar
mahasiswa keperawatan dengan perawat
klinik. 1 3,5

TOTAL O-T
Threathened 3,5-4=-0,5
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan 0,6 4 2,4
peralatan yang ada
2. Semakin tinggi kesadaran masyarakat 0,4 4 1,6
akan pentingnya kesehatan

TOTAL 1 4
3 Methode (M3)
1. MAKP
a. Internal Faktor (IFAS):
Strength
1. Mengaplikasikan MAKP Moduler (Tim- 0,3 4 1,2
Primer)
2. Supervisi sudah dilakukan kepala 0,2 3 0,6
ruangan 0,2 4 0,8
3. Mempunyai standar asuhan keperawatan
yang sudah baku yaitu NANDA NIC- 0,2 4 0,8 S-W
NOC 3,8-3,5=0,3
4. Terlaksananya komunikasi yang adekuat 0,1 4 0,4
antara perawat dengan tim kesehatan lain
5. Ketenagaan keperawatan sudah 1 3,8
memenuhi syarat untuk MAKP (S1-
Keperawatan 7 orang)
TOTAL
Weakness
1. Ruangan belum memiliki visi, misi, dan 0,5 4 2
motto sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Sebagian perawat belum mengikuti 0,5 3 1,5
pelatihan MAKP
1 3,5
TOTAL

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity

97
1. Adanya mahasiswa profesi ners praktik 0,3 3 0,9
manajemen keperawatan O-T
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang 0,3 3 0,9 3-3=0
profesionalisasi perawat
3. Adanya kebijakan rumah sakit tentang 0,4 3 1,2
pelaksanaan MAKP

TOTAL 1 3

Threatened
1. Persaingan antar rumah sakit yang 0,1 3 0,3
semakin ketat
2. Adanya tuntutan masyarakat yang 0,2 4 0,8
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih
professional 0,2 3 0,6
3. Adanya kesadaran
masyarakat/pasien/keluarga akan
tanggung jawab dan tanggung gugat 0,2 3 0,6
4. Semakin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan 0,2 2 0,4
5. Persaingan dengan masuknya perawat 0,1 3 0,3
asing
6. Bebasnya pers yang dapat langsung
menyebarkan informasi dengan cepat 1 3

TOTAL
2. Sentralisasi obat
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk 0,1 4 0,4
pengelolaan sentralisaasi obat
2. Sentralisasi obat sudah dilakukan secara 0,2 3 0,6
optimal serta obat oral sudah sesuai
dengan alur sentralisasi obat
3. Kepala ruangan mendukung kegiatan 0,1 4 0,4
sentralisasi obat
4. Sudah dilaksanakan kegiatan sentralisasi 0,2 4 0,8 S-W
obat oleh perawat berkolaborasi dengan 3,8-3=0,8
depo farmasi
5. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 4 0,8
melakukan sentralisasi obat
6. Adanya lembar pendokumentasian obat
yang diterima setiap status pasien 0,2 4 0,8
TOTAL

98
1 3,8

Weakness
1. Pelaksanaan penjelasan terkait format 1 3 3
tanda serah terima setelah pemberian obat
dari perawat kepada pasien belum
optimal. 1 3
TOTAL
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang
praktik manajemen keperawatan 0,5 3 1,5
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan
mahasiswa praktek 0,5 3 1,5

TOTAL 1 3
Threatened T-O
1. Adanya tuntutan masyarakat yang 0,4 3 1,2 3-3=0
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih
professional 0,3 3 0,9
2. Adanya kesadaran
masyarakat/pasien/keluarga akan 0,3 3 0,9
tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan 1 3

TOTAL
3. Supervisi
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan mendukung dan 0,6 4 2,4
melaksanakan supervise S-W
2. Terdapat tenaga kompeten yang dapat 0,4 4 1,6 4-3=1
menjadi supervisor
1 4
TOTAL

99
Weakness
1. Belum adanya dokumentasi supervisi 0,4 3 1,2
yang jelas
2. Supervisi belum dilaksanakan 0,6 3 1,8

TOTAL 1 3
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,3 4 1,2
praktik manajemen keperawatan
2. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi 0,3 3 0,9
perawat yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik
3. Hasil supervise dapat dilakukan sebagai 0,4 3 1,2 O-T
pedoman untuk Daftar Penilaian Prestasi 3,3-3=0,3
Pegawai (DP3) 1 3,3
TOTAL
Threatened
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk 1 3 3
mendapatkan pelayanan yang professional
TOTAL 1
4. Timbang Terima
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan 0,3 4 1,2
timbang terima setiap pagi
2. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 4 0,8
3. Timbang terima sudah merupakan 0,2 4 0,8
kegiatan rutin yang telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 4 0,8
melakukan timbang terima S-W
5. Pendokumentasian timbang terima ditulis 0,1 3 0,3 3,9-3,5=0,4
langsung pada status pasien.

TOTAL 1 3,9
Weakness
1. SOP timbang terima sudah ada namun 0,5 3 1,5
belum dimanfaatkan dengan baik
2. Timbang terima sudah dilakukan dengan 0,5 4 2
baik (pp melaporkan identitas pasien,
keluhan utama, DS, DO, MK, dan
intervensi) tetapi intervensi masih
bersifat umum tidak berdasarkan MK.

100
TOTAL 1 3,5

b. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,3 4 1,2
praktik manajemen keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiswa profesi ners yang praktik
dengan perawat ruangan
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) 0,3 4 1,2 O-T
tentang timbang terima. 3,6-3,5=0,1
TOTAL 1 3,6
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,5 4 2
masyarakat untuk mendapatkan pelyanan
keperawatan yang professional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 3 1,5
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi Asuhan
keperawatan.
TOTAL
1 3,5
5. Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 2 0,8
discharge planning di ruangan untuk
pasien pulang (format atau kartu DP)
2. Adanya control obat yang diberikan 0,3 3 0,9
kepada pasien selama dirawat diruangan
dan obat yang di bawa saat pulang S-W
3. Perawat memberikan pendidikan 0,3 3 0,9 2,7,2,4=0,3
kesehatan secara informal kepada pasien /
keluarga selama dirawat atau pulang

TOTAL 1 2,7

Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,4 3 1,2
2. Tidak tersedianya leaflet pasien pulang 0,6 2 1,2
TOTAL 1 1 2,4
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang 0,5 3 1,5
melakukan praktik manajemen
101
keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara T-O
mahasiswa praktik dengan perawat klinik 0,5 3 1,5 3-3,7=-0,7
TOTAL
1 3
Threatened.
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 4 1,6
mendapatkan pelayanan keperawatan
yang professional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 4 1,2
akan pentingnya kesehatan
3. Persaingan antar-RS yang semakin ketat. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,7

6. Dokumentasi keperawatan
a. Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedia sarana dan prasarana 0,1 4 0,4
dokumentasi untuk tenaga kesehatan
(sarana administrasi penunjang) S-W
2. Sudah ada sistem pendokumentasian 0,3 4 1,2 3,8-2,5=1,3
PES/SOAP
3. Format asuhan keperawatan sudah ada 0,4 4 1,6
(NANDA, NIC-NOC)
4. Adanya kesadaran perawat tentang 0,2 3 0,6
tanggung jawab dan tanggung gugat.
TOTAL 1 3,8
Weakness
1. Dari observasi status pasien, pengisian 0,5 3 1,5
dokumentasian tidak lengkap; waktu,
nama, dan jam belum dicantumkan,
respons pasien pasca tindakan kurang
terpantau. 0,5 2 1
2. SAK dan SOP belum maksimal 1 2,5
digunakan.
TOTAL
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,2 3 0,6
2. Peluang perawat untuk meningkatkan 0,2 3 0,6
pendidikan (pengembangan SDM)
3. Mahasiswa profesi ners praktik 0,2 4 0,8
manajemen untuk mengembangkan sistem
pendokumentasian PES T-O
4. Kerja sama yang baik antara perawat dan 0,2 3 0,6 3,2-3,5=-0,3
mahasiswa

102
5. Adanya praktek MPKP diruangan untuk 0,2 3 0,6
evaluasi
1 3,2
TOTAL
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan 0,5 4 2
keluarga) akan tanggung jawab dan
tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan.
TOTAL 1 3,5
7. RONDE KEPERAWATAN
a. Internal faktor (IFAS)
Strength:
1. Ruangan mendukung adanya kegiatan 0,3 3 0,9 S-W
ronde keperawatan 2,7-3=0,3
2. Adanya kemauan perawat untuk berubah 0,3 3 0,9
dan berkembang
3. Terdapat tenaga kompeten untuk 0,4 2 0,8
melakukan ronde keperawatan (S1+Ners
7 orang dan S2 1 orang serta D3
keperawatan 14 orang), ahli gizi, dokter
spesialis, fisoterapi, farmasi
1 2,7
TOTAL
Weakness:
1. Ronde keperawatan tidak dilakukan 1 3 3
secara SOP rutin
TOTAL 1
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity:
1. Kerja sama yang baik antara tenaga 0,2 3 0,6
medis dan ahli gizi T-O
2. Adanya pelatihan manajemen 0,3 3 0,9 3,2-2,9=0,3
keperawatan untuk meningkatkan
pengetahuan perawat tentang manajemen
3. Tersedianya kesempatan untuk 0,2 4 0,8
melaksanakan ronde keperawatan apabila
ada mahasiswa praktek.
4. Adanya kerjasama yang baik antara 0,3 3 0,9
perawat klinik dengan mahasiswa profesi

TOTAL 1 3,2
Threatened:
1. Ketidakikutsertaan para medis lain dalam 0,4 2 0,8
melakukan ronde keperawatan

103
2. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan Asuhan Keperawatan semakin
tinggi. 0,3 4 1,2
3. Persaingan dalam pemberian pelayanan
semakin kuat
TOTAL 0,3 3 0,9

1 2,9
4 MONEY(M4)
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Adanya pendapatan dari jasa medic, untuk 0,3 4 1,2 S-W
pasien dengan biaya BPJS yang dapat di 3,3-2=1,3
klaim setelah perawatan
2. Adanya pendapatan dari jasa pelayanan 0,3 3 0,9
rumah sakit berupa remunerasi.
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA 0,4 3 1,2
medis.
TOTAL 1 3,3

Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa 0,5 2 1
medik yang diberikan sama untuk semua
perawat.
2. Sistem administrasi belum terpusat 0,5 3 1
TOTAL 1 2

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar di biayai 0,6 3 1,8
institusi
2. Ada kesempatan untuk menggunakan 0,4 3 1,2 T-O
instrumen medis dengan re-use sehingga 3-3=0
menghemat pengeluaran. 1 3
TOTAL
Threatened
2. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 3 3
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih
professional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana.
TOTAL 1 3

104
5 MUTU (M5)
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan di IRNA III B sebesar 54,4%
2. BOR ruangan selama dua hari sudah 0,3 4 1,2
sesuai dengan standar yaitu 83% dan 74%
3. Adanya variasi karakteristik dari pasien 0,2 4 0,8 S-W
(BPJS, umum, Dinas Sosial) 3,6-3,5=0,1
4. Sebagai tempat mahasiswa keperawatan 0,2 3 0,6
D3, S1 dan profesi ners
5. Mutu asuhan keperawatan sudah cukup 0,1 4 0,4
baik
0,2 3 0,6
TOTAL
1 3,6
Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan 0,5 4 2
yang lama
2. Terdapat 1 (16,7%) orang pasien yang 0,5 3 1,5
mengalami kejadian dekubitus dari 6
orang yang berisiko dan 1 (2,8%) orang
pasien mengalami flebitis dari 35 orang
yang berisiko

TOTAL 1 3,5
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners praktik 0,5 4 2,0
manajemen
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0,5 3 1,5 T-O
mahasiswa 3,5-3 =0,5
TOTAL 1 3,5
Threatened
1. Adanya peningkatan standard masyarakat 0,5 3 1,5
yang harus dipenuhi
2. Persaingan RS dalam memberikan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan
TOTAL 3

105
106
B. Diagram Layang

107
C. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan
SWOT maka kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. M1/Jumlah sumber daya manusia di IRNA III B menurut metode douglas
tidak sesuai dengan beban kerja perawat di ruangan yangtinggi, karena
pasien IRNA III Bdengan total care sebanyak 26%.
2. M2/Sarana dan prasarana untuk tindakan perawatan di IRNA III B
perlunya perawatan alat medis yang optimal agar alat medis dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan sesuai dengan jumlah
pasien.
3. M3/Methode, baru terdapat 1 perawat yang telah mengikuti pelatihan
MAKP yaitu kepala ruangan
4. M4/Money, tidak ada masalah dalam menengement keuangan di IRNA
IIIB
5. Sentralisasi obat sudah berjalan dengan optimal.
6. Supervisi belum terlaksana dengan baik karena kendala persiapan perawat
serta tidak ada form baku penilaian tindakan supervisi keperawatan.
7. Timbang terima sudah dilakukan dengan optimal
8. Discharge planning sudah dilakukan saat pasien pulang namun belum ada
pendidikan kesehatan, seperti peyuluhan kepada pasien dan keluarga
pasien dengan diberikan oleh-oleh berupaleaflet untuk perawatan lanjutan
di rumah.
9. Dokumentasi keperawatan sudah baik karena berpatokan dengan nanda
NIC-NOC
10. Ronde keperawatan belum terlaksana dan perlu dibentuk tim khusus
secara perlu diagendakan secara berkala agar berjalan optimal.
11. M5/Mutu, pelayanan IRNA III B cukup optimal

D. Prioritas Masalah

Skor Analisis SWOT


Masalah Prioritas
IFAS EFAS
DISCHARGE PLANNING 0,3 -0,7 1
RONDE KEPERAWATAN -0,3 0,5 2

108
M3(MAKP) 0,3 0,1 3
TIMBANG TERIMA 0,4 0,1 4
M1 (MAN) 0,6 0,1 5
M4 (MONEY) 1,3 0 6
SUPERVISI 1 0,3 7
M5 (MUTU) 1 0,5 8
DOKUMENTASI KEPERAWATAN 1,3 0,3 9
SENTRALISASI OBAT 1,8 0 10
M2 (MATERIAL) 2 0,5 11

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka kelompok mengangkat


prioritas masalah yang akan diselesaikan yaitu discharge planning.
Menurut hasil observasi discharge planning sudah dilakukan, namun
belum ada pendidikan kesehatan, seperti peyuluhan kepada pasien dan
keluarga pasien dengan diberikan oleh-oleh berupa leaflet untuk
perawatan lanjutan di rumah.

109

Anda mungkin juga menyukai