Tugas Pusat administrasi (administratif center) pada intinya adalah kegiatan pengelolaan
organisasi atau unit-unit organisasi secara keseluruhan. Pusat Administratif (administrative
center), meliputi manajemen senior korporat (kantor pusat), dan manajemen unit bisnis serta
para manajer unit pendukung. Pusat Pendukung adalah unit-unit pendukung yang
menyediakan layanan kepada Pusat Pertanggungjawaban yang lain.
Contoh pusat-pusat administrasi adalah para direktur beserta para staf, departemen
akuntansi, departemen hukum, keamanan, hubungan masyarakat dan sebagainya. Masalah-
masalah yang berkaitan dengan pengendalian biaya administrasi adalah :
(1) sulitnya mengukur hasil (output)
(2) sering terjadi ketidak serasian tujuan organisasi secara keseluruhan (lack of goal
congruence).
Pusat biaya kebijakan memiliki beberapa karakteristik :
a. Kesulitan mengukur outputnya.
b. Kadang kala tidak terdapat kesesuaian antara cita-cita staf departemen dengan dengan cita-
cita perusahaan secara keseluruhan (lack of goal congruence). Hal ini disebabkan karena
manajer administratif ingin mencapai keunggulan fungsional.
c. Pengendaliannya dilakukan melalui anggarannya serta evaluasi apakah program kerja
yang diajukan telah secara rinci yang mencakup : biaya administratif dan pendukung
termasuk untuk “tetap dalam bisnis-nya (being in business)”, kebijakan pusat tersebut
termasuk diskripsi tujuan biaya serta estimasinya, alasan semua tambahan biaya di luar
inflasi.
Kadang-kadang, beberapa kegiatan staf telah begitu rutin sehingga dapat diperlakukan
sebagai pusat biaya teknik. Namun demikian, hasil utama kegiatan unit yang lain adalah
nasehat atau jasa yang tidak mempunyai alat pengukur yang meyakinkan untuk mengetahui
Pusat Penelitan dan Pengembangan (research and development center), adalah suatu
unit perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan penelitian dan
pengembangan produk-produk baru, proses baru dan patent. Karakteristik kesulitan
pengendalian pusat penelitian dan pengembangan disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut :
1. Output yang dihasilkan sulit diukur secara kuantitatif. Namun demikian, hasil tersebut
lebih nyata daripada output yang dihasilkan oleh pusat administrasi, misalnya hak paten,
produk baru, teknologi proses produksi baru dan sebagainya.
2. Adanya kesenjangan tujuan pada pusat penelitian dan pengembangan seperti yang tampak
pada pusat administrasi. Kecenderungan tujuan pusat penelitian dan pengembangan ini
selalu ingin lebih baik daripada yang lampau dan menjadi yang terbaik diantara yang lain.
3. Pusat penelitian dan pengembangan ini sulit dikendalikan efektivitasnya dengan
menggunakan anggaran tahunan atau periodik. Organisasi penelitian dan pengembangan
selalu ingin berkembang untuk jangka waktu yang panjang. Anggaran biaya yang
digunakan tidak harus turunnya, hal tersebut sangat tergantung pada definisi mengenai
suatu departement yang hebat. Tidak jarang, suatu departement dalam meraih
kehebatannya menelan sumber daya yang melampaui manfaatnya. Tidak jarang pula
tampak kecenderungan unit-unit organisasi untuk membangun “kerajaannya” sendiri tanpa
memperhatikan nilai dan manfaatnya bagi organisasi keseluruhan. Anggaran biaya yang
digunakan tidak harus turun karena rugi dan tidak harus naik karena untung.
Hal-hal tersebut menyebabkan timbulnya karakteristik pengendalian Pusat penelitian dan
pengembangan yaitu :
Pusat Pemasaran (marketing center), kegiatan pusat pemasaran dan pokoknya terdiri atas
dua macam yaitu kegiatan melayani (memenuhi) pesanan dan kegiatan yang berkaitan
dengan usaha untuk memperoleh pesanan. Usaha untuk memperoleh pesanan merupakan
kegiatan sebelum terjadinya pemesanan barang atau jasa oleh langganan sedangkan
pelayanan pesanan merupakan kegiatan setelah pesanan dari langganan diperoleh.
Berdasarkan sifat kegiatannya tersebut, pusat pemasaran mempunyai tiga kegiatan yang
dijadikan dasar untuk mengukur prestasi manager yang bersangkutan yaitu :
1. Pusat pemasaran diukur berdasarkan jumlah hasil penjualan yang dicapai. Pengukuran ini
dilakukan melalui pembandingan hasil penjualan yang dianggarkan dengan jumlah hasil
penjualan yang sebenarnya.
2. Pusat pemasaran diukur prestasinya atas kegiatannya dalam hal pemenuhan pesanan (order
filling/logistic actifity). Dalam banyak hal, biaya yang timbul atas kegiatan ini adalah
biaya teknik. Dengan demikian, pengendalian kegiatan ini harus dibedakan dengan
pengendalian kegiatan pusat pemasaran lainnya.
3. Pusat pemasaran diukur prestasinya dalam hal upaya perolehan pesanan (order getting
activity). Biaya yang timbul atas kegiatan ini sebagian besar adalah biaya kebijakan.
Walaupun pusat pemasaran juga merupakan pusat pendapatan (revenue center), pusat
pemasaran harus dibedakan dengan pusat laba karena biaya produksi barang yang dijual
tidak dibebankan pada pusat pemasaran tersebut.