110110160023 / KELAS A
Hukum Hak Asasi Manusia
Peran
Fungsi
1. Melakukan pengumpulan data, informasi dan investigasi terhadap pelanggaran hak
anak.
2. Melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang tidak memihak
pada kepentingan terbaik anak.
3. Memberikan penilaian dan pendapat kepada pemerintah dalam rangka
mengintegrasikan hak-hak anak dalam setiap kebjijakan.
4. Memberikan pendapat dan laporan independen tentang hukum dan kebijakan
berkaitan dengan anak.
5. Menyebasluaskan, publikasi dan sosialisasi tentang hak-hak anak dan situasi anak di
Indonesia.
6. Menyampaikan pendapat dan usulan tentang pemantauan pemajuan dan kemajuan,
dan perlindungan hak anak kepada parlemen, pemerintah dan lembaga terkait.
7. Mempunyai mandat untuk membuat laporan alternatif kemajuan perlindungan anak di
tingkat nasional.
8. Melakukan perlindungan khusus.
4. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Pembentukan Komisi ini juga sama yaitu untuk merespon atas terjadinya berbagai
pelanggaran dan kekerasan yang menimpa kaum perempuan. Tujuan pembentukan Komisi
ini, pertama, mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan penegakan HAM perempuan di Indonesia. Kedua,
meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan di Indonesia.26 Landasan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap
Perempuan ini ialah Keputusan Presiden No. 181 tahun 1998 dan diperbaharui dengan
Peraturan Presiden No. 65 tahun 2005.
Tugas dan Wewenang Komnas Perempuan adalah :
1. Menjadi pusat sumber (informasi) tentang hak asasi perempuan sebagai HAM dan
kekerasan terhadap perempuan sebagai pelanggaran HAM,
2. Menjadi negoisator dan mediator antara pemerintah dan komunitas korban dan
komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan kepentingan korban.
3. Menjadi inisiator perubahan serta perumusan kebijakan, termasuk perangkat dan sistem
hukum serta sistem dan kapasitas penanganan / pelayanan bagi korban yang memberi
perlindungan, pemenuhan dan pemajuan hak-hak perempuan.
4. Menjadi pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM, berbasis jender secara
berkala dengan bekerja sama dengan institusi-institusi HAM lainnya,
5. Menjadi fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan di tingkat lokal, nasional dan
internasional untuk kepentingan pencegahan, peningkatan kapasitas penanganan dan
penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Fungsi :
Pelanggaran hak asasi manusia yang berat seperti yang dimaksud dalam ketentuan ini
meliputi kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kejahatan Genosida, Kejahatan yang dimaksud disini adalah setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, dan kelompok agama dengan berbagai cara-cara
seperti yang tertuang dalam Pasal 8.
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan, Dalam hal ini kejahatan yang dimaksud adalah
satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk
sipil, adapun penjabaran tindakannya juga tertuang dalam pasal yang sama yaitu Pasal 8.