Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.4 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Lokasi Penelitian

UMKM Mavin Shapala Terang Utama yan g menjadi objek penelitian ini berdiri pada 27 maret

tahun 2006 .berlokasi di JL.Bendungan Sigura-gura Barat Raya No. 34 Kabupaten

Malang.usaha ini di kelolah sendiri oleh pemilik(bapak susanto) dan di bantu oleh 5 karyawan

.UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA adalah perusahan perdagangan alat-alat

bangunan, serta mesin-mesin peralatan kendaraan kegiatan ini di lakukan setiap hari senin-sabtu

dari pukul 08.00-17.00.

Usaha ini berawal dari pendapatnya bapak susanto,,yang melihat usaha-usaha kecil di sekitar

bendungan sigura-gura semakin sukses Adapun latar belakang dari pemilihan lokasi tersebut

adalah:

1) Lokasi UMKM Mavin Shapala Terang Utama termasuk dalam wilayang yang di tempati

masyarakat,serta orang-orang yang membuka berbagai usaha kecil.

2) Lokasi berada di tempat yang strategis sehingga dapat dengan mudah di akses

3) Keberadaan UMKM Mavin Shapala Terang Utama dapat memberikan manfaat bagai

masyarakat yang membutuhkan peralatan bangunan.

4.1.2 Visi dan Misi UMKM Mavin Shapala Terang Utama

1) Visi

Menjadi Mavin Shapala Terang Utama yang terus mengembangkan perbaikan

pemasaran dan kepuasan pelanggan


2) Misi

a. Meningkatkan pelayanan konsumen

b. Mensejahterakan pemilik dan karyawan

c. Memenuhi kebutuhan Mavin Shapala Terang Utama untuk masyarakat

d. Membantu memebuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

4.1.3 Kondisi Umum Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia merupakan subjek diskusi dan menjadi

perhatian pemerintah karena perusahan kecl tersebut menyebar dimana –mana, dan dapat

memeberi kesempatan kerja yang potensial.Salah satu daerah dengan usaha mikro kecil

menengah yang kaya akan potensial produk-produknya adalah di Malang Jawa Timur.Hal ini

juga di buktikan dengan adanya program-program dari pemerintah daerah setempat dengan

memberikan sosialisasi kepada semua pelaku UMKM yang ada di kota Malang.Tujuan daro

program tersebut adalah untuk mendidik Masyarakat Malang untuk lebih mandiri dalam

menunjang kondisi ekonomi mereka.Pemerintah juga berharap dengan adanya sosialisasi

tersebut dapat menciptakan minat masyarakat dalam mengembangkan usaha mandiri.

Selain melakukan pemberdayaan bagi UMKM, Pemerintah juga mengembangkan sarana

prasarana yang mendukung perkembngan UMKM tersebut yaitu dengan mengadakan prasarana

umum dan memberika tarif keringanan prasarana tertentu bagi UMKM .hal tersebut di dukung

pula dengan intensif yang di berikan oleh emerintah daerah maupun pemerintah pusat. Intensif

tersebut berupa kemudahan persyaratan perizinan ,keringanan tariff prasarana, dan bentuk

intensif lainnya.
4.1.4 Karakteristik UMKM Mavin Shapala Terang Utama

Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi factual yang melekat pada aktifitas

usaha maupun perilau pengusaha yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya.Karakteristik

in yang menjadi ciri pembeda antara pelaku usaha sesuai dengan skala usahannya.

Berdasarka aspek manajemen usahanya, UMKM dapat di gambarkan sebagai berikut:

Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain

1) Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu-waktu dapat berganti produk/

usaha,

2) Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat berpindah

tempat

3) Belum adanya pencatatan keuangan secara baik,

4) Sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SMP-SMA,

Usaha Kecil biasanya ditandai dengan

1) Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah ,

2) Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima krdit maksimal 500

Juta ,

3) Lokasi atau tempat usahanya umumnya sudah menetap,

4) Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan

administrasi keuangan perusahan sudah mulai di pisah.

5) Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya,

6) Sumber daya manusianya sudah lumayan baik,dari aspek tingkat pendidikan yakni

rata-rata tingkat SMU,


7) Sudah mula mengenal perbankan.

Usaha Menengah memiliki karakteristik

1) Kekayaan 200 juta samapai 10 Milyar,dan dapat menerima kredit antara 500 Juta

samapai 5 Milyar .

2) Memiliki management dan organisasi yang lebih teratur dan baik dengan

pembagian tugas yang lebih jelas antara bagian/unit,

3) Telah memiliki management keuangan sehingga memudahkan untuk dilakukan

auditing termasuk oleh pihak auditor public,

4) Telah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah dibidang

ketenagakerjaan ,jamsostek dan lain-lain.

5) Memiliki persyaratan legal secara lengkap.

4.1.5 Transaksi-Transaksi Yang Terjadi Pada UMKM Mavin Shapala Terang Utama

Laporan keuangan merupakan catata informasi suatu perusahan pada periode Akuntansi

yang menggambarkan kinerja perusahan tersebut.Laporan keuangan berguna bagi

banker,kreditur,pemilik dan pihak –pihak yang berkepentingan dalam menganalisis serta

menginterpretasikan kinerja keuangan dan kondisi perusahan.(Ikatan Akuntansi Indonesia 2010)

Pencatatan laopran keuangan UMKM Mavin Shapala Terang Utama masih menggunakan

pencatatan yang sederhana.Transaksi-Transaksi yang terjadi pada UMKM Mavin Shapala

Terang Utama sebagai berikut:

a) Transaksi penjualan UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA yaitu penjualan

tunai dan kredit.penjualan tunai timbul dari transaksi penjualan eceran dan

grosir,baimsecara kas maupun transaksi bank.

Transaksi penjualan kredit akan menimbulkan hutang usaha dalam neraca.


b) Transaksi pemelian perlengkapan mencakup pembelian tunai dan pembelian

kredit.Transaksi pembelian kredit akan menimbulkan hutang usaha pada neraca.

c) Transaksi pengakuan beban mencakup beban gaji,listrik,transportasi,air dll.

4.2 Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan hasil dari penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

sumber dana perolehan aktiva tetap pada UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA

MALANG

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka pokok pembahasannya meliputi:

A. Daftar- daftar sumber dana UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA yaitu:

Seringkali bagian tersulit dalam memulai sebuah usaha bisnis adalah mengumpulkan modal

usaha. Para pengusaha UMKM mungkin memiliki sebuah ide jelas tentang bagaimana

mengubahnya menjadi sebuah bisnis yang sukses.

Meningkatkan keuangan bisnis membutuhkan perencanaan yang matang. Pengusaha perlu

mengambil keputusan dalam beberapa hal, sebagai berikut :

 Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha ?

 Kapan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berinvestasi ?

 Keamanan apa saja yang disediakan untuk mendukung suatu bisnis ?

 Apakah pengusaha siap untuk memberikan kepemilikan suatu usaha terhadap

pengembalian investasi ?

Kebutuhan keuangan dalam memulai suatu usaha harus mempertimbangkan semua hal,

diantaranya sebagai berikut :


 Menetapkan biaya penyiapan(set-up cost) dimana biaya yang di bebankan untuk

membuat instrument keuangan sejenis.

 Mulai berinvestasi dalam asset tetap yang di butuhkan oleh suatu bisns.

 Modal kerja berisi persediaan yang di butuhkan oleh suatu bisnis Contohnya adalah

bahan baku di tambah dengan jumlah penyisihan yang akan terutang oleh pelanggan

sekalipun penjualan di mulai.

 Pertumbuhan dan pengembangan, contohnya adalah peniingkatan investasi

Ada dua sumber pembiayaan untuk memulai usaha, diantaranya :

4.2.1.Sumber – sumber pembiayaan internal, dimana sumber ini dapat digunakan untuk

memulai usaha adalah sebagai berikut :

1. Keuangan pribadi adalah sumber keuangan yang paling penting untuk memulai usaha

karena sebagian besar perusahaan start-up sering menggunakan keuangan pribadi. Ini

bisa menjadi tabungan pribadi atau saldo kas lainnya yang telah terakumulasi atau hutang

pribadi yang tersedia untuk suatu bisnis.

2. Tabungan Seorang pengusaha sering menginvestasikan uang tunai untuk memulai usaha.

Ini adalah bentuk pembiayaan yang murah dan sudah ada. Menginvestasikan tabungan

pribadi dapat membantu para pengusaha memaksimalkan pengendalian penuh atas bisnis.

3. Meminjam dari teman dan keluarga pada umumnya terjadi. Teman dan keluarga yang

mendukung ide bisnis dapat menyediakan uang, baik secara langsung kepada pengusaha

maupun ke dalam bisnis. Cara ini mungkin lebih fleksibel daripada pinjaman bank.
4. Kartu kredit adalah cara yang sangat populer untuk membiayai usaha start-up. Padahal,

penggunaan kartu kredit merupakan sumber keuangan paling umum di kalangan usaha

mikro. Setiap bulan, para pengusaha menggunakan kartu kredit untuk membayar biaya –

biaya yang berkaitan dengan suatu bisnis.

5. Laba ditahan adalah uang tunai yang dihasilkan oleh suatu bisnis saat diperdagangkan

secara menguntungkan – sumber keuangan lain yang penting untuk bisnis apapun, baik

besar ataupun kecil.

6. Modal saham yang diinvestasikan oleh para pengusaha. Mereka dapat memutuskan

untuk berinvestasi dalam modal saham, yang didirikan dengan tujuan memulai usaha.

Mereka juga menyediakan semua modal saham perusahaan dan mengendalikan jalannya

perusahaan secara penuh.

Keuntungan berinvestasi dalam modal saham adalah banyak pengusaha menggunakan

berbagai sumber keuangan pribadi untuk diinvestasikan dalam bentuk saham, kemudian

mendapatkan uang yang diberikan.

4.2.2 Sumber -sumber pembiayaan eksternal, dimana sumber ini yang dapat digunakan untuk

memulai usaha adalah sebagai berikut :

1. Loan Capital (Modal Pinjaman) terdiri dari pinjaman bank atau bank overdraft.

2. Pinjaman bank menyediakan jenis pembiayaan jangka panjang, tingkat suku bunga,

waktu dan jumlah pelunasannya untuk memulai usaha. Bank biasanya akan meminta
bahwa para pelaku start-up memberikan berbagai keamanan atas pinjaman tersebut,

walaupun keamanan ini biasanya datang dalam bentuk jaminan pribadi yang diberikan

oleh para pengusaha. Pinjaman bank sangat bagus untuk pembiayaan investasi dalam aset

tetap dan bank overdraft umumnya berada pada tingkat bunga yang rendah.

Bank overdraft adalah bank yang menyediakan jenis pembiayaan jangka pendek banyak

digunakan oleh start-up. Cerukan (overdraft) adalah jumlah penarikan fasilitas dana

pinjaman yang melebihi dana yang merupakan suatu utang saat saldo bank yang bernilai

nol, sebagai imbalan untuk membayar pada tingkat bunga yang tinggi.

Akibatnya, cerukan merupakan sumber keuangan yang fleksibel, dalam arti hanya

digunakan bila dibutuhkan. Bank overdraft sangat bagus untuk membantu bisnis dalam

menangani fluktuasi arus kas musiman atau saat suatu bisnis berada dalam masalah arus

kas jangka pendek (misalnya, pelanggan utama gagal membayar tepat waktu).

Modal saham – investor eksternal. Bagi start-up, sumber utama investor eksternal

dalam modal saham perusahaan adalah teman dan keluarga para pengusaha. Mereka siap

untuk menginvestasikan uang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lebih lama,

tetapi mereka tidak ingin terlalu terlibat dalam operasi bisnis sehari-hari. Keduanya

sangat positif bagi para pengusaha Namun, ada ketegangan antara keluarga dan teman

sebagai sesama pemegang saham.

4.3.3.Dana perolehan aktiva tetap

Laporan keuangan tidak hanya wajib dibuat oleh perusahaan besar, tetapi juga untuk usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM). Laporan keuangan dapat menjadi salah satu tolak ukur

kesuksesan bisnis. Melalui laporan keuangan UMKM, Anda dapat mengukur target yang telah
dibuat, mengetahui untung atau rugi dari bisnis yang dijalani, melakukan perbandingan kondisi

finansial antar bulan maupun antar sesama UMKM, dan banyak lagi manfaat yang akan

diperoleh dari laporan keuangan. Lalu, bagaimana model laporan keuangan UMKM?

Ketentuan tentang laporan UMKM tertera pada Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan

berlaku efektif sejak 1 Januari 2011. Standar ini dibuat untuk pelaku UMKM yang hendak

menggunakan prinsip-prinsip laporan keuangan untuk menyediakan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja keuangan, laporan arus kas, dan informasi lainnya.

Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum paham tentang laporan keuangan. Padahal

dengan laporan keuangan kita dapat memperoleh informasi yang banyak dan berguna untuk

membantu pengambilan keputusan. Jika Anda salah satu pelaku UMKM yang belum paham

mengenai laporan keuangan, tidak perlu khawatir..

Laporan Laba Rugi

Secara umum, dengan laporan laba rugi Anda dapat mengetahui informasi apakah bisnis dalam

keadaan rugi atau untung. Terdapat dua metode menyusun laporan keuangan laba rugi.

a. Pertama, single step atau cara langsung

Seluruh pendapatan dikelompokan kemudian dijumlahkan lalu menguranginya dengan total

beban yang terjadi pada periode berjalan.

b. Kedua, multiple step (cara bertahap)

Pendapatan dipisahkan menjadi dua, yaitu pendapatan operasional (dari kegiatan utama bisnis)

dan non-operasional (di luar kegiatan utama bisnis), masing-masing dijumlahkan dan di total
semuanya. Kemudian dikurangi dengan beban/biaya. Menggunakan cara apapun merupakan

pilihan Anda. Berikut iniadalah laporan laba/rugi UMKM MAVIN SHAPALA TERANG

UTAMA

UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA


Laporan Laba Rugi
Periode 1 Jan – 31 Des 2018

Pendapatan
– Pendapatan bisnis 350.000.000

Total pendapatan 350.000.000


Harga pokok penjualan (HPP)
– Harga pokok penjualan 50.000.000
– Harga pokok barang dagang 25.000.000

Total HPP ( 75.000.000)


Laba kotor 275.000.000
Beban
– Beban bisnis 80.000.000
– Beban lainnya 10.000.000

Total beban (90.000.000)


Laba Bersih [Laba kotor – total beban] 185.000.000
Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menyediakan informasi seberapa besar perubahan modal yang telah

terjadi. Untuk membuat laporan perubahan modal, Anda harus membuat laporan laba rugi

terlebih dahulu. Data yang dibutuhkan dalam membuat laporan perubahan modal seperti prive

(pengambilan dana pribadi pemilik), modal awal, serta jumlah laba/rugi yang terjadi pada

periode berjalan. Berikut ini adalah laporan perubahan modal pada UMKM MAVIN

SHAPALA TERANG UTAMA.

UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA


Laporan Perubahan Modal
Periode 31 Desember 2018

Modal (Awal) per 31 Des 2017 250.000.000


Penambahan Modal
– Laba Bersih 185.000.000
– Prive ( 10.000.000 )

Total 175.000.000
Modal (Akhir) per 31 Des 2018 425.000.000

Laporan Neraca

Laporan neraca disebut juga balance sheet. Komponen neraca terdiri dari kelompok aktiva dan

pasiva. Kelompok aktiva terdiri atas harta (aset) sementara kelompok pasiva terdiri atas

kewajiban (utang) dan modal. Sesuai namanya, saldo pada laporan neraca harus seimbang antara

aktiva dan pasiva. Panduannya menggunakan rumus berikut:HARTA (ASET) = UTANG +

MODAL
Berikut penyusunan laporan keuangan neraca untuk UMKM MAVIN SHAPALA TERANG

UTAMA

UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA


Laporan Neraca
Periode 31 Desember 2018

AKTIVA PASIVA
(a) Aktiva lancar (c) Kewajiban/Utang
– Kas: 350.000.000 – Utang dagang: 160.000.000
– Piutang dagang: 75.000.000 – Utang bank: 60.000.000
– Perlengkapan kantor: 120.000.000 – Pinjaman jk panjang: 480.000.000

Jumlah (a): 545.000.000 Jumlah (c): 700.000.000

(b) Aktiva tetap Modal /Ekuitas


– Tanah: 250.000.000 – Modal saham: 250.000.000
– Gedung: 190.000.000 – Laba ditahan: 110.000.000
– Akm.Penyusutan : (75.000.000) Jumlah (d): 360.000.000

Jumlah (b): 515.000.000

Total (jumlah a + b): 1.060.000.000 Total (jumlah c + d): 1.060.000.000

Laporan Arus Kas

Penyusunan arus kas bertujuan untuk menunjukkan data tentang aliran kas masuk dan keluar

pada periode tertentu. Berdasarkan sumber arus kas masuk, laporan arus kas dibagi menjadi tiga

bagian. Adapun bagiannya yaitu arus kas dari kegiatan operasi, arus kas dari kegiatan investasi

dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Sementara arus kas keluar dilihat dari seberapa banyak

jumlah beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun untuk memudahkan Anda dengan
bisnis yang masih kecil, laporan arus kas dapat dibuat secara sederhana yakni menjumlahkan

arus kas masuk masuk dan mengurangkan dengan jumlah arus kas keluar. Berikut adalah laporan

keuangan arus kas untuk bisnis UMKM MAVIN SHAPALA TERANG UTAMA

UMKM MAVIN SHAPALA TERANG TAMA

Laporan Arus Kas

Periode 1 Jan – 31 Des 2018

A. Arus kas dari kegiatan operasional

– Laba bersih 185.000.000

– Piutang usaha 75.000.000

– Beban operasional (90.000.000)

– Kas yang diterima/dibayarkan lainnya 100.000.000

Total Arus Kas dari Operasional 270.000.000

B. Arus kas dari kegiatan investasi

– Pembelian aktiva (peralatan kantor) (210.000.000)

Total Arus Kas dari Investasi (210.000.000)

C. Arus kas dari kegiatan pendanaan

– Investasi pemilik 250.000.000

– Prive (10.000.000)

Total Arus Kas dari Pendanaan 240.000.000

Kenaikan kas/setara kas 300.000.000

Kas awal 1 Januari 2018 50.000.000

Kas akhir 31 Desember 2018 350.000.000


DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik.
Jili1, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonami
Universitas Indonesia.

Baridwan, Zaki., 2004. Intermediate Accounting, Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerb


BPEE UGM Yogyakarta.

Dunia, Firdaus A., 2008. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Edisi Ketiga, Jakarta:

Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonami Universitas Indonesia.

Hadibroto, S., 2004. Studi Perbandingan Antara Akuntansi Amerika dan Belanda dan

Pengaruhnya terhadap Profesi di Indonesia. disertasi FEUI, Jakarta: PT. Ikhtiar

Baru-van Hoeve.

Harahap, Sofyan Syarif, 2004. Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga,

Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syarif, 2005. Teori Akuntansi. Edisi Revisi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Harmanto, 2007. Akuntansi Keuangan Intermediate. Edisi Revisi, Yogyakarta: Penerbit

Liberty.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, Donald E. And Jerry J. Weygandt, 2003. Akuntansi Intermediate. Jilid 2, Edisi
Revisi, Terjemahan Herman Wibowo, Jakarta : Penerbit Bina Rupa Aksara.

Kusnadi, Lukman Syamsudi dan Kertahadi. 2001. Teori Akuntansi. Malang: Penerbit
Universitas Brawijaya.

Kusnadi, 2002. Akuntansi Keuangan. Edisi Pertama, Malang: Universitas Brawijaya.

Lunin, Djamil dan Djamil Nasrullah, 2005. Dasar Akuntansi dan Keuangan. Edisi
Pertama, Pekanbaru: Penerbit Fekon UIN SUSKA.

Mardiasmo, 2007. Akuntansi Keuangan Dasar. Jilid Satu, Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Mulyadi , 2001. Pemeriksaan Akuntansi. Edisi Keenam, Yogyakarta: Penerbit STIE


YKPN.

Niswonger, Warren, dkk. 2005. Prinsip-prinsip Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rudianto, 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Smith, Jay M dan K. Fred Skousen. 2004. Akuntansi Intermediate. Volume


Komprehensif. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Nugroho Widjajanto, Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Soemarsono, S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.

Stice, Earl K., Stice, James D dan Skousen, K Fred, 2005. Intermediate Accounting. Edisi

Lima Belas, Buku Dua, Penerjemah Safridah Rumondang dan Ahmad Maulana,

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sucipto, Toto, 2004. Siklus Akuntansi. Edisi Satu, Cetakan Pertama, Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Suhendi, Herdi, 2002. Fiqh Mu’amalah. Membahas Ekonomi Islam, Cetakan Pertama,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syafe’i, Rachmat, 2001. Fiqh Mu’amalah. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.


Syahatah, Husein, 2001. Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam. Cetakan 1, Jakarta:
Penerbit Akbar Media Eka Sarana.

Tuanakotta, Theodorus M., 2003. Teori Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit


Universitas

Anda mungkin juga menyukai