Oleh :
SUCI SUNDARI
PUTRI MAHARANI
AKRINALDO
A. Latar Belakang
Gejala utama pasien STEMI yaitu nyeri. Nyeri dada yang tiba-tiba dan
berlangsung terus menerus, terletak dibagian bawah sternum dan perut atas,
adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa semakin berat
sampai tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat, bisa menyebar ke bahu
dan lengan biasanya lengan kiri. Nyeri ini muncul secara spontan (bukan setelah
bekerja berat atau gangguan emosi) dan menetap selama beberapa jam sampai
beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin
(Smeltzer & Bare, 2006). Nyeri pada pasien ST elevasi miocard infark (STEMI)
yang tidak tertangani dapat menyebabkan kecemasan, distres emosional, dan tidak
dapat beristirahat sehingga perawat perlu memberikan intervensi untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman pada pasien dalam mengatasi nyeri.
Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di ruangan CVCU RSUP
Dr. Mdjamil Padang didapatkan bahwa dari 4 orang pasien, ada 2 orang yang
mengalami penyakit STEMI. Mengingat pentingnya memberikan rasa nyaman
atas nyeri, maka penulis akan merumuskan masalah: Apakah upaya penurunan
nyeri akut pada pasien ST elevasi miocard infark
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Nyeri
pasien bayi, anak, dewasa, dan pasien tersedasi dengan pemberian obat
ataupun tanpa pemberian obat sesuai tingkat nyeri yang dirasakan pasien.
Pendekatan untuk memperoleh riwayat detail dari seorang pasien nyeri
Q : Quality/kualitas nyeri
1. Uni-dimensional:
ini meliputi 4:
digunakan pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala
analgesik.
Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
2. Multi-dimensional
dan lokasinya; dan (4) indeks intensitas nyeri yang dialami saat ini.
kepala ditempat tidur lebih tinggi dari posisi badan karena manfaat
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas
Nama : Tn. Z
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Petani
Sumatera Utara
B. Alasan Masuk
pasien yaitu agama Islam dengan diagnosa medis stemi akut anterior, dan
terakhir SMA, agama yang dianut yaitu agama Islam. Keluhan utama yang
dirasakan pasien nyeri pada dada. Riwayat kesehatan sekarang pada tanggal
12 Mei 2019 sekitar jam 15.56 WIB, pasien merasa nyeri pada dada sebelah
kiri, dada terasa ampek, badan lemas, mudah lelah saat beraktifitas. saat
dikaji pasien mengeluh, dada terasa ampek, dan badan terasa lemas. keadaan
umum sedang. Hasil pemeriksaan vital sign TD: 116/77 mmHg, N: 65x/m,
RR 22x/m, S: 36,2°c.
PENUTUP
A. Kesimpulan
spesifik dan difokuskan pada area dengan isi yang spesifik. Anamnesa
pasien STEMI salah satunya adalah nyeri akut berhubungan dengan agen
dengan STEMI adalah kaji skala nyeri, kaji vital sign, memberikan posisi
semi fowler, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dan ajarkan teknik
5.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini dapat
dari pasien lah yang nantinya akan sangat membantu dokter dalam
Jakarta : EGC.)
Matondang, Corry S., Wahidiyat, Iskandar, dkk, (2009), Diagnosis Fisis Pada
Potter, Patricia A. dan Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental
Varney Helen, Kriebs, Jan M., dkk, (2007), Buku Ajar Asuhan Keperawatan,