Makalah
Makalah
KOLESTEROL DI WILAYAH X
Marlin Yulianti
Nim : 10-2007-085
b. Olah Raga
Olah raga dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL. Walaupun hanya 30
menit perhari, 5 x seminggu. Olah raga dapat memelihara berat badan ideal dan
mengurangi plak-plak pada pembuluh arteri. Olah raga juga dapat membantu
jantung dan pembuluh darah menjadi lebih baik. Dan tulang kuat.
Olah raga terbaik adalah jalan cepat di udara terbuka, dengan sinar matahari
pagi dan udara segar. Mulailah berolah raga. Tetapi apabila Anda mempunyai
tingkat kolesterol tinggi, hati-hati, jangan olah raga yang berat. Olah raga harus
disesuaikan dengan penyakit Anda, dan perlu Jalan kaki saja dan perlu di bawah
advis seorang ahli/dokter.
c. Kurangi Stress
Stress kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan menambah resiko
atherosclerosis. Sedangkan kolesterol tinggi sudah membuat
atherosclerosis,sehingga resiko meningkat 2 kali lipat.
Kurangi stress dengan relax, olah raga, berdoa kepada Tuhan.
Nafas dalam-dalam dapat membantu meringankan stress. Rekreasilah di alam.
Untuk menguji dampak stop merokok terhadap kadar kolesterol secara lebih
akurat dan dalam pengaturan yang realistis, Gepner dan koleganya merekrut lebih dari
1.500 perwakilan perokok dari populasi AS dewasa ini, termasuk mereka yang
kelebihan berat badan dan kegemukan. Rata-rata peserta merokok 21 batang per hari
sebelum mengikuti studi tersebut. Setelah satu tahun, satu dari 5 yang mengikuti
program stop merokok, sebanyak 334 (36%) sukses berhenti merokok.
Merokok
IMT
Total Kolesterol
Jenis Kelamin
Stress
Variabel independen
Merokok
Variabel dependen
IMT
Total Kolesterol
Jenis Kelamin
Stress
Statistics
Merokok
N Valid 130
Missing 0
Mode 0
Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui semua data sampel adalah valid yaitu
sebanyak 130 sampel. Dengan data mode adalah 0 maka diketahui jumlah sampel
paling banyak adalah tidak merokok, hal ini diperjelas dengan tabel frequencynya
dimana jumlah sampel yang tidak merokok adalah 107 orang (82.3%) dan yang
merokok adalah 23 orang (17.7%).
b. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Statistics
IMT
N Valid 130
Missing 0
Mode 1
IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui semua data sampel adalah valid yaitu
sebanyak 130 sampel. Dengan data mode adalah 1 maka diketahui jumlah sampel
paling banyak memiliki IMT normal, hal ini diperjelas dengan tabel frequencynya
dimana jumlah sampel yang memiliki normal weight adalah 79 orang (60.8 %),
sedangkan under weight sebanyak 19 orang (14.6%) dan over weight sebanyak 32
orang (24.6%).
c. Jenis Kelamin
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 130
Missing 0
Mode 0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui semua data sampel adalah valid yaitu
sebanyak 130 sampel. Dengan data mode adalah 0 maka diketahui jumlah sampel
paling banyak adalah laki-laki, hal ini diperjelas dengan tabel frequencynya dimana
jumlah sampel laki-laki adalah 89 orang (68.5%) dan yang wanita adalah 41 orang
(31.5%).
d. Stress
Statistics
Stress
N Valid 130
Missing 0
Mode 1
Stress
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui semua data sampel adalah valid yaitu
sebanyak 130 sampel. Dengan data mode adalah 1 maka diketahui jumlah sampel
banyak yang mengalami stress, hal ini diperjelas dengan tabel frequencynya dimana
jumlah sampel yang mengalami stress adalah 72 orang (55.4%) dan yang tidak adalah
58 orang (44.6%).
e. Total Kolesterol
Statistics
Total Kolesterol
N Valid 130
Missing 0
Mode 1
Total Kolesterol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Berdasarkan tabel diatas diketahui semua data sampel adalah valid yaitu
sebanyak 130 sampel. Dengan data mode adalah 1 maka diketahui jumlah sampel
banyak mengalami hiperkolesterol, hal ini diperjelas dengan tabel frequencynya
dimana jumlah sampel yang mengalami hiperkolesterol adalah 122 orang (93.8%) dan
yang tidak adalah 8 orang (6.2%).
Analisa Bivariat
a. Merokok terhadap total kolesterol
Crosstab
Total Kolesterol
Merokok Count 2 21 23
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 1 cell yang dibawah 5 yaitu sel
“C”, oleh sebab itu tidak dapat menggunakan Chi square tests. Dengan tabel 2x2 dan
sel expected dibawah 5 maka menggunakan Fisher test. Diketahui fisher test diatas
memiliki nilsi sig diatas 0.05 yaitu 0,631. Maka hipotesis Ho diterima; dimana tidak
ada hubungan total kolesterol dengan merokok.
b. IMT terhadap total kolesterol
Crosstab
Total Kolesterol
Chi-Square Tests
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 2 cell yang dibawah 5 yaitu sel
“C” dan “E”, oleh sebab itu tidak dapat menggunakan Chi square tests..karena tidak
memenuhi syarat Chi square test. Oleh sebab itu dilihat Likelihood Ratio nya sig
0,083 lebih besar dari 0.05. Artinya hipotesis Ho diterima: dimana tidak ada
hubungan IMT dengan total kolesterol.
Crosstab
Total Kolesterol
wanita Count 2 39 41
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 1 cell yang dibawah 5 yaitu sel
“C”, oleh sebab itu tidak dapat menggunakan Chi square tests. Dengan tabel 2x2 dan sel
expected dibawah 5 maka menggunakan Fisher test. Diketahui fisher test diatas yaitu sig 1.00
lebis besar dari 0.05. Maka hipotesis Ho diterima; dimana tidak ada hubungan total kolesterol
dengan jenis kelamin.
Crosstab
Total Kolesterol
ya Count 4 68 72
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,57.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 2 cell yang dibawah 5 yaitu sel
“A” dan “C”, oleh sebab itu tidak dapat menggunakan Chi square tests karena sayarat tidak
terpenuhi. Dengan tabel 2x2 dan sel expected dibawah 5 maka menggunakan Fisher test.
Diketahui fisher test diatas yaitu sig 1.00 lebih besar dari 0.05. Maka hipotesis Ho diterima;
dimana tidak ada hubungan faktor stress dengan total kolesterol. .
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil uji yang telah dilakukan diatas dapat diketahui bahwa semua faktor yang
diteliti yaitu merokok, indeks mass tubuh, jenis kelamin maupun stress tidak memiliki
pengaruh terhadap total kolesterol responden di wilayah X. Dari ke empat faktor yang diteliti
maka faktor yang paling mungkin mempengaruhi total kolesterol adalah indeks massa tubuh
(IMT) dengan nilai linkedhood rationya sebesar 0.083, sedangkan Stress dan Jenis kelamin
merupakan faktor yang paling tidak berpengaruh terhadap total kolesterol dimana nilai sig
masing-masing faktor tersebut adalah 1.00. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang
digunakan dimana jenis kelamin bukan merupakan faktor penyebab naiknya kolesterol.
5.2 Saran
a. Sebaiknya perlu dilakukan analisa faktor lain yang mungkin menyebabkan naiknya total
kolesterol responden di wilayah X, mengingat dari hasil analisa univariat yang telah
dibuat sebanyak 93.8% responden mengalami hiperkolesterol, sehingga perlu dilakukan
penelitian selanjutnya untuk mengetahu faktor penyebab tingginya kolesterol responden
di wilayah X. Berdasarkan landasan teori yang telah dibuat mungkin prilaku
mengkonsumsi makanan yang dapat memicu kenaikan kolesterol dapat dijadikan sebagai
salah satu faktor.
b. Sebaiknya responden menjaga pola hidup yang baik untuk mencegah terjadinya kenaikan
kadar total kolesterol
Daftar Pustaka
1. Soeharto, I. Kolesterol & lemak jahat, kolesterol & lemak baik dan proses terjadinya
serangan jantung dan stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;2001
2. Pierrr, Jean. 2008. Abdominal obesity: The cholesterol of the 21st century. Can J
Cardiol Vol 24 Suppl D. Pp 7D
3. Morrel J. 2007. Kolesterol. Jakarta. Erlangga. Hal 32
4. Aryadina B. Karya tulis ilmiah hubungan status gizi dan kadar kolesterol.
Banjarmasin.2009.
5. Erpecum KJ, Bergman JJGHM, Gouma DJ, Terpstra OT. Gallstone disease.
Degenerative disease. The Netherlands; Bohn Stafleu Van Loghum Houten:
2006.h.146-66.
6. Steer PJ dkk. Obesytas and overweight: prospective study. BMJ. 2008; 329:p. 1312-4.
7. Barker DJP. Birth weight and hypertension. Journal of the American heart
association. 2006; 48:p.357-8.
8. Robin, Cotran. Dasar patologis penyakit; Arteriosklerosis. Edisi 7. Jakarta:
EGC;2009.h.392-5.