LP Tumbuh Kembang Anak
LP Tumbuh Kembang Anak
DISUSUN OLEH :
NIM : 18170000186
2018
LAPORAN PENDAUHULAUN
TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
Usia 2 – 3 Tahun
Lebih lincah berlari dan lebih baik meski terjatuh
beberapa kali.
4. Dampak Hospitalisasi
Perawatan anak di rumah sakit tidak hanya menjadi masalah pada anak, tetapi
juga pada orang tua. Brewis (1995 dalam Supartini, 2002) menemukan rasa takut
pada orang tua selama perawatan anak di rumah sakit terutama pada kondisi sakit
anak yang terminal karena takut akan kehilangan anak yang dicintainya dan
adanya perasaan berduka Secara umum, menurut Asmadi (2008), hospitalisasi
menimbulkan dampak pada beberapa aspek, yaitu:
a. Privasi
Privasi dapat diartikan sebagai refleksi perasaan nyaman pada diri
seseorang dan bersifat pribadi. Bisa dikatakan, privasi adalah suatu hal yang
sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di rumah sakit, klien kehilangan sebagai
privasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberpa hal :
Selama dirawat di rumah sakit, klien berulang kali diperiksa oleh petugas
kesehatan (dalam hal ini perawat dan dokter).
Klien adalah orang yang berada dalam keadaan lemah dan bergantung
pada orang lain. Menyikapi hal tersebut, perawat harus selalu
memperhatikan dan menjaga privasi klien ketika berinteraksi dengan
mereka. Beberapa hal yang dapat perawat lakukan guna menjaga privasi
klien adalah sebagai berikut.
a) Setiap akan melakukan tindakan keperawatan, perawat harus selalu
memberitahu dan menjelaskan perihal tindakan tersebut kepada
klien.
b) Memperhatikan lingkungan sebelum melaksanakan tindakan
keperawatan. Yakinkan bahwa lingkungan tersebut menunjang
privasi klien.
c) Menjaga kerahasiaan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
klien. Sebagai contoh, setelah memasang kateter, perawat tidak boleh
menceritakan alat kelamin pasien kepada orang lain, termasuk pada
teman sejajwat.
d) Menunjukkan sikap profesional selama berinteraksi dengan klien.
Perawat tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat
klien malu atau marah. Sikap tubuh pun tidak boleh layaknya
majikan kepada pembantu.
e) Libatkan klien dalam aktivitas keperawatan sesuai dengan batas
kemampuannya jika tidak ada kontraindikasi.
b. Gaya Hidup
Klien yang dirawat di rumah sakit sering kali mengalami perubahan
pola gaya hidup. Hal ini disebabkan oleh perubahan kondisi antara rumah
sakit dengan rumah tempat tinggal klien, juga oleh perubahan kondisi
kesehatan klien. Aktivitas hidup yang klien jalani sewaktu sehat tentu berbeda
dengan aktivitas yang dialaminya selama di rumah sakit.
c. Otonomi
Ini meniunjukkan bahwa klien yang dirawat di rumah sakit akan
mengalami perubahan otonomi. Untuk mengatasi perubahan ini, perawat
harus selalu memberitahu klien sebelum melakukan intervensi apapun dan
melibatkan klien dalam intervensi, baik secara aktif maupun pasif.
d. Peran
Peran yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang dijalani
saat sakit. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada diri pasien, tetapi juga
pada keluarga. Perubahan tersebut antara lain :
a) Perubahan peran. Jika salah seorang anggota keluarga sakit, akan terjadi
perubahan peran dalam keluarga
b) Masalah keuangan. Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh
hospitalisasi. Keuangan yang sedianya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga akhirnya digunakan untuk keperluan klien
yang dirawat. Akibatnya, keuangan ini sangat riskan, terutama pada
keluarga yang miskin.
c) Kesepian. Suasana rumah akan berubah jika ada seorang anggota
keluarga ytang dirawat. Keseharian keluarga yang biasanya dihiasi
kegembiraan, keceriaan, dan senda-gurau anggotaanya tiba-iba diliputi
oleh kesedihan. Suasana keluarga pun menjadi sepi karena perhatian
keluarga terpusat pada penanganan anggota keluarganya yang sedang
dirawat.
d) Perubahan kebiasan sosial. Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat. Karenanya, keluarga pun mempunyai kebiasaan dalam
lingkungan sosialnya. Sewaktu sehat, keluarga mampu berperan serta
dalam kegiata sosial. Akan tetapi, saat salah seorang anggota keluarga
sakit, keterlibatan keluarga dalam aktivitas sosial di masyarakatpun
mengalami perubahan.
Arif, Nurhemi. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta: Med Press (Anggota IKAP).
Hidayat, Alimul Azis. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba
Medika.
_________________. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Indiarti, MT. 2009. Perkembangan Bayi Sehat 0-3 Tahun. Yogyakarta: Andi Offset.
Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak. Yogyakarta: Araska
Piranti
Manurung, Ernika. 2006. Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh
Kembang Anak Usia 6-12 Bulan Di Klinik Bersalin Keluarga Medan.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelititan Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Suratyo Nano. 2008. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.
Yogyakarta: Bangun Tafan.
David. 2009. UNICEF membunyikan alarm selama gizi buruk anak. http://www.SFGate.com,
Nugroho, Yanto Trinoval. 2009. Pemeriksaan Fisik Todler (Usia 1-3 Tahun).