Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya ,yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan TENTANG “Keterpilihan DPR-RI di Provinsi Jambi”
pada mata kuliah Metode Penelitian sosial

Penelitian telah kami susun dengan semaksimal mungkin,dengan batuan


berbagai pihak untuk memperlancar pembuatan Penelitian ini. Dan juga pengarah
dari dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Sosial, untuk itu kami
ucapkan bnyak terimaksih.

Terlepas dari itu, Makasih yang kami buat tentu saja masih banyak
kekurangan dan sangat perlu kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi lebih
baik lagi.

Akhir kata kami berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca,dan bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jambi, 5 Mei 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1.Latar belakang..........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1.Strategi Politik..........................................................................................................3
2.2.Pembahasan penelitian............................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
3.1.KESIMPULAN............................................................................................................9
3.2.SARAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Pelaksanaan pemilu di tahun 2019 merupakan momentum bagi bangsa
indonesia dalam melaksanakan proses demokrasi. Dimana dilaksanakan dalam kurun
waktu 5 tahun sekali dengan harapan dapat memiliki para figur politik yang mampu
memberikan perubahan yang baik bagi masa depan Negara Indonesia. Keterlibatan
para calon politisi yang mengikuti kontestasi demokrasi lahir dari berbagai partai
politik yang menaungi mereka dalam mencapai tujuan politik yang ingin dicapai.
Peran partai politik dalam implementasi merupakan rumah bagi para politisi untuk
menimba ilmu dengan berbagai bimbingan strategi yang diharapkan dapat memicu
masyarakat untuk memilih mereka sebagai perwakilan rakyat.

Strategi dalam menghadapi pemilihan umum merupakan perencanaan


yang cermat yang disusun dan dilaksanakan oleh tim kampanye yang memiliki
tujuan mencapai kemenangan atas sasaran yang ditentukan dalam pileg. Sasaran
merupakan apa yang ingin dicapai oleh kandidat dan tim kampanye dalam hal
ini adalah target dukungan pemilihan yang diwujudkan dalam pemberian suara
kepada kandidat tersebut. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan esekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Dengan perencanaan strategi yang begitu matang dalam proses kampanye


oleh caleg maupun parpol maka akan meningkatkan daya saing para calon untuk
dapat duduk dikursi dewan perwakilan rakyat. Naiknya para calon DPR ke kursi
wakil rakyat bukanlah perkara mudah dalam pelaksanaannya. Sebab dalam
perencanaannya dibutuhkan modal, elektabilitas dan juga strategi yang matang untuk
meningkatkan daya gedor mereka dimata masyarakat. Mengingat saat ini banyak
calon yang naik hanyalah mereka yang bermodal besar sebagai penyokong utama.
Sehingga dengan begitu menimbukan banyak keresahan bagi para calon yang tidak
memiliki modal tertentu dalam strateginya.

Dari beberapa permasalhan mengenai strategi para calon legislatif dalam


meningkatkan keterpilihannya di DPR-RI maka penulis mencangkan penelitian
terhadap Keterpilihan DPR-RI di Provinsi Jambi.

1
1.2.Rumusan Masalah
1. .Bagaimana keterpilihan calon anggota DPR-RI di dapil Provinsi Jambi ?
2. Berapa tinggikah tingkat kepercayaan masyarakat Provinsi Jambi terhadap
calon anggota DPR-RI ?
3. Bagaimana harapan masyarakat Provinsi jambi terhadap para calon Legislatif
DPR-RI?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Strategi Politik
Strategi merupakan seni dan ilmu menggunakan, mengembangkan
kekuatan-kekuatan (baik ideologi, politik, sosial budaya, ataupun hukum) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Strategi adalah rencana
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan
saling berhubungan dalam hal waktu dan ukuran. (Firmanzah, 2008:259).

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan strategi pemenangan adalah


rencana yang cermat yang disusun dan dilaksanakan oleh kandidat atau partai
politik yang memiliki tujuan untuk mencapai kemenangan atau sasaran yang
ditentukan dalam pemilihan Legislatif. Sasaran merupakan apa yang ingin dicapai
oleh partai politik atau kandidat, dalam hal ini adalah target dukungan pemilih
yang diwujudkan dengan perolehan suara atau kursi Dewan. Suatu strategi harus
mampu menggambarkan cara atau langkah-langkah yang akan ditempuh. Ruang
lingkup strategi di sini tidak sebatas pada tataran konsep atau rencana yang sudah
disusun partai atau tim pemenangan, namun yang terpenting adalah
bagaimana partai atau tim pemenangan tersebut mengimplementasikan nya di
lapangan.Strategi untuk menggaet dukungan pemilih salah satunya direalisasikan
melalui kegiatan kampanye. Kampanye merupakan salah satu dari tahapan
penyelenggaraan pemilu, yang penting bagi partai peserta pemilu, dimana mereka
diberikan kesempatan secara resmi untuk mensosialisasikan dirinya kepada para
pemilih.

Di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan


Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan kampanye adalah kegiatan peserta pemilu dan/atau calon anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota untuk
meyakinkan para pemilih dengan menawarkan program-programnya. Strategi
pemenangan pemilu yang terencana dengan kebijakan kampanye yang tepat,
dapat dilakukan dengan pendekatan pemasaran, dalam perkembangannya
konsep ini menimbulkan cabang-cabang baru akibat perbedaan pasar yang menjadi
sasarannya.

3
Di dunia politik, pemasaran politik merupakan salah satu turunan dari
konsep pemasaran tersebut. Dalam kehidupan demokrasi, pengetahuan akan
aspirasi politik anggota masyarakat menjadi sangat penting. Hal ini akan
menentukan keberlangsungan proses demokrasi di masa datang. Informasi
akan preferensi dan aspirasi politik akan sangat berguna, bukan hanya bagi
partai-partai politik atau calon-calon pejabat publik, tetapi juga bagi
masyarakat luas pada umumnya, apakah yang menyebabkan seseorang memilih
partai politik tertentu dan kandidat.

Dalam pemilihan umum, menjadi pertanyaan banyak pihak, terutama


partai politik untuk memperoleh jawaban tentang pengetahuan akan perilaku
pemilih dibutuhkan pendekatan, yang paling sering dilakukan adalah dengan
teori pemasaran politik. Konsep pemasaran politik adalah bagaimana transaksi
diciptakan, difasilitasi dan dinilai. Transaksi adalah pertukaran nilai antara dua
pihakt transaksi juga terjadi saat seseorang menukarkan dukungannya dengan
harapan mendapatkan pemerintahan yang lebih baik. Teori politik yang digunakan
adalah teori mengenai perilaku pemilih yang diidentikkan dengan konsumen.
Teori ini digunakan karena pada saat menggunakan hak pilihnya, pemilih
melihat branding dari product (kandidat atau partai politik) sebelum pemilih
melakukan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan untuk mempertukarkan hak suaranya dengan


pilihan terhadap partai politik atau kandidat tertentu sama seperti perilaku
konsumen mempertukarkan uang untuk membeli barang atau jasa tertentu. Salah satu
pendekatan yang digunakan adalah theory of reasoned action, di mana individu
diperkirakan berperilaku berdasarkan keinginannya untuk terikat dengan perilaku
tersebut. (Walgito, 2003:22) Penerapan teori tersebut dapat dilakukan dalam
bidang politik, karena mampu mengukur faktor apa saja yang mempengaruhi
keinginan untuk memilih partai politik. Penggunaan Ini mampu memprediksi
keinginan untuk memilih partai politik, di mana kekuatan prediksinya bertambah
dengan penggunaan model ini pada satu partai politik secara spesifik. Penerapan
teori ini dalam bidang politik memungkinkan partai politik tahu apa
yang secara signifkan mempengaruhi keinginan untuk memilih partai politik
dan memasarkan partai politik secara tepat untuk mendapatkan suara, (Nursal,
2004:9-10).

Keinginan untuk memilih partai politik atau kandidat tertentu secara


signifikan dipengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sikap
terhadap partai politik dan norma subjektif interpersonal. Pengaruh sikap
terhadap partai politik signifikan karena orang mengidentifikasinya dirinya

4
dengan partai, bukan pemimpinnya. Pengaruh sikap terhadap partai politik secara
langsung lebih tinggi dibandingkan pengaruh tidak langsungnya. Hal ini
menunjukkan bahwa pemilih tidak terlalu memperhatikan atribut partai seperti
visi/ misi/ program atau isu. Pemilih lebih menekankan pada perasaan simpati,
senang dan bangga terhadap suatu partai politik dalam memilih.

2.2.Pembahasan penelitian
Penulis disini mengambil pembahasan tentang “Elektabilitas keterpilihan
calon legislatif DPR-RI dapil Provinsi Jambi”. Sasaran penulis ialah tertuju kepada
masyarakat yang telah masuk di dalam kategori memilih pada pemilu( pemilihan
umum). Yang berdomisili di Provinsi Jambi, untuk mengetahui tingkat elektabilitas
para calon legislatif DPR-Ri yang berada di dapil Provinsi Jambi. Kami menyebarkan
kuisioner kepada masyarakat dengan menjawab pertanyaan yang kami berikan
dengan pertanyaan yang dianggap sesuai pemahaman masayarakat Provinsi Jambi
tersebut. dalam kusioner tersebut diberikan juga beberapa pertanyaan mengenai
harapan dan keinginan masyarakat provinsi jambi agar pemilihan keputusan mereka
dalam memilih caleg tersebut dapat terealisasikan dengan baik keinginannya. Tujuan
kami membuat kuisioner tersebut disamping menyelesaikan tugas mata kuliah yang
kami ampuh di semester 4 yaitu metode penelitian sosial, kami jugta ingin
mengetahui bagaimana strtegi pemenangan yang digencarkan para calon legislatif dan
partai politik yang menaunginya dapat terpilih dan melenggang ke senayan melalui
Kuisioner tersebut.

Dari data yang diperoleh dapat diidentifikasi beberapa pendapat masyarakat tentang
“Elektabilitas keterpilihan calon legislatif DPR-RI dapil Provinsi Jambi dalam Pemilu
2019”, dari hasil 30 responden yang mengisi kusioner yang mengetahui kandidat
DPR-RI yang ikut berlaga di pemilu 2019 yaitu sebagai berikut:

Daftar calon legislatif DPR-RI yang Dikenali publik di Provinsi Jambi Pemilu 2019

N Nama Caleg DPR-RI Partai Politik Jabatan Politik Elektabilita


O s
1 Hasan Basri Agus Golkar Gubernur jambi 2010-2015 18
2 Sofiyan Ali PKB DPRD Provinsi 2014-2019 3
3 H. Bakri PAN DPR-RI 2014-2019 2
5 Sutan Adil Hendra Gerindra DPR-RI 2014-2019 1
6 Zulfikar Ahmad Demokrat DPR-RI 2014-2019 1
7 Muhammad fadly PKB DPRD Tanjab bar 2014-2019 1
8 Hasbian Anshori Nasdem DPD-RI 2009-2014 1
9 Tidak Tau Tidak tau 3

5
Daftar daerah responden

NO Daerah Kab/Kota Jumlah


1 Kota Jambi 7
2 Muaro Jambi 7
3 Batang Hari 5
4 Sungai Penuh 3
5 Kerinci 1
6 Tanjab Barat 2
7 Tanjab Timur 2
8 Merangin 1
9 Sarolangun 2

Sebab Bisa dikenal

N Diketahui Figurnya Jumlah


O
1 Pernah Menjabat sebagai politisi 15
2 Dari Spanduk dan Kampanye 7
3 Dikenalkan dari saudara/teman 3
4 Berasal dari daerah yang sama 2
5 Tidak Kenal 3

Tingkat Kepercayan masyarakat terhadap Calon legislatif

N Tingkat Kepercayaan masyarakat Jumlah


O
1 100% 8
2 70% 13
3 50% 2
4 40% 3
5 20% 4

Umur Responden

N USIA JUMLAH
O
1 17-20 19
2 21-23 9
3 24-25 2

6
Dari pemaparan data dari responden tersebut dapatlah kita lihat dan analisa
bagaimanaa elektabilitas para calon legislatif yang begitu diketahui oleh publik
kebanyakan merupakan anggota yang sudah pernah menduduki jabatan para politisi.
Sehingga kecenderungan masyarakat lebih mengenal dan memilih calon legislatif dan
parpol yaitu melalui branding politik yang sudah begitu terkenal. Sehingga banyak
yang membuat para konsumen terpikat untuk memilih dan mengenali mereka sebagai
calon yang diunggulkan dan dianggap percaya mewakili aspirasi masyarakat. Untuk
kencenderungan masyarakat provinsi jambi kebanyakan mereka berpikir bahwasanya
untuk duduk diposisi jabatan penting di dewan perwakilan rakyat pusat, masyarakat
lebih mempercayakan kepada mereka yang sudah memiliki pengalaman yang baik
dibidang politiknya.

Dari aspek politik identitas kedaerahan sepertinya untuk calon legislatif pusat
ceenderung kurang dalam pemekiran responden. Hal ini dilihat dari asal daerah
responden yang berasal dari derahnya masing masing, responden kurang mengetahu
calegnya yang bersal dari daerahnya sendiri seperti hasbian anshori yang mengetahui
hanya 1 orang dari 5 responden yang bersal dari batang hari dan juga sofyan ali yang
hanya diketahui sebanyak 3 orang dari 7 orang responden Kota Jambi. Sehingga dari
rata-rata tersebut kebanyakan masyarakat provinsi jambi melihat pencalonan legislatif
melalui branding tokohnya yang sudah dianggap dipercaya dan mampu memberikan
perubahan yang baik. Dapat dilihat dari prolehan Hasan Basri Agus seebanyak 18
responden mengetahui beliau yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif pusat.
Maka dapat kita ketahui untuk saat ini Provinsi Jambi dalam pencalonan Legislatif
Pusat kecenderungan diketahui dan terpilih yaitu sudah diketahui rekam jejaknya
sebagai anggota politisi.

Dari pandangan responden yang mengisi kusioner kebanyakan adalah mereka


yang berumur muda dari umur 17-20 yang tergolong tinggi dan disusul umur 21-23
menduduki peringkat kedua dan 23-24 sebgai yang terakhir. Maka dapat diketahui
bahwasanya mereka yang berpola pikir dalam elektabilitas calon dewan prwakilan
pusat saat ini adalah para pemuda dan pemudi generasi muda Provinsi Jambi.
Sehingga dapat kita harapkan pola pikir politik mereka dalam memilih calon
kedepannya adalah dengan melihat rekam jejak para calon legislatif yang
mencalonkan diri. Sehingga dapat memberikan penilaian yang objektif dalam
pandangannya bahwasanya yang harus duduk dikursi senayan merupakan orang-
orang berpendidikan luas dan memiliki branding yang baik dimata masyarakat.

Pandangan masyarakat terhadap paro calon legislatif kebanyakan saat ini


masih cenderung percaya kapada para wakil rakyat,hal itu melihat dari 100%
sebanyak 8 orang responden percaya kepada calon dan yang terbanyak 70% sebanyak

7
13 orang yang memilih dan 50% sebanyak 2 orang yang mempercayainya. Sisanya
sebanyak 3 orang hanya percaya 40% dan sebanyak 4 orang hanya percaya kepada
calon wakil rakyat 20% saja. Maka dapat disimpulkan masyarakat provinsi jambi
masih begitu antusias dan percaya bahwasanya calon dewan perwakilan yang lolos
nanti dapat memberikan yang terbaik untuk kepentingan rakyat dan aspirasi rakyat
terhadap mereka.

Harapan dari masyarakat provinsi jambi kedepannya sebagai anggota dewan


yang terpilih diharapkan menjadi para politisi yang amanah memperjuangkan
kepentingan rakyat dan juga tidak untuk memberikan kepentingan mereka semata
sebagai para politisi dan anggota partai politik. Oleh sebab itu menjadi anggota
dewan diharapkan untuk megang kepercayaan yang telah diberikan masyarakat
terhadap mereka. Karena saat ini banyak masyarakata yang begitu kecewa terhadap
para wakil rakyat disebabkan karena tidak memperjuangkan hak-hak rakyat lagi.
Lebih suka bercokol dipuncak untuk memenuhi kantong sendiri dan kepentingan para
elit.

8
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya elektabilitas calon
legislatif DPR-RI adalah dari branding mereka. Sebab masyarakat lebih cenderung
percaya kepada mereka yang memang sudah berpengalaman dan sudah teruji rekam
jejaknya di panggung politik. Sehingga tidak mengherankan kebanyakan partai besar
merekrut para calon yang sudah pernah duduk dikursi politik daerah maupun
nasional. Dengan harapan dapat lolos ke senayan dan juga dapat mendulang suara
yang banyak bagai partai yang diusung.

Masyarakat provinsi jambi saat ini sebagai generasi mudanya dari umur 17-25
tahun kebanayakana memiliki pola pikir yang cenderung mengenal paro calon
legislatif dengan melihat figur dan rekam jejak mereka. Dengan harapan mereka
dapat memberikan perubahan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga
tak mengherankan banyak yang masih begitu percaya kepada calon legislatif untuk
bisa memperjuangkan kepentingan rakyat kepada mereka.

3.2.SARAN
Semoga dengan tersusun nya penelitian ini dapat menambah pengetahuan
tentang elektabilitas calon anggota DPR-RI dapil Provinsi Jambi, serta menjadi
sumber referensi bagi pembacanya. Penulis berharap agar adanya kajian- kajian yang
lebih mendalam lagi mengenai strategi peningkatan elektabilitas para calon legislatif
kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin,Tengku imam.Resmawan,Erwin.Surya,Iman.2019.Strategi Pemenangan


Kepala Desa Terpilih Pada Pemilihan Kepala Desa Santan Tengah Kecamatan
Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016. Journal Pemerintahan
Integratif, Volume 7, Nomor 1, 2019: 52-61

Firmanzah. 2007. MARKETING POLITIK : Antara Pemahaman Dan Realitas.


Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Adman Nursal. (2004). Political Marketing: Strategi Menenangkan Pemilu,


Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPD, DPRD. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Walgito,Bimo. (2003). Pengantar psikologi umum . Yogyakarta : Andi.

http://eprints.undip.ac.id/45515/4/BAB_III.pdf Diakses 5 Mei 2019

10

Anda mungkin juga menyukai