Oleh SGD 2
Diagnosa Keperawatan
Faktor yang
Alasan
berhubungan
Riwayat darah yang Jumlah sel darah sangat nonspesifik dan tidak akan
Abnormal menjadi tes yang bagus untuk menentukan status
HIV. Selama infeksi akut, dan AIDS, jumlah darah
bisa di bawah tingkat normal. Selama infeksi HIV,
berbagai variabel termasuk obat-obatan dan penyakit
bersamaan juga dapat menyebabkan jumlah darah
turun. (Holodniy, 2002)
Kanker Para peneliti dari Department of Veterans Affairs AS
menemukan bahwa HIV meningkatkan risiko relatif
kanker paru sebesar 70%, bahkan setelah
mengendalikan faktor-faktor risiko potensial.
Cara atau pola hidup Dengan cara atau pola hidup yang tidak baik seperti
melakukan Seks Bebas akan menambah persentase
orang akan terkena HIV / AIDS.
2. Risiko infeksi
Domain : (11) Safety / Protection
Class : (1) Infection
No : 00004
Definisi : Mudah diserang karena invasi dan multiplikasi dari
organisme patogenik yang bisa menurunkan kesehatan
Faktor yang
Alasan
berhubungan
Perbedaan gender dalam pria cenderung menggunakan problem focused
strategi koping coping karena pria biasanya menggunakan rasio atau
logika, selain itu pria terkadang kurang emosi
sehingga mereka lebih memilih untuk langsung
menyelesaikan masalah yang dihadapi (menghadapi
sumber stress). Sedangkan wanita lebih cederung
menggunakan emotion focused coping karena mereka
lebih menggunakan perasaan atau emosional sehingga
jarang menggunakan logika untuk mengatur emosi
dalam menghadapi sumber stress atau melakukan
coping religius di mana wanita lebih merasa dekat
dengan Tuhannya dibanding pria.
4. Kurang pengetahuan
Domain : (5) Percepcition/Cognition
Class : (4) Cognition
No : 00126
Definisi : Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik tertentu
Faktor yang
Alasan
berhubungan
Gangguan kognitif Infeksi HIV dapat menyebabkan kerusakan pada
sistem saraf pusat, bila otak yang terkena bisa terjadi
gangguan neurokognitif disebut HIV-associated
neurocognitive disorder (HAND) Sindrom yang
terjadi pada HAND berupa gangguan neurokognitif
(mudah lupa), gangguan emosi (menyebabkan agitasi
atau apatis), dan disfungsi motorik (tremor, ataksia,
spastisitas).
Kurang informasi Kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat
diakibatkan oleh kurangnya informasi. Masih
kurangnya informasi mengenai penularan,
pencegahan, perilaku berisiko tertular HIV, kegiatan
yang tidak menularkan HIV dan proses HIV menjadi
AIDS. Kurangnya informasi ini dapat dipengaruhi
oleh tempat yang susah diakses informasi dan
kurangnya penyuluhan (Wulandari J.R., Prasetyo
F.A.,2013)
Kurang sumber Kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat
pengetahuan diakibatkan oleh kurangnya sumber pengetahuan.
Sumber pengetahuan yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat berupa
majalah, poster, orang tua, internet, sekolah, televisi
dan radio. Pengetahuan yang benar tentang
HIV/AIDS dapat menghindari perilaku berisiko
HIV/AIDS. Pengetahuan yang benar dan tepat
tentang HIV/AIDS menjadi salah satu poin penting
dalam upaya menghindari penularan HIV, walaupun
memiliki pengetahuan yang baik ternyata tidak
menjamin seseorang tidak melakukan kegiatan yang
berisiko terinfeksi HIV (Sudikno, Simanungkalit B.
& Siswanto.,2011)
5. Keletihan (Fatigue)
Domain : (4) Activity/ Rest
Class : (3) Energy Balance
No : 00093
Definisi : Rasa berkelajutan yang luar biasa dari kelelahan dan
penurunan kapasitas untuk kerja fisik dan mental pada
tingkat biasa.
AIDS Education & Training Center Program. (2014). Fatigue. Diakses dari
https://aidsetc.org/guide/fatigue (Diakses pada 12 Mei 2017)
American Psychiatric Association. (2012). Sleep Disorder and HIV. Diakses dari
www.psychiatry.org/AIDS (12 Mei 2017)
Assallume, H., Alkayem, M., & Shabarek, N. (2013). HIV Infection and Acute
Stroke and A Review of the Literature. Hindawi Publishing, pp : 1-5.
Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. (2016). Bab 5 HIV
AIDS. Diakses dari http://www.gwl-ina.or.id/wp-
content/uploads/2016/03/BAB-5-HIV-DAN-AIDS.pdf (Diakses pada
12 Mei 2017).
Nasronudin. (2011). HIV dan AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan
Sosial. Universitas Airlangga : Airlangga University Press
Pratiwi, Niniek Lely dan Hari Basuki. (2011) Hubungan Karakteristik Remaja
Terkait Risiko Penularan HIV-AIDS dan Perilaku Seks Tidak Aman di
Indonesia. Retrieved from:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/download/13
72/2196
Spiritia. (2016). Seri Buku Kecil HIV-AIDS : HIV dan TB. Jakarta : Yayasan
Spiritia.
Sudikno, Simanungkalit B. & Siswanto. (2011). Pengetahuan HIV dan AIDS Pada
Remaja Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010). Jurnal
Kesehatan Reproduksi. 1(3), 145 -154
Yayasan Spiritia. (2015). Lembaran Informasi Tentanf HIV dan AIDS untuk Orang
yang Hidup dengan HIV. Retrived from: https://books.google.co.id/.
Diakses pada 15 Mei 2017