LAMPIRAN 9
Tabel 4
Data Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Sampel X X2 Y Y2
1 63 3969 92 8464
2 43 1849 85 7225
3 62 3844 98 9604
4 67 4489 95 9025
5 62 3844 95 9025
6 50 2500 77 5929
7 65 4225 97 9409
8 63 3969 87 7569
9 62 3844 95 9025
10 43 1849 82 6724
11 48 2304 88 7744
12 55 3025 75 5625
13 42 1764 83 6889
14 38 1444 90 8100
15 40 1600 90 8100
16 42 1764 90 8100
17 43 1849 88 7744
18 52 2704 88 7744
19 27 729 67 4489
20 33 1089 82 6724
Ʃ 1000
Silfi Eka Juliani, 2014
52654 1744 153258
EFEKTIFITAS PERMAINAN “IM DRIERPACK” UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA𝐗JERMAN 50 87.2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
S 11.81881 7.8847
Max 67 98
Min 27 67
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
LAMPIRAN 10
Uji Normalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y)
A. Uji Normalitas Data X (Pretest)
Sebelum melakukan pengujian normalitas data X, terlebih dahulu diperlukan
data-data sebagai berikut:
Banyak data (n) = 20
20.52654 − (1000)2
=
20 (19)
1053080 − 1000000
=
380
53080
=
380
= 139,6842
= 11,81
𝑥𝑖 - 𝑋
Untuk mencari Zi digunakan rumus: 𝑧𝑖 = 𝑆
20.153258 − (1744)2
=
20 (19)
3065160 − 3041536
=
380
23624
=
380
= 𝟕, 𝟖𝟖
Untuk mencari Zi digunakan rumus: Zi = Xi𝑆- 𝑋
Untuk mencari peluang F (Zi) digunakan rumus: F (Zi) = P (Z ≤ Zi)
Rumus peluang (P) = 0,5 jadi F (Zi) = 0,05 (Z ≤ Zi)
Untuk menghitung proporsi Zi,Z2,Z3.......... yang ke Z
Dari tabel di atas diperoleh Lhitung= 0,0869. Dengan jumlah sampel (n) = 20 dan
pada taraf nyata 𝛼 = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,190. Dengan demikian tampak bahwa
Lhitung < Ltabel. Hal ini berarti data X berdistribusi normal. Artinya hasil penelitian
berlaku untukseluruh populasi. Untuk lebih jelas perhatikan tabel berikut ini:
Hasil Uji Normalitas Tes
Lhitung Ltabel Tafsiran
0,0869 0,195 Normal
Penghitungan Ltabel diperoleh dengan cara:
Diketahui n = 20, berdasarkan tabel uji lilifors n = 20 adalah 0,190.
LAMPIRAN 11
Uji Homogenitas Varians Data X dan Y
Untuk menguji data homogenitas varians data digunakan rumus:
𝑺𝒙𝟐 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏𝒔 𝑩𝒆𝒔𝒂𝒓
𝑭= 𝟐
=
𝑺𝒚 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏𝒔 𝑲𝒆𝒄𝒊𝒍
Berdasarkan pengujian normalitas, diketahui bahwa besar simpangan baku atau
standar deviasi (S) dan varians (S 2 ) pretest dan posttest adalah sebagai berikut:
Tabel 7.
Besar Varians Data Pretest dan Posttest
Data Standar Deviasi Varians (𝐒 𝟐 )
Pretest (X) 11,81 139,47
Posttest (Y) 7,88 62,09
𝑺𝒙𝟐 𝟏𝟑𝟗, 𝟒𝟕
𝑭= 𝟐 = = 𝟐, 𝟐𝟓
𝑺𝒚 𝟔𝟐, 𝟎𝟗
Dari perhitungan di atas diperoleh Fhitung = 2,25 dan Ftabel = 4,38 dengan dk
pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 1 = 20 – 1 = 19 sehingga terlihat bahwa Fhitung
< Ftabel (2,25 < 4,38) = homogen. Hal ini menunjukan populasi berasal dari varians
yang homogen.
LAMPIRAN 12
Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest (X) dan Posttest (Y)
Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata nilai X dan Y digunakan rumus
hitung Uji-t sebagai berikut:
𝑀𝑑
𝑡=
Ʃ𝑥 2 𝑑
𝑛 (𝑛 − 1)
Dengan keterangan:
Md = mean dari perbedaan antara Pretest (X) dan Posttest (Y)
Xd = deviasi masing-masing subjek (d – Md)
Ʃ𝑥 2 𝑑 = jumlah kuadrat deviasi
n = subjek pada sampel
df = atau db adalah n – 1
Perhitungan dalam tabel disajikan sebagai berikut:
Tabel 8
Distribusi Nilai Pretest, Posttest dan Gain Siswa
Sampel Pretest (X) Posttest (Y) Gain (d) = (Y – X)
1 63 92 29
2 43 85 42
3 62 98 36
4 67 95 28
5 62 95 33
6 50 77 27
7 65 97 32
8 63 87 24
9 62 95 33
10 43 82 39
11 48 88 40
12 55 75 20
13 42 83 41
14 38 90 52
15 42 90 48
16 43 88 45
17 40 90 50
18 52 88 36
19 27 67 40
20 33 82 49
Σ 1000 1744 744
Untuk mengetahui deviasi masing-masing subjek, maka terlebih dahulu dicari
mean dari perbedaan pretest dan posttest dengan rumus sebagai berikut:
Ʃ𝑑
𝑀𝑑 =
𝑛
744
=
20
= 𝟑𝟕, 𝟐
Dari perhitungan di atas, diketahui mean dari pretest dan posttest sebesar 37,2.
Kemudian dicari jumlah kuadrat deviasi masing-masing subjek (Ʃ𝑥 2 𝑑) yang
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 9
Jumlah Kuadrat Deviasi
Sampel d Xd= (d-Md) X2d
1 29 -8.2 67.24
2 42 4.8 23.04
3 36 -1.2 1.44
4 28 -9.2 84.64
5 33 -4.2 17.64
6 27 -10.2 104.04
7 32 -5.2 27.04
8 24 -13.2 174.24
9 33 -4.2 17.64
10 39 1.8 3.24
11 40 2.8 7.84
12 20 -17.2 295.84
13 41 3.8 14.44
14 52 14.8 219.04
15 48 10.8 116.64
16 45 7.8 60.84
17 50 12.8 163.84
18 36 -1.2 1.44
19 40 2.8 7.84
20 49 11.8 139.24
Σ Σ d=744 Σ X2d= 1547.2
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui data sebagai berikut:
n = 20 Σd = 744 Md = 37,2 Σx2d = 1547,2 dk = 20–1= 19
Jadi nilai t adalah:
𝑀𝑑
𝑡=
Ʃ𝑥 2 𝑑
𝑛 𝑛−1
37,2
=
1547,2
20 (20 − 1)
37,2
=
4,0716
= 18,4
LAMPIRAN 13
Analisis Pengujian Hipotesis
Adapun kriteria penerimaan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : μ SsP = μ SbP
H1 : μ SsP > μ SbP
Keterangan:
μ SsP : kemampuan kosakata bahasa Jerman setelah diterapkannya perlakuan
permainan im Dreierpack (posttest) dalam pembelajaran.
μ SbP : kemampuan kosakata bahasa Jerman sebelum diterapkannya perlakuan
permainan im Dreierpack (pretest) dalam pembelajaran.
H0 : hasil posttest sama dengan hasil pretest, artinya tidak terdapat peningkatan
hasil belajar siswa dalam meningkatkan kosakata bahasa Jerman setelah
mendapat perlakuan dengan teknik permainan im Dreierpack
H1 : hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest, artinya
terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam meningkatkan kosakata
bahasa Jerman setelah mendapat perlakuan dengan teknik permainan im
Dreierpack
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 18,4 sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
1,729. Maka dapat disimpulkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka artinya H1 diterima
dan H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan akhir siswa lebih baik
daripada sebelum mengguna kan teknik permainan im Dreierpack.