Head 73,80% 4 39
Head and Neck 8,40% 5
Neck 26,80% 1 14
Thorax 43,80% 14 140
Torso 50,00% 33 Lumbar 29,40% 10 94
Pelvis 26,80% 9 85
Upperarm 54,90% 2 18
Total Arm 5,10% 3 Forearm 33,30% 1 11
Hand 11,80% 0 4
Tight 63,70% 7 64
Total Leg 15,70% 10 Shank 27,40% 3 27
Foot 8,90% 1 9
Untuk perhitungan center of mass atau titik pusat massa setiap segmen
tubuh, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:
∑ 𝐹𝑥 = 𝐹𝑥𝑤 = 0
∑ 𝐹𝑦 = 𝐹𝑦𝑤 − 𝑊0 − 𝑊𝐻 = 0
∑ 𝐹𝑥 = −𝐹𝑥𝑤 + 𝐹𝑥𝑒 = 0
𝑊𝐿𝐴 = 𝑚𝐿𝐴 𝑥 𝑔 = 11 𝑁
𝐹𝑦𝑒 = 𝐹𝑦𝑤 + 𝑊𝐿𝐴
𝐹𝑦𝑒 = 38,3 + 11 = 49,3 𝑁
𝑀𝑒 = 𝑀𝑤 + (𝑊𝐿𝐴 𝑥 𝜆2 𝑥 𝑆𝐿2 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜃2 ) + (𝐹𝑦𝑤 𝑥 𝑆𝐿2 𝑥 cos 𝜃2 )
𝑀𝑒 = 6,4087 + (11 𝑥 0,43 𝑥 0,2393𝑥 0,0624) + (38,3 𝑥 0,2393𝑥 0,0624)
𝑀𝑒 = 6,4087 + 0,0706 + 0,5719 = 7,0512 𝑁𝑚
Keterangan :
WLA = Gaya berat yang diterima lengan bawah (N).
Fye = Resultan gaya (y) pada lengan bawah (N).
Fxe = Resultan gaya (x) pada lengan bawah (N).
Me = Resultan moment pada lengan bawah (Nm).
Fyw = Resultan gaya (y) pada pergelangan tangan (N)
Fxw = Resultan gaya (x) pada pergelangan tangan (N)
Mw = Resultan momen pada pergelangan tangan (Nm)
SL2 = Panjang lengan bawah (m).
λ2 = Proporsi jarak pusat masa ke siku (elbow) (43%)
θ2 = sudut inklinasi lengan bawah relative terhadap horizontal.
∑ 𝐹𝑥 = −𝐹𝑥𝑒 + 𝐹𝑥𝑠 = 0
𝑊𝑈𝐴 = 𝑚𝑈𝐴 𝑥 𝑔 = 18 𝑁
𝐹𝑦𝑠 = 𝐹𝑦𝑒 + 𝑊𝑈𝐴
𝐹𝑦𝑠 = 49,3 + 18 = 67,3 𝑁
𝑀𝑠 = 𝑀𝑒 + (𝑊𝑈𝐴 𝑥 𝜆3 𝑥 𝑆𝐿3 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜃3 ) + (𝐹𝑦𝑒 𝑥 𝑆𝐿3 𝑥 cos 𝜃3 )
𝑀𝑠 = 7,0512 + (18 𝑥 0,436 𝑥 0,3102𝑥 0,1877) + (49,3𝑥 0,3102𝑥 0,1877)
𝑀𝑠 = 7,0512 + 0,4569 + 2,8704 = 10,3785 𝑁𝑚
Keterangan :
WUA = Gaya berat yang diterima lengan atas (N).
Fys = Resultan gaya (y) pada lengan atas (N).
Fxs = Resultan gaya (x) pada lengan atas (N).
Ms = Resultan moment pada lengan atas (Nm).
SL3 = Panjang lengan atas (m).
θ3 = Sudut inklinasi lengan atas relatif terhadap horizontal.
λ3 = Proporsi jarak pusat massa ke bahu (43,6%).
5.2.4 Punggung
∑ 𝐹𝑥 = −𝐹𝑥𝑠 + 𝐹𝑥𝑡 = 0
∑ 𝐹𝑦 = −𝐹𝑦𝑠 − 𝑊𝛾 + 𝐹𝑦𝑡 = 0
𝑊𝑇 = 𝑚 𝑇 𝑥 𝑔 = 319 𝑁
𝐹𝑦𝑡 = 𝐹𝑦𝑠 + 𝑊𝑇
𝐹𝑦𝑡 = 67,3 + 319 = 386,3 𝑁
𝑀𝑡 = 2𝑀𝑠 + (𝑊𝑇 𝑥 𝜆4 𝑥 𝑆𝐿4 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜃4 ) + (2𝐹𝑦𝑠 𝑥 𝑆𝐿4 𝑥 cos 𝜃4 )
𝑀𝑡 = 2(10,3785) + (319 𝑥 0,67 𝑥 0,4752 𝑥 0,994) + (2(67,3)𝑥 0,4752 𝑥 0,994)
𝑀𝒕 = 20,757 + 100,9551 + 63,5781 = 185,2902 𝑁𝑚
Keterangan :
Wγ = Gaya berat yang diterima punggung (N).
Fyt = Resultan gaya (y) pada punggung (N).
Fxt = Resultan gaya (x) pada punggung (N).
Mt = Resultan moment pada punggung (Nm).
SL4 = Panjang punggung (m).
θ4 = Sudut inklinasi punggung relatif terhadap horizontal.
λ4 = Proporsi jarak pusat massa ke L5/S1 (67%).
= 0,212097 N x 465
= 98,62 N
Keterangan :
PA = Tekanan Perut
AA = Luas Diafragma (465 cm2)
ΘH = Sudut inklinasi perut
Keterangan :
FM = Gaya otot pada spinal erector (N)
E = Panjang lengan momen otot spinal erector dari L5/S1
(0,05 m) (Sumber: Nurmianto, 1996)
M(L5/S1) = Momen resultan pada L5/S1
FA = Gaya perut (N)
D = Jarak dari gaya perut ke L5/S1 (0,11 m) (Sumber:
Nurmianto, 1996)
5.2.8 Analisis
Berdasarkan Maximum Permissible Limit (MPL), besar gaya yang
ditentukan oleh NIOSH (National Instiute of Occupational Safety and
Health) tahun 1981 adalah di bawah 6500 N pada L5/S1. Sedangkan
batasan gaya angkatan normal (the Action Limit) sebesar 3500 pada L5/S1.
Apabila nilai Fc < AL maka pekerjaan dikategorikan aman, jika nilai AL <
Fc < MPL maka perlu hati-hati,dan apabila Fc > MPL maka pekerjaan
dikategorikan berbahaya.
Dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa nilai
Fc adalah 3839,497 N < 6500 N, sehingga postur kerja operator tersebut
dikategorikan aman.
Resume Sudut
Pergelangan Tangan 84,61
Lengan Bawah 86,42
Lengan Atas 79.18
Punggung 5,86
H 16,64
T 66,14